Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
2020
2
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puja dan puji syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas rahmat dan bimbingan yang telah dilimpahkannya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Bapak/Ibu dosen.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
BAB I
2.6 Penentuan Jumlah Mesin serta luasarea………………………………...12
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tata letak pabrik (plant layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas pabrik
guna menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 1996). Perancangan fasilitas
merupakan salah satu istilah penting dalam penyusunan unsur fisik pabrik dan juga layanan jasa
seperti pergudangan, kantor pos, toko, restoran dan rumah sakit (Apple, 1990). Permasalahan
yang sering dijumpai dalam pengaturan tata letak adalah apakah pengaturan dari semua fasilitas
produksi tersebut telah dibuat sebaikbaiknya sehingga bisa mencapai suatu proses produksi yang
paling efisien dan bisa mendukung kelangsungan serta kelancaran proses produksi secara
optimal (Irawan, 2007).
Defenisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitas produksi guna menunjang
proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi
adalah susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu sistem
produksi (Purnomo, 2004). Tujuan perancangan tata letak fasilitas yaitu untuk menentukan
bagaimana koordinasi dari setiap fasilitas produksi dan pendukungnya agar dapat diatur
sedemikian rupa sehingga mampu mencapai titik efisiensi dan efektifitas proses produksi.
Perancangan tata letak meliputi pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan
memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan perlengkapan
untuk operasi, dan semua peralatan yang digunakan dalam proses operasi. Salah satu tujuan dari
perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah penggunaan ruangan yang lebih efektif.
Penggunaan ruangan akan efektif jika mesin-mesin fasilitas penunjang pabrik lainnya disusun
atau diatur sedemikian rupa dengan mempertimbangkan jarak minimal antar mesin atau fasilitas
produksi, dan aliran perpindahan material. Tata letak fasilitas produksi yang baik sangat berperan
dalam kegiatan proses produksi, dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dapat
memberikan kenyamanan dan keleluasaan gerak kepada para operator.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Tata Letak Pabrik ?
2. Apa sajakah tujuan perencanaan tata letak pabrik ?
3. Apa sajakah prinsip-prinsip dasar dalam perencanaan tata letak pabrik?
4. Apa sajakah factor-faktor yang mempengaruhi denah pabrik?
5. Apa sajakah prosedur yang mempengaruhi denah pabrik
6. Bagaimana cara Penentuan jumlah mesin serta luas suatu area?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tata letak pabrik adalah suatu rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan
mewujudkan sistem pembuatan barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan
sebagai rancangan lantai, yaitu satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan
sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran
informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman
(Apple, tahun 1990: 2). Tata letak pabrik juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu
studi perancangan fasilitas (Facilities design). Facilities design sendiri terdiri dari pelokasian
pabrik (plant location) dan perancangan gedung (building design) dimana sebagaimana diketahui
bahwa antara tata letak pabrik (plant layout) dengan penanganan material (material handling)
saling berkaitan erat (Fred E. Meyers , tahun1993 : 1).
Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan daerah kerja yang
paling ekonomis untuk dijalankan, disamping itu akan menjamin keamanan dan kepuasan kerja
dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila penyusun tata letak pabrik dilakukan dengan
baik dan aktif
2
2.2 Tujuan Perencanaan tata letak pabrik
Jika sebuah tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari
tempat-tempat kerja yang berkaitan , dimana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis,
maka seyogyanya dirancang dengan memahami tujuan penata letak. Tujuan utama tadi adalah
(Apple, tahun 1990 : 5) :
2
atau onggokan lain dalam tempat yang berhampiran.
d. Jaga mutu pekerjaan dengan merencanakan pemenuhan syarat-syarat yang mengarhkan
pada mutu yang baik.
2
Menghemat pemakaian ruang bangunan
Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya. Maka sebaiknya tiap meter
persegi digunakan seoptimal mungkin sehingga ongkos tak langsung untuk tiap satuan produk
dapat ditekan. Untuk lantai produksi yang tidak terpakai harus dikurangi sekecil mungkin karena
justru akan menambah beban biaya produksi atas sebuah produk. Meningkatkan keefektifan
pemakaian tenaga kerja
a. Kurangi pemindahan barang yang dilakukan secara manual, sampai sekecil mungkin.
b. Minimumkan jalan kaki untuk kegiatan yang tidak penting.
c. Seimbangkan siklus mesin sehingga mesin dan pekerja tidak ada yang
menganggur.
d. Berikan supervisor yang efektif yang dapat membimbing bawahannya.
2
Prinsip dasar perencanaan tata letak pabrik merupakan tujuan dari perencanaan tata letak pabrik
itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut antara lain (Wignjoesoebroto, tahun 1990: 55) :
b. Kedekatan dengan pasar. Hal ini dipertimbangkan oleh perusahaan yang memproduksi barang
2
dengan ukuran yang besar dan biaya transportasi yang relatif tinggi.
c. Kualitas kehidupan. Faktor ini mencakup kualitas pendidikan dan sekolah yan baik,
ketesediaan fasilitas rekreasi, lingkungan budaya, dan gaya hidup masyarakat yang menarik.
