Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 4

MAKALAH
KAITAN FUNGSI PAJAK DAN KECERDASAN IDEOLOGY UNTUK
MENGATASI MASALAH SOSIAL

DOSEN PEBIMBING:
Ibu Ully Marshinta, S.Sos., M.Hum.

DISUSUN OLEH:

1. Oktavianus Effendi ( NPM : 062140632811 )


2. Rhesa Amalia (NPM : 062140632812 )
3. Saddra Farisz Hanata (NPM : 062140632813 )
4. Seto Anggoro ( NPM : 062140632814 )
5. Siti Dinda Paramitha Sabrina (NPM : 062140632815 )
6. Siti Sarah Nabila (NPM : 062140632816 )
7. Valeria Putri Angelina Palupi (NPM : 062140632817 )

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


PRODI MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa karena atas perkenan beliau
lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Semua itu
hanya karena berkat serta tutunan Tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang
kami susun ini berisi tentang ” kaitan fungsi pajak dan kecerdasan ideology dalam
mengatasi masalah sosial” .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ully Marshinta, S.sos, M.Hum.
selaku dosen pengampu pendidikan pancasila yang membimbing kami dalalm pengerjaan
tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang
selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam embuatan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen .Demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Palembang, 07 Juli 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................................................
1.4 Manfaat .....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................
2.1 Pengertian Pajak, Fungsi Regulerend , Fungsi Budgeter,Kecerdasan Ideologis ......................
2.1.1 Pengertian Pajak ...............................................................................................
2.1.2 Fungsi Regulerend (Fungsi Mengatur) .............................................................
2.1.3 Fungi Budgeter (Fungsi Anggaran) ..................................................................
2.1.4 Kecerdasan Ideologis ........................................................................................
2.2 Fungsi Regulerend Dalam Ketimpangan Sosial ........................................................................
2.3 Fungsi Budgeter Dalam Memperbaiki Jalanan ........................................................................
2.4 Fungsi Budgeter Dalam Bantuan Kesehatan ............................................................................
2.5 Fungsi Reguleerend Dalam Mengatasi Program Listrik di Daerah Terpencil .........................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita tahu pajak merupakan suatu keharusan yang harus
dibayar oleh setiap warga negara dari semua kalangan . Dimana pajak sendiri
merupakan kewajiban yang dimana setiap orang harus membayarnya dalam jumlah
tertentu baik pajak kendaraan, bea cukai, pajak penjualan barang mewah, bea
masuk, dan ekspor impor. Dimana pembayaran pajak berguna untuk menambah
kas Negara, juga berfungsi sebagai anggaran, mengatur pertumbuhan ekonomi,
stabilitas arus kas, dan redistribusi pendapatan. Adanya pajak bisa menekan laju
inflasi ekonomi, dengan adanya pembayaran pajak bisa meningkatkan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat. Dimana pajak sendiri merupakan keharusan yang harus
dibayar dengan ketentuan – ketentuan yang harus di patuhi dan di atur berdasarkan
undang – undang. Namun makin banyaknya masyarakat sekarang ini yang
menunda atau bahkan tidak membayar pajak, yang dimana pada dasarnya pajak
sendiri merupakan suatu keharusan yang dibayar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian pajak dan fungsi regulerend , fungsi
budgeter dan kaitannya dengan kecerdasan ideologis ?
2. Jelaskan fungsi regulerend pajak dalam mengatasi ketimpangan sosial dan
kaitannya dengan kecerdasan ideologis ?
3. Jelaskan fungsi budgeter pajak dalam memperbaiki sarana dan prasarana
pembangunan jalan dan kaitannya dengan kecerdasan ideologis ?
4. Jelaskan fungsi budgeter pajak dalam meperbaiki sarana dan prasarana
bantuan kesehatan dan kaitannya dengan kecerdasan ideologis ?
5. Jelaskan fungsi regulerend pajak dalam mengatasi program listrik di daerah
terpencil dan kaitannya dengan kecerdasan ideologis ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini :
a) Supaya kita bisa mengetahui gunanya pajak dalam mengatur masalah sosial
b) Bisa memahami tujuan dari adanya pajak pemerintah kemasyarakat
c) Untuk mengetahui lebih dalam tentang pajak
d) Untuk mengetahui fungsi regulerend dan fungsi badgeter pajak

