Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
1. Pengertian Pola Aliran Bahan Dan Pentingnya Pola Aliran Bahan Pada
Perencanaan Pabrik
Pola aliran bahan menurut Yuliant et al. (2014) merupakan pola aliran yang
digunakan untuk pengaturan aliran bahan pada proses produksi. Pola aliran
Pola aliran berdasarkan garis lurus atau straight line umum dipakai bilamana
proses produksi berlangsung singkat, relatif sederana dan umum terdiri dari
Pola aliran bahan berdasarkan garis lurus akan memberikan jarak terpendek
antara 2 (dua) titik, proses atau aktivitas produksi berlangsung sepanjang garis
lurus yaitu dari mesin nomor satu sampai ke mesin terakhir serta jarak
perpindahan bahan (handling distance) secara total akan kecil karena jarak
Pola aliran berdasarkan garis-garis patah. Pola ini sangat baik diterapkan
bilamana aliran proses cukup panjang. Untuk itu aliran bahan akan dibelokkan
untuk menambah panjangnya garis aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini
akan dapat mengatasi segala keterbatasan dari area dan ukuran dari bangunan
Pola aliran yang akan dipakai bilamana akhir dari proses produksi akan
berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksinya. Hal ini akan
pabrik. Aplikasi garis aliran bahan relatif panjang, maka pula U-shaped ini akan
tidak efisien dan lebih baik digunakan pola aliran bahan tipe zig-zag.
pada titik awal aliran produksi berlangsung. Hal ini juga baik dipakai apabila
untuk berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang bersangkutan.
• Odd-Angle (Pola Aliran Sudut Ganjil)
dibandingkan dengan pola-pola aliran yang lain. Odd-angle ini akan memberikan
lintasan yang pendek dan terutama akan terasa manfaatnya untuk area yang
kecil. Pada dasarnya pola ini sangat umum dan baik digunakan dalam kondisi-
kondisi seperti:
produk diantara suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan.
Pola aliran bahan akan dibentuk sesuai dengan tipe tata letak yang akan
diterapkan. Pola aliran bahan ini sangat penting dilakukan. Hal ini dikarenakan
jika pola aliran bahan yang digunakan tidak jelas dapat mengakibatkan proses
aliran material tidak sesuai dengan proses produksi yang ada. Sehingga
produktivitas dapat menurun dan proses aliran material memerlukan waktu lebih
panjang. Selain itu, proses aliran bahan juga akan sering mengalami cross
material.
2. Kaitan atau Hubungan Pola Aliran Bahan dengan Tata Letak Pabrik
(layout)
Kaitan pola aliran bahan dengan tata letak letak pabrik (layout) yaitu
apabila tata letak pabrik tidak sesuai dengan proses aliran bahan, proses aliran
jarak perpindahan aliran material. Pola aliran bahan yang tidak jelas juga
mengakibatkan proses aliran material tidak sesuai dengan proses produksi yang
ada. Hal ini menyebabkan penurunan produktivitas dengan proses aliran material
sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama. Dengan begitu perancangan tata
letak pabrik sangat penting dan sudah menjadi dasar dalam industri yang dapat
efektif dan efisien. Dalam prosesnya, tata letak pabrik memerlukan rencana
manufaktur lain untuk menciptakan tata letak pabrik yang paling efektif. Tata
letak yang efisien dapat memberikan kontribusi untuk mengurangi waktu siklus
Untuk itu diperlukan adanya desain layout untuk membentuk pola aliran
bahan yang sesuai dengan tata letak yang akan digunakan. Dalam membuat
rancangan tata letak pabrik yaitu dilakukan Systematic layout Planning (SLP).
SLP merupakan salah satu metodologi dalam perancangan tata letak pabrik.
