OLEH:
ISI
Taburnezt (TN) merupakan produk sambal tabur yang terbuat dari cabai
kering yang berbahan dasar udang rebon dan tambahan sayur berupa bayam.
Taburnezt memiliki cita rasa sedap yang khas dan digunakan sebagai pelengkap
makanan seperti bakso, mie, dan campuran makanan serta camilan kesukaan.
A. PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : Taburnezt (TN)
Bidang Usaha : Konsumsi
Jenis Produk : Makanan
Alamat Perusahaan : JL. Dr. Moch Hatta No. 211. Kota Batu, Jawa Timur.
No.Telp : +62 859-4505-8128
Mulai dari : 2022
C. PENJUALAN
Penjualan Sambal Taburnezt per minggu:
Penjualan : 180 botol kemasan.
Harga per satuan : Rp. 15.000,-
Total Penjualan : Rp. 2.700.000,-
D. PROSPEK USAHA
Harga yang kami tawarkan sangat cocok untuk kantong anak muda dan
disukai ibu rumah tangga yang biasanya memperhatikan harga dan kualitas produk.
Sambal tabur ini memiliki cita rasa yang gurih dan pedas sebagai teman pelengkap
makanan sesuai dengan selera anak muda jaman sekarang.
E. NILAI TARGET PENJUALAN
Dengan total biaya produksi Rp 745.657,- dan jumlah produksi sebanyak 180
botol, serta harga jual produk senilai Rp 15.000 ,- maka untuk mencapai titik impas
harus menjual minimal sebanyak 75 botol kemasan dengan harga minimal Rp
13.000
1.2 ANALISIS PROSES
3. Pengeringan 1
Pengeringan bahan baku dilakukan dengan cara Udang Rebon, Bayam,
Cabai Merah Besar, Cabai Rawit, Bawang Merah, Bawang Putih, dan Daun Jeruk
dikeringkan dimesin pengering listrik selama 12 jam dengan suhu 40ᵒC.
4. Penghalusan 1
Masing-masing bahan baku diblander kasar. Hal ini dilakukan untuk
menyimpan bahan baku kering yang siap diolah.
7. Pengeringan 2
Jika sudah tercampur merata, semua bahan baku dan bumbu dikeringkan
lagi agar bahan baku dan bahan tambahan lainnya tercampur dan matang secara
merata selama 3 jam dengan suhu 60ᵒC.
8. Pendinginan
Proses pendinginan dilakukan dengan membiarkan adonan yang sudah
matang di suhu ruang sebelum dilanjutkan pada proses penghalusan.
9. Penghalusan 2
Proses penghalusan menggunakan alat blander yang dilakukan dengan
waktu singkat agar tekstur tidak terlalu halus.
10. Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk dari kerusakan fisik
sehingga mutunya terjaga. Pengemasan atau pengepakan perlu dilakukan tidak
hanya untuk melindungi produk, tetapi juga untuk meningkatkan nilai jual dan daya
tarik konsumen. Pada kemasan Taburnezt terdapat beberapa informasi yang
diberikan diantaranya nama produk, netto atau berat bersih, deskripsi produk,
komposisi, kode produksi, nama perusahaan, layanan konsumen, petunjuk
penyimpanan, informasi alergen, pilihan varian level, dan exp date, yang mana
informasi ini sangat penting untuk dicantumkan pada kemasan, sebab informasi ini
dapat menunjukkan identitas produk sambal tabur Taburnezt, sehingga konsumen
dapat mengenal produk sambal ini dengan mudah. Produk Taburnezt yang telah
dioven selanjutnya dikemas dalam kemasan botol plastik dengan ukuran tinggi 11
cm dan diameter 4 cm. Langkah terakhir ditempelkan label dan produk siap
dipasarkan.
