Anda di halaman 1dari 10

DOKUMEN PERCOBAAN

STARTING MOTOR 3 PHASA DENGAN RANGKAIAN STAR-DELTA

Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Laboratorium


Desain Instalasi II

Semester 2

Oleh :
ADITYA SATRIYA YUDHA PIHAYUNGAN
NIM. 2131120079

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021

STARTING MOTOR 3 PHASA DENGAN RANGKAIAN STAR-DELTA


A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat merancang, merakit, dan
mengoperasikan rangkaian starting motor induksi 3 phasa dengan metode Star
Delta.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melaksanakan praktikum rangkaian starting motor induksi 3 phasa dengan
metode Star-Delta, perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Definisi Rangkaian Star-Delta


Rangkaian star-delta adalah suatu rangkaian motor listrik yang terdiri dari
gabungan antara rangkaian star dan rangkaian delta yang digunakan dengan
tujuan untuk mengurangi lonjakan arus ketika motor baru dinyalakan. Rangkaian
motor ini juga sering disebut sebagai Rangkaian Bintang Segitiga dikarenakan
bentuknya yang mirip seperti bintang dan segitiga. Fungsi utama dari rangkaian
Star Delta adalah untuk mengurangi lonjakan arus ketika motor baru dinyalakan
atau biasa disebut sebagai arus starting. Jadi ketika motor baru dinyalakan maka
akan menggunakan rangkaian Star terlebih dahulu, ketika kecepatan motor
sudah mencapai 80% maka rangkaian motor akan diganti menjadi rangkaian
Delta.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar mengurangi lonjakan arus pada saat
motor baru dinyalakan. Selain itu tujuan lainnya adalah agar torsi motor tidak
berkurang dikarenakan salah satu kelebihan rangkaian star adalah torsi motor
bisa sangat tinggi ketika baru dinyalakan.

2. Peralatan Rangkaian Star-Delta


Rangkaian pasti membutuhkan sebuah komponen untuk menunjang rangkaian
tersebut berjalan dengan sempurna. Apa saja komponen yang dibutuhkan
rangkaian Forward-Reverse?

a. MCB
•MCB adalah suatu alat pengaman hubung singkat yang banyak di gunakan
pada instalasi motor listrik , juga sering di gunakan karena benda ini praktis
penggunaannya. Pada instalasi rumah misalnya apabila ada hubung singkat,
maka MCB ini akan memutuskan kontaknya dan seluruh instalasi akan
terputus.
•MCB ini berfungsi untuk mengamankan sebuah hubungan singkat atau
konsleting pada jalur rangkaian kontrol. Jadi tidak langsung imbas ke MCB
utama pada rangkaian kontrol, dan memudahkan ketika maintenen atau
cuman mencoba sebuah rangkaian kontrol forward reverse stater saja.

b. Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay adalah pengaman saat terjadi arus berlebih dan bisa
mengakibatkan kerusakan pada sebuah rangkaian motor listrik.prinsip kerja
nya menggunakan bimetal ,yakni 2 bimetal atau logam yang memiliki
koefisien muai yang sangat berbeda dan dipasang menjadi satu.

c. Push Button

Push button adalah tombol yang digunakan untuk menghubungkan dan


memutuskan rangkaian listrik dengan cara ditekan. Alat ini berfungsi sebagai
pemberi sinyal masukan pada rangkaian listrik. Selama bagian knopnya
ditekan maka alat ini akan bekerja sehingga kontak-kontaknya akan
terhubung untuk jenis normally open dan akan terlepas untuk jenis normally
close, dan sebaliknya ketika knopnya dilepas kembali maka kebalikan dari
sebelumnya.
d. Kontaktor

•Pengertian Fungsi dan Wiring Dari Kontaktor bisa disebut Magnetic


Contactor karena prinsip kerja dari kontaktor tersebut menggunakan medan
magnet yang timbul oleh arus listrik yang didalam kontaktor tersebut ada
sebuah kumparan untuk menjadi magnet karena dialiri oleh arus listrik.
Kontaktor menimbul kan magnet yang bisa disebut Coil yang menarik kontak
- kontak NO (Normaly Open) menjadi NC (Normaly Close) bahasa indonesia
menutup. Kontaktor berfungsi untuk On atau Off sebuah arus yang menuju
ke elektro motor dengan perintah dari push button atau komponen lainya.
•Fungsinya seperti saklar tetapi ini 3 phase dan memiliki kemampuan ampere
yang tinggi, dan menggunakan coil untuk menarik kontak-kontak pada
kontaktor tersebut.

e. Lampu Indikator

Pengertian Lampu Indikator atau Lampu Led yaitu lampu untuk memberikan
maksud tertentu dari sebuah Rangkaian.Biasanya lampu ini paling sering
digunakan di Panel Listrik/ Rangkaian Kontrol, atau paling sering kita lihat di
Perempatan jalan raya, pasti anda melihat lampu Rambu lalu lintas, nah lampu
Rambu lalu lintas tersebut menggunakan lampu Led.
g. Pneumatic Timer

Pneumatic Timer Relay adalah Suatu alat yang biasa disebut dengan Timer
Mekanik, dan alat ini juga berfungsi untuk Menghubungkan atau
memutuskan Rangkaian Listrik berdasarkan waktu, Namun perbedaanya
dengan Electric Timer Relay adalah Prinsip kerja alat ini menggunakan udara
(Vakum) untuk Waktu penundaan, dan Alat ini harus dipasang melekat pada
sebuah Magnetic contactor karena membutuhkan tekanan dorong/tarik dari
Magnetic contactor tersebut agar Timer dapat bekerja.
C. RANGKAIAN KONTROL DAN DAYA PADA RANGKAIAN STAR-DELTA

1. Rangkaian Kontrol Star-Delta Manual


Penjelasan prinsip kerja dari diagram kontrol diatas adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan gambar rangkaian di atas, jika tombol S1 ditekan sesaat maka
arus listrik akan mengalir menuju kontaktor utama (K1) sekaligus menyalakan
Kontaktor STAR. Pada kondisi ini motor listrik 3 fasa bekerja dengan
hubungan STAR (Bintang).
2. Sesaat kemudian jika ingin berpindah dari hubungan star ke hubungan delta
maka cukup menekan tombol S2 dengan gaya tekan yang agak kuat karena
tombol tekan S2 ini mempunyai 2 kontak yang berfungsi memutus dan
menghubung arus kebeban.
3. Setelah waktu nyala motor listrik di rasakan sudah cukup maka seluruh
rangkaian dapat dioff kan dengan menekan tombol stop seketika motor listrik
akan berhenti. Rangkaian star delta manual tersebut dilengkapi dengan
proteksi interlock yang dirancang untuk mengatasi kemungkinan “Human
Erorr” karena lupa. Yaitu jika menjalakan motor dengan menekan tombol S2
secara tidak sengaja maka motor listrik tidak akan menyala selagi tombol S1
belum ditekan.
2.
Rangkaian Kontrol Star-Delta dengan Pneumatic Timer

Prinsip kerja Rangkaian star delta pada gambar diatas sederhana sekali. Ketika
tombol start di tekan sesaat maka kondisi star akan aktif. Sesaat kemudian
kondisi star akan mati bergantian dengan kondisi delta yang akan menyala.
Perpindahan antara kondisi star ke delta di atur waktunya secara otomatis oleh
timer, kita misalkan 5 second. Sedangkan tombol stop berfungsi untuk
memutus aliran listrik keseluruh rangka
3.
Rangkaian Daya Star Delta

Pada dasarnya rangkaian daya Star-Delta manual maupun otomatis semuanya


hampir sama seperti gambar diatas yaitu K1 untuk kontaktor utama, KD untuk
kontaktor rangkaian Delta, dan KY untuk kontaktor rangkaian bintang. Atau
bisa juga kita menukar posisi kontaktor KD di KY ataupun sebaliknya,
disesuakian saja pada kebutuhan.
D. ALAT DAN BAHAN
Bahan/Material yang dibutuhkan untuk rangkaian percobaan
Bahan :
NO Nama Material Jumlah Unit
1 MCB 1 Phasa 1 Buah
2 MCB 3 Phasa 1 Buah
3 Kontaktor 3 Buah
4 Pneumatic Timer 1 Buah
5 Push Button 3 Buah
6 Lampu Indikator 3 Buah
7 TOR 1 Buah
8 Motor 3 Phasa 1 Buah
9 Kabel NYAF 0,75mm2 Secukupnya M
10 Kabel NYAF 1,5 mm2 Secukupnya M

Alat :
NO Nama Material Jumlah Unit
1 Tang Kombinasi 1 Buah
2 Tang Cucut 1 Buah
3 Obeng +/- 1 Buah
4 Test Pen 1 Buah
5 Tang Potong 1 Buah
6 Tang Pengupas Kabel 1 Buah
7 Volt Meter 1 Buah

E. DAFTAR PUSTAKA
[1] Aprianto, Hery. 2017. Rancang Bangun Pengasutan Motor Induksi Tiga Fasa
Hubung Star – Delta
[2] Facta, Muhammad. 2016. Aplikasi Programmable Logic (PLC) Pada Pengasutan
Dan Proteksi Bintang (Y) - Segitiga (A) Motor Induksi Tiga Fasa. Jurnal Tugas Akhir
Universitas Diponegoro.
[3] Pakpahan, F. Masse, Rangkaian Kontrol Magnetik, Instalasi Listrik TEDC
Bandung, 1997. Buku manual
[4] Samuel M Taribuka (1998), pneumatik I, Buku Ajar, Politeknik Negeri Ambon
[5] Sugihartono, (1986), Dasar-Dasar Kontrol Pneumatik, Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai