Anda di halaman 1dari 8

Cara Menggunakan Megger Untuk Mengukur Tahanan Isolasi Listrik Mengetahui

besarnya tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik merupakan hal yang penting untuk
menentukan apakah peralatan tersebut dapat dioperasikan dengan aman. Secara umum jika akan
mengoperasikan peralat-an tenaga listrik seperti generator, transformator dan motor, sebaiknya
terlebih dahulu memeriksa tahanan isolasinya, tidak peduli apakah alat tsb baru atau lama tidak
dipakai.
Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur Megger ini adalah untuk mengukur kemungkinan
gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan
bodi dan antar belitan pada phasa yang sama.
Fungsi Megger atau Mega Ohm Meter selain mengukur tahanan isolasi pada motor, generator
ataupun trafo juga sering dipakai untuk memeriksa tahanan isolasi pada jaringan SUTM dan lainlain.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan megger adalah pastikan bahwa skala
ukur yang dipakai adalah sesuai atau lebih kecil dari alat yang di ukur. Misalnya kita ingin
mengukur tahanan isolasi dari sebuah motor listrik 380V maka gunakanlah skala ukur megger
yang lebih besar dari motor tersebut seperti 500 V. Disamping itu pastikan juga bahwa alat yang
di ukur telah bebas dari daya listrik supaya hasil pengukurannya lebih akurat
Jenis-jenis megger :
1. Megger dengan engkol sbg pembangkit tegangan. Sumber tenaga pada megger jenis ini
berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada dalam alat ukur ini dan untuk
membangkitkannya poros megger harus diputar; dengan alat penunjukannya jarum
2. Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya berupa jarum juga

Teknik Pengukuran Listrik Menggunakan Megger Untuk Mungukur Tahanan Isolasi


1. Check batere apakah dalam kondisi baik.

2. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit
dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.
3. Lakukan elektrikal zero check:
4. Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain.
5. Letakkan saklar pemilih di posisi 500.
6. Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1.
7. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak
tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak
mencapai nol) periksa / ganti batere.
8. Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero.
9. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
10. Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
11. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya
Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke
skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 1 menit) atau jarum
penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur,
bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 M / kV.
Hal yang harus juga diperhatikan adalah setelah mengukur tahanan isolasi baik pada motor,
generator maupun jaringan maka kita harus grounding kembali kabel yang di ukur karena kabel
tersebut masih memiliki tegangan listrik akibat tegangan megger tadi yang jika pegang akan
setrum. Untuk cara grounding, cukup hubungkan kabel yang diukur kemudian hubungkan
dengan body.

pembumian yang baik atau yang benar-benar efektif mempunyai nilai dibawah 5 omh (PUIL
2000 : 68) , namun perlu di ketahui resistansi yang baik di pengaruhi dengan kadar air, mineral
garam, derajat kesamaan, dan juga tekstur tanah yang baik pula. Mengetahui Kadar Air,
Mineral Garam, Derajat Kesamaan & Tekstur Tanah.

Cara

Mengukur

Grounding

dengan

Earth

Tester

Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu
permukaan kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe
dapat menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk
mencegah terjadinya kesalahan pembacaan pada alat ukur.

Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital.

Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.

Silahkan hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada
alat ukur.

Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag lebih
5-10 meter dari pentanahan atau grounding.

Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.

Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur
pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat
yang akan diukur.

Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya berwarna
kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan.

Selesai, nilai resistansi grounding sudah di ketahui.

Cara Menggunakan Tang Ampere (Clamp Meter) dan Prinsip Kerjanya Tang Ampere
atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Clamp Meter adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel konduktor yang dialiri arus listrik dengan
menggunakan dua rahang penjepitnya (Clamp) tanpa harus memiliki kontak langsung dengan
terminal listriknya. Dengan demikian, kita tidak perlu mengganggu rangkaian listrik yang akan
diukur, cukup dengan ditempatkan pada sekeliling kabel listrik yang akan diukur.
Pada umumnya, Tang Ampere (Clamp Meter) yang terdapat di pasaran memiliki fungsi sebagai
Multimeter juga. Jadi selain terdapat dua rahang penjepit, Clamp Meter juga memiliki dua probe
yang dapat digunakan untuk mengukur Resistansi, Tegangan AC, Tegangan DC dan bahkan ada
model tertentu yang dapat mengukur Frekuensi, Arus Listrik DC, Kapasitansi dan Suhu.
Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere) dengan menggunakan Tang Ampere (Clamp Meter)
Cara menggunakan Tang Ampere atau Clamp Meter ini sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan
menjepitkan rahang penjepitnya ke kabel listrik yang diinginkan. Berikut ini adalah langkahlangkah selengkapnya untuk Mengukur Arus Listrik AC atau Ampere AC dengan menggunakan
Clamp Meter (Tang Ampere).
1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A
dengan gelombang sinus diatasnya).
2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.

