“Di susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pancasila
dengan dosen pembimbing Ibu Rupdi, M.Kes”
Disusun oleh :
TAHUN AKADEMIK
2021-2022
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bela Negara, Cinta Tanah Air” dengan
tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Pelajaran Pancasila.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rupdi M.Kes
selaku Dosen Mata Pelajaran Pancasila. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. ......... 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................. 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), penerimaan negara pada tahun 2016 dari sektor pajak memberikan kontribusi
yang sangat besar, yaitu 74,6 % dari total pendapatan negara. Hal ini memberi indikasi
bahwa sektor perpajakan memiliki peran sangat penting dalam menjamin
keberlangsungan kehidupan bangsa kita, khususnya dalam mewujudkan kehidupan
bangsa yang cerdas, sejahtera, adil, dan damai. Oleh karena itu, untuk memastikan
pemasukan dari sektor perpajakan, setiap warga negara sudah seharusnya memiliki
kesadaran tentang pajak. Kesadaran pajak setiap warga negara merupakan modal
psikososial untuk menunaikan kewajibannya sebagai pembayar pajak dan juga sebagai
penikmat pajak. Secara kurikuler capaian pembelajaran (learning outcomes) tentang
4
2. Apakah masyarakat sudah memahami bahwa membayar pajak adalah salah satu rasa
bela negara?
3. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan refensi untuk mahasiswa dalam memahami
kesadaran membayar pajak
BAB II
PEMBAHASAN
Perpajakan merupakan salah satu kegiatan pemerintah berkaitan dengan pengelolaan
keuangan negara yang berasal dari iuran masyarakat yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan dan penambahan pelayanan publik
sehingga pemerataan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai serta
mengurangi kesenjangan sosial antar penduduk. Upaya atas pencapaian tujuan perpajakan itu
sendiri tentu tidak selalu berjalan lancar. Salah satu hal yang perlu diperhatikan yaitu
pemungutan pajak. Banyak faktor yang membuat para Wajib Pajak tidak membayar atau
tidak melaporkan kewajiban pajaknya kepada petugas pajak. Sistem pemungutan pajak
dengan menggunakan Self Assessment memberikan peran aktif Wajib Pajak untuk
melakukan sendiri perhitungan pajak terutang, menyetorkan sendiri, dan melaporkan SPT
sendiri. Sistem ini lebih ditekankan kepada kerelaan Wajib Pajak untuk mematuhi kewajiban
perpajakannya (Devano dan Rahayu ,2006:113).
Untuk menunjang dari Self Assessment System tersebut Direktorat Jenderal Pajak
membuat suatu sistem pendukung yang diharapkan dapat memudahkan Wajib Pajak dalam
membayar dan melaporkan kewajiban pajaknya yaitu adanya efilling, e-SPT, e-NPWP, e-
regristration, drop box dan e-banking.
2.1 Strategi dan langkah membayar pajak
6
5. Kemudian Anda akan mendapat form Surat Setoran Elektronik (SSE) yang
harus Anda isi.
6. Data pada formulir tersebut akan terisi otomatis. Yang perlu Anda ubah
hanya pada kolom Jenis Pajak, Jenis Setoran, Masa Pajak, Tahun Pajak,
Uraian Pajak yang dibayarkan, dan Jumlah Setoran.
10. Setelah mendapatkan Kode Billing, bayar pajak online lewat bank, kantor
pos, atau ATM yang Anda gunakan. Bisa juga melalui internet banking jika
Anda menggunakan fasilitas tersebut.
