Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penysunan makalah ini.

Penyusun berusaha menampilkan makalah ini dalam bentuk yang selengkap


mungkin dan mudah untuk dicerna. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas
mata kuliah Pengukuran Besaran Listrik. Penyusun menyadari, dengan
keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki, makalah ini masih memiliki kekurangan-
kekurangan. Namun, penyusun yakin setidaknya dapat membantu pembaca dalam
memperoleh informasi dan penjelasan tentang materi pengukuran besaran listrik
tentang pengertian pengukuran besaran listrik. Oleh karena itu, penyusun harapkan
kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik dan terperinci.

Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri dan bagi pembaca pada
umumnya.

Surabaya,01 JUNI 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2


DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I .......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................4
BAB II ......................................................................................................................5
A. .Ampere Meter .............................................. Error! Bookmark not defined.
B. Volt Meter .....................................................................................................10
C. Ohm Meter ....................................................................................................10
BAB III ..................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan .................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh sumbangan
mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode tersebut, segala upaya
ditujukan kepada penyempurnaan instrument (alat ukur) jenis-jenis defleksi dengan
sebuah skala atau penunjuk yang dapat bergerak. Sudut defleksi dari penunjuk
merupakan suatu fungsi, dengan demikian dapat disamakan dengan harga dari
besaran listrik yang diukur.
Istilah alat ukur analog dibuat untuk ciri-ciri ukur jenis defleksi dan
membedakan dari sejumlah instrument yang berbeda. Sementara apabila harga
besaran yang diukur ditampilkan dalam desimal (digital), instrumen tersebut
disebut dengan alat ukur digital.
Ilmu dan teknologi sangat berkaitan erat dengan pengukuran sebagai hal
yang tidak dapat dipisahkan. Instrumen pengukuran modern adalah salah satu buah
hasil dari ilmu pengetahuan. Instrumentasi adalah cabang dari keteknikan yang
tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi semua cabang keteknikan dan
obat-obatan secara baik. Pengukuran yang tepat dari dimensi, temperatur, tekanan,
daya, tegangan, arus, impedansi, mermacam-macam sifat material, dan sebagian
besar variabel fisika lainnya adalah penting bagi keteknikan sebagai ilmu
pengetahuan. Pengukuran akurat sangat diperlukan untuk perancangan yang
ekonomis.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah penggunaan ampere
meter , volt meter , dan ohm meter

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester
listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter,
voltmeter, dan ohmmeter.
Kontruksi sederhana dari amperemeter DC adalah jenis PMMC. Karena
kumpulan PMMC kecil dan kemampuan hantar arusnya terbatas, maka
hanya dapat dilalui oleh arus kecil saja. Jika I yang besar akan diukur, maka
sebagian arus dilewatkan pada tahanan yang dipasang paralel dengan
kumparan PMMC.
Sebuah amperemeter yang mempunyai beberapa range pengukuran,
maka beberapa tahanan shut dapat dipasang dengan konfigurasi berikut :
1. Amperemeter rangkuman ganda
Rangkaian ini memiliki empat shut yang dihubungkan aralel terhadap
alat ukur agar menghasilkan empat batas ukur yang berbeda.
2. Shunt Ayrton (shut Universal)
Rangkaian ini dapat mencegah kemungkinan penggunaan alat ukur
tanpa tahanan shunt sehingga memiliki keuntungan yaitu nilai tahanan
total yang lebih besar.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan amperemeter DC :

a. Amperemeter selalu dihubugkan seri dengan beban atau dengan


rangkaian yang akan diukur arusnya.
b. Polaritas amperemeter harus sesuai dengan rangkaian
c. Bila menggunakan multirange, pertama kali digunakan range tertinggi
kemudian diturunkan sampai mendekati skala penuh pada range
tersebut.

