Oleh :
5163131009
REGULER A.
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wata’alla karena atas limpahan
rahmat dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
Harapan kami semoga makalah berjudul “KONTAKTOR MAGNET” ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, sehingga apabila terdapat hal yang tak
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman kami yamg masih
kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukkan yang
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui sekarang ini Kontaktor Magnet dapat mengendalikan seperti motor
listrik, untuk mematikan dan menghidupkannya. Motor listrik sendiri merupakan suatu
kebutuhan primer terhadapat suatu perusahaan yang bergerak di bagian industri. Motor listrik
digunakan sebagai pengerak bagi alat-alat lainnya. Tentunya akan lebih efektif jika motor ini
dapat bertindak sesuai dengan keadaan yang ada. Maka dari pada itu pada kesempatan saya akan
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja
Kontaktor hanya bekerja dengan mungubah N0(normaly open) menjadi NC(normaly close) atau
sebaliknya dari NC menjadi NO dengan memfaatkan gaya tarik elektromagnetik. Pada The
yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaiandaya listrik. Tidak
seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa
merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor
listrik.Untuk menentukan bagian NO dan NC pada kontaktor dapat dilakukan dengan AVO
meter.
Gambar 2.2 : Bagian dalam dari Kontaktor magnet
2.1.1 Jenis-jenis kontaktor
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan.
Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan
pelepas kontak-kontak.Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus
dalam keadaan kerja normal.Aruskerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak
terjadi.Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus
DC) atau arus bolak-balik (arus AC).Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin
hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga
kontaktor tersebut dapat bekerja normal.Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang
Komponen terpenting pada kontaktor magnit terdiri dari:
Kumparan magnit coil dengan symbol A1-A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber tegangan
listrik.
Konta utama terdiri dari symbol angka: 1,2,3,4,5 dan 6 kontak bantu biasanya terdiri dari nomor
11,12,13,14 atau 21,22,23,24 dan angka depan seterusnya tetapi angka belakangnnya terdiri dari
1-4.
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari
besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya
magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak.
Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula,
namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan
cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6
V, 12 V dan 24 V.
Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single
Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini
Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk
dapatmengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan
dengan anak kontak. Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka
kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.
C.Kontaktor Magnet AC
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus
searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu
periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz
berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 =
0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali
titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus
maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika
arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor
akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang dirancang untuk
arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga
kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak
mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar
yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.
2.2 Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa
Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat
kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam
keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan
membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik
kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang
untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah
dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet
akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar
tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC )
Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari
segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah
2.3 Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor
ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan
menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan
dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya,
kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja.
Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push
Button) dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan
Kontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan
penghubung tenaga listrik pada beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan
NC juga terdapat 3 buah kontak NO utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran
yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan
Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok.
Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif
sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau
tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari
lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.Pengoperasian yang
harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha.
Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang
benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor
yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya
kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang
yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan kontaktor, kontrol
otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang
Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan.
· kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 – A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber
tegangan listrik.
· kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka 21,22,23,24
dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1 sampai 4.
3.2 Saran