Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Produk

Kata produk berasal dari bahasa Inggris product artinya “sesuatu yang diproduksi oleh
tenaga kerja atau sejenisnya“. Sedangkan bentuk kerja dari kata product, yaitu produce,
merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa
sesuatu untuk maju. Kata Produk dalam pengertian ekonomi pertama kali dikenalkan oleh
seorang ekonom-politisi Adam Smith seperti dilansir pada Etymology of produce,
etymonline.com.

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari
suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan
dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan,
garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk
tersebut.

Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk
adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk
dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian.
Pengertian Produk Menurut Para Ahli

Pengertian produk Menurut Fandy Tjiptono (1999:95), Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminya, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Pengertian produk menurut Stanton (1996:222), Produk adalah kumpulan dari atribut-atribut
yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk
ditambah dengan jasa dan reputasi penjualan.

Pengertian produk menurut Swastha dan Irawan (1990:165), Produk adalah suatu sifat
kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan
dan kebutuhan.

Sedangkan Pengertian produk Menurut Kotler dan Amstrong ((2001: 346), Produk adalah
segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan atau pun dikonsumsi sehingga mampu
memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk di dalamnya berupa fisik, tempat, orang, jasa,
gagasan, serta organisasi.

William J. Stanton dalam bukunya Fundamental of Marketing (1997) menyebutkan


pengertian produk sebagai berikut, produk secara sempit dapat diartikan sebagai sekumpulan atribut
fisik yang secara nyata terkait dalam sebuah bentuk dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara luas,
produk merupakan sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya mencakup warna,
kemasan, harga, presise pengecer, dan pelayanan dari pabrik dan pengecer yang mungkin diterima
oleh pembeli sebagai sebuah hal yang dapat memberikan kepuasan atas keinginannya.

H. Djaslim Saladin, SE seorang ahli ilmu marketing indonesia yang juga penulis buku
mengemukakan beberapa pengertian produk dalam bukunya yang berjudul Unsur-unsur Inti
Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003:45), beliau membagi pengertian produk dalam tiga
pengertian yaitu:

Pengertian produk secara umum yaitu segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan
kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Pengertian produk dalam arti sempit yaitu sekumpulan sifat fisik dan kimia yang berwujud
yang dihimpun dalam suatu bentuk serupa dan yang telah dikenal.
Pengertian produk dalam arti luas yaitu sekelompok sifat yang berwujud dan tidak berwujud
yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan
yang diberikan konsumen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang
ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.

B. Perencanaan produk
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai
produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila
produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan,
distribusi, perubahan harga dan promosi.
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung
jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan
tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan
produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer
adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan
produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor
pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika
produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk
dinilai secara cepat dan langsung.
Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk
menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
1. Kualitas Produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan
pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan
harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.

2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya
manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.

3. Waktu Pengembangan Produk


Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi,

menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan
menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang
dilakukan tim pengembangan.

4. Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang
dibutuhkan untuk mencapai profit.

5. Kapabilitas Pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada merupakan
bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari
persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk,
perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan
dan pendistribusian produk tersebut.

https://www.academia.edu/22372098/MAKALAH_TENTANG_PRODUK

https://www.bangtohir.com/pengertian-produk-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenis-produk/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-siklus-hidup-produk-terlengkap/

Review Product Life Cycle

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

1.1.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia OPPO Electronics

Oppo Mobile Communications Co, Ltd adalah produsen elektronik yang bermarkas di Dongguan,
Guangdong, Cina. Produk utamanya termasuk MP3 player, pemutar Media portabel, LCD-TV, eBook,
pemutar DVD/Cakram Bluray dan telepon genggam. Didirikan pada tahun 2004, perusahaan ini telah
terdaftar dengan nama merek Oppo di belahan dunia.
Sejak didirikan di tahun 2004, Oppo telah berusaha membawakan ideologi ini kepada para penggunanya
di seluruh dunia. Setelah berhasil memasuki pasar ponsel di tahun 2008, Oppo mulai membentangkan
sayapnya memasuki pasar internasional di tahun 2010 dan membuka bisnis global untuk pertama
kalinya pada bulan April 2010 di Thailand. Saat ini, OPPO sudah hadir di 21 pasar di

seluruh dunia.

Life Cycle Product Oppo

1. Tahap Perkenalan (Introduction)

yang berbeda dari para kompetitornya. Dimana saat pasar mulai diramaikan dengan ponsel
murah dan desain copy paste dari produsen global, smartphone Oppo justru hadir
berseberangan sebagai strateginya.
2013 adalah tahun dimana kiprah pertama kali smartphone Oppo di Indonesia dan bila dihitung
hingga saat ini, sudah ada 3,5 tahun perusahaan berkompetisi. Pun demikian, meski termasuk
sebagai pemain muda di industri smartphone Tanah Air, namun perusahaan memiliki banyak
senjata andalan yang telah dihadirkannya. Ada sekira 37 produk dari beragam kategori kelas
dihadirkan sang produsen, baik itu untuk kelas menengah hingga tingkatan kelas pengguna
atas.
Sejarah smartphone Oppo dimulai dengan tidak mengikuti tren pasar yang disesaki oleh ponsel
asal China dan notabene bisa dibilang terlalu mainstream. Harga murah dengan desian copy
paste, serta spesifikasi sekadarnya banyak diadopsi para pemain ponsel Tirai Bambu di Tanah
Air. Oppo tidak mengawali dengan hal tersebut, perusahaan yakin bahwa seri pertama yang
dikenalkan dengan nama seri Oppo Find 5 akan lebih dikenal dibanding kompetitornya yang
bermain dengan strategi sama.
Nyali besar Oppo untuk bersaing di 2014 dengan Lenovo, Huawei, ZTE, dan Xiaomi dibuktikan
dengan baik oleh perusahaan. Pasalnya, di tahun ini dimana para pesaing
menggelontorkan smartphone untuk segmen menengah bawah yang berarti hadir dengan
harga murah, namun justru Oppo mengawalinya dengan menghadirkan seri premium yang bisa
terlihat dari harganya yang tinggi. Oppo N1 adalah seri yang mengawali 2014 dengan harga yang
tinggi dibanding kompetitornya, seri ini dibanderol dengan harga IDR7 juta digadangkan
memiliki kamera putar 180 derajat. Dan tentunya, meski tidak bisa dibilang sebagai pelopor
smartphone selfie, tapi produk ini menjadi produk terbaik dimasanya untuk urusan pengambilan
foto diri sendiri tersebut.
Seperti pada tahun sebelumnya, 2015 juga diawali dengan produk yang memiliki spesifikasi
tinggi. Tidak jauh berbeda dengan seri sebelumnya yang
dihadirkan perusahaan, Oppo Mirror 3 adalah produk yang datang pada awal 2015 dengan
spesifikasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seri ini dibanderol dengan harga IDR3
jutaan. Menjelang awal 2016 Oppo mempersiapkan seri F1 sebagai senjata andalannya
bertarung di awal tahun. Seri ini kabarnya menguatkan sisi kamera, meski tidak menutup
kelebihan lainnya seperti desain dan spesifikasi yang diungkapkan mumpuni di jajaran
smartphone sekelasnya. Meski dikenal dengan banyak kategori produk premiumnya, tidak
lantas membuat Oppo lupa menghadirkan seri menengah dengan harga terjangkau. Salah
satunya adalah Oppo A37.
Di pucuk tertinggi hingga 2016 ini yang notabene sedang mewabah smartphone selfie, Oppo F1S
adalah persenjataan yang dimiliki perusahaan. Tentu alasan kamera adalah salah satunya,
seperti pada bagian depan yang hadir dengan kekuatan 16MP dan kamera belakang 13MP. Seri
ini hadir dengan banderol harga
IDR3,8 juta.

2. Tahap Pertubuhan (Growth)

Salah satu merek smartphone cina yang mulai dikenal masyarakat adalah oppo, yang diyakini dapat
merubah persepsi konsumen terhadap smartphone merek cina. Hadirnya smartphone merek Oppo
seakan menghapus persepsi publik tentang kualitas ponsel China yang sering dipertanyakan.
Berdasarkan sumber www.gadget.bisnis.com (diakses 21 januari 2017) diketahui menurut Zuhri
seorang pedagang ponsel Cina ia menyatakan bahwa smartphone oppo memiliki kualitas bersaing
diantara merek-merek ternama. Kualitas bersaing yang ditawarkan oleh smartphone oppo berupa
harga bersaing dan teknologi yang ditanamkan pada ponsel.

Menurut survei Gesellschaft fur Konsumforschung (GfK), Oppo turut masuk daftar lima produsen ponsel
pintar terbesar di Indonesia. Pada periode kuartal pertama 2016, pangsa pasar Oppo di Indonesia
mencapai 8,9% kemudian menurut survei www.statista.com (diakses 3 november 2016) pada kuartal
kedua 2016 pangsa pasar Oppo mencapai 19%. Oppo juga berhasil menduduki posisi kedua di Indonesia
dan berhasil mengalahkan pesaingnya seperti Asus, Apple, Lenovo, dll. Pencapaian pangsa pasar yang
terus meningkat membuat smartphone Oppo melakukan terobosan baru atau inovasi baru pada
produknya untuk menarik perhatian konsumen. Berdasarkan situs gadget counterpoint salah satu
pencapaian pangsa pasar merek Oppo yang meningkat dikarenakan merek Oppo
mengekspansi kanal distribusinya hingga program marketingnya yang sangat gencar dilakukan seperti
melakukan promosi di media iklan televisi dan penjualan offline yang sangat banyak di berbagai daerah.

Selain itu, strategi oppo dalam membangun citra merek menjadikan merek oppo sebagai smartphone
dengan kualitas kamera selfie terbaik, seperti yang dilansir oleh www.arenalte.com (diakses 6 maret
2017) Menurut CEO OPPO Indonesia Ivan Lau ia mengatakan bahwa saat ini oppo merubah strategi
pengembangan produknya dari oppo smartphone menjadi oppo camera phone. Oppo mencitrakan
dirinya sebagai smartphone selfie yang dimana produsen oppo ini fokus mengembangkan ponsel
dengan kemampuan kamera tingkat tinggi, terutama fitur selfie.

Anda mungkin juga menyukai