Anda di halaman 1dari 20

Nama : Ahmad Rizalullah

NIM : 1844290008
Mata Kuliah : Peranc Pengembangan Produk
Tugas 2
Pengertian Esensi:
Esensi adalah apanya kenyataan, yaitu hakikatnya. Pengertian mengenai esensi
mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi
ialah pada konsepnya sendiri. Menurut Thomas Aquinas, esensi adalah apanya
sesuatu yang terlepas dari persoalan apakah sesuatu itu ada atau tidak

Pengertian Proses produksi:


Semua proses produksi suatu barang atau produk tidak terlepas dari sistem
produksi suatu perusahaan. Proses produksi adalah kegiatan mengubah
material atau bahan baku menjadi suatu produk yang sudah dapat digunakan
konsumen atau yang biasa disebut produk jadi (finished goods) atau produk
setengah jadi (semi-finished product). Perusahaan membutuhkan sistem
produksi untuk dapat melakukan proses produksi.

Pengertian Produk:
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan konsumen.

Pemasaran:

Pengertian Pemasaran. Definisi marketing atau pemasaran adalah kegiatan


yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau
layanan yang mereka punya. Pemasaran ini mencakup pengiklanan,
penjualan, dan pengiriman produk ke konsumen atau perusahaan lain.

Pengertian Pasar:

William J Stanton - Pasar adalah sekumpulan orang yang memiliki keinginan


untuk puas, uang yang digunakan untuk berbelanja, dan memiliki kemauan
untuk membelanjakan uang.

Pengertian Penjualan:

Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan
menentukan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu
memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

Pengertian Perencanaan:

perencanaan memberikan arah kepada para manajer dan nonmanajer.

- perencanaan mengurangi ketidakpastian

- perencanaan meminimalkan pemborosan dan kekosongan

- perencanaan menetapkan tujuan atau standar yg digunakan dalam


pengendalian.

perencanaan digunakan untuk menentukan persyaratan tenaga kerja, bahan


baku yang digunakan, alat-alat yang digunakan untuk produksi, biaya-biaya
yang dikeluarkan hingga seperti apa final produk yang diinginkan ataupun
dibutuhkan. Perencanaan produksi atau production planning menangani dua
strategi dasar yaitu perencanaan produk yang dihasilkan (product planning)
dan perencanaan proses produksinya (process planning).

Pengertian Perancangan:

Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau


pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan
alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat
digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem (Syifaun
Nafisah, 2003 : 2).

perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik


produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut
tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik,
software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user
interface).

Pengertian Produk Menurut Para Ahli


1. Menurut Stanton, (1996:222)

“Product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging,


color, price quality and brand plus the services and reputation of the
seller”.

Artinya: “Sebuah produk merupakan suatu kumpulan dari atribut – atribut


yang nyata atau tidak nyata, yang termasuk di dalamnya berupa warna,
harga, kemasan, kualitas serta merk yang ditambah terhadap jasa serta
reputasi penjualannya”.

2. Kotler dan Amstrong (1996:274)

“A product as anything that can be offered to a market for attention,


acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”.

Artinya: “Produk merupakan semua sesuatu yang ditawarkan di pasar


untuk memperoleh perhatian, dibeli, dipergunakan serta yang bisa
memuaskan keinginan maupun keperluan dari para konsumen”.
3. Tjiptono (1999:95)

Secara konseptual produk merupakan suatu pemahaman subyektif dari


suatu produsen atas “sesuatu” yang dapat ditawarkan sebagai upaya dalam
meraih tujuan organisasi lewat pemenuhan kebutuhan serta keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan juga kapasitas organisasi dan
juga daya beli.

4. Philip Kotler
Produk merupakan suatu hal berupa barang atau jasa yang bisa
ditawarkan, dimiliki, digunakan maupun dikonsumsi sehingga bisa
memuaskan keinginan serta keperluan dari konsumen.
Yang termasuk di dalamnya berupa fisik, tempat organisasi, jasa, orang,
dan juga gagasan.

