Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Penelitian Tugas Akhir
pada Program Studi Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa Karawang
Disusun oleh:
NPM. 1510631160049
1. Data energi listrik yang digunakan adalah data perusahaan listrik PT.
PLN (Persero) pada Gardu Induk Pudak payung pada Transformator
step down 150 KV
2. Analisa yang akan dibahas yaitu perhitungan rasio CT, error mismatch,
arus sekunder CT, arus diferensial, arus restrain, arus seting, dan
gangguan pada trafo daya serta parameter2 relai diferensial pada
kondisi normal.
3. Hanya membahas analisis sistem proteksi relai diferensial pada
transformator di sisi 150 KV dan 20 KV.
1. Untuk mengetahui prinsip kerja rele differensial sebagai rele proteksi pada
transformator.
2. Untuk mengetahui arus setting dari rele differensial transformator daya gardu
induk Pudak Payung dalam memproteksi gangguan.
3. Untuk mengetahui cara menghitung arus gangguan hubung singkat tiga fasa
pada transformator daya di gardu induk step down 150 KV 60 MVA Pudak
Payung
4. Untuk mengetahui kondisi tertentu yang menyebabkan trip pada relai
diferensial.
1. Gardu Induk
Gardu induk adalah suatu sarana pertama dari penyaluran tenaga
listrik yang menghubungkan antara pembangkit dengan gardu distribusi.
Gardu induk merupakan kunci dari sistem tenaga listrik dan area itu tidak
dapat dirancang terpisah dari bagian sistem yang lain. Pertama-tama,
berdasarkan taksiran kebutuhan tenaga listrik, dirancang sistem tenaga
listrik secara menyeluruh, termasuk unsur-unsur pembangkitan, transmisi,
transformasi, dan distribusi, dan bersamaan dengan itu dirancang pula gardu
induk yang merupakan titik simpul dalam jaringan-jaringan sistem. Gardu
induk diklasifikasikan menurut jenis pasangan luar, pasangan dalam,
pasangan setengah luar, bawah tanah, jenis gardu mobil, dan sebagainya,
sesuai dengan kontruksinya.
a. Gardu Induk
Gardu induk berfungsi menerima daya listrik dari sistem tegangan
tinggi 150 kV dan menurunkan tegangannya menjadi tegangan jaringan
distribusi primer 20 kV (Jaringan Tegangan Menengah/ JTM). Jadi pada
bagian ini terjadi penurunan tegangan dari tegangan tinggi ataupun
tegangan extra tinggi ke tegangan menengah 20 kV.
4. Relai Diferensial
Relai diferensial merupakan salah satu pelindung utama pada
transformator daya. Relai ini sangat selektif sehingga biasanya tidak perlu
dikoordinasikan dengan relai proteksi lainnya, dan bekerjanya sangat
cepat,tidak memerlukan waktu.
1. CT1, CT2 dan ACT harus mempunyai rasio sehingga besar arus i1 = i2
2. Sambungan dan polaritas CT1 dan CT2 maupun ACT nya harus benar.
- Besarnya arus yang masuk dan keluar dari relai diferensial harus sama.
- Phasa arus yang masuk dan yang keluar dari relai harus sama atau
berlawanan.
Y Y Y
Y Y Y
Y
Y
Tabel 4. Sambungan Yd
Tabel 5. Sambungan Trafo Arus
Misalnya berdasarkan tabel hubungan CT dan ACT trafo di atas maka pada
pengawatan relai diferensial dengan trafo hubung bintang-bintang maka
ACT yang digunakan adalah ACT bintang-delta pada primer dan ACT
bintang-delta pada sekunder.
ACT adalah trafo bantu trafo arus. ACT digunakan untuk membantu
agar nilai arus yang masuk ke relai mendekati arus nominal misalnya 5A.
Cara untuk Menentukan ACT agar memperoleh suatu perbandingan adalah
sebagai berikut.
Menghitung besar arus sekunder CT yang terpasang pada sisi primer dan
sekunder trafo daya:
2. Metode Interview
Dilakukan terhadap narasumber baik dosen maupun mahasiswa lainnya
dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan dari narasumber yang
mengerti dan paham akan pokok bahasan yang penulis angkat.
3. Pengambilan Data
4. Pengolahan Data
Pengolahan diawali dengan pengambilan data sekunder. Setelah semua
data terkumpul kemudian mulai menghitung arus nominal trafo guna
mendapatkan nilai rasio CT terpasang. Kemudian menghitung arus
diferensial dan arus setting diferensial serta error mismatch hingga
gangguan yang terjadi saat pengoperasian transformator tenaga.
5. Pembuatan Laporan
Pada tahap ini akan dibuat laporan lengkap penelitian dengan
menyertakan perhitungan dan hasil simulasi serta penggambaran
kesimpulan dari tugas akhir ini. Kesimpulan tersebut merupakan solusi
dari permasalahan yang ada.
BAB VI
JADWAL PENELITIAN
Jadwal Penelitian
Pelaksanaan Tugas Akhir ini diharapkan dapat terselesaikan dalam waktu 6 bulan.
Perincian waktunya digambarkan dengan tabel sebagai berikut:
2017
Kegiatan Agustus September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
Literatur
Perancanga
n Camera
Tracker
Pembuatan
Fisik
Camera
Tracker
Pengujian
Kerja
Sistem Self
Tracking
Penulisan
Laporan
Revisi
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Sulasno, Teknik dan Sistem Tenaga Distribusi Tenaga Listrik Edisi I, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001.
Marsudi Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006
Sulasno,Ir. Dasar Teknik Konversi Energi Listrik dan Sistem Pengaturan Edisi II,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001.
Diklat profesi penyaluran. 2012. Perhitungan setting proteksi gardu induk. Jakarta
: pusdiklat PLN
Diklat profesi penelitian dan pengembangan.2009. Pengujian sistem proteksi dan
control. Jakarta: PT PLN PUSDIKLAT.
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
..................................... .....................................
NIDN. ......................... NIDN. .........................
Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Elektro,
............... ......................
NIDN. ..........................
LAMPIRAN