PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
1
A. Rohman, Kepemimpinan Pelayanan Prima di Pedesaan, Jurnal Reformasi, Vol. 7 No. 1
dengan usaha industri yang berskala besar. Keberadaan UMKM di Indonesia
memiliki peran penting, diantaranya dapat menyediakan lapangan kerja,
mengurangi kemiskinan, dan pengangguran.
2
Alyas dan Muhammad Rakib, “Strategi Pengembangan Usaha MIkro, Kecil, dan Menengah
Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi Kasus pada Usaha Roti Maros di Kabupaten
Maros)” , No. 2, Juli 2017 (Universitas Negeri Makassar: 2017) Hlm. 114
Raos Kopi yang juga harus menyadari bahwa dengan adanya persaingan tersebut
sangat sulit untuk membangun branding perusahaan yang baik, bahkan
sebaliknya, perusahaan akan sangat mudah kehilangan branding baiknya yang
selama ini telah dibangun dengan sangat sulit demi mencapai tujuan usaha salah
satunya loyalitas pelanggan (Supariyani, 2004).3 Menciptakan pelanggan yang
loyal adalah inti dari setiap bisnis. Don Peppers dan Martha Rogers dalam Kotler
dan Keller (2009) memberikan pernyataan tentang satu-satunya yang dapat
diciptakan oleh perusahaan yaitu nilai yang berasal dari pelanggan tersebut, itu
merupakan semua nilai yang dimiliki sekarang dan nilai yang akan dimiliki di
masa yang akan datang. Suatu bisnis akan sukses jika berhasil mendapatkan,
mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. 4
Menurut Kotler (2008:51) “Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi,
lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung
pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan
sebagainya.6 Menurut Jeni Raharjani (2005), strategi lokasi / tempat adalah salah
satu determinan yang paling penting dalam perilaku konsumen, perusahaan
harus memilih lokasi yang strategis dalam menempatkan tokonya di suatu
kawasan / daerah yang dekat dengan keramaian dan aktivitas masyarakat. Lokasi
3
Retno Ayu Dewi Novitawati, Ari Mahfud, Totok Sasongko, PENGARUH KUALITAS
PRODUK DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA SANGER WARUNG
KOPI ACEH KOTA MALANG, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akutansi, Vol. 7 No. 2 hlm. 131
4
Andrian, PENGARUH KUALITAS PRODUK, LAYANAN DAN HARGA TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN( STUDI PADA WARUNG KOPI MINI COFFEE DI BANDA ACEH
), Skripsi S-1 Kearsipan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2020,
hlm. 1
5
Ibid., hlm. 2
6
Triandhika Saktiyanto, Pengaruh Harga, Lokasi Dan Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Konsumen Ahass Primadana Motor Pesanggaran – Banyuwangi, (Jurnal Ekonomi Manajemen,
2017), hlm. 3
7
mempunyai peran penting dalam membangun loyalitas pelanggan. Faktor
lokasi juga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan untuk mendapatkan suatu
pelayanan. Lokasi yang mudah dijangkau oleh pelanggan dan dekat dengan
pusat keramaian merupakan lokasi yang tepat untuk suatu usaha. Hal ini
diperkuat oleh Mitha Lestari yang di dalam penelitiannya menyatakan bahwa
lokasi berpengaruh postif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.8
Demikian juga dengan konsep harga yang ditawarkan, Kotler dan Keller
(2017) menjelaskan bahwa harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Harga sendiri memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli ulang produk, sehingga sangat menentukan
keberhasilan keloyalitasan pelanggan.
7
Samuel Adhimas Putra, ANALISIS PENGARUH LOKASI, PERSEPSI HARGA DAN
KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI TOKO KALI SARIWAGE,
SEMARANG, Skripsi S-1 Kearsipan Fakultas Ilmu Ekonomika dan Bisnis, Universitas
Diponegoro, 2013, hlm. 2
8
Mitha Lestari, Amrin Mulia U, Adelina Lubis, Pengaruh Lokasi dan Kepuasan Terhadap
Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Nanda Soto Sei Blutu Medan, Jurnal Kearsipan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Medan Area, hlm. 10
9
Cindy Phasalita Widayatma, Sri Puji Lestari, PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP
LOYALITAS KONSUMEN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (Studi Kasus Pada Rifa Kuliner Kendal), Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol.
