Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN PANEL

KONTROL POMPA AIR LIMBAH


21 N0VEMBER 2022

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. RONALDO PARASIAN HUTAPEA (2005032035)
2. RIKEL JONATAN SITEPU (2005032052)
3. RIZKY DAME HADI WIBOWO (2005032009)
EL -5D

PRODI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN T.A 2022/2023
LEMBAR PENILAIAN

Judul Percobaan : Panel Kontrol Pompa Air Limbah


Kelompok : Enam (VI)
Nama Kelompok : 1. Ronaldo Parasian Hutapea
2. Rikel Jonatan Sitepu
3. Rizky Dame Hadi Wibowo
Kelas : EL – 5D
Nama Instruktur : 1. Nobert Sitorus, S.T., M.T.
2. Haksa Sinambela, S.Pd., M.T.
Tanggal Praktikum : 21 November 2022
Tanggal Pengumpulan : 02 Desember 2022

Nilai :

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN..............................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Pendahuluan.................................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................1
BAB 2 DASAR TEORI.....................................................................................2
2.1 Teori Pedoman Merencanakan Panel Kontrol.............................................2
2.2 Pedoman Merakit / Merangkai.....................................................................2
BAB 3 ISI...........................................................................................................3
3.1 Peralatan dan Bahan....................................................................................3
3.2 Rangkaian Lengkap Kontrol Pompa............................................................6
Rangkaian A......................................................................................................7
Rangkaian B.......................................................................................................8
Rangakaian C.....................................................................................................9
Rangkaian A B C.............................................................................................10
Rangkaian D.....................................................................................................11
3.3. LANGKAH KERJA.....................................................................................12
TROUBLE AND SOLUTION........................................................................12
3.4. DOKUMENTASI PRAKTIKUM................................................................13
BAB 4 ANALISA & KESIMPULAN............................................................14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Latihan bengkel semester V ini tertuju pada instalasi kontrol listrik pada
pada pompa air bersih yang diperkecil yang bertujuan agar kelak dapat
menginstalasi pada proyek yang sebenarnya. Pada akhir praktek semester V ini
mahasiswa akan mendapat tugas membuat laporan praktek. Maksud dari
pembuatan laporan praktek ini adalah membimbing mahasiswa untuk
mencapai tujuan utama yakni menghasilkan mahasiswa yang memiliki nalar,
kreatifitas, dan kemampuan/skill yang tinggi sebagai modal dalam menghadapi
dan menguasai keadaan lapangan kelak.
Karena hal-hal di atas maka pemasangan instalasi kontrol listrik harus
benar-benar di rencanakan dari awal hingga selesai. Untuk lebih maksimal
sebaiknya pekerjaan tersebut mengikuti sistem yang di sarankan pada PUIL.
Karena disana telah di jelaskan dengan rinci bagaimana tentang instalasi
kontrol listrik yang baik dan benar serta memenuhi standard. Disana juga
diterangkan beberapa teknik pemasangan instalasi kontrol listrik sebagaimana
mestinya. Misalnya ; melakukan pengawatan, penarikan kabel, penempatan
peralatan, penyambungan kabel, serta mencari kesalahan ( trouble shooting ).
1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat memahami diagram rangkaian kontrol pompa air bersih
sekaligus mengetahui cara kerja dari rangkaian kontrol pompa air bersih.
2. Praktikan mampu menganalisa rangkaian kontrol air bersih, dan memperbaiki
rangkaian kontrol air bersih jika ditemukan kesalahan.
3. Praktikan diharapkan mampu mengetahui letak kesalahan/trouble dari sistem
kontrol pompa air bersih dan sekaligus mampu untuk memperbaikinya.
4. Melatih praktikan agar mampu bekerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan
skedul/jadwal yang telah disepakati bersama.
5. Melatih daya nalar dan kecepatan pengambilan tindakan dalam menghadapi

1
suatu sistem, baik dalam keadaan normal dan trouble.

2
BAB 2

DASAR TEORI

2.1 Teori Pedoman Merencanakan Panel Kontrol


Pedoman merencanakan panel kontrol :
1. Kumpulkan data tentang kegunaan peralatan / bahan yang diperlukan.
2. Rencanakan ukuran kotak panel / frame yang distandartkan, baik kualitas
maupun keamanan listriknya.
3. Konsultasikan dengan ”Instruktur”.
4. Dapat dilanjutkan sesuai langkah dengan pekerjaan.

2.2 Pedoman Merakit / Merangkai


Pedoman merangkai :
1.1 Mengetahui sistem kerja rangkaian.
2.1 Diketahiu fungsi setiap komponen dengan pasti.
3.1 Dapatkan spesifikasi setiap komponen.
4.1 Buat sheet peletakan setiap komponen.
5.1 Konsultasikan dengan ”Instruktur” tentang kapasitasnya.
6.1 Tentukan ukuran rangka / landasan komponen.
7.1 Rakit tempat landasan komponen.
8.1 Tempatkan komponen sesuai sheet yang anda buat.
9.1 Tandai setiap komponen sesuai kode pada rangkaian kontrolnya.
10.1 Rangkailah komponen, kolom demi kolom sesuai tahap, kelas kerja atau
level tegangan sumber.
11.1 Lanjutkan kepenyelesaian.

3
BAB 3
ISI

3.1 Peralatan dan Bahan

Peralatan dan bahan merupakan unsur yang penting dalam melaksanakan


praktek di bengkel. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan dalam suatu pekerjaan
karena kedua unsur tersebut saling ketergantungan dan merupakan unsur pokok
dalam melaksanakan praktek. Dalam hal ini peralatan ini dipergunakan untuk
membuat tempat-tempat bahan yang digunakan untuk pemasangan bahan tersebut.

Setiap bahan yang digunakan diusahakan seefisien mungkin dan sesuai


dengan cara kerja rangkaian. Bahan yang digunakan dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:

a. Bahan tetap, yaitu: bahan yang tidak habis, merupakan bahan masih utuh setelah
digunakan selesai praktek dan dapat digunakan kembali sesuai dengan fungsi
yang sebenarnya dimasa yang akan datang. Bahan tetap diletakkan pada rangka
panel, panel kontrol dan simulasi, misalnya kontaktor, triver trafo, relay 48 V dan
relay 220 V, dioda, lampu tanda 48 V dan lampu tanda 220 V, saklar, hour meter,
push button NO/NC, terminal, dan lain-lain.

b. Bahan habis, yaitu: bahan yang berubah bentuk dari aslinya, dimana bahan ini
digunakan untuk modifikasi dari rangkaian kontrol, maupun panel kontrol,
contohnya : chanel, profil C dan profil G, din profil, plat besi, PVC pejal, kabel,
dan lain-lain. Penggunaan bahan pada praktek ini dipisahkan antara bahan untuk
panel kontrol dan simulasi.

4
Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam perakitan Panel Kontrol Pompa
Air Limbah adalah :

• TABEL ALAT YANG DIGUNAKAN


No Nama Peralatan Jumlah Satuan
1 Tang Kombinasi 1 Buah
2. Tang Potong 1 Buah
2 Tang Pengupas Kabel 1 Buah
3 Obeng Negatif (-) 1 Buah
4 Obeng Positif (+) 1 Buah
5 Tespen 1 Buah

• TABEL BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO
NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH KEGUNAAN
.

16 Sebagai penghubung arus


1. Terminal
Terminal dari sumber
Membatas arus dan

2. MCB 1 Fasa 3 Buah sebagai pengaman apabila


terjadi beban lebih
Menghubungkan dan

3. Impuls 1 Buah memutuskan rangkaian


pada banyak tempat.
Memutuskan dan

4. Kontaktor 1 Buah menyambung arus listrik


secara elektrik

Lampu Tanda Pengganti alarm


5. NO (Merah) 2 Buah
pada A dan C penandaan overload

5
Sebagai tanda ketika
Lampu Tanda
6. NO (Merah) 1 Buah pompa satu dan
pada

Sebagai pengganti sensor


7. Saklar Tunggal 35 mm 2 Buah
dan Ls
Sebagai pertukaran kedua
2 Buah
8. Saklar Tukar
kontaktor
Menurunkan tegangan dari
Trafo 220V /
9. Step – Down 1 Buah
48V 220 V ke 48 V
Sebagai pengatur sistem

10. Selector Switch 2 Buah kerja sebagai manual atau


auto
Pensakelar untuk kerja
11. Relay 1 Buah
pompa 1 dan 2 secara auto
Sebagai protekis apabila
12. TOR 2 buah
terjadi arus baban lebih
Pengatur berapa lama
13. Timer Switch 2 Buah
lampu Hidup
Menutupi kabel agar
14. Wiring Chanel 30 x 30 mm
terlihat lebih rapi
Sebagai media untuk
menghantarkan arus listrik
15. Kabel NYAF 1,5 mm2 20 Meter
yang terdiri dari
Konduktor dan Isolator.

