A. TUJUAN PERKULIAHAN
B. URAIAN MATERI:
Secara umum pola aliran material dapat dibedakan dalam dua type yaitu pola aliran
bahan untuk proses produksi dan pola aliran bahan yang diperlukan untuk proses perakitan.
Pola aliran ini digunakan jika proses produksi berlangsung singkat, relatif sederhana dan
umumnya terdiri dari beberapa komponen-komponen atau beberapa macam production
equipment. Dan akan memberikan manfaat:
v Jarak terpendek antar dua titik
v Proses atau aktivitas produksi berlangsung sepanjang garis lurus yaitu dari mesin
nomer satu sampai ke mesin yang terakhir
v Jarak perpindahan bahan secara total akan kecil/pendek karena jarak antar masing-
masing mesin adalah yang paling pendek.
Pola airan ini sangat baik dipterapkan pada aliran proses produksi yang lebih panjang
dibandingkan dengan luas area yang tersedia. Untuk itu alran bahan akan dibelokkan
menambah panjangnya garis aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini akan dapat
mengatasi segala keterbatasan dari area, dan ukuran dari bangunan pabrik yang ada.
3) U-Shaped
Pola aliran ini akan digunkan jika yang dinginkan bahwa akhir dari proses produksi akan
berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksinya. Hal ini akan memepermudah
pemanfaatan fasilitas transportasi dan juga sangat mempermudah pengawasan untuk keluar
masuknya material dari da menuju pabrik.
4) Circular
Pola aliran ini sangat baik pergunakan bilaman diinginkan untuk megembalikan material atau
produk pada titik awal aliran produksi berlangsung. Hal ini juga baik dipakai apabila
departemen penerimaan dan pengiriman material atau produk jadi direncanakan untuk
berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang bersangkutan.
5) Odd angle
Pola aliran ini tidak begitu dikenal jika dibandingkan dengan pola-pola aliran yang
lainya. Pola aliran ini sangat umum dan baik digunkan untuk kondisi-kondisi bilamana:
v Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh garis aliran yang produk diantara suatu
kelompok kerja dari area yang saling bekaitan
v Proses handling dilakukan secara mekanis
v Keterbatasan ruangan yang menyebabkan pola aliran yang lain terpaksa tidak dapat
diterapkan
v Dikehendaki adanya pola aliran yang tetap dari fasilitas-fasilitas produksi yang ada.
Disini main assembly akan disupply dari sejumlah sub-assembly line atau part line. Sub-
assembly line ini berada pada sisi yang sama. Combination assembly ini akan memerlukan
lintasan yang panjang.
Sub-assembli akan berada pada dua sisi dari main assembly line. Hal ini diraskan cukup
bermanfaat karena akan dapat diperkecil lintasan dari main assembly line. Tree asembly
line pattern ini akan baik dipakai terutama bila main assembly line berada di bagian tengah
dari bangunan pabrik.
Sebenarnya pola ini bukanlah merupakan pola suatu assembly line pattern, akan tetapi lebih
merupakan sejumlah pattern yang sama atau tidak sama yang terletak pada lingkat/lantai
yang berlainana.
Disamping pengaturan aliran bahan maka perlu juga dipertimbangkan cara mengatur mesin
atau fasilitas produksi lainnya didalam masing-masing stasiun kerja. Pengaturan msin ini
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
v Pengaturan menurut garis lurus (straight line arrangement)
Disini sumbu dari mesin akan sejajar dengan sumbu dari jalan lintasannya (aisle),
dengan kata lain mesin-mesin akan diatur sejajar dengan jalan lintasan tersebut.
Jumlah jalan lintasan adalah setengah dari jumlah deretan mesin-mesin yang diatur.
AISLE
AISLE
AISLE
AISLE
AISLE
Selanjutnya untuk pola vertikal bisa diaplikasikan untuk single story maupun multiple story
buildings. Pendayagunaan ruang diatas kepala untuk proses pemindahan material maupun
faktor pokok didalam perancangan material secara vertikal. Ada enam klasifikasi pola
aliran vertikal, seperti pada gambar 2.8 berikut ini:
Pola aliran vertikal ditujukan untuk aplikasi dalam bangunan pabrik bertingkat. Pola aliran
vertikal (a) biasanya digunakan untuk aliran material antar gedung dan yang penting juga
ada mekanisme pemindahan material menuju tingkat yang lebih atas. Pola (b) digunakan
apabila lantai bawah akan dimanfaatkan untuk sebagai pintu keluar masuk material. Pola
aliran (c) apabila pintu masuk dan keluar material berada pada sisi yang sama. Pola aliran
(d) pemindahan material diantara lantai ke lantai terjadi pada sisi yang sama. Aliran
pengangkatan yang menyudutkan bisa ditemukan dalam pola (e) dimana buchet, belt
conveyor atau escalator akan dimanfaatkan disini. Aliran backtracking (melintas balik) akan
dijumapi pada pola (f).
Setelah anda mempelajari materi di atas, maka jawablah pertanyaan berikut ini:
D. REFERENSI
Fred Meyers, 2003, Plant Layout & Material Handling, Prentice Hall
Jay Heizer & Barry Render, 2006, Operation Management, Sixth Edition, Prentice Hall
Lee J. Krajewski & Larry P. Ritzman, 2006, Operation Management Process and Value Chains,
International Edition, 7th Edition
R.L.Francis & J.A.White, 2004, Facility Layout and Location, Analytical Approach, Prentice Hall
Sritomo Wignjosoebroto, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Gunawidya, Surabaya
Tompkins & J.A.White, 2004, Fasilities Planning, John Wiley & Sons