I. PENDAHULUAN
Tata letak merupakan salah satu kegiatan pengaturan fasilitas produksi dan
operasional area kerja yang meliputi semua kegiatan dalam sebuah industry. Pad
dasarnya tata letak tempat usaha atau sebuah industry yang terencana dengan baik akan
ikut menetukan efisiensi tingkat opersaional perusahaan dan dalam beberapa hal juga
akan menjaga keberlangsungan hidup atau kemudahan dalam kerja sebuah industry.
Tata letak fasilitas produksi mempunyai dampak tehadap proses operasi perusahaan,
terutama dalam hal yang ditinjau dari segi kegiatan atau proses produksi salah satunya
perpindahan material dari satu unit ke unit lainya, sampai material tersebut menjadi
barang jadi.
Tata letak (layout) memang secara langsung mempengaruhi kegiatan produksi
dalam sebuah perusahaan, hal ini tidak lain karena tata letak fasilitas dari sebuah
perusahaan akan mempengaruhi rantai pasok bahan baku dan produk yang dihasilkan
oleh sebuah perusahaan. Penempatan sebuah alat produksi memang berperan penting
dalam mendukung kegiatan operasional dan semua aktivitas kegiatan perusahaan. Dan
dalam hal ini tata letak akan mempengaruhi kinerja semua unit baik dari yang terkecil
sampai yang terbesar dalam sebuah industri.
Selain itu Perancangan fasilitas poduksi merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak fasilitas
yang kurang baik akan menyebabkan pola aliran bahan yang kurang baik dan
perpindahan bahan, produk, informasi, peralatan dan tenaga kerja menjadi relatif tinggi
yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian produk dan menambah biaya produksi.
Tata letak pabrik (layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-
fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Hadiguna, 2008).
Pengaturan tersebut akan memanfaatkan luas area untuk menempatkan mesin atau
fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerak perpindahan material baik
bersifat temporer maupun permanen, personal pekerja dan lain sebagainya. Dalam tata
letak pabrik terdapat 2 (dua) hal yang harus diperhatikan yaitu pengaturan mesin dan
pengaturan departemen dalam pabrik. Dengan adanya perencanaan tata letak pabrik
yang baik, maka alur distribusi bahan baku dan jarak bidang atau departemen dalam
perusahaan dapat diatur dalam keadaan yang paling efisien.
Tatak letak fasilitas memang sangat mempengarudi kegiatan opersaional, maka
dari itu dalam proses produksi tata letak fasilitas akan sangat berpengaruh. Mulai dari
operasi bahan baku mentah sampai kepada kegiatan produksi dan menghasilkan sebuah
produk jadi yang siap pakai.
Bila kita lihat tata letak sebuah fasilitas meliputi beberapa elemen dasar dan
penting dalam kegiatannya. Adapun elemen-elemen ini meliputi bahan baku, pekerja
dan pelatan produksi atau mesin. Dalam hal ini, bahan baku akan sangat mempengaruhi
kegiatan produksi dan maka dari itu perlu adanya perencanaan atau penempatan tata
letak peralatan produksi agar pekerja sebagai agen distribusi dapat melakukan kegiatan
produksi dengan baik dan mudah.
Raos kopi merupakan salah satu persahaan yang mengolah bahan baku biji kopi
menjadi produk minuman yang siap dikonsumsi. Raos Kopi adalah tempat usaha
produksi biji kopi mentah menjadi biji kopi sangrai atau biasa dikenal dengan nama
Coffee Roastery. Dalam hal ini Kopi diambil dari petani secara langsung kemudian
disortir dan dipilih biji dengan kualitas terbaik, kemudian diolah menjadi kopi siap
seduh. Pasarnya meliputi café, kedai, warung kopi dan juga para pecinta kopi rumahan.
Raos Kopi merupakan sebuah usaha pengolahan kopi yang mengolah kopi dari
bahan mentah menjadi beberapa produk seperti bubuk dan terkadang juga memproduksi
produk kopi siap minum. Dalam penempatan fasilitas produksi Raos Kopi
menempatkan beberapa peralatan produksi sesuai urutan proses kegiatan pengolahan
kopi. Jadi penempatan tata letak fasilitas seperti mesin dan alat produksi ditempatkan
sesuai urutan kegiatan pengolahan kopi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penempatan tata letak fasilitas
produksi dari Raos Kopi dan melihat keefektifitasan distribsi produksi dari penempatan
tata letak mesin dan peralatan produksi, yang meliputi kegiatan awal sampai menjadi
sebuah produk yang siap digunakan. Jadi secara garis besar penelitian ini berorientasi
terhadap pengaruh tata letak fasilitas Raos Kopi terhadap kegiatan pengolahan kopi dari
awal sampai menjadi sebuah produk siap pakai. Selain itu pembagian departemen kerja
juga menjadi target dalam penelitian ini.
Berdasarkan hal tersebut, penepatan fasilitas menjadi pokok bahasan kami karena
menjadi aspek penting dalam kegiatan distribusi produksi yang mempengaruhi kegiatan
perusahaan secara total. Selain itu pengaturan fasilitas-fasilitas produksi merupakan
kunci dari semua kegiatan perusahaan yang akan mempengaruhi kelancaran dan
kemudahan perpindahan alur distribusi produksi yang secara langsung menyangkut
kegiatan pengaturan tata letak agar menciptakan rantai distribusi yang efektif dan
efisien. Penelitian ini diharapkan dapat melakukan analisis tata letak berdasarkan desain
tata letak fasilitas, khususnya aliran bahan yang disebabkan posisi fasilitas produksi
yang kurang tepat penempatannya, oleh karena itu diperlukan pengaturan penataan
ulang fasilitas produksi di masa yang akan datang.
Penentuan Responden
Penentuan responden dilakukan secara sengaja yang diambil dari 3 responden
utama yang terdiri dari pemiliki usaha, asisten pemilik usaha dan satu pegawai. Hal ini
didasarkan pada pemilik usaha dan asisten perusahaan sangatlah mengetahui alur
produksi dan alasan penempatan tata letak fasilitas dan pegawai sebagai indikator
keefektifitasan dari penempatan fasilitas produksi.
Deskripsi Penelitian
jenis penelitian yang digunakan ini adalah dengan metode penelitian kualitatif
deskriptif dalam memperoleh hasil penelitian yang dibutuhkan. Penelitian kualitatif
sendiri merupakan sebuah penelitian yang digunakan untuk meneliti ketika kondisi
objek ilmiah dimana peneliti merupakan instrument kunci dan utama dalam sebuah
penelitian. Sedangkan penelitian deskriptif sendiri merupakan sebuah rumusan masalah
yang berkoridor pada eksplorasi situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh dan
mendalam oleh peneliti.
Pembagian tata letak fasilitas dalam industry Raos Kopi terdiri dari tiga departemen.
Jadi terdapat tiga depertemen dalam pembagian ruang kerja pada industry Raos Kopi.
Adpaun pembagian fasilitas tiap departemen adalah sebagai berikut :
Adapun alur distribusi dari kegiatan ini produksi Raos Kopi meliputi :
1. Departemen Roaster
Merupakan depatemen pengolahan biji kopi mentah menjadi biji kopi matang yang
kemudian didistribusikan kepada dua departemen yaitu departemen pertokoan dan
penyimpanan. Jarak antara depertemen roaster ke departemen pertokoan adalah 2
M dan antara departemen penyimpanan 3 M. alasan jarak antar departemen dekat
adalah untuk mempermuadah alur distribusi.
2. Departemen Pertokoan.
Menerima produksi dari departemen roaster dan penyimpanan. Bertugas sebagai
tempat packing produk dan pemasaran produk. Memiliki jarak denga departemen
penyimapanan 5 M.
3. Departemen Penyimpanan.
Merupakan departemen penyimpanan semua bahan baku mentah ataupun bahan
baku setengah jadi. Merupakan sebuah departemen tengah-tengah dalam kegiatan
operasional dari Raos Kopi. Selain itu departemen penyimpanan juga bertanggung
jab atas penyediaan bahan baku produksi. Bahan baku sendiri merupakan kopi
mentah yang dihasilkan dari proses pemanenan kopi petik merah dengan berbagai
proses seperti full wash, semi wash, natural process, honey process, wine process
dari berbagai wilayah di Nusantara. Seperti Aceh Gayo, Sumatera Mandailing,
Kersik Tuo Jambi, Kerinci Sungai Penuh, Sumatra Pollung, Sindoro Temanggung,
Dampit Malang, Bali Kintamani, Flores Bajawa, Toraja Tongkonan, dan lain
sebagainya. Terdapat juga kopi impor seperti Afrika Kivu Kongo, Yellow Katura,
Ethiopia Sidamo, Nikaragua, dan lain sebagainya.
Bila melihat semua kegiatan Raos Kopi mulai dari penempatan fasilitas dan
pembagian departemen kerja, maka dapat diambil garis besar bahwa kegiatan
pengolahan biji kopi pada Raos Kopi sangatalah kompleks dan berjalan dengan lancar
tanpa kendala sampai saat ini. Namun keefektifitasan dari operasional Raos Kopi
sangatlah bertumpu terhadap kegiatan roasting kopi yang merupakan kegiatan kunci
dari usaha Raos Kopi.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari penelitian tata letak fasilitas dan departemen pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan produksi pada Raos Kopi bertumpu terhadap beberapa alat penujang
seperti mesin roasting, mesin blower, mesin giling, kompor, mesin impulse sealer,
kulkas, dan blender.
2. Raos Kopi membagi departemen kerja dalam industrinya menjadi tiga departemen,
diaman ada departemen Roaster, departemen pertokoan, dan departemen
penyimpanan.
3. Alur distribusi kegiatan antar departemen adalah departemen Roaster sebagai
pengolah bahan baku biji mentah menjadi biji kopi matang. Departemen pertokoan
mengolah bahan setengah jadi dari departemen Roaster menjadi produk bar dan
packing. Sementara departemen penyimpanan sebagai depertemen yang bertugas
menyimpan bahan baku mentah dan setengah jadi.
VI. SARAN
Adapun saran dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan di Raos Kopi adalah,
sebaiknya pembagian fasilitas peralatan bisa lebih ditingkatkan. Karena banyak
kegiatan departemen yang memerlukan beberap alat yang berada dipartemen lain dan
memerlukan perpindahan dari alat tersebut yang dapat mengganggu proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiguna, R. A & Setiawan, H. 2008. Tata Letak Pabrik. Yogyakarta. Andi Group
Purnomo, H., 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Sahroni. 2003. Perencanaan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi dengan metode Algoritma
Craft. Jurnal, Vol 4 (1).