Anda di halaman 1dari 13

Kontaktor Magnet

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek penggunaan motor

Oleh :

DIAZ HAFIDZ ANUGRAH R.

5163131009

REGULER A.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

KATA PENGANTAR
 

        Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wata’alla karena atas limpahan

rahmat dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya.

        Harapan kami semoga makalah berjudul “KONTAKTOR MAGNET” ini membantu

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga apabila terdapat hal yang tak

sempurna di makalah ini pembaca dapat menyampaikan sarannya kepada kami.

        Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman kami yamg masih

kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Medan , 25 April 2020

Penyusun

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….      i

DAFTAR ISI……………………………………………………….      ii

BAB I   PENDAHULUAN…………………………………………      1

               A.  Latar Belakang……………………………………..      1

               B.  Rumusan Masalah………………………………….      1

               C.  Tujuan Penulisan……………………………………      1

BAB II  PEMBAHASAN…………………………………………..      2

               2.1 Definisi Kontaktor Magnet……………………….      3

               2.2 Prinsip Kerja……………………………………….      7

               2.3 Karakteristik Kontaktor magnet………………..      8

               2.4 Aplikasi dari kontaktor magnet…………………      9

BAB III PENUTUP………………………………………………..      11

               A.  Kesimpulan………………………………………….      11

               B.  Saran…………………………………………………      11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….      12

 
BAB I

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui sekarang ini Kontaktor Magnet dapat mengendalikan seperti motor

listrik, untuk mematikan dan menghidupkannya. Motor listrik sendiri merupakan suatu

kebutuhan primer terhadapat suatu perusahaan yang bergerak di bagian industri. Motor listrik

digunakan sebagai pengerak bagi alat-alat lainnya. Tentunya akan lebih efektif jika motor ini

dapat bertindak sesuai dengan keadaan yang ada. Maka dari pada itu pada kesempatan saya akan

membahas tentang Kontaktor Magnet

1.2        Rumusan Masalah

        Adapun rumusan masalah dalam penulisan maklah ini yaitu :

1.   Apakah definsi dari kontaktor magnet ?

2.   Bagaimanakah Prinsip Kerja kontaktor magnet ?

3.   Bagaiamanakah Karakteristik kontaktor magnet ?

4.   Bagaimanakah aplikasi atau kegunaan kontaktor magnet ?

1.3        Tujuan

        Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu ;

1.   Untuk mengetahui definisi dari kontaktor magnet.

2.   Untuk mengetahui prinsip kerja kontaktor magnet.

3.   Untuk mengetahui karakteristik kontaktor magnet.

4.   Untuk mengetahui kegunaan dari kontaktor magnet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Definisi Kontaktor Magnet

        Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja

apabilakumparan diberi energy dengan memenafaatkan energy listrik menajadi elektromagnetik.

Kontaktor hanya bekerja dengan mungubah N0(normaly open) menjadi NC(normaly close) atau

sebaliknya dari NC menjadi NO dengan memfaatkan gaya tarik elektromagnetik. Pada  The

National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat

yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaiandaya listrik. Tidak

seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa

merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor

listrik.Untuk menentukan bagian NO dan NC pada kontaktor dapat dilakukan dengan AVO

meter.

Gambar 2.1 : Bagian-Bagian Kontaktor Magnet

         

 
Gambar 2.2 : Bagian dalam dari Kontaktor magnet

2.1.1   Jenis-jenis kontaktor

A.   Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan.

Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan

pelepas kontak-kontak.Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus

dalam keadaan kerja normal.Aruskerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak

terjadi.Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus

DC) atau arus bolak-balik (arus AC).Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin

hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga

kontaktor tersebut dapat bekerja normal.Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang

untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

 
Komponen terpenting pada kontaktor magnit terdiri dari:

Kumparan magnit coil dengan symbol A1-A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber tegangan

listrik.

Konta utama terdiri dari symbol angka: 1,2,3,4,5 dan 6 kontak bantu biasanya terdiri dari nomor

11,12,13,14 atau 21,22,23,24 dan angka depan seterusnya tetapi angka belakangnnya terdiri dari

1-4.

Gambar 2.3 : Komponen pada kontaktor magnet

          B.Kontaktor Magnet DC

     Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari

besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya

magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak.

Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan

menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.

Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula,

namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan

cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6

V, 12 V dan 24 V.

 
 

Gambar 2.4 : Bentuk dari kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single

Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini

menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V.

Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk

dapatmengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan

dengan anak kontak. Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka

kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

C.Kontaktor Magnet AC

Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus

searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu

periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz

berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 =

0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali

titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus

maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika

arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor

akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang dirancang untuk

arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga

kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak
mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar

yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

         

                  

Gamabar 2.5 : Bentuk dari kontaktor magnet AC

      

2.2      Prinsip Kerja

         Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa

Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat

kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam

keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan

membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik

kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara

elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet

dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.6 : Simbol-simbol kontaktor magnet

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah

dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet

akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar

tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC )

maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan.

Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari

segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah

dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

2.3      Karakteristik

        Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor

ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan

menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan

dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya,

kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja.

Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih

baik dari pada saklar biasa.

Gambar 2.7 : Cara Kerja Kontak

Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push

Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan

Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan

penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan

NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran
yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan

seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.8 : Gambar Kontaktor magnet

Gambar 2.9 : Cara kerja kontaktor magnet

2.4      Aplikasi dari Kontaktor Magnet

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang

dioperasikan secara manual meliputi hal :

Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok.

Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif

sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau

tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari

kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu

lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.Pengoperasian yang

harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha.

Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang

benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor

yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya

dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.Dengan menggunakan

kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang

yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol

otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang

dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).

 
Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC

BAB III

PENUTUP

3.1      Kesimpulan

1.   Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan.

2.   Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) :

·         kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber

tegangan listrik.

·         kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6.

·         kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka 21,22,23,24

dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1 sampai 4.

3.   Jenis kontaktor magnit (Magnetic Contactor) ada 3 macam :

·         kontaktor magnit utama

·         kontaktor magnit bantu

·         kontaktor magnit kombinas

 
3.2      Saran

Anda mungkin juga menyukai