3. Fungsi Stabilitas
Pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan
dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, bisa dilakukan
antara lain :
a. dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat,
b. pemungutan pajak,
c. penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
2.2 Pajak dalam konteks sejarah Indonesia
Pajak merupakan salah satu komponen penting dalam perjalanan suatu bangsa dan
negara. Hampir semua negara yang ada di dunia ini menerapkan suatu aturan maupun
skema tentang pengenaan pajak. Tak terkecuali di Indonesia ini. Dibawah ini peristiwa
perpajakan yang terjadi pada beberapa masa di negera Indonesia, seperti:
1. Masa Kerajaan
Pajak telah dikenal sejak wilayah Nusantara masih dikuasai oleh berbagai
kerajaan dan kesultanan yang timbul dan tenggelam dalam rentang sejarah yang
panjang. Raja-raja Nusantara telah memungut “pajak atau upeti” dari masyarakat
untuk menghidupi kerajaannya, antara lain:
10
ini berlaku selama 13 tahun, yaitu sampai dengan 31 Desember 1983 ketika
reformasi pajak atau tax reform digulirkan.
b. terbitlah Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1976 yang menetapkan
Direktorat Ipeda diserahkan dari Direktorat Jenderal Moneter kepada
Direktorat Jenderal Pajak. Peralihan ini mengubah mekanisme birokrasi pajak
yang semula bidang moneter ke dalam bidang perpajakan.
10) serta intensifikasi perpajakan yang lebih sistematis dan terstandar serta
penegakan hukum.
Pada 2003 Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan 45 kebijakan pengurangan
pajak penghasilan dan barang mewah. Memasuki awal 2005 Direktorat Jenderal
Pajak menyiapkan empat fasilitas untuk memberi insentif kepada dunia usaha.
Reformasi pajak di Indonesia mendapat dukungan negara-negara dunia.
Lebih lanjut, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486 Tahun
1974, tarif PPn kembali mengalami perubahan dengan dibaginya tarif PPn menjadi
tiga (3) golongan sebagai berikut (Suwito Ardiyanto, 1981):
1) 0 persen, yaitu bagi barang-barang yang dibebaskan dari PPn, misalnya
barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari dan koran.
2) 5 persen, misalnya untuk barang-barang berupa karton, kertas bungkus, kertas
tulis, kertas cetak, karbon, dan lain-lain.
3) 10 persen, yang berlaku untuk barang-barang yang tidak termasuk a dan b.
Perlu diketahui, sistem PPn juga memberikan hak kepada produsen dan importir
untuk meminta kembali pajak yang telah mereka bayar dari pembeli atau
konsumen.
a. Surat teguran
15
Surat teguran adalah surat yang diterbitkan oleh pejabat untuk menegur
atau memperingatkan penanggung pajak untuk melunasi utang pajaknya.
Surat teguran diterbitkan 7(tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo
pembayaran utang pajak.
b. Surat paksa
Surat paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya
penagihan pajak. Utang pajak setelah lewat 21 hari dai tanggal surat
teguran tidak dilunasi, diterbitkan surat paksa yang diberitahukan oleh
jurusita pajak dengan dibebani biaya penagihan pajak dengan surat paksa
sebesar Rp. 50.000,00 utang pajak haus dilunasi dalam jangka waktu 2 x
24 jam setelah surat paksa diberitahukan oleh jurusita pajak.
7. SPMP (Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan)
Apabila utang pajak tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 kali 24 jam
terhitung sejak tanggal Surat Paksa diberitahukan kepada Wajib Pajak, maka
Kepala KPP/KPPBB yang telah menerbitkan Surat Paksa menerbitkan SPMP.
Dengan kata lain, SPMP paling cepat diterbitkan setelah lewat waktu 2 kali 24
jam sejak tanggal Surat Paksa diberitahukan kepada Penanggung Pajak. Jika
objek sita berada di luar wilayah kerja Pejabat yang menerbitkan Surat Paksa
dan tidak berada dalam satu kota, maka prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal obyek sita berada di luar wilayah kerja Pejabat yang menerbitkan
Surat Paksa, Pejabat tersebut meminta bantuan kepada Pejabat yang
wilayah kerjanya meliputi tempat/lokasi obyek sita untuk menerbitkan
SPMP terhadap obyek sita yang dimaksud. Selanjutnya Pejabat yang
diminta bantuan segera menerbitkan SPMP tersebut.
b. Apabila obyek sita letaknya berjauhan dengan tempat kedudukan pejabat
yang menerbitkan Surat Paksa, tetapi masih dalam wilayah kerjanya,
Pejabat dimaksud dapat meminta bantuan kepada Pejabat yang wilayah
kerkanya juga meliputi tempat obyek sita berada untuk menerbitkan SPMP.
8. Penagihan seketika dan sekaligus
a. Jurusita pajak melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus yang
diterbitkan oleh pejabat apabila :
1. Penanggung pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya
atau berniat untuk itu.
16
Kita sering melihat atlet-atlet Indonesia berlaga di dalam ajang kompetisi nasional
maupun intel. Atlet yang memenangkan berbagai kompetisi di tingkat nasional
biasanya akan dikirim untuk berlaga ditingkat internasional. Hal yang mengharukan
dan membanggakan adalah ketika Bendera Merah Putih dikibarkan diiringi lagu
Indonesia Raya pada saat atlet Indonesia memenangkan pertandingan internasional.
Rasa nasionalisme kita menjadi rnasionabangkit kembali. Untuk dapat memiliki atlet-
atlet yang profesional dan handal tentunya diperlukan pembinaan yang memerlukan
pembiayaan.
Demikian juga pengiriman para atlet ke luar negeri atau penyelenggaraan berbagai
ajang olahraga di dalam negeri, yang tentunya membutuhkan pembiayaan. Dari
manakah sumber pembiayaan tersebut? Dana yang digunakan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), yang salah satu sumber utama pendanaannya berasal dari pajak. Padyangan
Tax Center memberikan data tersebut sebagaimana tertulis di bawah ini (PTC,2013):
“... Namun demikian, sumber utama pembiayaan pembinaan olah raga prestasi itu
bersumber dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).
APBN 2013 memperlihatkan bahwa pembiayaan untuk anggaran Kementerian
Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 1,95 triliun termasuk di dalamnya anggaran untuk
Pembinaan Olahraga Prestasi sebesar Rp 560 Miliar.”Alokasi dana yang dicantumkan
di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan, alokasi dana untuk
Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2014 adalah 1,76 triliun, tahun 2015 adalah
1,78 triliun, serta tahun 2016 adalah 2,85 triliun.
Sebagaimana telah dipaparkan di dalam bagian Konsep Bela Negara, dijelaskan
bahwa bela negara adalah suatu usaha yang dilakukan oleh WNI yang salah satu
caranya dapat dilakukan melalui profesi masing-masing. Contoh di atas, yaitu atlet
melakukan usaha bela negara melalui profesi mereka. Walaupun bukan atlet, sebagai
warga negara yang cinta tanah air, kita tetap dapat melaksanakan hak dan kewajiban
bela negara, yaitu dengan cara membayar pajak. Melalui pajak yang kita bayarkan
tersebut, kita dapat mendukung pelaksanaan upaya bela negara yang dilakukan oleh
para atlet Indonesia tersebut dalam bentuk pendanaan secara tidak langsung. Sutarman
memberikan beberapa contoh bentuk bela negara non fisik, yakni (Sutarman,2011:82)
1) Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, taat, patuh terhadap peraturan
perundangan dan demokratis.
18
2) Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada
masyarakat.
3) Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara.
4) Sadar membayar pajak untuk kepentingan bangsa dan negara.
6. Tujuan
Secara umum tujuan yang dapat dicapai dari diberlakukannya pajak adalah untuk
mencapai kondisi meningkatnya ekonomi suatu negara yaitu
1) untuk membatasi konsumsi dan dengan demikian mentransfer sumber dari
konsumsi ke investasi.
2) untuk mendorong tabungan dan menanam modal.
3) untuk mentransfer sumber dari tangan masyarakat ke tangan pemerintah
sehingga memungkinkan adanya investasi sumber dari tangan masyarakat ke
tangan pemerintah sehingga memungkinkan adanya investasi pemerintah.
4) untuk mmodifikasi pola investasi.
5) untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan (6) untuk memobilisasi surplus
ekonomi (Nurkse, 1971) dalam (Muchlis, 2002).
B. Retribusi
1. Dasar Hukum
Retribusi dipungut berdasarkan Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, atau
Peraturan Daerah.
2. Balas Jasa
Balas jasa kepada wajib retribusi dapat dirasakan langsung, contohnya retribusi
kebersihan (sampah) manfaatnya dapat dirasakan langsung dengan diangkutnya
sampah wajib retribusi oleh petugas.
3. Objek Retribusi
Orang atau Badan yang menggunakan atau mendapatkan jasa atau izin yang
diberikan oleh pemerintah.
4. Sifat Retribusi
20
Dapat dipaksakan dengan sifat yang ekonomis hanya kepada orang atau badan
yang menggunakan atau mendapatkan jasa atau izin yang diberikan oleh
pemerintah.
5. Lembaga Pemungut
Retribusi dipungut oleh pemerintah daerah.
6. Tujuan
Retribusi memiliki tujuan untuk memberikan jasa atau ijin kepada masyarakat
sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan mereka serta mendapatkan
pelayanan dari pemerintah.
Baik pajak maupun retribusi merupakan salah satu sumber pendapatan bagi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang sangat penting untuk
membiayai pembangunan dan melaksanakan pemerintahan.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar yang diperoleh
dari kontribusi rakyat yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk kemakmuran negara.
Wajib pajak mempunyai kewajiban melaporkan dan membayar pajak terhutang sesuai
undang-undang perpajakan termasuk pajak penghasilan pasal 21 yang dikenakan atas
penghasilan, berupa gaji, honorarium, upah, tunjangan, dan pembayaran lain yang
diterima atau diperoleh pegawai sehubungan dengan pekerjaan atau jasa, jabatan dan
kegiatan. wajib pajak dapat dikatakan patuh jika tidak pernah menunggak pajak,
membayar dan melaporkan pajak tepat waktu serta taat peraturan perundang-undangan
perpajakan. Perkembangan organisasi mempermudah wajib pajak untuk menjadi wajib
pajak patuh, perkembangan teknologi modern ikut membawa kemajuan dibidang
perpajakan dengan munculnya e-filing.
E-filing dapat membantu wajib pajak mendaftar dan mengisi formulir SPT tanpa
harus menghabiskan waktu untuk mengantri di Kantor Pelayanan Pajak. Perpajakan
merupakan salah satu dengan pengelolaan keuangan negara yang berasal dari iuran
masyarakat yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
perbaikan dan penambahan pelayanan publik sehingga pemerataan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dapat tercapai serta mengurangi kesenjangan sosial antar
penduduk. Untuk metode pembayaran pajak bisa dilakukan secara online yaitu
menggunanakan aplikasi e-Billing. Saat ini masyarakat malas untuk membayar pajak,
22
yang harus di lakukan agar masyarakat sadar adalah memberikan edukasi kepada
masyarakat, memberikan kenyamanan atas fasilitas yang di pakai dan sanksi atas
keterlambatan pembayaran.
3.2 Saran
Dari pemaparan yang telah dijelaskan saran yang dapat diberikan oleh penulis antara
lain :
1. Detjen Pajak dapat mengeksekusi secara cepat bagi wajib pajak yang berusaha
menghindar dari kewajiban secara adil. Tidak hanya jumlah jurusita yang perlu
diperbanyak untuk mempelancar tindakan penagihan juga harus diperhatikan.
Perlunya penyuluhan yang lebih banyak kepada masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan tidak bekerjasama dengan jurusita.
