Anda di halaman 1dari 13

BAB I

ABSTRAK
A. Latar Belakang

Motor listrik sebagai penggerak cukup banyak kita jumpai penggunaannya


pada rumah tangga, industri-industri dan sarana tranportasi. Pada umumnya setiap
industri selalu menggunakan motor listrik untuk melaksanakan kegiatannya. Hal ini
disebabkan karena harganya relatif murah dan mudah pengoperasiannya.

Memandang semakin pesatnya pertumbuhan industri yang semakin modern


dan semakin padatnya sarana transportasi maka penggunaan motor-motor listrik ini
menunjukkan peningkatan. Sejalan dengan perkembangan perlistrikan, teknologi
komponen listrik mempunyai peranan yang sangat penting. Komponen listrik lain
banyak digunakan dalam pengendali peralatan motor dan generator listrik,
komponen listrik yang banyak digunakan saat ini adalah kontaktor.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Apa definisi kontaktor?


2) Bagaimana prinsip kerja kontaktor ?
3) Apa definisi motor listrik induksi?
4) Bagaimana kontaktor dapat mengendalikan motor listrik induksi ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Adapun penyusunan makalah ini bertujuan antara lain sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengetahui definisi dari kontaktor.


2. Mahasiswa memahami prinsip ker.ja kontaktor.
3. Mahasiswa mengetahui definisi dari motor listrik.
4. Mahasiswa memahami cara kontaktor mengendalikan motor listrik
induksi.
2. Manfaat

Dalam hal ini pemakalah berharap dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut :

1. Mahasiswa dapat memanfaatkan kontaktor sebagai pengendali motor


induksi.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kontaktor untuk
keperluan lain dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mahasiswa dapat menjadi penyuluh di masyarakat tentang manfaat dan
aplikasi kontaktor.

D. Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode studi pustaka,


yaitu metode yang menggunakan sumber tertulis didapatkan baik melalui buku
atau internet sebagai dasar dalam pembahasannya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat penulisan, rumusan
masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

2. Bab II. Tinjauan Pustaka

Menjelaskan tentang pengertian kontaktor, motor listrik, jenis-jenis kontaktor


magnet, jenis-jenis motor listrik dan prinsip kerja kontaktor serta menguraikan
keterkaitan antara kelimanya.

3. Bab III. Pembahasan

Bab ini berisi penjelasan rinci mengenai cara kontaktor mengendalikan motor listrik
induksi.

4. Bab IV. Penutup

Menguraikan kesimpulan yang dapat di ambil dari pengerjaan makalah ini dan saran
yang sedapat mungkin diberikan guna penyempuranaan dalam tugas selanjutnya. .

5. Daftar Pustaka

Mencantumkan sumber-sumber pendukung dalam penyusunan makalah.


BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kontaktor

2.1.1 Definisi

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak
bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation
(NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara
magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti
relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik
tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator,
kapasitor, dan motor listrik.

Sedangkan menurut glossary standard kompetensi tenaga teknik ketenaga


listrikan bidang transmisi, kontaktor adalah alat yang secara berulang-ulang
menutup dan membuka rangkaian listrik. Kemudian dalam sebuah wacana di

2.1.2 Jenis-Jenis Kontaktor Magnet

A. Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja


berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan.
Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor
harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal.
Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah
kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC)
atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang
cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar
kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada
kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung
singkat.

Komponen terpenting pada kontaktor magnit terdiri dari :

kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 A2 yang akan bekerja bila


mendapat sumber tegangan listrik.
kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.
kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka
21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap
dari 1 sampai 4.

Pada umumnya kontaktor magnit memiliki 3 kontak yang merupakan NO


(Normally Open) utama. Bila pada kontaktor mempunyai 4 kontak semuanya NO
yang terdiri dari 3 kontak utama dan 1 kontak bantu. Bila pada kontaktor
mempunyai 5 kontak maka terdiri dari 3 kontak utama NO dan 1 kontak bantu NO
dan 1 kontak bantu NC (Normally Close). Bila pada kontaktor mempunyai 7 kontak
maka terdiri dari 3 kontak utama NO, 2 kontak bantu NO, dan 2 kontak bantu NC.

B. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)

Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang
intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti
besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik
angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke
kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak
angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.

Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan


kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui
kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus
searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua
kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua
kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V.
Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus
listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya
yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan anak
kontak.

Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka


kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

C. Kontaktor Magnet Arus Bolak-Balik (AC)

Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan


kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk
gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan
sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan
terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik
yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali
titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat
kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai
pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang.
Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan
secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka
pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas.
Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan
hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang
disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap
100 kali.

