Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Statistical Process Control (SPC) adalah suatu alat kendali proses yang

menggunakan statistik. Metode yang sering digunakan untuk mengetahui sumber

variasi dari prosesa dalah peta-peta kendali/kontrol (control charts) beserta

analisis kapabilitas proses. Peta control pertama kali diperkenalkan oleh Dr.

Walter Andrew Shewhart dari BellTelephone Laboratories, AmerikaSerikat, pada

tahun 1924 dengan maksud untuk menghilangkan variasitidak normal melalui

pemisahan variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus (special-causes

variation) dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum (common-causes

variation). Kualitas menjadi factor dasar keputusan konsumen dalam banyak

produk dan jasa. Gejala ini meluas, tanpa membedakan jenis konsumen itu

perseorangan, kelompok, kelompok industri, program pertahanan militer, atau

took pengecer, sehingga kualitas adalah factor kunci yang membawa keberhasilan

bisnis, pertumbuhan, dan peningkatan posisi bersaing. Keuntungan besar pada

investasi dari program jaminan kualitas yang efektif akan memberikan kenaikan

keuntungan kepada perusahaan yang menggunakan kualitas sebagai strategi

bisnisnya. Program jaminan kualitas yang efektif dapat menghasilkan kenaikan

penetrasi pasar, produktivitas lebih tinggi, dan biaya pembuatan barang dan jasa

keseluruhan yang lebih rendah (Montgomery, 1985).

1
2

Sedangkan pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen,

yang dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkanya

dengan spesifikasi dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada

perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dengan standart. Ini berarti bahwa

proses produksi harus stabil dan mampu beroperasi sedemikian rupa hingga

semua produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi.

CV.Asem Makmur Mayong Jepara adalah sebuah usaha yang memproduksi

genteng dari tanah liat dalam sekala kecil dengan cara tradisional. Adapun criteria

genteng yang baik adalah tidak terlalu tebal memiliki ukuran kurang lebih 30cm,

memiliki berat antara 1kg dan tidak terdapat cacat. Kecacatan dipengaruhi oleh

pemilihan bahan baku maupun proses produksi, Mengetahui cara

mengidentifikasi penyebab masalah kecacatan pada genteng dan mencari solusi

yang biasa dilakukan untuk mengurangi kecacatan pada genteng di perusahaan.

Tingginya tingkat kecacatan produk yang mencapai 25% sampai 35% pada

setiap rak yang berkapasitas 100 buah genteng, Dan dapat menyulitkan

perkembangan bagi perusahaan. Selain itu produk yang memiliki kualitas yang

tidak sesuai juga akan mempengaruhi harga dari genteng itu sendiri, sehingga hal

ini mempengaruhi kerugian yang dialami oleh perusahaan.Dengan melakukan

penelitian menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) diharapkan

akan mengurangi tingkat kecacatan pada proses produksi genteng, sehingga

tingkat kecacatan produk yang dialami CV.Asem Makmur Mayong Jepara dapat

diminimalisir.
3

Salah satu teknik pengendalian mutu yang dapat digunakan suatu industry

adalah pengendalian mutu secara statistik (statistical process control).Statistical

process control adalah suatu cara pengendalian proses yang dilakukan melalui

pengumpulan dan analisis data kuantitatif selama berlangsungnya proses

produksi. Selanjutnya dilakukan penentuan dan interpretasi hasil-hasil

pengukuran yang telah dilakukan, sehingga diperoleh gambaran yang

menjelaskan baik tidaknya suatu proses untuk peningkatan mutu produk agar

memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan (Gasperz,2002).

Dengan Statistical process control dapat memantau kinerja mutu proses

produksi yang terintegrasi mulai dari hulu , supplier, material sampai konsumen,

sehingga keputusan yang diambil oleh manajemen yang benar-benar akurat

berdasarkan analisa dan pengolahan dari berbagai data.SPC mempunyai

kemampuan menggambarkan ketidak normalan proses,melihat penurunan

proses, sehingga bias diambil tindakan perbaikan bahkan tindakan pencegahan

sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi.SPC bias langsung efektif bekerja

pada area dimana suatu proses produksi itu berlangsung sehingga penyimpangan

produk dapat dicegah sedini mungkin dan Quality Build in Proses bias terbentuk.

Mutu memerlukan suatu proses perbaikan yang terus menerus (continuous

improvement). Perbaikan mutu dapat dilakukan dengan baik jika indicator

keberhasilannya merupakan suatu nilai yang sangat terukur. Ketidak sesuaian

karakteristik mutu seperti bobot bersih produk akan berdampak kerugian pada
4

salah satu pihak, yaitu produsen atau konsumen. Apabila suatu karakteristik mutu

melebihi spesifikasi, pihak produsen akan dirugikan, demikian pula sebaliknya.

Melalui penggunaan metode SPC ini, perusahaan dapat mengetahui berapa

besarnya kerugian yang diderita oleh perusahaan bila produk yang dihasilkan

tidak dapat mencapai nilai target yang diinginkan. Dengan hasil penelitian yang

diperoleh, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan atau usulan

kepada pihak CV.Asem Makmur Mayong Jepara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengetahui penyebab kecacatan pada genteng?

2. Bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecacatan pada

pembuatan genteng?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dalam penelitian ini tujuan yang

ingin dicapai yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui penyebab kecacatan pada CV.Asem Makmur Mayong Jepara

yang memproduksi genteng.

2. Mencari solusi dari akar masalah yang bisa dilakukan untuk mengurangi

kecacatan genteng pada CV.Asem Makmur Mayong Jepara.


5

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan bahwa pertimbangan dalam usaha perbaikan dan

penyempurnaan proses produksi sehingga dihasilkan produk yang sesuai /

standar dan jumlah produk cacat dapat dikurangi

b. Bagi Penulis

Meningkatkan pemahaman tentang pengendalian kualitas statistic pada

sebuah perusahaan.

c. Bagi Akdemis

Diharapkan dapat memberikan rujukan atau referensi bagi penelitian lain

yang tertarik pada masalah tentang pengendalian kualitas terutama tentang

pengendalian kualitas statistic.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah sangat diperlukan agar permasalahan tidak menyimpang dari

tujuan permasalahan, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai

berikut :

1. Pengamatan hanya dilakukan pada bagian produksi, yaitu bagian produksi

genteng.

2. Sampel atau data yang diambil dilakukan secara manual, yaitu dengan cara

wawancara dan pengangamatan secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai