Anda di halaman 1dari 28

TUGAS AKHIR

BAHASA INDONESIA
TANG METER (CLAMPMETER)

Oleh :

NAMA : VRISKA DWINANDA FITRI


NIM : 16034071
NO URUT: 35

FISIKA (NK)
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017

1
KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tang
Ampere (Clamp Meter)”.saya menyadari makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik dan berguna dimasa yang akan
datang. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Padang ,24 Mei 2017

  Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………......... 2

Daftar Isi………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………... 4

A. Latar Belakang……………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 4
C. Tujuan Makalah…………………………………………………………… 5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 6

A. Pengertian dan Fungsi Tang Ampere……………………………………… 6


B. Bagian - Bagian Tang Ampere…………………………………………….. 7
C. Macam-Macam Clamp Meter (tang ampere)……………………………… 8
D. Prinsip Kerja………………………………………………………………. 12
E. Cara Menggunakan Tang Ampere………………………………………… 13
F. Cara Perawatan……………………………………………………………. 15
G. Kebocoran Arus…………………………………………………………… 15

H. Keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)………………………………. 16

I. Analisa dan Solusi Memperbaiki Multimeter yang Rusak………………… 17

J. Perbedaan Antara Tang Ampere dan Multimeter………………………….. 20

BAB III  PENUTUP………………………………………………………………. 25

A. Kesimpulan………………………………………………………………… 25
B. Saran……………………………………………………………………….. 25

Daftar Pustaka………………………………………………………………………27

3
4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan
pada perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional
mengharuskan seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya.
Tetapi hal ini tidak dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada
sebuah sistem yang harus berjalan 24 jam dalam sehari. Pemotongan kabel
harus dilakukan pada saat sistem dimatikan. Sekarang pengukuran dengan
metode lama itu sudah mulai digantikan dengan sistem clamp. Sistem
clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa
perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus
yang akan mengalir pada kumparan itu.
Secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks
magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir
pada kumparan. Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar
pula tegangan yang dapat diukur di kedua ujung kumparan itu. Tegangan
yang terukur di kumparan itu biasanya dalam orde mili volt. Arus AC
yang mengalir pada sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks,
sehingga besarnya arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem
clamp. Alat ini biasa disebut clamp meter atau tang ampere. Untuk lebih
mengenal alat ini, akan dibahas lebih lanjut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dan fungsi tang ampere ?


2.      Bagaimana bentuk tang ampere, bagian-bagiannya beserta fungsinya ?
3.      Bagaimana blok diagram dari tang ampere

5
4.      Bagaimana prinsip kerja nya ?
5.      Bagaimana cara penggunaan tang ampere ?
6.      Bagaimana caraperawatan nya ?

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah tentang tang ampere ini di antaranya :


1) Mengetahui pengertian dan fungsi tang ampere
2) Mengetahui bentuk tang ampere bagian-bagiannya beserta fungsinya
3) Mengetahui blok diagram nya
4) Mengetahui prinsip kerjanya
5) Mengetahui cara penggunaannya
6) Mengetahui cara perawatannya

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Fungsi Tang Ampere

Tang ampere atau tang listrik adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengukur arus, tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa
memutus sirkit, yang dapat digunakan sebagai penguji alat penghemat listrik.
Tang ampere kini biasanya digunakan untuk membaca besarnya arus
sinusoidal (seperti selalu digunakan dalam sistem tenaga listrik arus bolak-
balik (AC) distribusi), tetapi dalam hubungannya dengan instrumentasi lebih
maju fase dan gelombang yang tersedia. Tang ampere juga bisa digunakan
untuk mengetahui tekanan refrigerant di dalam system pendingin. Nilai arus
listrik yang terukur pada tang ampere bisa digunakan sebagai patokan tekanan
refrigerant di dalam sistim.
Tang ampere adalah alat uji yang sangat nyaman yang memungkinkan
pengukuran arus pada sebuah konduktor hidup tanpa menganggu sirkuit.
Akan tetapi, bila arus yang mengalir pada suatu jaringan akan diukur
sedangkan tidak memungkinkan memotong jaringan tersebut untuk
menghubungkan alat pengukur ampere atau melalui suatu transformator arus,
maka penggunaan alat ukur ampere jaringan merupakan pemecahan yang
sangat baik. Seperti diperlihatkan dalam gambar 2.a, alat ukur ampere
jaringan dibuat dengan kumparan besi dalam bentuk seperti garpu atau tang
yang mempunyai banyak lilitan, dan membentuk kumparan sekunder, dan satu
penghantar sebagai kumparan primer dari satu lilitan, yang terdiri dari
penghantar dimana arus yang diukur mengalir. Bila penghantar ditempatkan
di antara inti besi seperti diperlihatkan dalam gambar, arus sekunder yang

7
berbanding lurus dengan arus yang akan diukur didapat di layar display pada
alat. Akan tetapi dengan cara pengukuran ini dimana jalan magnit tidak
menutup, maka kesalahan-kesalahan yang tergantung dari posisi pemasukan
dari penghatar ke dalam inti, ditambah pula kesalahan betuk gelombang dan
frekuensi yang besar. Dalam alat ukur ini jalan garis-garis magnit hanya
terbuka pada saat memasukkan penghantar ke dalam inti besi, sedangkan
garis-garis magnit tersebut menutup pada saat pengukuran dijalankan.
Dalam menggunakan Tang ampere, hanya satu konduktor yang
digunakan dalam pengukuran, jika lebih dari satu konduktor yang digunakan
maka akan menjadi vektor jumlah arus yang mengalir. Secara khusus, jika
apitan tersebut ditutup di sekitar perpanjangan kabelnya, maka saat ini tidak
akan diukur semua karena arus mengalir dalam satu arah dan akan
membatalkan arus yang mengalir di arah lain.

B. Bagian Bagian Tang Ampere

8
1) Data hold.
2) Display
3) COM terminal.
4) Volt/Ω terminal.
5) Wrist Strap.
6) Range Switch.
7) Trigger.
8) Barrier.
9) Transformer jaw

C. Macam-macam clamp meter (tang ampere)

1. Tang Ampere analog


Tang Ampere Analog yaitu tang amper yang menggunakan sistem analog.
Berikut ini gambar tang ampere analog:

9
Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka
akan langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang
Ampere) Analog dan di kirim ke Display.

Prinsip kerja Display ini adalah menggunakan prinsip kerja alat ukur
kumparan putar. Alat ukur kumparan putar ialah alat ukur yang berkerja atas
dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan
magnet, yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di alirkan melalui
kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Ketika kumparan
berputar maka jarum penunjuk berputar sesuai dengan besarnya arus listrik yang
masuk kedalam kumparan pada alat ukur kumparan putar. Dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

(Gambar. Alat ukur kumparan putar yang dialiri arus listrik)

10
2. Tang Ampere digital
Tang Ampere Digital yaitu tang amper yang menggunakan sistem Digital.
Berikut ini gambar tang ampere digital:

Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka


akan langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang
Ampere) Digital. Gambar dibawah ini menunjukkan blok diagram dari sistem
yang dibuat.

11
(Gambar . Blok diagram sistem)

Induktor merupakan clamp yang menerima input berdasarkan hukum


Faraday. Tegangan yang diukur perlu dimasukkan ke dalam sebuah rangkain
buffer karena masalah impedansi yang tepat. Hal ini bertujuan untuk
menghindari drop tegangan pada sistem. Karena tegangan yang dihasilkan
kecil, maka perlu dikuatkan oleh sebuah amplifier.

Tegangan yang dihasilkan sampai tahap ini masih berupa AC, padahal
ICL 7107 (ICL 7107 adalah sebuah ADC/Analog Digital Converter yang
keluarannya dapat langsung ditampilkan ke 3½ 7- segment. IC ini menerima
input tegangan maksimal 2V) hanya menerima sinyal DC. Dengan adanya
kondisi ini, diperlukan sebuah penyearah. Penyearah yang dipakai harus
menggunakan precision rectifier karena apabila menggunakan diode saja akan
terdapat tegangan yang hilang. Selain itu sinyal yang terukur juga termasuk
kecil

12
D. Prinsip Kerja

Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan


bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan
arus yang akan mengalir pada kumparan itu.Kemagnetan dan kelistrikan
merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik

Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan


pada perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional
mengharuskan seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi
hal ini tidak dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem
yang harus berjalan 24 jam dalam sehari. Pemotongan kabel harus dilakukan
pada saat system dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu
sudah mulai digantikan dengan sistem clamp. Sistem clamp menggunakan
prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa perubahan fluks magnet
dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang akan mengalir pada
kumparan itu. Secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks
magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir pada
kumparan. Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar pula
tegangan yang dapat diukur di kedua ujung kumparan itu. Tegangan yang
terukur di kumparan itu biasanya dalam orde mili volt. Arus AC yang
mengalir pada sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks, sehingga
besarnya arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem clamp.
Gambar dibawah ini adalah gambar timbulnya perubahan fluks magnet.
Setelah arus mengalir dalam kumparan dengan tegangan tertentu maka akan
langsung diolah oleh komponen-komponen penyusun Clamp Meter (Tang
Ampere) sesuai dengan tang ampere apa yang digunakan.
Sebuah tang ampere yang bekerja pada Hall Efek memiliki sensor
yang dikenal sebagai Hall elemen. Sebuah Hall elemen ditempatkan di celah

13
yang dibuat dengan memotong bagian dari rahang transformator. Ketika
terjadi aliran fluks magnet yang sebanding dengan arus AC dan arus DC
utama dalam transformator rahang ini Hall elemen mendeteksi fluks magnet
dan membawanya keluar sebagai tegangan output. Akan tetapi, tegangan ini
cukup kecil di seluruh Hall elemen yang kemudian diperkuat dan
dinyatakansebagai nilai hasil pengukuran. Jadi, Hall elemen ini adalah
semikonduktor untuk menghasilkan tegangan yang proporsional terhadap arus
bias dan medan magnetik pada terminal keluaran ketika arus bias masukan ke
terminal.
Cara Mengkalibrasi alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup
dengan memutar swicth (tidak ke arah off) ini untuk tang ampere digital
sedangkan untuk tang ampere analog yaitu dengan memutar kalibrator
hingga jarum jam menunjukkan angka nol.

Cara Tang Ampere Beroperasi Secara umum AC tang ampere


beroperasi dengan prinsip arus trafo yangdigunakan untuk mengambil fluks
magnet yang dihasilkan sebagai akibat dari arus yang mengalir melalui
konduktor. Dengan asumsi arus mengalir melalui konduktor sebagai arus
primer, Anda dapat memperoleh proporsional arus utama dengan induksi
elektromagnetik dari sisi sekunder transformator yang dihubungkan ke
rangkaian pengukuran instrumen. Yang kemudian besarnya arus AC dapat
diketahui dengan melihat pada tampilan digital (dalam kasus tang ampere
digital) seperti yang digambarkan oleh diagram blok. 
Cara Mengklibrasi Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup
dengan memutar swicth (tidak ke arah off) ini untuk tang ampere digital
sedangkan untuk tang ampere analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga
jarum jam menunjukkan angka nol. 

14
E. Cara menggunakan tang ampere

Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini sebenarnya cukup
mudah, yaitu dengan menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel listrik yang
diinginkan. Berikut ini adalah langkah-langkah selengkapnya untuk
Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan Clamp
Meter (Tang Ampere).

1) Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter


(biasanya tertulis huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
2) Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter
atau Tang Ampere.
3) Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus
listrik AC (Kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang
penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter. Catatan :
Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel
tersebut atau ON-kan perangkat yang ingin diukur arus
listriknya.
4) Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang
Ampere).
Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara
pengukurannya hampir sama dengan Multimeter yaitu dengan
menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang
berwarna Hitam dan Terminal Positif yang berwarna Merah

15
Tingkat Ketelitian :

Tingkat ketelitian Tang Ampere ialah 0,01mA.

Cara Membaca Skala dan Hasil :

 Tekan tombol hold (induksi).


 Putar swicth ke arah A(ampere).
 Tekan tombol yang ada di samping untuk membuka magnet yang berbentuk
seperti tang.
 Clampkan atau kalungkan tang ampere pada kabel.

Catat nilai arus yang tertera pada layar display

F. Cara Perawatan

Cara merawat tang ampere adalah sebagai berikut :

1) Jangan menaruh tang ampere di dalam medan magnet yang kuat.

16
2) Jika mengukur besaran listrik yang tidak diketahui mulailah
dengan jangkauan yang terbesar.
3) Jangan diletakkan ditengah terik matahari.
4) Jangan ditaruh ditempat yang bergetar.
5) Jangan dicuci dengan cairan pelarut.