2.1.3 Prinsip Kerja Kontaktor Magnet

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan
membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak
NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan
dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila
diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga
terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah
dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip
kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti
yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi
tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak.

Yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang


harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC
), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa
keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi
produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya
sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

2.1.4 Karakteristik Kontaktor Magnet

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan


daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban
yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak kontaknya, ditulis
dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk
tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi
terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis 20 % dari tegangan kerja. Dengan
demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh
lebih baik dari pada saklar biasa.

2.2 Motor Listrik

2.2.1 Definisi
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan
angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik
total di industri.

2.2.2 Prinsip Kerja Motor Listrik

A. Secara Umum

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor,
penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu
kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.

Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok, yaitu:

Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran


energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak
bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque
adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk
beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

B. Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Phasa

Motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam


hubungan tertentu. Mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan
kapasitas motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu :


1. Motor bekerja bintang /star (Y) berarti motor harus dihubungkan
bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian
kontrol.
2. Motor bekerja segitiga /Delta () berarti motor harus dihubungkan
segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian
kontrol.

Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut
wajib bekerja segitiga () dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara
mekanik , manual, konvensional, digital , PLC. Dimana bekerja awal (start) motor
tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor
bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung


kumparan phasa menjadi satu.
Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan
kesumber tegangan. Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga
() :
Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa III.
Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa I.
Ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung
kedua dari kumparan phasa II.
Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya ,
boleh melalui ujungujung pertama atau ujung-ujung kedua.

2.2.3 Jenis-Jenis Motor Listrik

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan motor.
Dafar para pemasok motor listrik tersedia di www.directindustry.com/find/electric-
motor. memperlihatkan motor listrik yang paling umum.

A. Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC)

Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya


secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian
dasar listrik: "stator" dan"rotor" seperti ditunjukkan daalam. Stator merupakan
komponen listrik statis.Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar
as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan
motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang
paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya.
Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah
motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi
(sekitar dua kali motor DC).

B. Motor Listrik Arus Searah (DC)

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung


yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. input, konstruksi, dan mekanisme operasi,

Secara fisik mesin DC tampak jelas ketika rumah motor atau disebut stator
dibongkar terdapat kutub-kutub magnet bentuknya menonjo. Mesin DC yang sudah
dipotong akan tampak beberapa komponen yang mudah dikenali. Bagian yang
berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros disebut sebagai rotor
atau jangkar. Bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang
poros disebut sebagai rotor atau jangkar.

Bagian yang berputar dan berbentuk belitan kawat dan ditopang poros
disebut sebagai rotor atau jangkar .

Bagian rotor mesin DC salah satu ujungnya terdapat komutator yang


merupakan kumpulan segmen tembaga yang tiap-tiap ujungnya disambungkan
dengan ujung belitan rotor. Komutator merupakan bagian yang sering dirawat dan
dibersihkan karena bagian ini bersinggungan dengan sikat arang untuk
memasukkan arus dari jala-jala ke rotor.

Sikat arang (carbon brush) dipegang oleh pemegang sikat (brush holder)
(Gambar 13) agar kedudukan sikat arang stabil. Pegas akan menekan sikat arang
sehingga hubungan sikat arang dengan komutator tidak goyah. Sikat arang akan
memendek karena usia pemakaian dan secara periodik harus diganti dengan sikat
arang baru.

Salah satu kelemahan dari mesin DC adalah kontak mekanis antara


komutator dan sikat arang yang harus terjaga dan secara rutin dilakukan
pemeliharaan. Tetapi mesin DC juga memiliki keunggulan khususnya untuk
mendapatkan pengaturan kecepatan yang stabil dan halus. Motor DC banyak
dipakai di industri kertas, tekstil, kereta api diesel elektrik, dan sebagainya.

2.3. MCB 1 Phasa dan 3 Phasa


MCB adalah suatu alat pengaman hubung singkat yang banyak di gunakan
pada instalasi motor listrik , juga sering di gunakan karena benda ini praktis
penggunaannya. Pada instalasi rumah misalnya apabila ada hubung singkat, maka
MCB ini akan memutuskan kontaknya dan seluruh instalasi akan terputus.

2.4. Sekering

Sekering adalah suatu alat pengaman untuk mengisolir rangkaian bila terjadi
gangguan atau kesalahan pada rangkaian saat di lakukan revisi perbaikan arus
yang mengalir pada suatu hantaran menimbulkan panas, supaya suhu
penghantarnya tidak terlalu tinggi dan tidak melampaui batas yang dimiliki nya,
maka arus dibatasi.Untuk mengamankan hantaran atau peralatan listrik yang di
gunakan pengaman lebur Sekering merupakan syatu pengaman yang di gunakan
untuk:

.Menbatasi arus lebih


Mengamankan hantaran/ peralatan listrik
Mengamankan terjadinya hubung sigkat
Dll.

