Anda di halaman 1dari 17

Makalah Manajemen Operasional

“Penentuan Denah Pabrik dan Jumlah Mesin Serta Luas Area”

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Muhammad riski amanda B.111.19.0054

2. Rizky agung wicaksono B.111.19.0057

3. Fanny ridho wandana B.111.19.0073

4. Monica grasela sihite B.111.19.0083

5. Rizky aprilyani pricilya p B.111.19.0085

6. Lusy febriyanti B.111.19.0086

7. Fierdha claudia afanda B.111.19.0088

Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
2020

2
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puja dan puji syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmat dan bimbingan yang telah dilimpahkannya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Bapak/Ibu dosen.

Dalam makalah ini penulis mengangkat judul “Penentuan Denah Pabrik


dan Jumlah Mesin Serta Luas Area”. Kami sepenuhnya menyadari bahwa
makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan penuh
kerendahan diri kami mengharapkan kritik dan saran dari Bapak/Ibu dosen dan
para rekan-rekan mahasiswa guna memperbaiki dan menyempurnakan tugas-tugas
berikutnya.

Semarang, 15 Mei 2020

PENULIS

2
DAFTAR ISI
BAB I
2.6 Penentuan Jumlah Mesin serta luasarea………………………………...12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata letak pabrik (plant layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas pabrik
guna menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 1996). Perancangan fasilitas
merupakan salah satu istilah penting dalam penyusunan unsur fisik pabrik dan juga layanan jasa
seperti pergudangan, kantor pos, toko, restoran dan rumah sakit (Apple, 1990). Permasalahan
yang sering dijumpai dalam pengaturan tata letak adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas
produksi tersebut telah dibuat sebaikbaiknya sehingga bisa mencapai suatu proses produksi yang
paling efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara
optimal (Irawan, 2007).

Defenisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitas produksi guna menunjang
proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi
adalah susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu sistem
produksi (Purnomo, 2004). Tujuan perancangan tata letak fasilitas yaitu untuk menentukan
bagaimana koordinasi dari setiap fasilitas produksi dan pendukungnya agar dapat diatur
sedemikian rupa sehingga mampu mencapai titik efisiensi dan efektifitas proses produksi.
Perancangan tata letak meliputi pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan
memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan perlengkapan
untuk operasi, dan semua peralatan yang digunakan dalam proses operasi. Salah satu tujuan dari
perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah penggunaan ruangan yang lebih efektif.
Penggunaan ruangan akan efektif jika mesin-mesin fasilitas penunjang pabrik lainnya disusun
atau diatur sedemikian rupa dengan mempertimbangkan jarak minimal antar mesin atau fasilitas
produksi, dan aliran perpindahan material. Tata letak fasilitas produksi yang baik sangat berperan
dalam kegiatan proses produksi, dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dapat
memberikan kenyamanan dan keleluasaan gerak kepada para operator.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Tata Letak Pabrik ?
2. Apa sajakah tujuan perencanaan tata letak pabrik ?
3. Apa sajakah prinsip-prinsip dasar dalam perencanaan tata letak pabrik?
4. Apa sajakah factor-faktor yang mempengaruhi denah pabrik?
5. Apa sajakah prosedur yang mempengaruhi denah pabrik
6. Bagaimana cara Penentuan jumlah mesin serta luas suatu area?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut
1.      Untuk mengetahui pengertian Tata Letak atau Layout.
2.      Untuk mengetahui tujuan Tata Letak atau Layout.
3.      Untuk mengetahui manfaat dari Tata Letak atau Layout.
4.      Untuk mengetahui desain dalam menentukan Tata Letak atau Layout.
5.      Untuk mengetahui jenis- jenis Tata Letak atau Layout.
6.      Untuk mengetahui macam- macam Tata Letak atau Layout
7.      Untuk mengetahui Prinsip- Prinsip dasar penentuan Tata Letak atau Layout

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan
mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan
sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan
sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran
informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman
(Apple, tahun 1990: 2). Tata letak pabrik juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu
studi perancangan fasilitas (Facilities design). Facilities design sendiri terdiri dari pelokasian
pabrik (plant location) dan perancangan gedung (building design) dimana sebagaimana diketahui
bahwa antara tata letak pabrik (plant layout) dengan penanganan material (material handling)
saling berkaitan erat (Fred E. Meyers , tahun1993 : 1).

Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan daerah kerja yang
paling ekonomis untuk dijalankan, disamping itu akan menjamin keamanan dan kepuasan kerja
dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila penyusun tata letak pabrik dilakukan dengan
baik dan aktif

2
2.2 Tujuan Perencanaan tata letak pabrik

Jika sebuah tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari
tempat-tempat kerja yang berkaitan , dimana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis,
maka seyogyanya dirancang dengan memahami tujuan penata letak. Tujuan utama tadi adalah
(Apple, tahun 1990 : 5) :

 Memudahkan proses manufaktur


a. Tata letak harus dirancang sedemikian sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan
dengan cara yang sangat efektif. Saran-saran khusus untuk itu adalah Susun
mesin,peralatan, dan tempat kerja sedemikian hingga barang dapat bergerak dengan
lancar sepanjang suatu jalur, selangsung mungkin.
b. Hilangkan hambatan-hambatan yang ada. Telah umum dikatakan bahwa 80 persen dari
waktu dari sepotong barang dilewatkan dalam pabrik, baik selagi dipindahkan maupun
selama disimpan – hanya 20 persen dari waktunya yang merupakan waktu produktif.
c. Rencanakan aliran, sehingga pekerjaan yang melalui sebuah tempat dapat dikenali dan
dihitung dengan mudah, dengan kemungkinan kecil tercampur dengan komponen lain

2
atau onggokan lain dalam tempat yang berhampiran.
d. Jaga mutu pekerjaan dengan merencanakan pemenuhan syarat-syarat yang mengarhkan
pada mutu yang baik.

 Meminimumkan pemindahan barang


Tata letak yang baik harus dirancang sedemikian sehingga pemindaha barang diturunkan sampai
batas minimum. Jika dapat dilaksanakan, pemindahan harus mekanis, dan semua pemindahan
harus dirancang untuk memindahakan komponen menuju daerah pengiriman. Jika mungkin,
komponen harus dalam keadaan ‘diproses’ sambil dipindahkan, seperti misalnya ketika dicat,
dipanggang, dibersihkan, dan lain-lain.

 Memelihara keluwesan susunan dan operasi


Perubahan jenis produk, proses maupun kemampuan produksi pada suatu pabrik adalah suatu
kenyataan yang harus diantisipasi dari awal pendirian sebuah pabrik. Hal yang umum untuk
mengantisipasi perubahan tersebut adalah dengan membangun atau memasang sistem utilitas
pada tempat-tempat yang sambungan- sambungan pelayanannya dapat dipasangkan dengan
mudah ketika bangunan didirikan.

 Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi


Untuk volume barang setengah jadi yang tinggi, pada kondisi ideal tentunya barang akan
berjalan tanpa berhenti dari awal sampai akhir proses. Namun pada kenyaataannya hal tersebut
jarang terjadi. Maka hal yang mungkin dilakukan adalah dengan menurunkan tingkat persediaan
barang setengah jadi sampai sekecil mungkin. Dengan demikian, maka waktu peredaran total
akan berkurang, jumlah barang setengah jadi akan berkurang yang pada akhirnya
akanmenurunkan biaya produksi.

 Menekan modal tertanam pada peralatan


Susunan mesin yang tepat dan susunan departemen yang tepat dapat membantu menurunkan
jumlah peralatan yang diperlukan. Misalnya, dua komponen yang berbeda, keduanya
memerlukan pemakaian gerinda , mungkin dapat dilewatkan pada mesin yang sama, sehingga
dapat mengurangi biaya mesin kedua.