2. Meningkatkan kualitas kerjanya antara jurusita pajak dengan seksi pengawasan dan
konsultasi saling bekerjasama sehingga jurusita mendapatkan data terkait kegiatan
penagihan di antaranya data penanggung pajak, data objek sita serta lokasi objek sita
yang (up to date) dalam menyampaikan surat teguran dan paksa dapat berjalan
dengan baik. Adanya penyuluhan menggunakan sistem online yang bisa diakses
sehingga mempermudah.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://edukasi.pajak.go.id/images/buku_pt/Materi_Terbuka/BukuMTKPPT2.pdf
https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?
jdl=Ini_4_Strategi_Kemenkeu_Tingkatkan_Kepatuhan_Pajak&news_id=102696&group_ne
ws=IPOTNEWS&news_date=&taging_subtype=ECONOMICS&name=&search=y_general
&q=kepatuhan%20pajak&halaman=1
https://adoc.pub/strategi-meningkatkan-kesadaran-wajib-pajak-dalam-mewujudkan.html
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/informasi-lengkap-cara-bayar-pajak-
online
https://www.harmony.co.id/blog/apa-saja-fungsi-pajak-bagi-pembangunan-negara
https://majalahpajak.net/pajak-dari-m asa-ke-masa/
https://journal.universitassuryadarma.ac.id/index.php/jihd/article/view/128
https://media.neliti.com/media/publications/297866-prosedur-tindakan-penagihan-pajak-pada-k-
12564325.pdf
24
SOAL PEMBAHASAN
1. pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan
UUD pasal?
a. pasal 2
b. pasal 30 ayat 1
c. Pasal 23A
d. pasal 28E ayat 1
penjelasan : (c)
Pasal 23 A Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia mengatur bahwa pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang,
hal ini dimaksudkan bahwa negara tidak akan bertindak sewenang- wenang ketika memungut
sebagian kekayaan rakyat, sekalipun itu di pergunakan untuk kepentingan rakyat.
Jawaban: (a)
Pembahasan : agar bisa terwujud dan tercapai dengan tujuan tersebut salah satu hal yang
perlu di perhatikan yaitu pemungutan pajak yang berasal dari iuran masyarakat tersebut
3. Memahami pengertian pajak dan pemahaman tentang pajak bisa diawali dari ....
a. Lingkungan tetangga yang paling dekat
b. Lingkungan keluarga sendiri yang terdekat
c. Lingkungan masyarakat setempat
d. Forum forum tetangga
e. Ormas ormas tertentu
Jawaban: b
Pembahasan: Lingkungan keluarga adalah lingkungan awal yang perlu mendapat segala
penanaman dan pemahaman tentang pajak
Jawaban: (b)
Pembahasan:
26
Karena memang benar, lemahnya regulasi dan kurangnya sosialisasi dapat mengakibatkan
tingkat transparansi dana menjadi rendah. Kelemahan regulasi di antaranya terlihat dengan
tidak adanya aturan standar pelaporan keuangan yang baku. Selain itu, regulasi yang berlaku
juga tidak mencantumkan sanksi pelanggaran yang tegas serta memberikan sebuah
pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya wajib pajak agar mengetahui tentang segala
hal mengenai perpajakan baik peraturan maupun tata cara perpajakan melalui metode-metode
yang tepat
5. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian yang tulus kepada
masyarakat yaitu contoh bela negara secara
a. Adil
b. Musyawarah
c. Fisik
d. Non fisik
e. Kooperatif
Jawaban : (d)
Pembahasan:
Bela negara secara non fisik contohnya yaitu Walaupun kita tidak berprofesi sebagai pembela
negara, sebagai warga negara yang cinta tanah air, kita tetap dapat melaksanakan hak dan
kewajiban bela negara, yaitu dengan cara membayar pajak. Melalui pajak yang kita bayarkan
tersebut, kita dapat mendukung pelaksanaan upaya bela negara yang dilakukan oleh para
profesi pembela negara Indonesia tersebut dalam bentuk pendanaan secara tidak langsung