Anda di halaman 1dari 9

ANALISA ALIRAN MATERIAL

Disusun Oleh :
Kelompok VI

Nama Anggota :
Dwi Prananda (152018029)
Diki Refinda (152018026)
Iswahyudi (152018007)
Riko Willyan (152018036)

Dosen Pembimbing : Masayu Rosyidah S.T,. M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019
A. Pengenalan aliran Material
Analisis aliran material dan proses ditujukan untuk menentukan proses
dan peralatan yang ditentukan dan bagaimana aliran material secara umum
dilaksanakan. Analisis aliran tergantung pada; Bahan atau produk (karakteristik,
ukuran lot dan jumlah operasi), Strategi dan peralatan materialhandling (prinsip
pemindahan bahan, satuan yang dipindah dan peralatan yang dibutuhkan), dan
Tata letak dan konfigurasi bangunan (ukuran, bentuk, jumlah lantai, letak pintu,
letak dan lebar gang, letak departemen)
Masalah aliran muncul dari adanya kebutuhan untuk memindahkan bahan,
komponen, orang dari permulaan proses sampai pada akhir proses untuk mencapai
lintasan yang paling efisien. Hampir setiap orang berpendapat bahwa dalam
meningkatkan produktivitas akan berhasil jika ditunjang oleh aliran elemen yang
bergerak melalui fasilitas yang efisien. Aliran material yang lancar secara
otomatis akan mengurangi biaya aliran, dengan demikian tingkat produktivitas
akan meningkat. Lintasan yang simpang siur menunjukkan kurangnya
perencanaan aliran material.
Pola aliran akan merujuk kepada keseluruhan pola dalam aliran produksi
dari awal proses produksi (penerimaan bahan baku) sampai dengan proses akhir
(produk jadi). Pola aliran bahan pada umumnya akan dapat dibedakan dalam dua
tipe yaitu pola aliran bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan untuk
proses perakitan.

B. Tujuan Aliran Material


1. Menaikkan efisiensi, produktivitas.
2. Pemanfaatan ruangan pabrik yang lebih efisien.
3. Kegiatan pemindahan yang lebih sederhana.
4. Pemanfaatan peralatan lebih baik, mengurangi waktu menganggur.
5. Mengurangi waktu dalam proses.
6. Mengurangi persediaan dalam proses.
7. Pemanfaatan tenaga kerja lebih efisien.
8. Mengurangi kerusakan produk.
9. Kecelakaan minimal.
10. Mengurangi jarak jalan kaki.
11. Kecelakaan minimal.
12. Mengurangi jarak jalan kaki.
13. Mengurangi kemacetan lalu lintas di gang.
14. Sebagai dasar untuk tata letak yang efisien.
15. Lebih mudah untuk supervisi.
16. Pengendalian produksi lebih sederhana.
17. Meminimumkan gerakan balik.
18. Memperlancar aliran produksi.
19. Proses penjadwalan lebih baik.
20. Mengurangi kondisi sibuk.
21. Urutan pekerjaan jadi lebih logis.

C. 3 Tahapan Aliran Proses Produksi


1. Gerakan perpindahan semua elemen material, mulai dari sumber asalnya
menuju pabrik yang mengelola.

2. Gerakan perpindahan material, part di dalam dan sekitar pabrik selama


proses produksi.
3. Gerakan perpindahan yang meliputi alat, distribusi produk jasa menuju
lokasi konsumen.

D. Prinsip-prinsip Aliran Bahan


1. Memaksimalkan lintasan aliran langsung yaitu aliran yang tidak
mengalami pemotongan (uninterupted flow path).

2. Meminimalkan aliran dapat dilakukan dengan cara menyederhanakan


aliran kerja.
3. Meminimalkan biaya akibat perpindahan bahan.
E. Tahapan Perencanaan Aliran Material
1. Identifikasi dan amati seluruh elemen yang akan bergerak mengalir
melalui mesin dan fasilitas produksi yang ada. Seperti : material, skrap,
tenaga kerja, peralatan produksi, informasi, dll

2. Kumpulkan semua data yang diperlukan untuk masing-masing elemen


yang ada.
3. Amati perencanaan proses manufakturing dan teliti urutan proses
pengerjaan benda kerja mulai dari awal hingga menjadi produk akhir.
4. Perhatikan faktor-faktor yang secara erat akan berkaitan dengan aliran
elemen produksi.
5. Buat beberapa alternatif pengaturan yang sesuai untuk fasilitas produksi
(machine arrangement), proses produksi, dll
6. Buat analisa teknik untuk memilih alternatif aliran bahan dan
penempatan lokasi dari fasilitas produksi yang ada sehingga didapat yang
paling tepat.

G. Pola-pola aliran
Langkah awal dalam merancang faslitas manufaktur adalah menentukan
polaaliran secara umum. Pola aliran ini menggambarkan material masuk sampai
pada produk jadi. Beberapa pola aliran umum serta fungsi dan kegunaannya
adalah:

1. Pola aliran garis lurus digunakan untuk proses produksi yang pendek dan
Sederhana. Pola aliran garis lurus dapat digunakan untuk memproses
produksi yang pendek relatif sederhana dan hanya mengandung sedikit
komponen atau beberapa peralatan produksi.