7 No. 3, 2018, hlm. 27
Kemudian diperkuat oleh Setia Ayu Diasari yang menyatakan bahwa harga
dan kualitas produk berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas pelanggan,
karena dapat disimpulkan jika perusahaan semakin memberikan harga yang
sesuai dengan kualitas suatu produk maka konsumen akan dengan sendirinya
menjadi loyal, kemudian jika semakin baik kualitas suatu produk maka
pelanggan akan semakin loyal dalam menggunakan kembali produk tersebut. 10
Hal ini yang menyebabkan penulis berasumsi bahwa kualitas produk, aspek
lokasi, dan persepsi harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan suatu penelitian
dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK, ASPEK LOKASI, DAN
HARGA PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian bermaksud untuk
menganalisis kualitas produk, aspek lokasi, dan persepsi harga terhadap loyalitas
pelanggan. Adapun permasalahan pokok yang diangkat dalam penelitian ini dan
dirumuskan sebagai berikut :
C. TUJUAN PENELITIAN
10
Setia Ayu Diasari, Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pekayanan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan, (Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol.5, No 12, Desember
2016), hlm. 18
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut :
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bersifat teoritis dan praktis,
diantaranya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis keilmuwan diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkarya wawasan mengenai
pengaruh kualitas produk, aspek lokasi, dan harga produk terhadap loyalitas
pelanggan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi lembaga yang diteliti
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan saran, dan
pemikiran yang dapat digunakan sebagai masukan yang berguna untuk
mengambil strategi bauran pemasaran untuk menjaga loyalitas pelanggan
di Raos Kopi.
G. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk lengkap tentang
apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji
kesempurnaan. Definisi operasional variabel ditemukan dalam item-item yang
dituangkan dalam instrument penelitian. Sesuai dengan judul penelitian
“Pengaruh Kualitas Produk, Aspek Lokasi, dan Harga Produk Terhadap
Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada Umkm Raos Kopi).” Maka definisi
operasional atau penjelasan lengkap tentang variabel yaitu sebagai berikut :
1. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri dari suatu produk atau pelayanan
pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat.
Konsumen akan sangat merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas (sesuai dengan yang
diinginkan/dibutuhkan).
2. Aspek Lokasi
Lokasi adalah tempat dimana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan,
3. Harga Produk
Harga merupakan sejumlah uang yang berfungsi sebagai alat tukar untuk
mendapatkan produk atau jasa. Harga juga dapat diartikan sebagai
penentuan suatu produk atau jasa dibenak pelanggan.
G. LANDASAN TEORI
1. KERANGKA TEORI
a. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki definisi
yang berbeda, menurut beberapa instansi atau lembaga bahkan
undangundang. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), UMKM
didefinisikan sebagai berikut :
1. Usaha mikro adalah usaha yang dimiliki oleh perorangan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam UU.
11
Sudati Nur Sarfiah dan Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati “UMKM Sebagai Pilar
Membangun Ekonomi Bangsa” Jurnal REP Vol 4/ No.1, (Universitas Tidar, Magelang: 2019)
hlm. 139-140
a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
atau
12
Ibid., hlm. 140
Keempat, UMKM terbukti memiliki ketahanan yang kuat ketika
Indonesia dilanda krisis ekonomi.13
13
Ibid., hlm. 141
14
Andrian, Loc.cit
15
Ibid.,
merk menggambarkan perilaku dari proses tindakan pembelian dan
pengambilan keputusan yang dilakukan, di mana hal tersebut memiliki
keterkaitan dengan proses pembelajaran. Loyalitas pelanggan secara
umum dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan seseorang yaitu konsumen
atau pelanggan atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu.
Dengan kata lain loyalitas adalah perilaku pembelian kembali atas
produk yang sama, dengan berdasarkan keyakinan dan kepercayaan
terhadap produk atau jasa yang bersangkutan. Loyalitas merupakan suatu
bukti bahwa konsumen atau pelanggan yang memiliki kekuatan dan sifat
positif atas perusahaan yang telah diyakini. Loyalitas di sini dapat artikan
pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen atau pelanggan pada
perusahaan yang sama. Loyalitas adalah tentang presentase dari orang
yang pernah membeli produk atau jasa dalam rangka tertentu dan
melakukan pembelian ulang sejak pembeliannya pertama kali.