1.3 ANALISIS PERALATAN
4. Pisau
Pisau ialah alat yang digunakan
untuk memotong sebuah benda. Pisau terdiri dari dua bagian utama, yaitu
bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau. Bilah pisau terbuat
dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam; tepi yang tajam ini disebut mata
pisau. Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat
digenggam dengan tangan. Spesifikasi:
- Bahan: Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam
- Ukuran: 28 centimeter
5. Sendok
Spesifikasi:
- Ukuran :720 (P) x 415 (L) x 201 (T)
- Jenis Api: Api Tornado
- Berat: 1,2 kg
7. Timbangan Digital
Spesifikasi:
- Model: HN-289
- Berat Produk: 1,2 Kg.
- Dimensi: 290 x 270x 22 mm
- Izin Edar Alkes: AKL 10901516031
1.4 ANALISIS PERENCANAAN TATA LETAK MESIN DAN DEPARTEMEN
DALAM PABRIK
3. Departemen Pembelian
Merupakan bagian dari perusahaan yang berfungsi untuk pengadaan barang
apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mulai dari kebutuhan internal kantor
sampai dengan kebutuhan akan untuk memproduksi suatu produk.
Berikut ini beberapa tugas dari departemen purchasing:
• Mencari pemasok yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dengan
harga yang bersaing
• Memilih pemasok yang sesuai dengan standar dan budget yang di tentukan
olehperusahaan
• Mengatur administrasi pembelian dan pengorderanbarang
• Koordinasi internal dengan departemen terkait yang membutuhkan barang,
karena semua departemen yang membutuhkan barang harus berkoordinasi dengan
departemenpurchasing
• Mengatur koordinasi external dengan pemasok mengenai dokumentasi apa
saja yang dibutuhkan sampai dengan transaksi barang tersebut dilakukan
• Melakukan negosiasi kepada pemasok untuk mendapatkan harga yang
sesuai dengan budgetperusahaan.
4. Departemen Production
Departemen produksi merupakan bagian dari perusahaan yang berhubungan
langsung dengan proses pembuatan barang. Mulai dari proses pengolahan bahan
baku sampai barang jadi dan sampai barang tersebut siap untuk dijual.
Berikut ini beberapa tugas dari departemen production:
• Mengatur kebutuhan operator mesin yang digunakan untuk mengolah
barang
• Mengatur para pekerja bagian produksi untuk melakukan pengoperasian
mesin sesuai dengan standar operasionalmesin
• Menciptakan suatu produk yang sesuai dengan kualitas yang sudah
ditetapkan olehperusahaan
• Mengendalikan target produksi yang sudah ditetapkan olehperusahaan
• Meminimalisir barang reject dari hasil produksi.
5. Departemen QA (QualityAssurance)
Departemen QA (Quality Assurance) merupakan bagian dalam
perusahaan yang mengatur mengenai standar kualitas barang yang bermutu.
Supaya tidak ada produk yang kurang baik terjual.
Berikut ini beberapa tugas dari departemen QA (Quality Assurance) :
• Melakukan test quality produk untuk mengetahui tingkat kualitas atas produk
yangdihasilkan
• Mendokumentasikan hasil test quality produk
▪ Mengambil sample produk yang dihasilkan dari departemenproduksi
• Bekerja sama dengan bagian marketing untuk menawarkan produk dengan
kualitas yang baik kepadapelanggan.
6. Departemen Accounting
Departemen Accounting merupakan bagian yang mengatur keuangan
perusahaan sampai dengan menghasilkan laporankeuangan.
Berikut ini beberapa tugas dari departemen Accounting:
• Mengatur administrasi keuangan dalamperusahaan
• Membuat laporan keuangan mulai dari laporan neraca dan labarugi
• Menyusun pembukuan mengenai aktivitas keuangan di dalamperusahaan
• Membuat anggaran pendapatan dan beban secara berkala atau secara
periodik pembukuan.
7. Departemen Warehouse
Merupakan bagian yang mengatur mengenai ketersediaan stok barang yang
akan dijual serta menyimpan dan menampung barang yang akan dijual. Departemen
warehouse, biasa disebut juga dengan departemen gudang yang mana departemen
ini merupakan bagian akhir dari proses pembuatan barang.