O-1 O-2 O-3 O-4 O-5


• Proses yang berlangsung singkat
• Proses produksinya relatif sederhana
• Item tunggal/sedikit, jumlah produksi yang besar.
• Pola aliran bahan ini akan memberikan :
– Jarak perpindahan yang pendek antar proses.
– Proses berlangsung lurus sesuai urutan mesin
• Jarak perpindahan bahan total akan keci

2. Pola aliran bentuk odd angle atau sudut ganjil.


Pola ini sangat sering ditemui pada tujuan utamanya untuk memperpendek
lintasan aliran antar kelompok dari wilayah yang berdekatan. Pola ini sangat
sering ditemui jika tujuan utamanya untuk memperpendek lintasan aliran
antar kelompok dari wilayah yang berdekatan, jika pemindahannya mekanis
jika memiliki keterbatasan ruang yang tidak memungkinkan penggunaan pola
ini dan lokasi permanen dari fasilitas yang ada menuntut penggunaan pola
aliran ini.

• Tujuannya adalah untuk memperoleh garis aliran produk melewati suatu


kelompok kerja dari area yang saling berkaitan.
• Proses perpindahan bahan (Material handling) secara mekanik.
• Terbatasnya ruang dan dikehendaki adanya pola aliran yang tetap

3. Pola aliran bentuk U.


Pola ini digunakan jika aliran masuk material dan aliran keluarnya produk
pada lokasi yang relatif sama. Pola aliran U dipakai bila mana dikehendaki
bahwa akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan
awal proses produksinya, karena keadaan fasilitas transportasi (luar pabrik),
pemakaian mesin bersamaan.
O-6 O-5 O-4

O-1 O-2 O-3

Pola aliran ini dipakai bilamana dikehendaki akhir dari proses produksi
akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksi. Hal ini
meningkatkan pemanfaatan fasilitas transportasi dan mudah untuk mengawasi
keluar masuknya material dan produk jadi. Aliran perpindahan bahan relatif
panjang .

4. Pola aliran bentuk O.


Pola ini digunakan jika keluar masuknya material dan produk pada satu
tempat/satu pintu. Kondisi ini memudahkan dalam pengawasan keluar
masuknya barang.

O-3

O-2 O-4

O-1 O-5

O-6

Pola aliran circular ini sangat baik diterapkan pada proses yang
mengkehendaki pengembalian material atau produk jadi pada titik awal
produksi. Pola ini juga dapat diterapkan pada proses yang menempatkan
proses penerimaan bahan/material dan pengiriman barang jadi pada area yang
sama.
5. Pola aliran bentuk S,
digunakan jika aliran produksi panjang dan lebih panjang dari ruangan
yang ditempati. Karena panjangnya proses, maka aliran di zigzag.

O-1 O-2

O-1 O-4 O-5

O-4 O-3

O-2 O-3 O-6

O-5 O-6

(A) (B)

Pola aliran seperti huruf “S” diatas sangat baik diterapkan bilamana aliran proses
produksi lebih panjang dibandingkan dengan panjang area yang tersedia. Untuk
itu aliran bahan dibelokkan untuk mengurangi panjangnya garis aliran yang ada.

E. Aliran Material Dengan Penedekatan Konvensional Dan Hubungan


Aktivitas
Aliran bahan yang yang mengalir dari satu departemen ke departemen
yang lainyasering kali tidak mengalir secara lancar, hal ini disebabkan karena tata
letak departemen yang tidak sesuai dengan pola aliran bahan. Untuk mengevaluasi
alternative tata letak departemen maka diperlukan analisis untuk mengukur aliran
bahan. Sedangkan teknik-teknik perencanaan aliran bahan dibagi menjadi dua
kategori, yaitu metode konvensional dan kuantitatif.Metode konvensional relative
mudah digunakan, cara yang umum digunakan adalah dalam bentuk grafis.
Teknik ini membutuhkan rincian kerja yang banyak untuk membuat catatan
perpindahan untuk sebuah operasi yang ada. Dalammelakukn analisis aliran bahan
dengan pendekatan konvensional, dibutuhkan beberapa data dari setiap
perpindaahan bahan. Data-data yang diperlukan diantaranya adalah:
1. Jalur yang dilalui bahan antar epartemen
2. Volume yang dipindahkan
3. Jarak yang ditempuh
4. Frekuensi perpindahan
5. Kecepatan perpindahan bahan
6. Biaya yang diperlukan untuk pemindahan bahan.
Daftar Pustaka

http://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/
http://afifnurichwan.files.wordpress.com/analisa/aliran/bahan/
http://www.academia.edu/11296328/Perencanaan_Aliran_Material

Anda mungkin juga menyukai