Raos Kopi adalah tempat usaha produksi biji kopi mentah menjadi
biji kopi sangrai atau biasa dikenal dengan nama Coffee Roastery. Dalam
hal ini Kopi diambil dari petani secara langsung kemudian disortir dan
dipilih biji dengan kualitas terbaik, kemudian diolah menjadi kopi siap
seduh. Pasarnya meliputi café, kedai, warung kopi dan juga para pecinta
kopi rumahan. Raos Kopi merupakan sebuah usaha pengolahan kopi
yang mengolah kopi dari bahan mentah menjadi beberapa produk seperti
bubuk dan terkadang juga memproduksi produk kopi siap minum. Raos
Kopi berlokasi di Jalan Supriadi Gang 1, No. 30, Desa Bago, Tamanan,
Tulungagung. Lokasi industry Raos Kopi dipilih dengan
mempertimbangkan lokasi dekat perkotaan dan untuk mempermudah
alur produksi dan distribusi produk. Maka dari itu, Raos Kopi
menerapkan beberapa faktor guna membangun loyalitas para
pelanggannya. Faktor-faktor yang dapat membangun loyalitas pelanggan
16
Tino Hadianto, PENGARUH LOKASI, PELAYANAN, DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS
KONSUMEN Studi Kasus pada Konsumen Hypermart, Skripsi S-1 Kearsipan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2010, hlm. 11
Jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama. Dari sini
hubungan pelanggan dibangun karena dengan pelayanan ini yang
memuaskan maka pelanggan akan benar-benar percaya dan puas
akan produk atau jasa yang diberikan oleh kita.
3. Service argumentation
Jasa tambahan yang berarti membangun pelayanan plus, dan lebih
baik lagi jika pelayanan plus ini tidak ditiru oleh pesaing.
4. Relationship pricing
Jasa tambahan yang berarti membangun pelayanan plus, dan lebih
baik lagi jika pelayanan plus ini tidak ditiru oleh pesaing.
5. Internal marketing
Tekanan pada karyawan bagaimana perusahaan mampu mengelola
karyawannya agar mengerti prinsip-prinsip pemasaran dan
melaksanakannya dalam tugas. Kemungkinan relasi antara kepuasan
dan loyalitas konsumen sebagaimana banyak dijumpai dalam
literatur pemasaran yakni:
17
Andrian, loc.cit
yang sungguh-sungguh dari perusahaan, kalau perusahaan ingin
memenangkan suatu persaingan dalam usaha. Tuntutan terhadap kualitas
suatu produk sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh
perusahaan, jika tidak menginginkan pelanggan yang telah dimilikinya
beralih kepada produk-produk pesaing lainnya yang dianggap memiliki
kualitas produk yang lebih baik.18 Kualitas produk berpengaruh positif
terhadap loyalitas pelanggan dimana kualitas produk yang baik dapat
membuat loyalitas pelanggan menjadi memilki tingkat minat yang tinggi
terhadap produk, tetapi jika kualitas yang diberikan sangat buruk maka
pelanggan akan beralih menggunakan produk dari pesaing lain sehingga
loyalitas pelanggan terhadap produk tersebut akan rendah (Trixie,
Hermani, & Listyorini, 2016).19
18
Riri Rizki Syahputri Zuhri, Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Pada
Shampo Dove (Studi Pada Mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara),
Skripsi S-1 Kearsipan Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, 2018, hlm. 3-4 19 ., hlm.
5
Ibid
arti penting bagi perusahaan karena dengan adanya produk, perusahaan
akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan membeli
produk kalau merasa harapannya terpenuhi, karena itu produk harus
disesuaikan dengan keinginan ataupun harapan dan kebutuhan pembeli
agar pemasaran produk dapat dinyatakan berhasil. Dengan kata lain,
pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau
selera pelanggan. Adapun beberapa teori produk menurut beberapa ahli
diantaranya adalah:20
1. Pengembangan Produk
Masalah pengembangan produk adalah suatu tantangan yang paling
besar yang sering dihadapi oleh perusahaan. Pengembangan produk
dapat dilakukan oleh individu dalam perusahaan dengan cara
mengembangkan produk yang sudah ada. Dan dapat pula menciptakan
produk baru dengan model-model yang sesuai dengan menyewa para
peneliti. Perusahaan yang tidak mampu menciptakan produk baru maka
20
Arief Arrohman, PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK FAN ELEKTRIK
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi
Pada CV. Cahaya Elektronik dan Furnitur, Sukabumi, Bandar Lampung), Skripsi S-1
Kearsipan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung, 2018, hlm. 25-27
akan menghadapi berbagai risiko seperti penurunan volume penjualan
dan kekalahan dalam persaingan, karena munculnya pesaing yang lebih
kreatif, adanya perubahan selera konsumen serta munculnya teknologi
baru dalam proses produksi. Pada masa sekarang, perusahaan tidak lagi
bersaing dengan produk yang dihasilkannya saja, tetapi lebih banyak
bersaing dalam aspek tambahan pada produknya, seperti aspek
packaging, pelayanan, iklan, pemberian kredit, pengiriman, dan
sebagainya. Dalam hal ini, terdapat beberapa tingkatan produk, yakni
sebagai berikut:19
d. Augmented Product, yaitu ada suatu nilai tambah yang diluar apa
yang dibayangkan oleh konsumen, misalnya di kedai kopi terdapat
TV dengan remot control dan memiliki saluran dunia, layanan
memuaskan, dan sebagainya.
19
., hlm. 27
Ibid
yang dapat memuaskan pelanggannya dan dapat disajikan sebagai
surprise bagi pelanggan.
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri dari suatu produk atau pelayanan
pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersirat.
Konsumen akan sangat merasa puas bila hasil evaluasi mereka
menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas (sesuai
dengan yang diinginkan/dibutuhkan).20
b. Durability (daya tahan), yakni berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Semakin besar frekuensi atau daya tahan atas pemakaian produk oleh
pelanggan terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan
produk.
20
Ibid., hlm. 29
21
Ibid.,
22
Ibid.,
c. Conformance to Specification (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari pelanggan atau tidak
ditemukannya kecacatan pada produk.
23
., hlm.30
Ibid
c. Kehandalan (Reliability), dimensi ini berkaitan dengan timbulnya
kemungkinan suatu produk yang mengalami keadaan dimana produk
tidak dapat berfungsi.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specification),
dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah
kesesuaian produk dengan standar dalam perusahaannya.
3. Sifat Pengganti
Sering terjadi kesulitan untuk mengukur secara langsung sifat-sifat
kualitas yang dikehendaki pelanggan sehingga diterapkan sifat-sifat
kualitas lain, yang disebut sifat pengganti. Sifat pengganti juga harus
mencerminkan tuntutan-tuntutan para pelanggan. Disini Raos Kopi juga
menerapkan sifat pengganti guna mengukur langsung kualitas produk
olahan kopi yang dikehendaki pelanggannya. Unsur-unsur kualitas
produk Raos Kopi yang diterapkan sebagai sifat pengganti adalah
sebagai berikut :24
24
Ibid., hlm.31
c. Awet. Pelanggan mengharapkan agar produk olahan kopi yang dibeli
awet dan tahan terhadap perubahan yang drastis sepanjang waktu.
d. Aspek Lokasi
Menurut Kotler (2008:51) “Salah satu kunci menuju sukses adalah
lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat
bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas,
25
persaingan, iklim politik, dan sebagainya. Menurut Jeni Raharjani
25
Saktiyanto, loc.cit
(2005), strategi lokasi / tempat adalah salah satu determinan yang paling
penting dalam perilaku konsumen, perusahaan harus memilih lokasi yang
strategis dalam menempatkan tokonya di suatu kawasan / daerah yang
dekat dengan keramaian dan aktivitas masyarakat. Lokasi mempunyai
peran penting dalam membangun loyalitas pelanggan. Faktor lokasi juga
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan untuk mendapatkan suatu
pelayanan. Lokasi yang mudah dijangkau oleh pelanggan dan dekat
dengan pusat keramaian merupakan lokasi yang tepat untuk suatu
usaha.26
a. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau yang mudah dijangkau oleh
calon pelanggan.
26
Samuel Adhimas Putra, loc.cit
27
Tino Hadianto, op.cit., hlm. 14
b. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan yang dilewati pelanggan.
e. Harga Produk
Menurut Tjiptono (2016:218) penetapan harga merupakan salah satu
keputusan terpenting dalam pemasaran. Harga merupakan satu-satunya
unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan atau
pemasukan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).
Selain itu, harga dapat digolongkan dalam unsur bauran pemasaran yang
bersifat fleksibel, dikarenakan dapat diubah dengan cepat. Grewal dan
Levy dalam Tjiptono (2016) mendefinisikan harga sebagai pengorbanan
keseluruhan yang bersedia dilakukan pelanggan dalam rangka
mendapatkan produk atau jasa yang sesuai spesifikasi atau yang
dibutuhkan dan diinginkannya. Biasanya pengorbanan tersebut
mencakup uang yang harus dibayarkan kepada penjual agar bisa
mendapatkan produk, serta pengorbanan lainnya, baik dalam bentuk
moneter (biaya transportasi, pajak, biaya pengiriman, dan seterusnya)
maupun non-moneter (nilai waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan
produk atau jasa).28
28
Andrian, op.cit., hlm 27
29
., hlm. 27-28
Ibid
Menurut Tjiptono (2016:220-222) pada dasarnya terdapat beberapa
tujuan penetapan harga. Yakni beberapa tujuan penatapan harga adalah
sebagai berikut:30
b. Laba
Yaitu untuk memaksimumkan laba dengan mengidentifikasikan
tingkat harga dan biaya yang memungkinkan perusahaan.
d. Pangsa pasar
Yaitu untuk meningkatkan penjualan secara relatif dibandingkan
penjualan para pesaing atau menetapkan tingkat harga agar
perusahaan dapat mempertahankan.
f. Status Quo
30
., hlm. 29
Ibid
Yaitu untuk mengidentifikasi tingkat harga yang dapat
menstabilkan permintaan dan penjualan. Tujuan status quo
berfokus pada beberapa dimensi, seperti mempertahankan pangsa
pasar tertentu, menyamai (namun tidak mengalahkan) harga
pesaing, mewujudkan stabilitas harga, dan mempertahankan citra
publik yang positif. Tujuan tersebut dapat membantu perusahaan
dalam menekan risiko dengan jalan mengstabilisasikan permintaan
produk.
g. Kualitas produk
Citra kualitas produk dapat dibentuk melalui strategis penetapan
harga. Harga mahal biasanya dijadikan indikator kualitas tinggi
oleh para pelanggan. Upaya menghasilkan produk berkualitas
tinggi membutuhkan biaya besar, di antaranya biaya riset dan
pengembangan, serta biaya bahan baku yang digunakan.
b. Strategi ekonomi
Yaitu dengan menghasilkan produk yang berkualitas rendah dan
memasang harga yang murah.
31
., hlm.30
Ibid
ditinggalkan oleh konsumen karena keluhan terhadap harga pada
produk tersebut.
32
Ibid., hlm. 31
33
., hlm. 32
Ibid
perusahaan. Pada dasarnya, tujuan yang paling umum digunakan
adalah berupa pengembalian investasi pada tingkat penetrasi tertentu.
Pada kondisi pasar ini, produsen harus bisa lebih mengenal secara
mendalam tentang kondisi pasar yang akan dimasuki, perusahaan
kompetitor termasuk bentuk perusahaan serta peta kekuatan atau
kelemahan kompetitor.
34
., hlm.34
Ibid
Elasitas yaitu untuk mengetahui berapa besar perubahan permintaan
yang disebabkan dengan perubahan harga.
4. Indikator Harga
Menurut Stanton dalam Yusup (2011:27) terdapat beberapa
indikator harga yang dapat digunakan, yaitu:35
35
., hlm 35
Ibid
2. KAJIAN PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Mitha Lestari (2016) yang berjudul
“Pengaruh Lokasi dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada
Rumah Makan Nanda Soto Sei Blutu Medan” pada hasil penelitian ini
bahwa variabel lokasi dan kepuasan secara simultan dapat berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Ibid
Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Tati Handayani
(2014) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Loyalitas Melalui Kepuasan Pelanggan Bolt” pada hasil penelitian ini bahwa
Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, harga
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, harga berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan, kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan memiliki pengaruh secara tidak
langsung melalui kepuasan pelanggan, harga berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas pelanggan dan memiliki pengaruh secara tidak langsung
melalui kepuasan pelanggan.
4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual diatas, hipotesis yang dapat disusun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. H01 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
loyalitas pelanggan Raos Kopi.
b. Hi1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap loyalitas
pelanggan Raos Kopi.
c. H02 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara aspek lokasi terhadap
loyalitas pelanggan Raos Kopi.
d. Hi2 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek lokasi terhadap loyalitas
pelanggan Raos Kopi.
e. H03 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap
loyalitas pelanggan Raos Kopi.
f. Hi3 : Ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap loyalitas
pelanggan Raos Kopi.
g. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, aspek lokasi
dan harga produk terhadap loyalitas pelanggan Raos Kopi
h. Hi : Ada ada pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, aspek lokasi
dan harga produk terhadap loyalitas pelanggan Raos Kopi.
H. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Metode
kuantitatif yaitu jenis penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
acak / random, untuk pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis penelitian, bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.36
b. Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif ini mendasarkan jenisnya pada penelitian
asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini, maka dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Dalam hal ini peneliti
mencoba menjelaskan tentang pengaruh Kualitas Produk, Aspek
Lokasi, dan Harga Produk terhadap loyalitas pelanggan Raos Kopi.
b. Sampling
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
Sampling (Sampel Acak Sederhana), yaitu cara pengambilan sampel
secara acak (random) dengan benar-benar memberikan peluang yang
sama bagi masing-masing sampel.
c. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Karena populasi pada penelitian ini diketahui,
maka dalam pengambilan jumlah sampel penelitian ini menggunakan
teknik perhitungan slovin. Dengan tingkat kesalahan atau standart error
5% dan diolah menggunakan aplikasi SPSS 21.
36
Aisyah A. Rahman dan Susi Yanti, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VII SMP Negeri 1 Peudada, Jurnal Pendidikan
Rumus slovin yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dimana :
n = Jumlah anggota sampel N = Jumlah
anggota populasi
b. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah sasaran-sasaran penelitian yang
mempunyai nilai untuk diteliti. Variabel dapat dibedakan ke dalam dua
jenis, yaitu variabel independen atau bebas (mempengaruhi) dan
variabel dependen atau terikat (terpengaruh). Variabel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
c. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah aturan pengukuran yang diperlukan untuk
menganalisis data pada penelitian. Misalkan seseorang dapat digambarkan
dari beberapa karakteristik seperti pembelian ulang, kebiasaan
mengkonsumsi merek, rasa suka yang besar pada merek, ketetapan pada
merek, keyakinan bahwa merek tertentu adalah merek terbaik,
perekomendasian merek pada orang lain.. Skala pengukuran yang sesuai
dapat digunakan untuk menunjukkan karakteristik ini. Dalam penelitian ini
skala pengukurannya adalah skala nominal, yang artinya skala pengukuran
yang menyatakan kategori. Misalkan berdasarkan rasa suka pada merek,
seperti sangat suka, suka, biasa, tidak suka dan sangat tidak, kelima kategori
ini diberi kode angka 1 untuk “sangat tidak suka”, 2 untuk “tidak suka”, 3
untuk “biasa”, 4 untuk “suka” dan 5 untuk “sangat suka”.
b. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial instrument penelitian sangat
berperan penting dalam menentukan kualitas suatu penelitian karena
validitas data yang diperoleh sangat ditentukan oleh kualitas dari
instrument yang digunakan, disamping teknik pengumpulan data yang
ditempuh. Dalam penelitian ini instrument penelitian yang digunakan
adalah skala likert.
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan suatu tingkatan
kevalidan suatu instrument. Suatu instrument sudah dapat dikatakan
valid jika sudah mampu mengukur apa yang diinginkan sesuai dengan
tujuan tertentu dalam penelitian. Secara sederhana bila rhitung > rtabel (0,3)
maka dinyatakan valid dan sebaliknya bila rhitung < rtabel (0,3), maka
dinyatakan tidak valid. Jadi, uji validitas adalah instrument penelitian
untuk menguji kevalidan dari data dalam suatu penelitian.
3) Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Prasyarat yang harus
terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan
apakah terjadi heteroskedastisitas digunakan perbandingan antara
nilai alpha yang ditentukan dengan tingkat signifikansi dari hasil
olahan data dengan menggunakan SPSS 16.0. Alpha yang
digunakan sebesar 5% maka dapat ditarik kesimpulan jika koefisien
signifikansi <0.05, maka terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya
jika koefisien signifikansi >0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
𝑏0 = konstanta
e. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat
seberapa baik variabel independen menerangkan atau memperjelas
keberadaan variabel dependen. Hal ini dapat terlihat dari nilai koefisien
determinasi yang tinggi, maka semakin tinggi pula kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai koefesien (R2)
adalah diantara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil (mendekati 0), berarti
kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas. Sedangkan jika nilai R2 mendekati 1, berarti
variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R2
didapat dari pengolahan data menggunakan SPSS
16.0.
f. Uji hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang
telah dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara harus diuji
kebenarannya secara empirik. Dalam penelitian ini uji hipotesis
menggunakan uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji f) dengan
menggunakan SPSS 16.0.
1) Uji t (parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah konstanta
dan koefesien regresi dari variabel bebas signifikan atau tidak secara
individual terhadap variabel terikat. Caranya adalah dengan
membandingkan nilai signifikan dari alpha. Jika nilai signifikansi
alpha <0,05, maka ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat (hipotesis diterima). Sebaliknya jika nilai signifikansi alpha
>0,05, maka tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terkait (hipotesis ditolak).
2) Uji f (simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara
bersama – sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat. Apabila secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh
terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi
F<0,05, maka model regresi dikatakan bagus (hipotesis diterima).
Sebaliknya jika secara bersama-sama variabel bebas tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dengan nilai
signifikansi F > 0,05 maka model regresi adalah tidak baik
(hipotesis ditolak).
I. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
1. Bagian Awal, terdiri dari : Halaman sampul depan, halaman sampul dalam,
halaman persetujuan, halaman pengesahan penguji, halaman motto, halaman
persembahan, kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table, halaman
daftar gambar, halaman daftar lampiran, dan halaman abstrak.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN
Berisikan tentang hasil penelitian (deskripsi data dan
pengujian hipotesis).
BAB V : PEMBAHASAN
Berisikan tentang pembahasan data penelitian dan analisis
data.
BAB VI : PENUTUP
Terdiri dari : a) kesimpulan dan b) saran atau rekomendasi.
3. Bagian Akhir, terdiri dari : a) Daftar pustaka, b) lampiran-lampiran, c) surat
pernyataan keaslian skripsi, dan d) daftar riwayat hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Alyas dan Muhammad Rakib. 2017. Strategi Pengembangan Usaha MIkro, Kecil,
dan Menengah Dalam Penguatan Ekonomi Kerakyatan (Studi Kasus pada
Usaha Roti Maros di Kabupaten Maros). No. 2, Juli 2017. Universitas Negeri
Makassar: 2017.
Andrian. 2020. PENGARUH KUALITAS PRODUK, LAYANAN DAN HARGA
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN( STUDI PADA WARUNG
KOPI MINI COFFEE DI BANDA ACEH ). Skripsi S-1 Kearsipan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
(Studi Kasus Pada Rifa Kuliner Kendal). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol.
7 No. 3.
Diasari, Setia Ayu. 2016. Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pekayanan
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol.5, No 12.
Mitha Lestari, Amrin Mulia U, Adelina Lubis. Pengaruh Lokasi dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Nanda Soto Sei Blutu
Medan. Jurnal Kearsipan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Medan
Area.
Pradana, Mahir dan Alvian Reventiary. 2016. Pengaruh Atribut Produk terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Merek Customade (Studi di merek dagang
customade Indonesia). Jurnal Manajemen, Vol. 06 No.01.
Sudati Nur Sarfiah dan Hanung Eka Atmaja, Dian Marlina Verawati. 2019. UMKM
Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa. Jurnal REP Vol 4/ No.1.
Universitas Tidar, Magelang.
Zuhri, Riri Rizki Syahputri. 2018. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas
Konsumen Pada Shampo Dove (Studi Pada Mahasiswa/i Fakultas Psikologi
Universitas Sumatera Utara), Skripsi S-1 Kearsipan Fakultas Psikologi.