5. Basu Swastha dan Irawan


Produk merupakan segala sesuatu yang sifatnya kompleks, baik yang bisa
kita raba ataupun tidak bisa kita raba, termasuk di dalamnya berupa
kemasan, harga, warna, pelayanan pengusaha, prestise perusahaan, serta
pengecer, yang dapat diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginan
serta kebutuhan.

6. H Djaslim Saladin, SE
H. Djaslim Saladin, SE menyebutkan beberapa definisi dari produk, antara
lain:
Pengertian produk dalam definisi yang sempit yakni sekumpulan sifat
fisik serta kimia yang wujudnya dihimpun pada sebuah bentuk serupa
serta yang sudah dikenal.
Pengertian produk pada definisi yang luas yakni sekelompok sifat
yang dapat memiliki wujud atau tidak berwujud yang di dalamnya
meliputi warna, kemasan, harga, prestise pengecer, prestise pabrik,
serta pelayanan yang dapat diberikan oleh konsumen serta pengecer
yang bisa diterima konsumen sebagai suatu kepuasan yang ditawarkan
kepada keinginan maupun kebutuhan para konsumen.
Pengertian produk secara umum yakni semua hal yang bisa memenuhi
serta memuaskan kebutuhan maupun keinginan manusia, baik itu yang
berwujud ataupun tidak berwujud.

1. Konsep Produksi
Konsep yang digunakan oleh para penjual atau produsen adalah konsep yang
mengatakan jika konsumen akan menyukai suatu produk yang memiliki mutu
dan kinerja terbaik serta yang paling inovatif pada suatu produk.

Sehingga, suatu perusahaan ataupun organisasi lainnya juga harus


mencurahkan energi untuk mau berpikir matang – matang pada saat
menciptakan suatu produk. Sehingga produk tersebut bisa memenuhi
kebutuhan pasar serta selalu dapat melakukan perbaikan terus menerus kepada
produk yang ditawarkan.

Konsumen pada dasarnya tidak akan membeli sebuah produk jika produk itu
sama dengan produk yang lain. Atau dalam sebutan lain hanya mengikuti trend
saja serta tak ada kemasan yang menarik dari produk itu sendiri.

2. Tingkat Produk
Produk ini pada umumnya terbagi menjadi lima tingkatan, antara lain:

Manfaat dasar yang diberikan oleh produk yang ditawarkan kepada


konsumen.
Bentuk dasar yang ada pada produk yang bisa dirasakan dengan panca
indera.
Serangkaian atribut produk serta keadaan yang diharapkan oleh para
konsumen ketika membeli produk.
Sesuatu yang membedakan antara produk yang dipasarkan dengan produk
yang dipasarkan lainnya.
Seluruh argumentasi serta perubahan bentuk yang terjadi oleh produk pada
waktu yang akan datang.

Menurut pendapat dari Pandy Tjiptono (1999:96-97), dalam perencanaan


penawaran produk pemasaran juga butuh dalam memahami tingkatan produk,
antara lain:

Produk utama (core benefit) merupakan manfaat sebetulnya yang


dibutuhkan serta akan dikonsumsi oleh konsumen pada setiap produk.
Produk generic merupakan produk dasar yang dapat memenuhi fungsi
produk paling dasar maupun rancangan produk yang minimal dapat
berfungsi.
Produk harapan (expected product) merupakan suatu produk formal yang
ditawarkan dengan beragam atribut. Serta keadaan secara normal yang
telah diharapkan serta disepakati agar dibeli.
Produk pelengkap (equipmented product) merupakan beragam atribut
produk yang telah dilengkapi beberapa manfaat serta layanan. Sehingga
bisa menentukan
tambahan kepuasan serta bisa dibedakan dengan produk asing.
Produk potensial merupakan semua jenis tambahan serta perubahan yang
mungkin dapat dikembangkan untuk sebuah produk pada waktu yang akan
datang.

3. Produk Campuran
Produk campuran atau dalam bahasa inggris disebut product mix merupakan
rangkaian dari seluruh lini produk serta barang yang ditawarkan atau dijual
tertentu. Terdiri dari seluruh lini produk serta barang yang dipasarkan oleh
penjual tertentu.