2
 Menghemat pemakaian ruang bangunan
Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya. Maka sebaiknya tiap meter
persegi digunakan seoptimal mungkin sehingga ongkos tak langsung untuk tiap satuan produk
dapat ditekan. Untuk lantai produksi yang tidak terpakai harus dikurangi sekecil mungkin karena
justru akan menambah beban biaya produksi atas sebuah produk. Meningkatkan keefektifan
pemakaian tenaga kerja

Saran-saran berikut dapat meningkatkan keefektifan pemakaian tenaga kerja :

a. Kurangi pemindahan barang yang dilakukan secara manual, sampai sekecil mungkin.
b. Minimumkan jalan kaki untuk kegiatan yang tidak penting.
c. Seimbangkan siklus mesin sehingga mesin dan pekerja tidak ada yang
menganggur.
d. Berikan supervisor yang efektif yang dapat membimbing bawahannya.

 Memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan pada pekerja


Keselamatan dapat dijamin dengan perancangan tata letak yang tepat. Mesin- mesin dan
peralatan lain harus ditempatkan sedemikian sehingga dapat mencegah kecelakaan pada pegawai
dan kerusakan barang serta peralatan lainnya. Keselamatan harus digabung kedalam rancangan
tata letak dengan pengkajian yang cermat tentang susunan tempat kerja, tata cara pemindahan
barang, teknik-teknik penyimpanan, pergantian udara, penerangan (pencahayaan) perlindungan
dari kebakaran , dan factor lain yang terlibat dalam satu operasi

2.3 Prinsip-Prinsip Dasar dalam perencanaan tata letak pabrik

2
Prinsip dasar perencanaan tata letak pabrik merupakan tujuan dari perencanaan tata letak pabrik
itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut antara lain (Wignjoesoebroto, tahun 1990: 55) :

 Prinsip integrasi secara total.


Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah integrasi secara total dari seluruh elemen
produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

 Prinsip jarak pemindahan bahan yang paling minimal


Dalam proses pemindahan bahan dari satu unit operasi ke unit operasi yang lain, waktu dapat
dihemat dengan cara mengurangi jarak pemindahan tersebut.

 Prinsip aliran dari suatu proses kerja


Dengan prinsip ini diusahakan untuk menghindari adanya gerakan balik, gerakan memotong.

 Prinsip pemanfaatan ruangan


Dalam merencanakan tata letak pabrik, kita harus mepertimbangkan faktor- faktor dimensi ruang
serta gerakan-gerakan dari orang, bahan, atau mesin.

 Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja.


Kepuasan dan keselamatan kerja yang terjamin akan memberikan moral kerja yang lebih baik
dari karyawan dan hal ini akan mengurangi ongkos produksi serta meningkatkan kemauan kerja
karyawan sehingga otomatis perusahaan akan mendapatkan keuntungan ganda.

2.4 Faktor-faktor yang mempengarui denah pabrik

Setidaknya terdapat enam faktor dominan, yaitu:


a. Iklim ketenaga kerjaan yang baik. Hal ini mencakup kondisi tingkat upah, kebutuhan
pelatihan, sikap terhadap pekerjaan, produktivitas tenaga kerja, dan kekuatan serikat kerja.
Biasanya perusahaan sangat mempertimbangkan faktor kekuatan atau posisi tawar serikat kerja
di suatu wilayah.

b. Kedekatan dengan pasar. Hal ini dipertimbangkan oleh perusahaan yang memproduksi barang

2
dengan ukuran yang besar dan biaya transportasi yang relatif tinggi.

c. Kualitas kehidupan. Faktor ini mencakup kualitas pendidikan dan sekolah yan baik,
ketesediaan fasilitas rekreasi, lingkungan budaya, dan gaya hidup masyarakat yang menarik.
Biasanya perusahaan melakukan relokasi karena adanya biaya hidup yang tinggi, tingkat
kriminalitas yang tinggi, dan penurunan kualitas kehidupan di suatu wilayah.

