Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat, dan karunia-Nya, sehingga
penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah dengan
judul “KWH METER”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi ujian tengah semester
dari mata kuliah Teknik Penerangan dan Instalasi. Melalui makalah ini, penulis
berharap agar pembaca dapat mengambil ilmu dan manfaat dari makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak DR. Ir.
Armin Sofijan, M.T. selaku dosen pengampu yang telah berkenan mengizinkan
pembuatan makalah ini.
Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada kedua orang tua
dan teman-teman yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada
penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penuli
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan Pembahasan........................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1. Pengertian KWh Meter...................................................................................3
2.2. Fungsi KWh Meter.........................................................................................4
2.3. Jenis-Jenis KWh Meter...................................................................................4
2.3.1. KWh Meter Analog.................................................................................4
2.3.2. KWh Meter Digital..................................................................................5
2.3.3. Smart Meter.............................................................................................5
2.4. Prinsip Kerja KWh Meter...............................................................................6
2.4.1. KWh Meter Analog.................................................................................6
2.4.2. KWh Meter Digital..................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2. Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan KWh Meter?
1.2.2 Bagaimana prinsip kerja KWh Meter?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Fungsi KWh Meter
Berikut beberapa Fungsi dari Kwh meter, yaitu menghitung seberapa
banyak energi listrik yang digunakan dalam periode tertentu. Menjadi
pembatas daya listrik yang dipakai oleh pelanggan berdasarkan kontrak
pemasangannya. Menjadi saklar untuk memutuskan aliran listrik yang dapat
disebabkan oleh pelanggan terdeteksi melakukan pemakaian diluar batas
wajar terjadinya korsleting atau saat akan dilakukan perbaikan saluran listrik
sehingga memang arusnya harus dimatikan. Mengubah sinyal analog dari
token listrik yang ada masukan melalui keypad karet menjadi angka digital
yang ditampilkan pada layar. Mendeteksi tabungan pulsa listrik secara real-
time sehingga apabila sudah habis dan anda belum mengisi ulang, maka aliran
listrik akan diputus secara otomatis.
Meteran listrik analog adalah jenis meteran listrik pertama dan paling
banyak digunakan di Indonesia, bahkan saat ini, masih banyak orang
Indonesia yang menggunakan meteran listrik analog di rumahnya. Model
meteran listrik satu ini memiliki counter digit yang menampilkan jumlah
pemakaian energi listrik yang kita gunakan hari ini. Jenis meteran listrik
analog digunakan oleh pelanggan yang menggunakan metode pembayaran
pascabayar. Pihak PLN akan menghitung jumlah energi listrik yang
digunakan pelanggan, dan menjadikannya patokan untuk menentukan berapa
biaya yang harus digunakan oleh pelanggan. Nantinya, pelanggan akan
melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang sudah ditentukan. Dulu,
jika orang ingin membayar listrik, mereka hanya bisa pergi ke kantor cabang
PLN. Namun sekarang, pembayaran listrik bisa dilakukan di banyak tempat.
Selain kantor cabang PLN, para pelanggan juga bisa membayar tagihan
4
listrik di ATM, di minimarket terdekat, bahkan pembayaran tagihan listrik
juga bisa dibayarkan melalui smartphone kita.
2.3.2. KWh Meter Digital
Jenis meteran ketiga adalah smart meter. Meteran satu ini cukup
banyak digunakan di Indonesia, dan lebih dikenal dengan nama meteran listrik
pulsa. Meteran listrik pulsa atau smart meter menggunakan pulsa atau token
listrik sebagai metode pembayarannya. Mereka yang menggunakan smart
meter harus lebih dulu membeli token agar bisa menikmati energi listrik, dan
melakukan isi ulang sebelum token habis agar listrik tidak mati. Smart meter
bisa mendeteksi sisa token pulsa dan biasanya memberikan peringatan kepada
pelanggan ketika token pulsa hampir habis. Menariknya, smart meter juga
terhubung ke jaringan internet sehingga petugas tidak perlu lagi datang ke
setiap rumah hanya untuk membaca meteran karena semuanya bisa dilihat di
internet.