Suatu produk dari perusahaan mempunyai 4 dimensi yang sangat penting


antara lain: luas, panjang, kedalaman, dan konsistensi. Berikut penjelasannya:

Luas produk berkaitan dengan sejumlah lini produk yang berbeda serta
ditawarkan oleh perusahaan.
Panjang produk berkaitan dengan banyaknya dari jenis barang yang dibuat
pada lini produknya.
Kedalaman dari produk berkaitan dengan sejumlah versi yang dikenalkan
pada masing – masing produk pada lini.
Konsistensi produk yang berkaitan dengan seberapa erat kaitan beragam
lini produk dalam penggunaan akhir, saluran distribusi, kebutuhan
produksi, maupun beberapa hal yang lain.
Dimensi dari produk campuran satu ini memberikan
kemudahan guna menentukan strategi produk.

Perusahaan bisa meningkatkan bisnisnya dengan


menggunakan 4 cara, antara lain:

Perusahan bisa menambah jumlah lini produknya.


Perusahaan dapat menambah keragaman pada masing – masing produknya
sehingga akan memperdalam bauran dari produk.
Perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang telah eksis dengan
yang lini produk yang lebih lengkap.
Perusahaan bisa menambah maupun mengurangi lini produknya, hal itu
tergantung apakah produsen atau perusahaan ingin mempunyai reputasi
kuat pada sebuah bidang atau pada beberapa bidang.

4. Klasifikasi atau Jenis – Jenis Produk


A. Produk Konsumsi
Produk konsumsi merupakan seluruh produk yang dipakai oleh konsumen
tingkat akhir (end user). Dengan sebutan lain, produk itu tak dijual
kembali namuan akan langsung digunakan oleh konsumen.

Produk konsumsi ini juga bisa dikelompokkan ke dalam beberapa bagian,


antara lain:

1. Produk Kebutuhan Sehari – hari (Convenience Goods)

Merupakan produk yang amat dibutuhkan serta mudah habis apabila


dipakai. Sehingga sering kali dibeli oleh para konsumen.

Contoh: Bahan makanan, minuman, sabun cuci, sabun mandi, atau


yang lainnya.

2. Produk Belanjaan (Shooping Goods)

Merupakan suatu produk yang dapat dibeli dengan cara


membandingkan antara satu produk beserta dengan produk yang
lainnya sejenis. Baik itu dari sisi harga, spesifikasi, kualitas, serta
kualitasnya.

Contoh: Televisi, sepatu, smartphone, laptop, dan yang lainnya.

3. Produk Khusus (Specialty Goods)


Merupakan suatu produk yang mempunyai ciri atau karakteristik
khusus yang mempunyai kesan mewah serta istimewa. Yang mana
sekelompok konsumen bersedia untuk membayar dengan harga tinggi
untuk dapat memperoleh produk tersebut.

Contoh: Sepatu special edition, smartphone mewah, perhiasan, mobil


mewah, maupun produk limited edition.

4. Unsought Goods

Merupakan suatu produk yang tak diketahui oleh para konsumen.


Bahkan apabila diketahui oleh konsumen, mereka belum tentu akan
tertarik untuk membelinya.

Contoh: Peti mati, tanah pemakaman, batu nisan, dan yang lainnya.

B. Produk Industri
Produk industri merupakan seluruh produk yang dapat dibeli oleh suatu
produsen yang nantinya akan dipakai sebagai bahan baku dalam proses
produksi sehingga akan menghasilkan produk yang baru.

Dengan sebutan lain, produksi industri khusus ini dipakai dalam proses
suatu produksi.

Produk industri juga dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, antara


lain:
1. Bahan Baku & Suku Cadang (Materials and Parts)

Merupakan suatu produk yang diperlukan guna melakukan proses


produksi sehingga dapat menghasilkan produk baru yang memiliki
nilai lebih bermanfaat.

Jenis produk satu ini juga terbagi menjadi dua jenis, yakni: Bahan
mentah serta bahan jadi atau suku cadang.