d. Kedekatan dengan pemasok dan sumber daya. Hal ini dipertimbangkan oleh perusahaan yang
membutuhkan bahan baku dalam jumlah besar, bentuk yang besar dan berat, atau tidak tahan
lama. Keutamaan lokasi yang dekat dengan pemasok dan sumber daya atau bahan baku adalah
biaya perawatan persediaan yang relatif lebih rendah.

e. Kedekatan dengan fasilitas perusahaan induk. Hal ini dilakukan ketika perusahaan
membutuhkan pasokan staf dan manajemen yang berkompeten dari perusahaan induk serta
kebutuhan koordinasi dan komunikasi yang tinggi.

f. Biaya utilitas, pajak, dan perumahan. Biaya utilitas mencakup biaya telepon, listrik dan energi,
serta air. Disamping itu, pajak dan insentif, biaya relokasi, dan harga sewa dan beli tanah juga
perlu dipertimbangkan.

2.5 prosedur pembuatan denah pabrik

 RISET PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN/KEBUTUHAN


Merupakan aktivitas untuk mengetahui dan mengidentifikasikan produk apa yang

2
dikehendaki oleh kustomer dan sekaligus disini diramalkan berapa banyak produk yang harus
dipenuhi. Kegiatan ini akan sangat membantu didalam menetapkan kapasitas produksi
maupun tingkat teknologi yang diaplikasikan.

 KEBIJAKSANAAN MANAJEMEN (MANAGEMENT POLICIES)


Aktivitas yang harus dilaksanakan oleh manajemen guna memformulasikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan kemudian mencoba mengembangkan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka memberi arah yang harus ditempuh oleh
organisasi usaha (industri) tersebut.

 RANCANGAN PRODUK
Hasil dari riset pasar akan memberi gambaran umum mengenai macam produk yang harus dibuat
oleh industri. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat rancangan dari produk yang
dimaksudkan lengkap dengan spesifikasi teknisnya. Disini perlu pula dibuat analisa buat beli
(make or buy analysis), pembuatan gambar kerja dari produk atau komponen yang akan dibuat,
dan lain-lain.

 PERANCANGAN PROSES DAN KEGIATAN PRODUKSI/OPERASIONAL


Merupakan kelanjutan dari aktivitas perancangan produk dimana disini akan ditetapkan
cara/prosedur untuk membuat produk/komponen sesuai dengan gambar kerja yang ditetapkan.
Berdasarkan metode pengerjaan yang harus dilaksanakan maka sekaligus akan ditetapkan
macam mesin atau peralatan/fasilitas produksi lainnya yang akan dipakai. Demikian
pula umumnya operator yang harus melaksanakan waktu standard, kondisi-kondisi pengerjaan
dan lain-lain akan ditetapkan dalam langkah ini.

 PERANCANGAN LOKASI & TATA LETAK FASILITAS PABRIK (PLANT


LOCATION & LAYOUT)
Disini akan dilakukan analisa lokasi dimana sebaiknya pabrik didirikan, dan menetapkan
2
aliran material, kebutuhan luas area, pengaturan layout fasilitas produksi, dan lain-lain.
Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah untuk mengatur aktivitas dan fasilitas yang ada guna
memberikan gerakangerakan pemindahan material (material handling) agar bisa
diselenggarakan secara efisien selama proses produksi berlangsung.

 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA


Kegiatan untuk menganalisa biaya produksi yang harus dikeluarkan secara
keseluruhan. Berdasarkan analisis biaya ini maka akan bisa ditetapkan besarnya
modal/investasi yang harus diadakan untuk merealisasikan proyek.

 PENGADAAN DANA FINANSIAL


Mengalokasikan dana finansial untuk menunjang kegiatan produksi. Dana yang dibutuhkan bisa
bersifat investasi jangka panjang yang cenderung bersifat tetap (fixed assets) seperti halnya
pembelian mesin, peralatan kerja, pengadaan gedung/bangunan pabrik dan lain-lain. Selain itu
juga diperlukan dana finansial yang bersifat jangka pendek yang besarnya bervariasi tergantung
pada tingkat operasionalnya.