1.4 MANFAAT
a) Sebagai sumber bacaan dalam menambah wawasan pengetahuan tentang
fungsi pajak dalam mengatasi masalah sosial
b) Sebagai sumber bacaan dalam menambah wawasan pengetahuan tentang
pajak
c) Sebagai sumber bacaan dalam menambah waawasan pengetahuan tentang
kecerdasan ideologis dan kaitannya dengan masalah sosial
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengertian Pajak , Fungsi Regulerend , Fungsi Budgeter dan Kecerdasan


Ideologis
2.1.1 Pengertian Pajak
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk Negara. Setiap sen uang
pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam dalam pos pendapatan Negara
dari sektor pajak. Penggunaan untuk membiayai belanja pemerintah pusat
maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat.

2.1.2 Fungsi Regulerend (Fungsi Mengatur)


Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijkan
Negara dalam lapangan sosial dan ekonomi . Fungsi mengatur tersebut antara
lain :
 Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
 Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kefiatan ekspor,
seperti pajak ekspor barang.
 Pajak dapar memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang
produksi dari dalam negeri, contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
 Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu
perekonomian agar semakin produktif.

2.1.3 Fungsi Budgeter (Fungsi Anggaran)


Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan Negara dengan
mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak ke kas Negara untuk
membiayai pembangunan nasional atau pengeluaran Negara lainnya.
Dengan demikian , fungsi pajak merupakan sumber pendapatan Negara
yang memiliki tujuan menyeimbangkan pengeluaran Negara dengan
pendapatan Negara.
2.1.4 Kecerdasan Ideologis
Beberapa hal yang diperlukan untuk memperkuat kecerdasan ideologis
pada warga Negara :

 Peneneman tentang hak dan kewajiban sebagai warga Negara perlu


dilakukan sedini mungkin pada anak didik, seseuai kapasitasnya.
Namun , harus diimbangi dengan keteladanan dalam bentuk nyata
dibidang hokum , ekonomi , dan politik
 Penanaman nilai nilai toleransi perlu dikembangkan pada era yang
lebih luas utnuk mengantisipasi semangat fanatisme daerah, kelompok,
bahkan agama yang ssemakin memprihatinkan. Aturan tegas
diperlukan untuk menindak perilaku dan sikpa intoleransi yang dapat
memecah belah bangsa Indonesia.
 Norma kolektif perlu diinterprestasikan sesuai dengan semangat
perembangan jaman. Hal ini bertujuan agar generasi muda tidak
menganggap nilai nilai lama itu hanya merupakan bentuk pengulangan
yang menghambat pengajuan sehingga nilai modernitas diterapkan
tanpa mempertimbangkan nilai yang sebelumnya sudah ada.
 Nilai nilai ideal sebagai tuntunan perlu ditanamkan secara optimal
dalamn pendidikan formal, informal, dan nonformal melalui dan
metode pengajaran yang tepat sesuai dengan problem actual yang
berkembang di masyarakat.

Komponen nilai kecardasan ideologis yang bersumber dari pancasila dapat


dirinci sebagai berikut;

 Kemempuan menghadirkan tuhan dalam prikehidupan berbangsa dan


bernegara melalui budi pekerti yang luhur dan saling menghormati
(toleransi) antar umat beragama;
 Kemampuan menghargai perbedaan dan pengendalian diri dalam ruang
public melalui komunikasi dan dialog bersandar atas moralitas
kemanusian universal;
 Kemampuan memprioritaskan kepentingan bangsa dan memiliki
ssemangat pengorbanan yang terbina dari dalam diri setiap warga
Negara dengan cara menyelaraskan antara kepentingan politik dan
kepentingan bangsadisertai dengan kemampuan memahami symbol
symbol Negara sebagai consensus hidup bersama;
 Kemampupan ntuk komunikasi dengan semangat musyawarah dalam
pengambilan kuputusan;
 Kemampuan memperlakukan orang lain seperti memperlakukan dirinya
sendiri dan menemukan keseimbangan antara nilai ideal yang ingin
dicapai dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dengan nilai
kenyataan dalam kehidupan traktis

2.2 Fungsi Regulerend Pajak Dalam Ketimpangan Sosial

Dilansir dari investor.id fungsi regulerend pajak ditinjau dari sisi


kebijakan pajak (tax policy ), Permenkeu 110/2018 merupakan implementasi fungsi
regulerend pajak. Karena secara fungsi pajak, selain sebagai sumber pendapatan
bagi anggaran Negara (fungsi budgeter), pajak juga mempunyai fungsi penting
lainnya yang ikut seta berkontribusi dalam mengatur, mendorong dan
mengendalikan kegiatan ekonomi kearah yang lebih baik, yang disebut sebagai
fungsi regulerend. Dimana fungsi regulerend sendiri merupakan pengatur dalam
perpajakn untuk mengatasi kerimpangan seperti gambar di atas fungsi regulerend
ini dapat digunakan sebagai pembayaran pajak dan penambahan pajak dalam artian
seperti memberikan PPN dalam pemesanan makanan, PPN pembelian barang-
barang mewah, PPN Barang Mewah dan lainnya, dimaksudkan agar perputaran
perekonomian bisa menyebar sampai ke daerah-daerah seperti pada gambar di atas.
Maka daei itu fungsi regulerand pajak bisa membantu pendistribusian pemerataan
pembangunan di kota-kota maupun pinggir kota. Bila dikaitkan dengan kecerdasan
ideologis (Fransisca Ully , 2020 : 159 – 160) maka termasuk dalam point
“kemampuan memprioritaskan kepentingan bangsa dan memiliki semangat
pengorbanan yang terbina dari dalam diri disetiap warga Negara dengan cara
menyelaraskan antara kepentingan politik dengan kepentingan bangsa disertai
dengan kemampuan memahami simbol-simbol Negara sebagai konsensus hidup
bersama” yang berarti memprioritaskan kemajuan Negara dengan membayar pajak
guna untuk meningkatkan pembangunan dan laju ekonomi dan “kemampuan
memperlakukan orang lain seperti memperlakukan dirinya sendiri dan menemukan
keseimbangan antara nilai ideal yang ingin dicapai dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara dengan nilai kenyataan dalam kehidupan praktis” dalam artian
memiliki kemampuan dalam memandang orang lain seperti diri sendiri yang juga
memerlukan kehidupan, tempat tinggal, serta lingkungan yang layak.

Jadi, fungsi regulerend dalam ketimpangan sosial pada gambar di atas


yaitu adanya pajak kepada masyarakat yang mampu atau seorang investor yang
menanamkan modalnya kepada pemerintah. Lalu pajak tersebut akan disalurkan
kepada masyarakat yang tidak mampu. Sehingga tidak menyebabkan perbedaan
antara masyarakat yang mampu dengan masyarakat tidak mampu. Kaitannya
dengan kecerdasan ideologis adalah percayanya seorang investor dalam
menanamkan modalnya kepada pemerintah.

2.3 Fungsi Budgeter Dalam Memperbaiki Jalanan


fungsi anggaran (budgeter) untuk menjalankan tugas-tugas rutin Negara
dan melaksanakan pembangunan,negara membutuhkan sumber pembiayaan.sumber
pembiayaan ini, salah satunya dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak sebagai
fungsi budgeter merupakan suatu alat atau suatu sumber untuk memasukan uang ke
dalam kas Negara, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin Negara.
Apabila masih terdapat sisa (surplus/public saving) dana tersebut digunakan untuk
membiayai investasi pemerintah. Apabila masih terdapat sisa (surplus/public
saving)dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan, maka terdapat
alternative pendanaan yang bersumber dari hutang (semitro, 1988:108-109).