Contoh bahan mentah: Kayu (membuat kursi, lemari, meja), gandum


(roti), dan yang lainnya.

Contoh bahan jadi atau suku cadang: Benang, komponen kendaraan


(velg, ban, dan yang lainnya), serta lain sebagainya.

2. Barang Modal (Capital Items)

Merupakan suatu produk yang bisa memudahkan produsen guna


mengelola serta mengembangkan produk jadi dan mempunyai daya
tahan yang amat lama.

Contoh: Pabrik, bangunan kantor, komputer, mesin produksi, dan


yang lainnya.

3. Perlengkapan & Layanan Bisnis (Supplies and Services)

Merupakan suatu produk yang bisa memudahkan pengelolaan produk


jadi dan juga mempunyai daya tahan yang sangat lama.
Contoh supplies: Oli pelumas, bahan bakar mesin, alat tulis kantor,
dan yang lainnya.

Contoh business services: Perawatan peralatan, konsultasi hukum,


periklanan produk, dan yang lainnya.

C. Produk Berdasarkan Wujud


Berdasarkan wujudnya, produk dibagi menjadi dua, yakni barang dan jasa.
Berikut penjelasannya:

1. Barang

Barang merupakan seluruh produk yang memiliki wujud fisik, bisa


dilihat, dipindahkan, disentuh, diraba, dirasa, dan perlakuan fisik
lainnya.

Contoh: Minuman, makanan, aksesoris, dan yang lainnya.

2. Jasa

Jasa merupakan seluruh kegiatan yang memberikan manfaat serta


kepuasan terhadap konsumen.

Contoh: Jasa makeup, jasa pijat, jasa konsultasi, jasa penginapan, dan
yang lainnya.
D. Produk Berdasarkan Daya Tahan
Berdasarkan daya tahannya, produk dibedakan menjadi dua jenis, antara
lain:

1. Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Merupakan seluruh barang yang mempunyai wujud serta bisa bertahan


lama walaupun dipakai berulang kali.

Contoh: Meja, televisi, lemari, kulkas, dan yang lainnya.

2. Barang Tidak Tahan Lama (Non-durable Goods)

Merupakan seluruh barang yang mempunyai wujud serta bisa habis


apabila dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

Contoh: Pasta gigi, sabun cuci, sabun mandi, shampo, dan yang
lainnya.

Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah
Aspinwall Classification System. Yang mengelompokkan produk
menggunakan lima variabel penilaian :

Replacement rate – Seberapa sering produk tersebut dipesan


ulang oleh pengecer
Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan oleh
tiap produk
Buyer goal adjustment – Seberapa besar rentang segmen konsumen
yang bisa dicapai
Duration of product satisfaction – Seberapa lama
produk tersebut bermanfaat bagi pembeli
Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap
mencari dan membeli produk

5. Perancangan dan Pengembangan Produk

Perancangan dan pengembangan produk merupakan bagian yang sangat besar


dari semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan
didapatkannya persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh
penciptaan konsep produk, disusul kemudian dengan perancangan,
pengembangan dan penyempurnaan produk. Kemudian diakhiri dengan
pembuatan dan pendistribusian produk. Perancangan adalah kegiatan awal
dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap
perancangan tersebut dibuat keputusan-keputusan penting yang
mempengaruhi kegiatan-kegiatan lain yang menyusulnya. Produk merupakan
sesuatu yang dijual perusahaan kepada pembeli. Produk yang dimaksud disini
adalah produk yang bersifat rekayasa (engineering), diskrit dan bersifat fisik.

Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan


kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada pada suatu perusahaan, namun
tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk,
yaitu:
1. Pemasaran
Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan
pelanggan. Sedang peran lainnya adalah mengidentifikasi peluang produk,
pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan,
merancang komunikasi antara perusahaan dengan pasar dan menetapkan
target harga dan peluncuran serta promosi produk.

2. Perancangan (design)
Fungsi perancangan adalah mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan, dalam kaitannya mencakup desain
engineering dan desain industri.

3. Manufaktur
Fungsi manufaktur bertanggung jawab pada merancang dan
mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi produk.