DC
Ameremeter

5
AC
Amperemeter
Spesifikasi dan cara penggunaan :
Ampere meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt
yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil,
sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt.
Ampere meter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus
yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan
menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter.
Semakin besar arus yang mengalir, maka semakin besar pula
simpangannya.
Bagian – Bagian Ampere meter
1. Terminal positif (+) dan negatif (-)
2. Skala tinggi dan rendah
3. Batas ukur

Rumus Ampere meter:

I=V/R

V = Tegangan (volt)

I = Arus (ampere)

6
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk arus
listrik yang sering dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu
arus listrik yang mengalir dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian
sehingga di antara dua penghantar lurus dengan panjang tak terhingga,
dengan penampang yang dapat diabaikan, dan ditempatkan terpisah
dengan jarak satu meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-
7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
Pengukuran Daya Rangkaian AC dapat dilakukan menggunakan kombinasi
volt meter dan amper meter yang dikombinasikan. Secara teori daya
rangkaian AC merupakan daya rata-rata pada rangkaian listrik tersebut.
Dalam arus bolak-balik daya yang ada setiap saat berubah sesuai dengan
waktu. Daya dalam arus bolak-balik merupakan daya rata-ratanya. Jika
sedang dalam kondisi steady state, daya yang ada pada saat itu
dirumuskan :

Dimana :
P = merupakan harga daya saat itu,
V = tegangan
I = arus

Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus. Cos ?
merupakan faktor daya dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan
bahwa faktor daya (cos f ) berpengaruh dalam penentuan besarnya daya
dalam sirkit AC, ini berarti bahwa wattmeter harus digunakan dalam
pengukuran daya dalam sirkuit AC sebagai pengganti Ampermeter dan
Voltmeter.

Cara Pengukuran

Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter,

7
1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang
berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang
bisa menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter
yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter
Analog.
Berikut cara melakukan pengukurannya:
• Ampere meter dipasang seri dengan bebannya
• Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di
atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
• Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan
baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang
baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.
• Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan
sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di
bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan
yang lebih kecil.
• Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga
pada posisi yang mudah dibaca.
• Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena
akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya.
Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.
2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
• Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere,
baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.

Berikut cara pengukurannya:

Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan


meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih
dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:

8
Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau
multimeter yang bisa kita manfaatkan:

1. Auto Ranging
keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran
alat ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau
tahanan yang benar.
2. Auto Polarity
keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada
display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu
khawatir ujung terbalik.
3. HOLD
yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari
memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya
apabila mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca
dengan jelas hasil pengukurannya.
4. Dioda Test
Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan
semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju
meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi
sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan
jika di hubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan
memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN
Digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama
alat ukur di colok.
6. Response Time
Waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan
rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.

B. Voltmeter

9
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan
d
Kontruksi voltmeter dasar atau sederhana dari voltmeter DC adalah jenis
PMMC. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara 2 titik
pada rangkaian. Untuk membatasi arus yang melalui kumparan PMMC
agar tidak melampaui harga I maksimumnya, maka dipasang tahanan yang
seri dengan kumparan dan disebut tahanan multiplier.

Cara Pengukuran

Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah bisa


memperkirakan berapa besar tegangan yang akan diukur, ini digunakan
sebagai acuan menentukan Batas Ukur yang harus digunakan. Pemilihan
batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang
diukur.
C. OHM METER

Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk
menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter
ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang
lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke
satuan ohm.

Cara Membaca Ohm Meter

1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh
Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala
yang di pilih dengan sakelar pemilih.
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang
anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai
tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.

10
Ohm meter

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Ampere meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt
yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil,
sedangkan untuk arus yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt

2. Avo meter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan
listrik. Dengan Kontruksi voltmeter dasar atau sederhana dari voltmeter

11
DC adalah jenis PMMC. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda
potensial antara 2 titik pada rangkaian. Untuk membatasi arus yang
melalui kumparan PMMC agar tidak melampaui harga I maksimumnya,
maka dipasang tahanan yang seri dengan kumparan dan disebut tahanan
multiplier.
3. Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk
menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter
ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang
lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke
satuan ohm.

12

Anda mungkin juga menyukai