Biasanya perusahaan melakukan relokasi karena adanya biaya hidup yang tinggi, tingkat
kriminalitas yang tinggi, dan penurunan kualitas kehidupan di suatu wilayah.
d. Kedekatan dengan pemasok dan sumber daya. Hal ini dipertimbangkan oleh perusahaan yang
membutuhkan bahan baku dalam jumlah besar, bentuk yang besar dan berat, atau tidak tahan
lama. Keutamaan lokasi yang dekat dengan pemasok dan sumber daya atau bahan baku adalah
biaya perawatan persediaan yang relatif lebih rendah.
e. Kedekatan dengan fasilitas perusahaan induk. Hal ini dilakukan ketika perusahaan
membutuhkan pasokan staf dan manajemen yang berkompeten dari perusahaan induk serta
kebutuhan koordinasi dan komunikasi yang tinggi.
f. Biaya utilitas, pajak, dan perumahan. Biaya utilitas mencakup biaya telepon, listrik dan energi,
serta air. Disamping itu, pajak dan insentif, biaya relokasi, dan harga sewa dan beli tanah juga
perlu dipertimbangkan.
2
dikehendaki oleh kustomer dan sekaligus disini diramalkan berapa banyak produk yang harus
dipenuhi. Kegiatan ini akan sangat membantu didalam menetapkan kapasitas produksi
maupun tingkat teknologi yang diaplikasikan.
RANCANGAN PRODUK
Hasil dari riset pasar akan memberi gambaran umum mengenai macam produk yang harus dibuat
oleh industri. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya dibuat rancangan dari produk yang
dimaksudkan lengkap dengan spesifikasi teknisnya. Disini perlu pula dibuat analisa buat beli
(make or buy analysis), pembuatan gambar kerja dari produk atau komponen yang akan dibuat,
dan lain-lain.
REALISASI PROYEK
Disini akan direalisasikan pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yang diperlukan dalam
aktivitas produksi seperti pendirian gedung/bangunan phisik pabrik, pembelian dan pemasangan
mesin-mesin, persediaan material, rekruiting tenaga kerja (operator), dan lain sebagainya.
PROSES MANUFACTURING
Merupakan kegiatan produksi yaitu kegiatan untuk mengubah material menjadi produk yang
dikehendaki. Disini akan meliputi kegiatan fabrikasi yang bertujuan untuk membuat
produk/komponen dan kegiatan perakitan (assembly) yang bertujuan untuk menggabungkan
komponen-komponen menjadi satu rakitan produk. Dalam kegiatan manufakturing, disini akan
terjadi perubahanperubahan fisik (balk bentuk maupun dimensi ukurannya) ataupun sifat-sifat
kimiawi dari material yang dikerjakan. Proses ini memberikan nilai tambah (value added)
terhadap material yang bersangkutan.
DISTRIBUSI OUTPUT
Hasil dari proses produksi (finished goods output) segera bisa didistribusikan ke konsumen atau
2
pelanggan (customers) yang memerlukan melalui aktivitas pemasaran dan penjualan.
Berdasarkan pemakaian output ini, maka customers akan mengevaluasi fungsi/daya guna dari
output produksi tersebut. Selanjutnya keluhan dan saran-saran yang ada akan memberi informasi
umpan balik bagi industri lewat kegiatan riset pasar. Dengan demikian siklus pembahasan akan
berulang kembali.
Luas area umum, meliputi luas area Line 1 Welding Frame Body Comp.
Luas area stasiun kerja, yang meliputi luas area mesin, jig, robot, tool store.
Luas area material store, yang meliputi kereta part, meja transfer, pallet dan kereta
shooter
Luas area penting lainnya, antara lain kereta finished good , dan hand lift
Luas area yang disebutkan diatas ini dihitung berdasarkan jumlah mesin dan peralatan
lain yang dibutuhkan, ditambah dengan allowance yang secukupnya.
2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah kami lakukan dari judul makalah seminar
“Perencanaan Lay out Perusahaan”. Maka dapat dibuat kesimpulan, bahwa perencanaan lokasi
dan strategi lay out yang tepat dan baik, akan memberikan dampak positif bagi perusahan karena
strategi lay out yang tepat menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses,
fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan.
Perencanaan lokasi dan strategi lay out yang tepat akan mendukung sebuah perusahaan di
dalam pencapaian tujuan (goal) yang mengarah pada peningkatan profitabilitas perusahaan yang
didasari dengan adanya efisiensi dan produktifitas kerja yang baik.
a) Kritik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami sajikan ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan, maka dari itu dengan penuh kerendahan hati kami selaku penyusun sangat
2
memohon kritikan dan saran dari Dosen Pembimbing, rekan-rekan Mahasiswa dan juga para
pembaca makala kami, guna perbaikan, maupun kinerja kami dalam menyusun segala bentuk
tugas-tugas yang akan kami terima mendatang.
b) Saran
Saran kami bagi perusahaan adalah seyogyanya perusahaan lebih meningkatkan strategi
penjualan produk-produknya dengan cara yang lebih inovatif dan memperbaiki produk dari segi
kualitas agar konsumen tidak mudah berpindah ke produk dari brand lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9186790/Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_
2
Global_
http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi-perusahaan/unilever
http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business-excellence-unilever
https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional-dan-nasiona