Di dalam fungsi anggaran, terdapat fungsi demokrasi, dimana pajak


merupakan salah satu penjelmaan dari sistem kekeluargaan dan kegotongroyongan
rakyat yang sadar akan baktinya kepada negara. Rakyat memberikan sejumlah
penghasilannya dalam bentuk uang untuk membiayai pengeluaran negara bagi
kepentingan umum. Dengan membayar pajak, rakyat berperan serta dalam
pelaksanaan kehidupan kenegaraan, termasuk kegiatan pemerintahan dan
pembangunan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

Kaitannya dengan kecerdasan ideologis dalam pembangunan jalan


adalah masyarakat percaya bahwa pemerintah akan merubah dan memperbaiki
jalanan dengan sebaik mungkin.

2.4 Fungsi Budgeter Dalam Bantuan Kesehatan


Fungsi budgeter dalam sarana dan prasarana bantuan kesehatan yaitu
dengan adanya kartu BPJS dan layanan kesehatan gratis lainnya, seperti pemberian
vaksinasi kepada masyarakat. Kaitannya dengan kecerdasan ideologis adalah
percayanya masyarakat kepada pemerintah, dalam melakukan vaksin dosis 1, 2 dan
3 yang telah diberikan pemerintah untuk memenuhi layanan kesehatan masyarakat.
Supaya masyarakat terhindar dari virus corona dan penyakit lainnya.

2.5 Fungsi Regulerend Pajak Dalam Mengatasi Program Listrik di Daerah


Terpencil
Fungsi regulerend adalah pemerintah membuat program listrik didesa
terpencil yaitu di desa toba samosir. Hal tersebut berkaitan dengan kepercayaan
ideologis karena masyarakat percaya kepada pemerintah sehingga membiarkan
pemerintah melakukan program kerja berupa pembangunan aliran listrik di daerah
tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa pajak adalah iuran
wajib rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.

3.2 SARAN
Sebagai hasil penulisan akhir, dari penulisan makalah ini, maka penulis
memberikan saran. Adapun saran-saran tersebut adalah :
a. Peraturan yang dibuat pemerintah harus menjunjung tinggi azas
keadilan. Ciptakanlah aparat pajak atau instansi pemerintahan yang
terkait yang bebas KKN.
b. Kepada seluruh masyarakat atau wajib pajak diharapkan menumbuh
kembangkan budaya sadar dan peduli pajak demi kemajuan Negara
serta mempunyai kualitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Marshinta,Fransisca Ully.2016.pendidikan pancasila.Palembang:Citrabooks.


Cermati.com, “Pengertian pajak, fungsi dan jenis-jenisnya”, 26 Februari 2020.
<https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya >
[Diakses 02 Juli 2022].
Edukasi.pajak, ”Bagaimana fungsi pajak dalam pembangunan?”
https://edukasi.pajak.go.id/images/buku_pt/Materi_Terbuka/BAB_IV.pdf . Diakses
02 Juli 2022.
Tirto, ”Yang perlu diperhatikan saat menutup defisit BPJS dari pajak rokok”, 18
September 2018. < https://tirto.id/yang-perlu-diperhatikan-saat-menutup-defisit-
bpjs-dari-pajak-rokok-cZEM > [Diakses 01 Juli 2022]
Hipwee, ”Pentingnya perbaikan jalan umum untuk keselamatan pengendara”, 07
Desember 2017. <https://www.hipwee.com/opini/pentingnya-perbaikan-jalan-umum-
untuk-keselamatan-pengendara/ > [Diakses 03 Juli 2022]
Medanheadlines, “program listrik desa mulai jangkau desa terpencil di toba
samosir”, 15 September 2018. < https://medanheadlines.com/2018/09/15/program-
listrik-desa-mulai-jangkau-desa-terpencil-di-toba-samosir/ > [Diakses 03 Juli 2022]

Anda mungkin juga menyukai