5
2.4. Prinsip Kerja KWh Meter
2.4.1. KWh Meter Analog
Prinsip kerja KWH meter menghasilkan arus fluks bolak balik Φc dari
arus beban. Kemudian arus tersebut melewati piringan aluminium dan
terinduksi dan timbul tegangan dan eddy current. Kumparan lainnya Bp akan
menghasilkan fluks bolak balik Φp yang melintas di arus If. Dengan ini
piringan akan menerima resultan dan gaya dari torsi yang menyebabkan
piringan akan melakukan putaran. Fluks Φp serta arus IF adalah torsi putaran
sebanding dan harga cosinus di antara sudutnya dan seterusnya. Semakin
besar daya aktif semakin cepat piringan tersebut mengalami perputaran dan
sebaliknya. Dari proses tersebut dapat dilakukan perhitungan besar tagihan
listrik yang perlu dibayarkan setiap bulannya.
Besaran listrik yang dipakai setiap bulannya akan di kali dengan tarif
dasar listrik atau TDL. Kemudian setelah dikalikan antara keduanya, maka
akan ditambahkan dengan biaya lainnya yakni biaya pajak dan biaya
abonemen. Meski pemakaian daya dari PLN dicatat, namun pihak PLN tidak
bisa leluasa dalam mengendalikan alat yang ada di rumah Anda ini. Alat ini
hanya akan mencatat pemakaian yang Anda gunakan setiap bulannya. KWH
meter analog memiliki ciri utama adanya piringan yang berputar. Prinsip
kerja alat jenis ini adalah electromechanical dimana memanfaatkan prinsip
elektrik dan mekanik di dalamnya. Komponen kWh meter analog terdiri dari:
terminal input, coil arus (current coil), coil voltase (voltage coil), disc
(piringan), braking magnet, dan register.
2.4.2. KWh Meter Digital
6
yakni akan menerima input sinyal tegangan. Perbedaan sistem analog hanya
akan meng input secara analog saja. Sedangkan, sistem digital input analog
akan terkonversi menjadi sinyal digital berlangsung secara berkala. Pada
prinsip kerjanya, pelanggan harus membeli pulsa atau token listrik untuk
memastikan daya listrik tetap dialiri ke dalam rumahnya. Ini berguna sebagai
tabungan daya listrik. Jika sewaktu-waktu token tersebut akan habis akan
didapati bunyi peringatan. Pada saat tabungan atau token listrik habis dan
tidak diisi kembali, maka pemutusan aliran secara otomatis dapat terjadi.
Lain halnya dengan penggunaan analog yang pemutusannya tidak langsung
terjadi. Alat ini juga disebut sebagai meteran pintar.
Dengan menggunakan ini, Anda bisa dengan leluasa menentukan
seberapa banyak token listrik yang akan digunakan karena menggunakan
sistem prabayar. Ini tidak berlaku pada analog karena pembayaran akan
dilakukan setiap bulannya. Ini adalah perbedaan paling mencolok yakni
sistem pembayaran yang digunakan. Dengan sistem digital ini Anda harus
menginput sendiri kode token melalui keypad tersedia dalam alat tersebut dan
akan terisi secara otomatis nantinya. Lain halnya dengan penggunaan analog,
Anda tidak akan menemukan hal tersebut karena diatur oleh pihak PLN.
Namun, dalam hal ini alat tersebut sebagai pencatatan penggunaan daya,
tidak ada pihak yang bisa mengubah atau mengendalikan lajunya, meskipun
itu dari pihak PLN. Meteran listrik digital memiliki bagian-bagian penting
yang meliputi Name plate sebagai penunjuk meter seri, layar LED hijau dan
merah, layar LCD untuk menampilkan status KWH, keypad karet untuk
menginput token listrik, label wiring, terminal block untuk menghubungkan,
kabel dengan meteran listrik, port MCB, terminal cover sebagai pelindung
kabel. Berbeda dengan jenis analog yang menggunakan prinsip induksi
kumparan, meteran listrik digital melakukan pengukuran listrik dengan
menerapkan sensor khusus.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat menarik
kesimpulan diantaranya:
3.2. Saran
1. Penulis berharap agar tidak adanya kekeliruan tentang perbedaan harga di
antara kWh meter analog dan kWh meter digital.
2. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan tentang kWh meter.
8
DAFTAR PUSTAKA