6
3.2 Rangkaian Lengkap Kontrol Pompa

7
Rangkaian A

8
Rangkaian B

9
Rangakaian C

10
Rangkaian A B C

11
Rangkaian D

12
3.3. LANGKAH KERJA
Pada kontrol pompa kami membagi tugas menjadi 3 bagian yaitu, bagian A
(Ronaldo), bagian B (Rikel), dan bagian C (Rizky). Rangkian A, B, dan C masing-
masing terdiri dari 16 terminal yang dipakai, selector switch, lampu thermal, timer,
saklar, impuls, relay, MCB, transformator, saklar tukar, saklar tunggal.

Saat main switch di nyalakan maka, sumber arus 3 phasa akan masuk ke MCB
yang terlebih sudah di kopel. Kemudian MCB dinyalakan maka, arus sudah masuk ke
terminal di rangkaian A, B, dan C. Rangkaian B menerima sumber 48 Volt dari Trafo
yang disalurkan melalui terminal. Saat air limbah mencapai level 1 sensor S13 tidak
akan bekerja. Saat air limbah mencapai level 2 maka sensor S13 ditekan dan Pompa 2
akan menyala karena dipengaruhi oleh kontrol di rangkaain B. Saat air limbah turun
kembali ke level 1 maka sensor S13 kembali mati.

Saat level air limbah kembali naik ke level 2 dan menyentuh sensor S13, maka
pompa yang bekerja akan berpindah ke pompa 1. Ketika air limbah kembali naik lagi
menjadi level 3 maka sensor S18 akan bekerja dan kedua pompa beroperasi. Fungsi
LS10 dan LS15 penanda bahwa pompa bekerja.

TROUBLE AND SOLUTION

Trouble
1. Pada rangkaian A dan C, pada mulanya terjadi kesalahan pemasangan pada selector
switch yang terbalik antara auto dan manualnya.
2. Pada rangkaian B, impuls bermasalah dimana impuls tidak ada reaksi ketika
masuknya arus.
Solution

1. Selector switch yang terbalik akhirnya diperbaiki dengan melihat sambungan auto
dan manualnya
2. Kami mengganti impuls dengan impuls yang baru dan memasangnya kembali.

13
3.4. DOKUMENTASI PRAKTIKUM
 FOTO RANGKAIAN

 FOTO KELOMPOK

 VIDEO PENJELASAN RANGKIAN


https://drive.google.com/drive/folders/1uV_XXGAPDIQVOBXydKsF95-v-
10QbMvO

14
BAB 4
ANALISA & KESIMPULAN

ANALISA

1 Rangkaian A mengatur kontaktor K12M dan timer K13T dengan NTC


yang diatur dengan selector switch serta adanya lampu B14 sebagai tanda
overload. Tegangan masukaannya 220 V.
2 Rangkaian B mengontrol sambuangan antara rangkaian A dan rangkaian C
dimana terdapat kontaktor K16 dan impuls K15. Tegangan masukannya
adalah 48 V. Kesalahan paling sering terjadi di Rangkaian B dimana
pemasangan nomor terminal pada K18 yang tidak sesuai.
3 Rangakain C mengatur kontaktor K17M dan timer K18T dengan NTC
yang diatur dengan selector switch serta adanya lampu B17 sebagai tanda
overload. Tegangan masukkannya 220 V.

KESIMPULAN

1. Dalam melakukan pengawatan rangkaian kontrol pencegah air limbah,


penarikan kabel dari terminal utama panel ke komponen-komponen yang
terpasang di pintu panel haruslah memiliki toleransi agar pintu panel dapat
dibuka dan ditutup dengan mudah (leluasa) dan juga kabel yang
dipasangkan diteriminal haruslah ketat atau tidak longgar.
2. Untuk merancang dan merakit kontrol pencagah air limbah kita harus
dapat membaca diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian
serta mengetahui setiap fungsi komponen dengan pasti.

15

Anda mungkin juga menyukai