Anda di halaman 1dari 23

Cara Kerja Alat Ukur

By: Endang Saepudin


Multimeter yang digunakan pada
dasarnya ada dua (2) macam, yaitu
tipe analog dan tipe digital.

Masing-masing mempunyai kegunaan


yang sama, keduanya dapat
digunakan misal untuk mengukur
tegangan AC dan DC (Volt), tahanan
(ohm) dan aliran arus AC dan DC
(ampere).
Multimeter Analog

• Multimeter analog menggunakan meteran kumparan


bergerak konvensional dan tampilannya berupa jarum
penunjuk yang bergerak di sepanjang suatu skala
yang sudah dikalibrasi.
• Kelebihan multimeter analog :
Mudah melakukan penyetelan pada rangkaian sambil
mengamati gerakan relatif jarum penunjuk.
• Kelemahan multimeter analog:
Pengkalibrasian skalanya yang sulit dan kurang efisien
Multimeter Digital

• Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas,


karena karena harganya makin terjangkau, praktis dalam
pemakaian, mudah dalam pembacaan dan penunjukkan
nilai makin akurat dan presisi.

• Meter ini autoranging (tidak perlu diatur range-nya).

• Multimeter digital mampu menampilkan beberapa


pengukuran, seperti untuk : arus (milliampermeter),
temperatur (ºC), Tegangan (millivolt), Resistansi (ohm),
Frekuensi (Hz), Daya (mW) sampai kapasitansi (nF).
Multimeter Digital
Disamping kelebihan multimeter digital
yang sudah diketahui, kekurangan dari
multimeter digital adalah :

1. Tampilan LCD agak sulit dibaca pada


kondisi cahaya tertentu namun bisa sangat
jelas dengan memberikan daya yg tinggi.

2. Respon tampilan agak lambat.


• Pada sebuah multimeter terdapat tombol
fungsi yang dapat diputar guna memilih jenis
Pemasangan besaran yang akan diukur (dalam hal ini kuat
arus, tegangan, dan hambatan).
Multimeter
Menurut • Perlu diperhatikan bahwa posisi atau letak
multimeter terhadap komponen dalam hal
Fungsinya mengukur ketiga besaran tersebut adalah
berbeda sesuai fungsinya, seperti penjelasan
selanjutnya.
Multimeter difungsikan Untuk Mengukur Arus

Untuk mengukur kuat arus, sebuah multimeter amperemeter,


amperemeter harus dipasang seri dengan komponen yang dilewati arus (beban).

Hal ini dimaksudkan agar arus yang terukur sama dengan arus yang mengalir pada beban,
seperti ditunjukkkan Gambar

I1

R1
Penggunaan Ammeter
- Rangkaian yang akan ditest diatur dalam keadaan
“OFF” (putuskan sirkuit dengan sumber/batterei atau pada
hubungan dalam rangkaiannya).
- Atur saklar (knob) putar pada skala tertinggi.
- Hubungkan jarum probe positif + (merah) pada pada input +supply
(sisi baterai) dan jarum probe negatif - (hitam) pada sambungan
input komponen.
Amperemeter/Ammeter
- Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan penyimpangan yang
ditunjukkan oleh jarum meter.

Jika pembacaan meter berada di bawah range, matikan rangkaian


dan pindahkan saklar putar pada tingkat yang lebih kecil. Dengan
demikian akan diperoleh hasil pembacaan yang lebih akurat.
Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan
pembagian skala.
Hal yang harus diperhatikan dlm
menggunakan Am-meter

01 02 03 04
Jangan sekali-kali Pemasangan Periksa polaritas yang Hitunglah terlebih dahulu besar
menghubungkan tepat. Polaritas terbalik arus yang akan diukur, sehingga
amperemeter adalah kita dapat mengetahui batas
amperemeter ke sumber SERI dengan beban. akan menyebabkan
ukur yang akan dipakai. Hal ini
tegangan karena tahanan penyimpangan jarum yang dilakukan untuk menghindari
dalam amperemeter kecil berlawanan yang dapat kesalahan penggunaan batas
sekali sehingga arus yang merusak jarum penunjuk. ukur, jika salah menggunakan
mengalir sangat besar, hal batas ukur (batas ukur lebih
ini mengakibatkan fuse kecil dari arus yang terukur)
mengakibatkan kerusakan
pada amperemeter putus. amperemeter (fuse putus).
Multimeter difungsikan Untuk Mengukur Arus (Lanjutan)

dapat dilihat contoh pembacaan arus yang diukur pada sebuah komponen.

Misalkan skala yang digunakan pada


multimeter adalah 10 mA, seperti
diperlihatkan Gambar disamping. Ini berarti
bahwa Nilai setiap 1 index pada multimeter
dpt dihitung menggunakan rumus berikut:

Sehingga nilai 1 index pada multimeter adalah :

dan nilai kuat arus yang diukur sesuai letak jarum adalah :
Tegangan

Jika multimeter digunakan sebagai Voltmeter, maka pemasangan voltmeter parallel dengan beban yang
terpasang pada rangkaian yang akan diukur.

Hal ini dimaksudkan agar tegangan yang terukur sama dengan tegangan yang ada pada beban seperti
ditunjukkan Gambar berikut ini :

R2
Voltmeter

• Voltmeter digunakan untuk, misalnya:


- mengukur tegangan antara dua titik dalam sirkuit listrik.
- mengukur tingkat tegangan yang ada dalam baterai.
- mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit.

• Voltmeter biasanya mempunyai skala yang


menunjukkan lebih dari satu tingkat tegangan.
Periksa polaritas yang benar, Untuk pengukuran
tegangan DC perlu diperhatikan polaritas (+ dan -)
alat ukur .
Hal yang
harus Jika polaritas tegangan yang akan diukur tidak
diperhatikan sama dengan polaritas alat ukur, akan
menyebabkan jarum bergerak ke kiri. Hal ini dapat
dalam mengakibatkan kerusakan jarum pada alat ukur.

menggunakan Bila menggunakan Voltmeter dengan batas ukur


Voltmeter : ganda, gunakan selalu batas ukur yang tertinggi
dan kemudian turunkan sampai diperoleh
pembacaan yang baik.
• Contoh Penggunaan Voltmeter

Mengukur Tegangan

Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal ini akan mencegah rusaknya meter tersebut.
Hubungkan Voltmeter positif (+) (merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-) batterei.
Tempatkan skala yang sesuai, misal:
(Skala 0 – 20)
(Skala 0 – 50)
Multimeter difungsikan untuk mengukur Tegangan (Lanjutan)

Melakukan pembacaan hasil pengukuran tegangan dengan multimeter sama halnya


dengan mengukur arus, dimana pers yang sama juga digunakan untuk menghitung 1
index pada Multimeter, seperti pers di bawah ini:

Contoh : Tentukan nilai tegangan yang terbaca pada layar multimeter seperti
yang ditunjukkan Gambar, skala yang digunakan pada multimeter
adalah 10 V.

pengukuran tegangan
Multimeter difungsikan untuk mengukur Tegangan (Lanjutan)

Maka nilai setiap 1 indek pada layar multimeter adalah :


10 Volt /5 = 2 Volt

maka nilai tegangan yang diukur sesuai letak jarum adalah :


2 x 2 Volt = 4 Volt
OhmMeter

• Ohmmeter dipasang PARALEL dengan tahanan yang


akan diukur (Rx) dan Rx harus tidak bertegangan.
• Pada awal pemakaian, Rx harus dihubungkan terlebih
dahulu dengan terminal Ohmmeter, barulah alat ukur
diposisikan pada batas ukurnya.
• Lakukanlah set nol setiap mengganti skala pengali.
Prosedur Pengoperasian Ohmmeter

Catatan :
Jangan sekali-kali menghubungkan Ohmmeter pada rangkaian yang
beraliran arus.

1. Putuskan hubungan power supply pada rangkaian.


2. Hubungkan tester pada komponen atau rangkaian yang hendak dites.
3. Pilih skala yang paling sesuai.
4. Agar diperoleh akurasi maksimum, nol-kan ohmmeter jika mengganti range.
5. Jika diperoleh pembacaan pada skala range yang sesuai, lihat nilai meter
dan hitung resistansi dengan mengalikannya dengan nilai saklar range.
6. Selalu matikan meter jika tidak digunakan
Ohmmeter
• Ohmmeter digunakan untuk:
- mengukur resistansi komponen atau rangkaian.
- mengetes saklar, kabel dan sekering untuk
mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.

• Pada Ohmmeter perubahan skala tidaklah linier.


Catatan :
Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan
(terhadap nilai yang ditunjukkan oleh saklar putar)
Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau
1000 kali.
Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur resistansi
dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat mengetes
sebuah komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter, sumber
power supply harus diputus.
Multimeter sebagai Ohm Meter
Multimeter sebagai Ohm Meter
1. Tipe Seri
- Tipe ini memiliki skala yang khas dan berbeda dengan skala lainnya, yaitu
skala nol (0 Ω) di sebelah kanan dan skala tak berhingga (~) di sebelah kiri.
- Memiliki skala pengali (10x, 100x , 1kx), sehingga cocok untuk mengukur
nilai resistansi yang besar (dalam kΩ).
- Perlu diingat pada awal pemakaian harus dilakukan set nol, yaitu dengan
menghubungsingkatkan kedua terminal Ohmmeter. Demikian juga bila
skala pengali yang digunakan dirubah (misalnya 10x menjadi 100x), perlu
dilakukan set nol ulang.
2. Tipe Paralel
• Tipe ini memiliki skala sama dengan alat ukur yang lain, yaitu skala nol
(0Ω) di sebelah kiri dan tipe ini cocok untuk mengukur nilai tahanan yang
kecil (0-500Ω).
a. Jika selektor jangkauan berada pada 5mA, berapa pembacaan nilai
arus pada jarum diatas? Jelaskann!
b. Jika selektor jangkauan berada pada 250V DC, berapa pembacaan nilai
tegangan pada jarum diatas? Jelaskan!
cJika selektor jangkauan berada pada x1K, berapa pembacaan nilai
resistansi pada jarum diatas? Jelaskan!
Fitri-AlatUkur

Anda mungkin juga menyukai