6. Proses Perancangan dan Pengembangan


Produk
1. Fase 0 : Perencanaan Produk

Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan


ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan
produk aktual.

2. Fase 1 : Pengembangan Konsep


Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,
alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu
atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.

3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem


Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan
uraian produk menjadi subsistem- subsistem serta komponen-komponen

4. Fase 3 : Perancangan Detail


Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk,
material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk
dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.

5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan


Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari
bermacam macam versi produksi awal produk.

6. Fase 5 : Produksi Awal


Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem
produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk
melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada
proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi
produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik
pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk
didistribusikan.
7. Perencanaan Produk Baru

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan


produk secara formal disetujui, sumberdaya yang penting dipakai dan sebelum
tim pengembangan yang besar dibentuk. Rencana produk mengidentifikasikan
portfolio produk-produk dikembangkan oleh organisasi pada waktu
pengenalannya ke pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan peluang-
peluang pengembangan produk. Peluang-peluang itu diidentifikasikan oleh
banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan,
tim pengembangan produk, dan analisis keunggulan para pesaing.
Berdasarkan peluang-peluang ini, suatu portfolio proyek dipilih, waktu proyek
ditentukan secara garis besarnya, sumber daya dialokasikan.Lima langkah yag
harus dilalui pada perencanaan produk.

1. Identifikasi Peluang

Rancana proses dimulai dengan mengidentifikasi peluang- peluang


pengembangan produk. Beberapa peluang dikumpulkan secara pasif,
namun lebih direkomendasikan agar perusahaan juga secara eksplisit
berusaha untuk
mencari peluang. Proses identifikasi peluang pengembangan produk
sangat berhubungan dengan kegiatan mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan.Ide – ide untuk produk baru atau detail produk berasal dari
beberapa sumber (secara pasif), antara lain: personal pemasaran dan
penjualan, penelitian dan organisasi pengembangan teknologi, tim
pengembangan produk saat ini, manufaktur dan operasional organisasi,
pelanggan sekarang atau potensial, pihak ketiga seperti pemasok, pencipta
dan partner – partner bisnis.

2. Evaluasi dan Penentuan Prioritas Proyek

Langkah kedua dalam proses perencanaan produk adalah memilih proyek


yang paling menjanjikan untuk diikuti. Empat perspektif dasar yang
berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang bagi
produk baru dalam kategori produk yang ada adalah strategi bersaing,
segmentasi pasar, mengikuti perkembangan teknologi dan platform
produk. Setelah itu, proses mengevaluasi peluang produk baru
didiskusikan dan menyeimbangkan portfolio proyek.

3. Alokasi Sumber Daya dan Perencanaan Waktu

Biasanya suatu perusahaan melakukan terlalu banyak proyek tanpa


memperhatikan ketersediaan sumber daya pengembangan yang terbatas.
Sebagai hasilnya insinyur yang terampil dan manajer-manajer dialokasikan
untuk terlalu banyak proyek, sehingga produktivitas turun secara drastis,
proyek menjadi tertunda penyelesaiaannya, produk
menjadi terlambat masuk pasar, dan keuntungan menjadi lebih rendah.
Perencanaan agregat membantu suatu perusahaan untuk menggunakan
sumberdayanya secara efisien dengan mengambil proyek-proyek yang
beralasan untuk diselesaikan berdasarkan sumber daya yang dianggarkan.

4. Penyelesaian Perencanaan Proyek Pendahuluan

Segera setelah proyek disetujui, namun sebelum sumber daya penting


digunakan, dilakukan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan. Kegiatan
ini melibatkan tim fungsional silang yang kecil yang sering dinamai tim
inti, yang mewakili sebagian besar ahli seperti ahli teknik, pemasaran,
manufaktur dan fungsi pelayanan.

5. Refleksi Hasil dan Proses

Karena pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan,


suatu “reality check” harus dilakukan sebelum melalui proses
pengembangan. Langkah awal ini adalah untuk memperkirakan kualitas
proses dan hasil,waktu untuk memperbaiki, paling tidak menjadi lebih
hebat dan bernilai sesuai dengan kemajuan proses pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai