Anda di halaman 1dari 4

Cara Menggunakan Amperemeter

Dalam menggunakan ampere meter kita harus benar, jika tidak maka hasilnya akan kurang tepat dan
bisa juga akan minus jika salah. Perlu anda ketahui, ada dua cara menggunakan amperemeter untuk
pengukuran. Berikut ini adalah caranya:

1. Cara Menggunakan Ampere Yang tanpa Clamp Ampere


Apa itu clamp Ampere? Definisi kata clamp adalah menggenggam. Alat ini biasa digunakan untuk
membentuk kalang tertutup. Bentuknya melingkar yang mana dapat disatukan maupun dipisahkan
dengan alat ukur. Amperemeter yang tidak memakai clamp ampere yaitu jenis analog. Untuk jenis ini,
cara pengukurannya yaitu:

 Pasang alat ukur ini menjadi seri dengan beban yang ada.
 Knob pemilih cakupan harus diatur mendekati cakupan yang sesuai atau sudah diprediksi
menurut perhitungan arus yang dilakukan secara teori.
 Tentukan range batasan ampere dengan cara memutarkan knob pada alat ukur.
 Jika anda sudah memastikan rangkaian telah benar, nyalakan sumber tegangan, cermati
jarum penunjuk yang ada pada skala V dan juga A. Pembacaan yang tepat dapat ditunjukkan
dari posisi jarum yang lebih besar dari 60% skala penuh meter.
 Periksa cakupan yang ada jika mendapati simpangan yang terlalu kecil. Anda juga
diharapkan mengecek pembacaan cakupan. Bila “Ya” berarti pembacaan masih berada di
bawah cakupan pengukuran. Oleh karenanya, anda bisa mematikan power supply. Ubah
knob ke cakupan yang lebih kecil.
 Setelah itu, hidupkan sumber tegangan dari baca jarum penunjuk lagi agar lebih mudah untuk
dibaca.
 Step terakhir adalah menghindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan.
Mengapa? Ha ini akan menyebabkan arah simpangan jarum menjadi berlawanan dengan
semestinya. Jangan sampai arus terlalu besar karena akan merusak jarum penunjuk yang
ada pada alat ini.
*Catatan: Dalam pengukuran, perhatikan polaritas ketika anda mengukur Ampere jenis DC.

2. Jenis yang mempunyai Clamp Ampere.


Jenis yang biasanya mempunyai Clamp Ampere adalah model Amperemeter Digital, dalam konteks
menyatu maupun terpisah dengan alat ukur. Cara mengukur menggunakan amperemeter ini yaitu:

 Anda tidak perlu memutus rangkaian saat mengukur.


 Letakkan saja Clamp Ampere di kabel yang ingin diukur.
 Sebelum itu, pilihlah range yang sesuai.

Macam macam Amperemeter :


1. Amperemeter AC.
Ampere meter AC adalah salah satu alat ukur AC yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya
arus yang terdapat pada rangkaian listrik AC. Alat ukur ini biasa ada pada susunan seri. Alat ini akan
memperoleh arus yang melalui penghantar yang telah terpasang pada suatu rangkaian listrik AC.
Berikut adalah cara penggunaan alat ini:

 Hal pertama adalah menyambungkan Amperemeter AC dengan konduktor yang telah


dipotong sebelumnya.
 Lalu, anda harus mengukur arus listrik dengan cara mencermati jarum yang mengarah ke
angka yang terdapat pada Amperemeter AC.
 Pahami karakteristik Amperemeter AC untuk memperoleh besaran arus listrik.
 Hitung arus listrik dengan cara mengalikan angka yang telah ditunjuk serta angka dalam
skala maksimum untuk mengetahui hasilnya.
2. Amperemeter DC.
Jenis kedua adalah Amperemeter DC yang juga merupakan alat ukur DC. Dari sini, dapat
disimpulkan bahwa Amperemeter tidak hanya bisa digunakan untuk mengukur arus listrik AC saja,
tetapi juga DC yang terhubung secara seri. Untuk cara penggunaannya, tidak jauh berbeda dengan
cara menggunakan jenis AC.

Bagian Bagian Amperemeter :

@allabou
tcircuits.com

 Terminal positif dan negatif.


 Batas ukur.
 Skala tinggi dan rendah

Adapun untuk rumusnya adalah:

I=V/R

Catatan:

 V atau Volt berarti Tegangan


 I atau Ampere berarti Arus
 R atau Ohm berarti Hambatan

Dalam ilmu fisika, A adalah lambang dari Ampere, yang mana merupakan satuan SI untuk
menunjukkan kuat arus listrik. Namun, tidak sedikit istilah menyebutnya dengan Amp saja. Jadi, 1
Ampere atau Amp berarti sebuah arus listrik yang alirannya dari kutub positif ke negatif. Dengan jarak
terpisah dan penampang yang diabaikan akan memunculkan gaya sebesar 2 x 10-7 newton per
meter.
Menggunakan tang ampere untuk pengukuran arus beban

Tang ampere yang dirancang untuk pengukuran


beban hanya dapat dijepitkan rahangnya
mengelilingi satu kabel. Penjepitan lebih dari satu
kabel, apalagi kabel yang tidak dalam satu urutan
phase (satu busbar) sangat tidak disarankan. Hal
ini membuat hasil pengukuran tidak tepat/presisi.

Menggunakan tang ampere untuk


pengukuran arus bocor

Arus bocor memerlukan tang ampere khusus yang memang didesain untuk itu.
Lebih lanjut tentang deteksi arus bocor menggunakan HIOKI AC Leakage Clamp
Meter silakan baca artikel kami tentang: Cara Praktis Deteksi Arus Bocor Pada
Instalasi Listrik.

Untuk pengukuran arus bocor ada hal


yang perlu diperhatikan, yaitu titik
pengukurannya. Apakah kita akan
mengukur arus bocor pada grounding
atau akan mengukur arus bocor pada
rangkaian/instalasi AC. Berikut cara
penggunaannya

1. Untuk pengukuran arus bocor pada grounding: Tang ampere arus bocor
bisa langsung dijepitkan disekeliling kabel/kawat grounding
2. Untuk pengukuran arus bocor pada rangkaian/instalasi AC ada 2 cara:


o Rangkaian 1 phase: Tang ampere arus bocor dijepitkan sekaligus
di sekeliling kabel phase dan netral (clamp sekaligus ke 2 kabel)
o Rangkaian 3 phase: Tang ampere arus bocor dijepitkan sekaligus
di sekeliling kabel 3 phase dan 1 netral (clamp sekaligus ke 4
kabel)
Arus bocor adalah arus yang mengalir ke tanah melalui tahanan isolasi
beban, dan dapat mencapai beberapa puluh μA jika banyak beban yang
dihubungkan. Dengan menggunakan clamp meter arus bocor, perbedaan
menit yang mengalir di kedua arah dapat dideteksi dan diidentifikasi
sebagai arus bocor.

Anda mungkin juga menyukai