 REALISASI PROYEK
Disini akan direalisasikan pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yang diperlukan dalam
aktivitas produksi seperti pendirian gedung/bangunan phisik pabrik, pembelian dan pemasangan
mesin-mesin, persediaan material, rekruiting tenaga kerja (operator), dan lain sebagainya.

 PROSES MANUFACTURING
Merupakan kegiatan produksi yaitu kegiatan untuk mengubah material menjadi produk yang
dikehendaki. Disini akan meliputi kegiatan fabrikasi yang bertujuan untuk membuat
produk/komponen dan kegiatan perakitan (assembly) yang bertujuan untuk menggabungkan
komponen-komponen menjadi satu rakitan produk. Dalam kegiatan manufakturing, disini akan
terjadi perubahanperubahan fisik (balk bentuk maupun dimensi ukurannya) ataupun sifat-sifat
kimiawi dari material yang dikerjakan. Proses ini memberikan nilai tambah (value added)
terhadap material yang bersangkutan.

 DISTRIBUSI OUTPUT
Hasil dari proses produksi (finished goods output) segera bisa didistribusikan ke konsumen atau

2
pelanggan (customers) yang memerlukan melalui aktivitas pemasaran dan penjualan.
Berdasarkan pemakaian output ini, maka customers akan mengevaluasi fungsi/daya guna dari
output produksi tersebut. Selanjutnya keluhan dan saran-saran yang ada akan memberi informasi
umpan balik bagi industri lewat kegiatan riset pasar. Dengan demikian siklus pembahasan akan
berulang kembali.

2.6 penntuan jumlah mesin serta luas area


Luas area yang dibutuhkan dalam perencanaan ini meliputi luas dari beberapa komponen-
komponen sebagai berikut :

 Luas area umum, meliputi luas area Line 1 Welding Frame Body Comp.
 Luas area stasiun kerja, yang meliputi luas area mesin, jig, robot, tool store.
 Luas area material store, yang meliputi kereta part, meja transfer, pallet dan kereta
shooter
 Luas area penting lainnya, antara lain kereta finished good , dan hand lift
 Luas area yang disebutkan diatas ini dihitung berdasarkan jumlah mesin dan peralatan
lain yang dibutuhkan, ditambah dengan allowance yang secukupnya.

2
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar
“Perencanaan Lay out Perusahaan”. Maka dapat dibuat  kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi
dan strategi lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan karena
strategi lay out yang tepat menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di
dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang
didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.

3.2 Kritik dan Saran

a) Kritik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami sajikan ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan, maka dari itu dengan penuh kerendahan hati kami selaku penyusun sangat
2
memohon kritikan dan saran dari Dosen Pembimbing, rekan-rekan Mahasiswa dan juga para
pembaca makala kami, guna perbaikan, maupun kinerja kami dalam menyusun segala bentuk
tugas-tugas yang akan kami terima mendatang.

b) Saran
Saran kami bagi perusahaan adalah seyogyanya perusahaan lebih meningkatkan strategi
penjualan produk-produknya dengan cara yang lebih inovatif dan memperbaiki produk dari segi
kualitas agar konsumen tidak mudah berpindah ke produk dari brand lain.

Pendekatan terhadap konsumen sudah sangat bagus dengan menberikan stimulan-


stimulan yang jarang dilakukan oleh perusahaan pesaing. Perlu ada tindak lanjut maupun
pengembangan inofasi-inofasi baru agar konsumen tidak merasa jenuh dan menghindari
percontohan dari perusahaan pesaing.

Selalu memperhatikan keamanan maupun kelayakan produk yang akan diberikan /


didistribusikan kepada konsumen, baik melalui berbagai macam bentuk menetapkan standar-
standar industrial dan komersial dunia atau seringdi sebut ISO

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9186790/Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_

2
Global_

http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi-perusahaan/unilever

http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business-excellence-unilever

https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional-dan-nasiona

Anda mungkin juga menyukai