Sumber: e-dukasi.net
========================================================
Saat Anda berbicara tentang listrik, tidak akan terlepas dari besaranbesaran yang
ada pada listrik itu sendiri. Masih ingatkah Anda apa besaran itu? Pada modul
pertama kelas X, Anda telah mengetahui bahwa besaran: sesuatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dalam satuan. Besaran yang
ada pada listrik antara lain kuat arus disebut Ampermeter, sedangkan alat untuk
mengukur tegangan atau beda potensial antara dua titik disebut Volt meter. Alat
ukur yang akan kita pelajari pada kegiatan ini adalah alat ukur listrik digital. Alat
ukur listrik analog mempunyai ketidaktelitian sekitar 3% sampai 4%. Alat inilah
yang biasa tersedia di laboratorium-laboratorium IPA di sekolah.
I. Ampermeter
Ampermeter merupakan alat untuk mengukur arus listrik. Bagian terpenting
dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip
gaya antara medan magnet dan kumparan berarus.
(a) (b)
Anda harus memasang secara seri ampermeter dengan lampu. Sehingga harus
memutus salah satu ujung (lampu menjadi padam). Selanjutnya hubungkan
Hati-hati saat Anda membaca skala yang digunakan, karena Anda harus
memperhatikan batas ukur yang digunakan. Misalnya Anda menggunakan batas
ukur 1A, pada skala tertulis angka dari 0 sampai dengan 10. Ini berarti saat
jarum ampermeter menunjuk angka 10 kuat arus yang mengalir hanya 1 A. Jika
menunjukkan angka 5 berarti kuat arus yang mengalir 0,5 A. Secara umum hasil
pengamatan pada pembacaan ampermeter dapat dituliskan:
Bagaimana jika saat Anda mengukur kuat arus jarum menyimpang melewati
batas ukur maksimal? Ini berarti kuat arus yang Anda ukur lebih besar dari batas
ukur alat. Anda harus memperbesar batas ukur dengan menggeser batas ukur
jika masih memungkinkan. Jika tidak Anda harus memasang hambatan shunt
secara paralel pada Ampermeter seperti pada gambar 4 berikut ini.
ukurnya.
Untuk lebih memahami uraian di atas pelajari contoh soal berikut ini.
1. Berapa kuat arus yang mengalir pada rangkaian berikut ini?