DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
sepenuhnya menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “penggunaan
amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter serta prinsip yang mendasari” ini.
Suatu makalah tak lepas dari adanya suatu kekurangan. Kekurangan dalam
hal teknis maupun batin. Oleh karena itu, kami mohon kritikan dan saran pembaca
yang bersifat membangun, melengkapi, dan memperbarui sehingga untuk
kedepannya makalah ini dapat tercetak lebih baik lagi.
Semoga apa yang kami tuliskan dalam makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca. Tidak lupa semoga dapat menjadi motivasi bagi kami
dan pembaca akan pentingnya pembelajaran alat ukur ini.
Penulis
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai mahasiswa sering
menjumpai alat ukur pada elektronika. alat ukur tersebut yaitu
amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Fungsi dari masing-masing alat
tersebut yaitu mengukur arus, tegangan dan hambatan. Pada makalah ini
kami akan memaparkan tentang penggunaan amperemeter, voltmeter, dan
ohmmeter.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan ampremeter, voltmeter, dan
ohmmeter ?
b. Prinsip dasar apa yang mendasari lat ukur tersebut?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui tentang amperemeter, voltmeter, dan
ohmmeter.
b. Mengetahui prinsip dasar pada alat ukur tersebut.
4. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karangan ini antara lain
sebagai berikut :
1. BAB I (Pendahuluan)
Dalam bab pendahuluan tercantum latar belakang penulis, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode yang digunakan, serta sistematika
dalam penulisan karangan argumentasi ini.
2. BAB II (Pembahasan)
Bab ini bertuliskan tentang jawaban dari rumusan masalah yang
terdapat pada pendahluan.
3. BAB III (Penutup)
Bab ini bertuliskan tentang kesimpulan yang didapat, nilai-nilai
kehidupan yang dapat diambil, serta kalimat penutup dari penulis.
A. AMPEREMETER
Alat untuk mengukur arus disebut ammeter (amperemeter).
Muatan-muatan yang memuat arus yang akan diukur harus menembus
ammeter secara langsung sehingga ammeternya harus dihubungkan secara
seri dengan elemen-elemen lainnya dalam rangkaian. Saat menggunakan
ammeter untuk mengukur arus searah, Anda harus menghubungkannya
sehingga muatan-muatan yang memasuki alat ukur ini di kutub positif dan
keluar dari kutub negative(Serway Jewett.2010: 426).
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi
tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter,
voltmeter dan ohmmeter. Amper meter dapat dibuat atas susunan
mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada
rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar
ditambahkan dengan hambatan shunt Amperemeter bekerja sesuai dengan
gaya lorentz dan gaya magnetis
Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet
akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum
amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula
simpangannya
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan
shunt yang berfungsi untuk deteksi arca pada rangkaian baik arus yang
kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yan
g mengalir pada kumparan yang selimuti melon magnet akan
menimbulkan gayalorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter.
Semakin besar arus yangmengalir maka semakin besar pula
simpangannya.
Idealnya, ammeter harus memiliki hambatan nol sehingga arus
yang sedang diukur tidak diubah ketika melaluinya. Oleh karena ammeter
selalu memiliki suatu hambatan dalam, kehadiran ammeter dalam
rangkaian sedikit mengurangi nilai arusnya daripada nilai yang akan
diperoleh seandainya menggunakan ammeter yang ideal.
Sebuah galvanometer biasa seringkali tidak cocok digunakan
sebagai ammeter, terutama karena hambatannya 60 ohm. Hambatan yang
sangat besar ini mengubah arus di dalam rangkaian. Contoh: arus dalam
sebuah rangkaian seri sederhana yang mengandung baterai 3 V dan
resistor 3 ohm adalah 1 A. Jika Anda memasang sebuah galvanometer 60
ohm ke dalam rangkaian ini untuk mengukur arusnya, hambatan totalnya
menjadi 63 ohm dan arusnya berkurang menjadi 0,048 A.
Faktor kedua yang membatasi penggunaan galvanometer sebagai
ammeter adalah bahwa galvanometer biasa memberikan penyimpangan
hingga satu skala penuh untuk arus-arus tingkat besaran 1mA atau kurang.
Sebagai akibatnya, galvanometer seperti itu tidak dapat digunakan secara
langsung untuk mengukur arus-arus yang lebih besar dari nilai-nilai
tersebut. Meskipun demikian, galvanometer ini dapat diubah menjadi
ammeter yang berguna dengan menempatkan sebuah resistor shunt Rp
yang dihubungkan pararel dengan galvanometer. Nilai Rp harus lebih kecil
daripada hambatan galvanometer sehingga sebagian besar arus yang aakan
diukur dialirkan ke resistor shunt tersebut (Serway Jewett.2010: 426)..
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dimana :
P = merupakan harga daya saat itu,
V = tegangan
I = arus
3. Cara Pengukuran
4. Pemasangan Voltmeter
Pemasangan Volt meter yaitu secara paralel dengan bebannya.
5. Cara Pengukuran
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
VAC = Tegangan terukur
Misalkan hasil pengukuran Batas Ukur yang digunakan adalah 250 Vc dan
Skala Maksimum yang digunakan 250, serta penunjukan jarum pada angka
200 lebih 4 kolom kecil yang mana masing kolom bernilai 5 sehingga bila
kita jumlah menunjuk angka 220. dari data tersebut maka diketahui
BU=250, SM=250 dan JP=220.
sehingga tinggal kita masukan ke rumus diatas sbb:
Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama
misalnya output trafo step down yang merupakan tegangan AC. Untuk
mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu dengan mengacu
pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian sentuhkan ujung
probe multimeter ke masing-masing terminal outpu trafo yang akan
diukur. Tentu saja terminal trafo primer trafo harus terhubung tengangan
PLN.
C. Ohmmeter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan
listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik
pada konduktor.Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat
besarnya arus listrik yangkemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
Desain asli dari ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk
menahan arus listrik.Ini menggunakan galvanometer untuk mengukur arus
listrik melalui hambatan. Skala dari galvanometer ditandai pada ohm,
karena voltase tetap dari baterai memastikan bahwa hambatan menurun,
arus yang melalui meter akan meningkat. Ohmmeter dari sirkui itu sendiri,
oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan tanpa sirkuit yang terakit.
Tipe yang lebih akurat dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang
melewati arus constant (I) melalui hambatan, dan sirkuti lainnya yang
mengukur voltase (V) melalui hambatan. Menurut persamaan berikut,
yang berasal dari hukum Ohm, nilai dari hambatan (R) dapat ditulis
dengan:
Skala pengali = 10 k
= 260 k
= 260.000 Ohm.
KESIMPULAN
1. Amperemeter adalah alat untuk mengukur arus disebut ammeter
(amperemeter). Muatan-muatan yang memuat arus yang akan diukur
harus menembus ammeter secara langsung sehingga ammeternya harus
dihubungkan secara seri dengan elemen-elemen lainnya dalam
rangkaian.
2. Voltmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran
tegangan baik tegangan AC atau tegangan DC. Alat ukur ini biasanya
dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan
diukur.
3. Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan
listrik yan merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik
pada konduktor.Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk
melihat besarnya arus listrik yangkemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
4. Prinsip dasar menggunakan prinsip hukum lorenzt dimana interaksi
antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur
bergerak saat ada arus listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Serway Jewett. Fisika untuk sains dan teknik buku 2 edisi 6. 2010. Jakarta:
Salemba Teknika. Hal : 426-427)
http:// ara-penggunaan-amperemeter-voltmeter.html