G. Kebocoran Arus
Secara umum, ada dua metode pengukuran kebocoran arus. Salah
satunya adalah dirancang untuk mengukur kebocoran arus dengan langsung
mengklem pada konduktor pembumian dan yang lainnya dimaksudkan untuk
mengukur kebocoran arus dengan klem pada dua arah kawat secara
bersamaan.
Prinsip pengukuran yang melibatkan penjepit kabel dengan dua arah secara
bersama-sama yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan arus yang
mengalir antara kawat yang masuk dengan yang keluar, dan kemudian
menampilkan hasilnya. Jika tidak ada kebocoran di sisi beban, layar instrumen
reads nol. Jika kebocoran terjadi di sisi beban, kebocoran arus akan mengalir
kembali ke catu daya melalui bumi, sehingga perbedaan arus yang mengalir
antara kabel dua arah yang kemudian akan ditampilkan pada instrumen
sebagai nilai arus bocor.

H. Keuntunngan Clamp Meter (Tang Ampere)

Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada


perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan
seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak
dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus
berjalan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Pemotongan kabel harus dilakukan
pada saat sistem dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu

17
sudah mulai digantikan dengan sistem clamp.
Clamp meter adalah sebuah alat ukur yang sangat nyaman digunakan yang
memberikan kemudahan pengukuran arus listrik tanpa mengganggu rangkaian
listriknya. Saat melakukan pengukuran arus listrik menggunakan multimeter,
kita harus memotong kabel/memutusnya dan menghubungkan alat ukur
tersebut ke rangkaian yang hendak diukur. Namun jika menggunakan clamp
meter/tang ampere, kita dapat mengukur arus dengan hanya meng-clamp kan
pada salah satu kabel/konduktor. Salah satu keuntungan dari tang ampere ini
adalah kita bahkan dapat mengukur arus tinggi tanpa harus mematikan
terlebih dulu rangkaian yang akan diukur

I. Analisa dan Solusi Memperbaiki Multimeter yang Rusak

Multimeter/multitester merupakan salah satu alat ukur yang digunakan


dalam dunia elektronika maupun listrik. Karena alat ini bisa kita gunakan
untuk mengukur tegangan, hambatan, daya dan sebagainya. Selain itu

18
multimeter juga biasa digunakan untuk mengecek kerusakan pada komponen
atau rangkaian elektronik. Seiring dengan perkembangan zaman kini
multimeter banyak yang menggunakan sistem digital. Meski begitu tidak
sedikit orang lebih memilih model analog untuk pengukuran.

Harga multimeter pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga


ratusan ribu, tergantung dari kualitas dan merknya. Seperti halnya saya sendiri
lebih suka memilih jenis multimeter yang agak bagus dibanding dengan yang
biasa-biasa saja. Hal ini karena jenis multimeter murahan lebih gampang
rusak. Untuk itu berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui.

Penyebab Multimeter/ Multitester Rusak

1. Sering terkena goncangan seperti terjatuh, terlempar dan sebagainya

2. Kesalahan dalam penggunaan seperti

 Salah memutar saklar selektor saat mengukur tegangan tinggi.


 Probe terbalik saat mengukur
 Terlalu cepat memutar selector

19
3. Terkena air
4. Dan lain sebagainya

Cara memperbaiki multimeter rusak

Beberapa waktu lalu dirumah kebetulan ada multimeter yang rusak, tidak bisa
difungsikan sama sekali, Untuk itu saya coba membongkarnya, Kemudian
diganti semua baterainya. Setelah dicoba ternyata multimeter belum bisa
digunakan juga, artinya multimeter rusak dan tidak berfungsi sama sekali.
Untuk itu berikut cara menanganinya:

1. Periksa apakah probe atau pencolok ada yang putus kabelnya. Jika ada
segera disambung atau diganti.
2. Bongkar Penutup multimeter kemudian periksa, sekring, solderan atau
sambungan yang putus, Jika ada segera diperbaiki.
3. Jika tidak ada komponen terbakar atau yang mencurigakan, coba kita
bersihkan dulu semua bagiannya seperti konektor tembaga pada
selector, pin untuk kaki tembaga saklar selector.

20
4. Selanjutnya jika tahap diatas belum terselesaikan kita coba periksa
resistor yang ada pada masing-masing pin selector. Apakah ada yang
putus atau tidak. caranya tentu dengan menggunakan multimeter yang
masih bagus. Jika rusak biasanya menyebabkan beberapa skala pengali
pada selector tidak berfungsi.
5. Jika kerusakan belum juga ditemukan, kemungkinan kerusakan ada
pada spul skala jarum, untuk itu kita harus menggantinya.
6. Sampai disini biasanya masalah sudah terselesaikan.