Berikut ini beberapa tugas dari departemen Warehouse:
• Melakukan koordinasi pengiriman barang hasil produksi ke semua
pelanggan
• Melakukan koordinasi penerimaan barang hasil pembelian daripemasok
• Mengatur pengemasan terhadap barang yang akan dijual kepelanggan
• Menyimpan barang hasil produksi yang belum bisa dikirimkan kepada
pelanggan
• Melakukan pembukuan jumlah baranag yang keluar dan masuk ke dalam
gudang, serta stok yangtersedia
• Mengatur dan menyimpan produk yang siap di pasarkan.
8. Departemen IT (InformationTechnology)
Merupakan bagian yang memiliki tugas dalam bidang jaringan dan
komputerisasi yang mendukung aktivitas pekerjaan dalam suatuperusahaan.
Berikut ini beberapa tugas:
• Melakukan perawatan sistem jaringan dan komputerisasi baik software
maupunhardware
• Setup dan programing terhadap sistem jaringan dan komputerisasi
berdasarkan kebutuhan perusahaan
• Melakukan pengadaan terhadap kebutuhan yang berhubungan dengan
jaringan dan komputerisasi di dalamperusahaan
• Mengatur instalasi sistem jaringan dan komputerisasi baik software
maupunhardware
• Membantu user apabila mengalami masalah dalam penggunaan sistem
jaringan dan komputerisasi baik software maupun hardware.
9. Departemen PPIC (Product Planning InventoryControl)
Merupakan bagian dalam perusahaan yang berfungsi untuk merencanakan
dan mengontrol proses produksi. Mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan
barang jadi yang siap dijual.
Berikut ini beberapa tugas dari departemen PPIC (Product Planning Inventory
Control):
• Membuat jadwal perencanaan proses produksi mulai dari bahan baku
sampai dengan barangjadi
• Mengatur pengadaan bahan baku yang dibutuhkan untuk prosesproduksi
• Berkoordinasi dengan bagian sales & marketing terkait pelaksanaan
jadwalproduksi
• Mengelola stok yang tersedia digudang • Mengontrol proses produksi
supaya sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat.
4.1 KESIMPULAN
Dalam makalah Perencanaan Tata Letak Pabrik diatas, terdapat beberapa
kesimpulan :
1. Manfaat dari Perencanaan Tata Letak Pabrik yang benar diantaranya,
menjamin keamanan(safety) dan kepuasan kerja dari pegawai. Prestasi kerja dapat
meningkat bila penyusun tata letak pabrik dilakukan dengan baik dan aktif. Serta
meningkatkan efisiensi dan efktifitas kerja.
2. Untuk Tata Letak Perusahaan TaburNezt menggunaakan Tata Letak
Produk (Product Layout). Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan
product layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan
penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini
dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan
volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat
memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.
4.2 Saran
Agar dapat menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami dan tidak
terlalu banyak menggunakan kalimat yang tidak perlu
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J. M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ketiga.
ITB, Bandung.
Hadiguna, R. A. dan Setiawan, H. 2008. Tata Letak Pabrik. Andi Offset,
Yogyakarta.
Listiani, T. 2010. Penerapan Konsep 5S dalam Upaya Menciptakan
Lingkungan Kerja yang Ergonomis di STIA LAN Bandung, Jurnal Ilmu Administrasi,
Volume VII No. 3, Bandung. Osada, T. 2004. Sikap Kerja 5S. Cetakan Kelima.
Penerbit PPM, Jakarta.
Purnomo, H. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Cetakan
Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Susetyo, J., Simanjuntak, R.A., dan Ramos J. M. 2010. Perancangan Ulang
Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Pendekatan Group Technology dan Algoritma
Blocplan untuk Minimasi Ongkos Material Handling. Jurnal Teknologi, Volume 3
Nomor 1, edisi Juni 2010, pp. 75-84.
Wignjosoebroto, S. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi
ketiga Cetakan keempat. Guna Widya, Surabaya.
Merry Siska & Henriadi. 2012. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Pabrik
Tahu dan Penerapan Metode 5S, Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 11, No. 2,
Pekanbaru