Dimana dalam metode ini dilakukan dengan tiga bagian yaitu fase analisis, fase
pencarian, dan fase pemilihan. SLP cukup popular dan banyak dirujuk sebagai
kerangka kerja dalam merencanakan dan merancang tata letak pabrik. Karena
yang harus difasilitasi. Pola aliran bahan akan dibentuk sesuai dengan tipe tata
pekerja dan lain sebagainya. Dalam tata letak pabrik terdapat 2 (dua) hal yang
pabrik. Dengan adanya perencanaan tata letak pabrik yang baik, maka gerakan
bolak-balik (back tracking), jarak momen perpindahan material dan biaya material
dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout. Diantaranya
sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara
diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat. Layout pabrik disebut juga tata
letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik merupakan cara penempatan
Tata letak pabrik/plant layout atau tata letak fasilitas (facilities layout)
kelancaran proses produksi tata letak pabrik terdiri dari dua bagian yaitu
pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada di pabrik. Jenis tata
letak yang diterapkan pada ruang produksi Ikan Tuna ini termasuk dalam tata
letak product layout. Ciri dari tata letak ini adalah hanya ada satu atau beberapa
standart produk yang digunakan, produk dibuat dalam jumlah besar untuk jangka
waktu yang relative lama. Tujuan utama dari tata letak ini adalah untuk
Product Layout
Penentuan jenis alat material handling yang akan digunakan sangat erat
1. Cold Storage
mesin untuk menyimpan bahan baku berupa ikan dalam suhu yang rendah,
sehingga ikan bisa awet untuk setelah itu akan diproses lebih lanjut, untuk
5000 kwintal.
2. Mesin Timbangan
digunakan untuk mengetahui berat pada daging ikan tuna, yang rata-rata
Meja potong stainless steel digunakan untuk memotong daging ikan tuna
yang dimana meja stainless stell ini tidak bersifat menyerap dimana cairan
apapun yang tumpah diatas permukaannya tidak akan diserap, dan juga
meja ini mudah dibersihkan, permukaan bahan stainless stell yang tidak
menyerap cairan apapun juga dapat membuat dapur jadi lebih higienis,
apapun maupun bakteri. Selain itu meja ini juga anti karat yang artinya tidak
Alat ini merupakan alat stainless yang digunakan untuk mengambil daging
ikan tuna yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana kualitas daging ikan
tuna sebelum masuk ke proses pemfilettan daging ikan tuna. Alat ini panjang
5. Keranjang
Keranjang ini difungsikan untuk menaruh filletan daging ika tuna setelah
7. Vacum Sealer
Alat yang satu ini memiliki fungsi utama untuk membersihkan dan mengawetkan
Dengan adanya mesin vacuum sealer ini akan membuat makanan tetap terjaga
dengan baik pada umumnya akan memberikan kontribusi yang positif dalam
wajib di lakukan dalam perusahan produksi ikan tuna yaitu tata letak berdasarkan
proses yang dapat menghasilkan suatu proses yang menghasilkan suatu aliran
satu macam produk atau kelompok produk dalam jumlah yang besar dan waktu
produksi yang lama. Prinsip tata letak produk adalah machine after machine
pengurutan produksi. Tujuan utama tata letak produk adalah mengurangi proses
1. Dapat memperlancar aliran material karena tata letak sesuai dengan urutan
operasi.
langsung dikerjakan.
Product lay out ini sering kali disebut juga tata letak garis. Peletakan
(penerapan) product lay out ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat
berikut.
karena setiap perubahan akan membawa konsekuensi biaya yang cukup tinggi.
Biasanya bilamana terdapat perubahan desain barang, tata letak harus disusun
ulang.
Referensi :
Syah, N. F., & Pramono, H. (2019). Implementasi tata letak proses produksi pada
industri pengalengan rajungan (Portunus pelagicus) PT. Sumber Mina
Bahari Rembang. Journal of Marine and Coastal Science, 8(1).
Simanjuntak, M., Puspitasari, N. B., & Rumita, R. (2015). Redisain layout pabrik
dan pola aliran bahan (Studi Kasus Garuda Brass–Pati). Industrial
Engineering Online Journal, 4(4), 1-7.
Yuliant, R., A. Saleh dan A. Bakar. (2014). Usulan Perancangan Tata Letak
Fasilitas Perusahaan Garmen Cv. X Dengan Menggunakan Metode
Konvensional. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 3(2), 71-83.