J. Perbedaan Antara Tang Ampere dan Multimeter

Kita para mekanik atau operator mesin pasti sudah mengenal baik apa itu tang
ampere atau yang biasa disebut clamp meter. Tang ampere atau Clamp meter
adalah alat yang praktis digunakan untuk mengukur suatu aliran arus listrik
tanpa harus memutus jalan alur listrik tersebut. Selain untuk mengukur aliran
arus listrik, tang ampere juga dapat digunakan untuk mengukur voltase atau
mengukur nilai tahanan dan resistor. Nah, kita pasti paham bahwa selain tang

21
meter atau clamp meter ini, kita mengenal sebuah multimeter yang juga dapat
mengukur arus listrik. Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang perbedaan
antara tang ampere dan multimeter.

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, tang meter dapat digunakan
untuk mengukur aliran arus listrik. Kebanyakan multimeter akan membiarkan
Anda mengukur resistansi, arus, dan tegangan dari sambungan listrik. Ini
adalah pegukuran dalam volt atau ohm. Alat – alat ini adalah alat jyang
digunakan untuk menemukan masalah kerusakan dalam sistem atau untuk
mengetahui hasil pengujian secara akurat. Harga kedua alat ini pun bervariasi,
dimulai dari 100 ribuan hingga jutaan rupiah.

Tang Ampere

Tang Ampere atau Clamp Meter

Tang Ampere ini mempunyai built-in penjepit yang berfungsi untuk


menghubungkannya langsung ke listrik. Hal ini tentu saja akan mempermudah
Anda dalam mengukur arus listrik sebab And atidak harus memutuskan kawat

22
dan kemudian menyambungkannya dengan probe selain itu, Anda tidak perlu
lagi memiliki risiko saat menyentuh konduktor listrik dengan tangan Anda
hingga akhirnya terkena sengatan listrik. Hal ini adalah alasan utama dari
perbedaan antara tang ampere dengan multimeter. Tang Ampere sangat baik
digunakan pada arus listrik yang tinggi sedangkan, Anda akan sedikit
menemui kesulitan saat mengukur arus listrik yang rendah karenanya, anda
pejrlu untuk membungus kawat yang akan djepit terlebih dahulu agar dapat
mengukur dengan baik dan mendapatkan hasil yang cukup akurat.

Multimeter

Multimeter Analog dan Digital

Kebanyakan multimeter digital mempunyai beberapa fitur tambahan, tahan


lama, dan juga sangat akurat. Beberapa cara yang lebih umum untuk
terhubung ke kawat atau perangkat yang diuji adalah menggunakan probe atau
klip pengait yang ditarik. Multimeter digital menurut saya jauh lebih akurat
dibandingkan dengan multimeter analog karena multimeter digital melakukan
pemrosesan data selayaknya komputer (terkomputerisasi) sehingga
menyediakan pengukuran yang lebih baik. Beberapa model digital yang
terbaik akan memiliki akurasi + atau – 0.01%.

23
Apa – apa saja yang dapat diukur?

Selain perbedaan antara tang ampere dan multimeter, saya akan sedikit
membahas tentang pengukuran yang dapat dilakukan oleh kedua alat ini. Ada
banyak pengukuran yang dapat dilakukan, tidak peduli apakah itu multimeter;
baik digital atau analog maupun tang empere. Anda dapat mengukur tegangan
dari perangkat kelistrikan (volt), arus (ampere) dan resisten (ohm). Beberapa
pengukuran lainnya dapat mecakup desibel, kapasitansi (farad), konduktansi
(siemens), frekuensi (hertz), siklus (%), induktansi (henry), dan suhu.
Kebanyakan multimeter digital dapat memberikan informasi tentang sirkuit
seperti kontinuitas, dioda, dan transistor.

Apakah ada yang tidak familiar dengan istilah – istilah diatas? Akan saya
jelaskan secara singkat. Tegangan adalah kekuatan yang mendorong arus
listrik. Arus adalah pengukuran dari aliran atau arus dari kelistrikan. Resisten
menunjukkan berapa banyak oposisi yang ada melalui objek yang dialiri
listrik. Kapasitansi mengukur gaya antara dua objek yang berbeda yang
memiliki tegangan. Hal ini menunjukkan perbedaan listrik antara dua benda.
Konduktansi adalah pengukuran seberapa mudah listrik dapat mengalir
melalui jalurnya. Pada umumnya, desibel berhubungan dengan suara namun,
desibel juga dapat digunakan untuk mengukur kekuatan elektronik. Siklus
adalah persentase dimana obyek aktif saat perangkat menyala.

Lalu, yangmana yang harus digunakan?

Setelah kita mengetahui apa perbedaan antara tang ampere dengan multimter,
apakah masih ada yang belum bisa menentukan mana yang harus dipilih?
Nah, terlepas dari perbedaan antara tang ampere dan multimeter, kita harus
memahami untuk kebutuhan apa kita menggunakannya? Menentukan apa
yang harus kita pilih atau kita beli untuk akhirnya dipakai atau digunakan

24
dalam hampir setiap aspek memang tergantung pada kebutuhan apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh kita.

Jadi, apakah Anda akan menggunakan tang ampere atau multimeter? Itu
tergantung pada apa – apa saja yang Anda ukur dan seberapa sering Anda
menggunakannya. Clamp meter atau tang ampere adalah plihan terbaik untuk
sistem kelistrikan dengan tegangan tinggi. Sedangkan, Multimeter relatif
ekonomis dan nyaman digunakan jika Anda perlu banyak pengukuran listrik
yang berbeda dan memerlukan akurasi yang tinggi pula. Hal lain yang dapat
menjadi pertimbangan Anda adalah; pada Tang ampere, kita tidak perlu
memutus kabel pada konduktor listrik. Sedangkan, pada Multimeter Anda
perlu memutusnya. Jadi, apabila Anda berada pada lingkungan kerja yang
sistem kelistrikannya tidak berhenti atau sistem kelistrikan tersebut harus terus
berjalan maka, tang ampere menjadi solusi terbaik bagi Anda. Anda tidak
perlu menghentikan akivitas kelistrikan dan anda pun tetap dapat mengukur
arus listrik. Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, inilah alasan utama
untuk perbedaan antara tang ampere dan multimeter.

25
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus,
tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit,
yang dapat digunakan sebagai penguji alat penghemat listrik. Dan tang
ampere ini ada dua jenis, yaitu digital dan analog.
2. Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa
perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus
yang akan mengalir pada kumparan itu
3. Secara umum, AC tang ampere beroperasi dengan prinsip arus trafo yang
digunakan untuk mengambil fluks magnet yang dihasilkan sebagai akibat
dari arus yang mengalir melalui konduktor.
4. Alat ini sudah terkalibrasi secara otomatis, cukup dengan memutar swicth
tidak kearah off ini untuk tang ampere digital sedangkan untuk tang ampere
analog yaitu dengan memutar kalibrator hingga jarum jam menunjukkan
angka nol.
5. Secara umum, ada dua metode pengukuran kebocoran arus. Salah satunya
adalah dirancang untuk mengukur kebocoran arus dengan langsung
mengklem pada konduktor pembumian dan yang lainnya dimaksudkan untuk
mengukur kebocoran arus dengan klem pada dua arah kawat secara
bersamaan yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan arus yang
mengalir antara kawat yang masuk dengan yang keluar, dan kemudian
menampilkan hasilnya.
B. Saran
Tang Meter merupakan alat ukur listrik yang sangat sering digunakan maka
dari itu saya menyarankan agar alat itu dirawat sebaik-baiknya, jangan

26
menggunakan alat itu dengan sembarangan, gunakanlah dengan benar
dansesuai dengan fungsinya
Kepada semua pihak  yang terutama pada guru pembimbing mata pelajaran
alat ukur bapak asrizal yang telah memberikan kritik dan saran keritik
konstruktif demi kesempurnaan makalah ini terutama kami ucapkan Terima
Kasih.

27
DAFTAR PUSTAKA

Nishino, Osamu dan Sapiie, Soedjana.1994. Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik.
Jakarta: PT PradyA.
Bambang. 2010. Tang Ampere. http://ilmulistrikdasartop.blogspot.com diunduh 14
Maret 2013.
Dony. 2011. Prinsip Tang Ampere. ww.ruby-electronics.com/images/mtr-dt-3348.
diunduh 14 Maret 2013.
Mustafa, Korul. 2012. Cara Kerja Tang Ampere Analog dan Digital.
http://www.img.alibaba.com/photo/50677183/ diunduh 14 Maret 2013.
Notalit, Vivina. 2010. Tang Ampere analog. http://www.img.com/photo/50677183/
diunduh 14 Maret 2013.
Wayan. 2011. Clamp Meter. http://www.meterdigital.com/content/ diunduh 14 Maret
2013.

28

Anda mungkin juga menyukai