Berikut jenis sekering:

Sekering partum
Sekering NH
Sekering tabung
Kode warna sekering patrum, yaitu:
Sekering 2A : Merah muda
Sekering 4A: Coklat
Sekering 6A: Hijau
Sekering 10A: Merah tua
Sekering 16A: Abu-abu
Sekering 20A : Biru
Sekering 25A: Kuning
Sekering 35A: Hitam
Sekering 50A :Putih
Sekering 63A: Kuning emas

2.5 Relay

Relay adalah suatu saklar magnet yang kerjannya berdasarkan arus listrik
yang mengalir menuju koil yang bila di beri arus listrik akan menjadi magnet yang
akan menarik kontak-kontaknya pada reley tersebut.
2.6 Pengendalian Motor Listrik Dengan Kontaktor

2.6.1 Stop Start/ Motor

Rangkaian stop/start motor banyak di gunakan dipakai pada mesin-mesin


produksi. Selain itu system kendaliseperti ini sangat sederhana dan banyak
kelebihannya. Sistem seperti ini sudah banyak di pakai oleh banyak industri,
pertambangan,dan rumah sakit.rangkaian sepertiini banyak memiliki kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihannya itu sendiri adalah tidak memakan tempat dalam
pengendaliannya.Hal ini sangat diminati oleh banyak perusahaan, rangkaiannya
memang sangat sederhana dan bisa diterapkan pada mesin-mesin produksi.

Berikut ini penjelasan tentang alat-alat listrik yang di pakai dalam system
pengendali stop/start motor, terdiri dari:

1Magnetik kontaktor
Tombol Push Button ON
Tombol Push Button OFF
1Motor listrik 3 Fasa
MCB 1 Fasa

2.6.2 Rangkaian Pembalik Putaran Motor

Selain itu ,di antara rangakain yang bias di modifikasi adalah pembalik puteran
motor Rangkain hampir sama seperti rangkaian motor di atas. Berikut ini di jelaskan
alat-alat listrik yang di pakai dalam pemasangan ini :

2Magnetik kontaktor
1MCB 1fasa
Tombol push button ON
Tombol push button OFF
1 MOTOR 3 fasa
Over load

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearah kanan dan kiri,
menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yang akan di tukar salah satu fasanya,
dan menukar NC (normaly close) pada rangkaian kontrol (lihat gambar). pada saat
NO (normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akan berputar, dan saat
NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskan K1, dan K2 akan bekerja serta motor
akan berputarke arah sebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/ memutuskan
rangkain.

2.6.3 Rangkaian Bintang Segitiga Otomatis


Rangkaian bintang segitiga dan bintang cara kerjanya hampir sama dengan
rangkaian STOP/START motor. Berikut ini di jelaskan alat-alat listrik yang di pakai
dalam pemasangan ini :

3Magnetik kontaktor
1MCB 1fasa
Tombol push button ON
Tombol push button OFF
1 MOTOR 3 fasa

Sistem kerja rangkaian :

A. Hubungan Bintang Segitiga

1. Hubungan Bintang

Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan


menjadi energized bersamaan dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized
motor terhubung bintang. Koil timer K1 akan energized, selama setting waktu
berjalan motor terhubung bintang.

2. Hubungan Segitiga

Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai


setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis,
kontak Normally Close K1 dengan akan OFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF,
bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir kontaktor Q2 dan Q3 posisi
ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup dengan
meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh
kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa
lampu-lampu indikator dapat dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi ON,
maupun saat saat rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak
bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan sebuah lampu
indicator.
BAB III

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat di tarik beberapa kesimpulan antara


lain sebagai berikut:

Motor-motor listrik dapat dikendalikan dengan menggunakan kontaktor


magnet.
Pengendalian motor-motor listrik dengan kontaktor dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu stop start/motor, rangkaian pembalik putaran motor dan
rangkaian segitiga bintang otomatis.
Stop start adalah pengendalian motor dengan rangakain kontaktor
sederhana. Prinsip kerjanya hampir sama dengan saklar biasa.
Rangkaian pembalik putaran motor adalah pengendalian motor yang dapat
memutar ke arah kanan dan kiri dengan menggunakan dua buah kontaktor
magnetik.
Rangkaian segitiga bintang otomatis adalah pengendali motor dengan 3 buah
kontaktor magnetik.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.djlpe.esdm.go.id/modules/.PDF, Tentang pengertian kontaktor.

http://blkimojokerto.wordpress.com/2009/01/19/kontaktor, Tentang kontaktor.

http://carakerjakontaktor.blogspot.com/?zx=9254cb2b032200aa.

Anda mungkin juga menyukai