3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik
berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau
ON-kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
4. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara pengukurannya hampir sama dengan Multimeter
yaitu dengan menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang berwarna Hitam dan
Terminal Positif yang berwarna Merah.
Dibawah ini adalah perbedaan Multimeter dan Clamp Meter dalam mengukur Arus listrik :

Prinsip Kerja Tang Ampere (Clamp Meter)


Pada dasarnya, Tang Ampere (Clamp Meter) menggunakan prinsip induksi Magnetik untuk
menghasilkan pengukuran non-kontak terhadap arus listrik AC. Arus Listrik yang mengalir di
kabel konduktor akan menghasilkan Medan Magnet. Seperti yang diketahui bahwa, arus AC
adalah arus dengan polaritas yang bolak-balik, hal ini akan menyebabkan fluktuasi dinamis
dalam medan magnet yang sebanding dengan aliran arus listriknya. Sebuah Transformator yang
terdapat di dalam Clamp Meter/Tang Ampere akan merasakan fluktuasi magnet tersebut dan
kemudian mengkonversikannya menjadi nilai Ampere (arus listrik) sehingga kita dapat
membacanya di layar Clamp Meter. Cara Pengukuran dengan teknologi ini sangat
mempermudahkan kita dalam mengukur arus listrik AC terutama pada arus listrik AC yang
tinggi.

Cara Menggunakan Wattmeter


Wattmeter 1 fasa adalah alat untuk mengukur daya listrik suatu beban listrik AC 1 fasa. Satuan
daya listrik adalah watt, yang rumusnya sebagai berikut :
P = V . I . Cos Q
Dengan pengertian :
P
: daya listrik
(Watt)
V
: tegangan listrik (Volt)
I
: arus listrik
(ampere)
Cos Q : faktor daya
Gambar di bawah memperlihatkan penampang atas sebuah wattmeter 1 fasa model PD-310;
kelas 0.5; buatan Takimoto Electrical Instrument CO. LTD.

Keterangan gambar :
a) Terminal tegangan 120 V
b) Terminal tegangan 240 V
c) Terminal
d) Terminal tegangan 60 V
e) Terminal arus A
f) Terminal hubungan seri atau paralel

g) Skala pembacaan
h) Cermin
i) Jarum penunjuk
j) Sekrup pengatur kedudukan jarum
Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah kedudukan jarum penunjuknya; jika
kedudukannya sudah tepat pada angka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila
kedudukan jarum penunjuk belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar sekrup
pengatur kedudukan jarum.
Cara Menggunakan Wattmeter
Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar di bawah.
Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal tegangan yaitu
terminal 240 V dan terminal dihubungkan secara paralel, sedangkan terminal arus A dan
terminal dihubungkan secara seri. Gambar a terlihat bahwa terminal-terminal hubungan
disambung antara terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan seri. Sedangkan pada
gambar b terminal samping kanan disambung dengan terminal samping kiri, ini disebut
hubungan paralel.
Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum penunjuk
dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan jenis hubungannya seperti terlihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 2. Diagram Hubungan Wattmeter
MultIple
Volt
Ampere

60 V

120 V

240 V

Seri

0.5 A

0.25

o.5

Paralel

1A

o.5

Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika digunakan batas ukur
tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah angka
penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.25; 0.5; 1.

Dalam hubungan paralel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika digunakan batas ukur
tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah angka
penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.5; 1; 2.

Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120 Watt.

Dalam hubungan paralel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) = 240 Watt.

Anda mungkin juga menyukai