TENTANG
KWH METER
DOSEN PENGAMPU :
KELOMPOK 13 :
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, salawat dan salam
pada junjungan Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan izin dan petunjuk-
Nya, penulis dapatvmenyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah “ Alat Ukur dan
Pengukuran”.
Tugas makalah Alat Ukur dan Pengukuran ini disusun sebagai salah satu
penunjang nilai yang diberikan oleh dosen dalam proses perkuliahan. Semua hasil
diskusi kelompok kami telah terlampir dalam makalah ini.
Tugas Alat Ukur dan Pengukuran ini mengalami banyak kendala dalam
pembuatannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
maupun teman-teman sekalian yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata “manusia jauh dari kata sempurna”, penulis menyadari akan
banyaknya kekurangan dalam menyusun jurnal lengkap ini. Dan demi kesempurnaan
penyusunan Tugas Makalah Alat Ukur dan Pengukuran ini, selanjutnya kami mohon
kritikan dan saran dari pembaca.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………………………...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KWH (Kilo Watt Hour) meter digunakan oleh PLN (Perusahaan Listrik
Negara) sebagai meteran penghitung tagihan listrik. KWH meter memiliki dua jenis
yaitu analog dan digital. Pada umumnya KWH meter yang digunakan oleh PLN
adalah KWH meter analog. Sedangkan KWH meter Digital juga digunakan oleh PLN
dengan sistem tagihan menggunakan voucher listrik prabayar dan tidak perlu
mengecek tagihan dengan menghitung KWH meter.
Proses pengecekan KWH meter analog masih dilakukan setiap bulan oleh
petugas untuk mencatat pengeluaran yang dipakai oleh pengguna. Hal ini sangat
kurang efisien karena mencatat secara manual dapat memakan waktu yang cukup
lama. Dengan semakin berkembangnya zaman, telah banyak aplikasi yang dapat
memudahkan pekerjaan secara efisien.
Istilah factor daya atau cos phi merupakan istilah yang sering dipakai
dibidang-bidang yang berkaitan dengan pembangkitan dan penyaluran energi listrik.
Fakor daya dapat diukur dengan alat yang disebut cos phi meter.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini bekerja
menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut
menggerakan piringan yang terbuat dari alumunium. Pengukur Watt atau Kwatt,
yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt meter disusun sedemikian rupa,
sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan jalan
demikian tenaga listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt jam) ataupun
dalam Kwh (kilowatt Hour).
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain,
sebagai berikut :
1. kumparan tegangan
2. kumparan arus
3. piringan aluminium
4. magnet tetap
Ditinjau dari segi cara bekerjanya maka pengukur ini memakai prinsip azas
induksi atau azas Ferraris. Dan pada umumnya alat pengukur ini digunakan untuk
mengukur daya listrik arus bolak balik. Pada alat ini dipasang sebuah cakera
alumunium ( alumunium disk ) yang dapat berputar, dimuka sebuah kutub magnit
listrik (Elektro magnet ).
Magnit listrik ini diperkuat oleh kumparan tegangan dan kumparan arus.
Dengan adanya lapangan magnit tukar yang berubah-ubah maka cakera (Disk)
alumunium ditimbulkan suatu arus bolak-balik, yang menyebabkan cakera tadi mulai
berputar dan menggerakkan pesawat hitungnya.
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
1. Daya kompleks S(VA) = V.I
2. Daya Reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
3. Daya Aktif P(Watt) = V.I cos φ
Dari ketiga daya tersebut yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif,
yang dinyatakan dengan satuan Watt . Sedangkan daya reaktif dapat diketahui
besarnya dengan menggunakan alat ukur Varmeter . Untuk pemakaian pada rumah,
biasanya hanya digunakan KWH meter.
Untuk alat pengukur Kilowatt jam ( KWH ) arus putar, pada umumnya
mempunyai tiga system magnit, yang masing masing dengan sebuah kumparan arus
dan tegangan yang bekerja pada sebuah cakera turutan, dimana ketiga cakera itu
dipasang pada sumbu yang sama.
Cara kerja KWH Meter Analog :
Pada piringan KWH meter terdapat suatu garis penanda ( biasanya berwarna
hitam atau merah ). Baris ini berfungsi sebagai indikator putaran piringan. Untuk 1
KWH biasanya setara dengan 900 putaran ( ada juga 450 putaran tiap KWH ). Saat
beban banyak memakai daya listrik, maka putaran piringan KWH ini akan semakin
cepat. Hal ini tampak dari cepatnya garis penanda ini melintas.
Adapun cara kerja dari KWH meter digital antara lain sebagai berikut :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik.
Pengukur Watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut Watt-meter/Kwatt
meter disusun sedemikian rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar
dengan bebasnya, dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur, baik
dalam satuan WH (watt jam) ataupun dalam Kwh (kilowatt Hour).
Bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan
tegangan, kumparan arus,sebuah piringan aluminium, sebuah magnet tetap,
dan sebuah gir mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan.Jika
meter dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan mendapat torsi yang
membuatnya berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi.
Jenis-Jenis Kwh Meter dilihat dari cara kerjanya, KWH meter
dibedakan menjadi :
1. KWH meter Analog
B. SARAN
Kita harus bisa melakukan penghematan listrik dengan baik. Dan
menggunakan listrik dengan efisien. Mengingat pentingnya kita mengamati
keakuratan alat transaksi energi listrik kita yaitu alat pengukur dan
pembatas (APP), maka penting bagi petugas terkait untuk memahami
cara membaca diagram fasor yang tidak dapat terlihat secara langsung
pada kWh meter elektro mekanik tetapi tidak menutup kemungkinan
pula sebagai mahasiswa pun harus lebih memahami mengenai hal
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://idocslide.org/download.html