Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam bidang
jasa, tidak hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga
meninjau dari segi place, people, process, dan physical evidence yang selanjutnya
dikenal dalam istilah bauran pemasaran jasa sebagai 7P.
Konsep ini nantinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang akan
melaksanakannya, namun secara umum, konsep 7P ini (product, price, place,
promotion, people, process, dan physical evidence) digunakan untuk mengambil
keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran.
Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan
yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula
dengan hal-hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya
dengan kepuasaan konsumen maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan,
jadi kepusaan konsumen haruslah menjadi dasar utama bagi perencanaan strategi
produk. Dengan demikian produsen atau penjual harus menyediakan produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen. Suatu atribut produk dapat membedakan
antara satu produk yang dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk
yang sama yang ditawarkan oleh perusahaan lain. Strategi produk yang telah
dilaksanakan oleh suatu perusahaan haruslah selalu dievaluasi apakah atribut-
atributnya betul-betul sudah cocok atau sesuai dengan selera serta keinginan
konsumen yang mana akan selalu mengalami pergeseran serta pekembangan.
Strategi produk yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu posisi
persaingan yang lebih unggul dari para pesaingnya yang disebabkan karena
strategi produk yang tepat akan menciptakan kondisi bahwa produk yang
dipasarkan itu akan dapat menjual dirinya sendiri. Oleh karena itu maka strategi
produk haruslah dilaksanakan dangan seoptimal mungkin sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia ataupun organisasi. Produk yang berhasil berarti produk yang dapat
benar-benar memenuhi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumennya.
Sebaliknya produk yang gagal adalah produk yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan serta selera konsumennya. Keberhasilan suatu produk diukur dari
kemampuan produk itu untuk memenuhi kebutuhan sejumlah manusia yang cukup
luas. Jadi dengan kata lain harus mampu memperoleh keberhasilan ekonomis yang
tinggi. Suatu produk yang baru yang akan berhasil serta akan mulai diperkenalkan
atau dilansir (lounching the new product) haruslah direncankan dengan teliti agar
nantinya dapat menjadi produk yang berhasil. Keberhasilan itu akan sangat
ditentukan oleh sifat-sifat yang terkandung dalam produk tersebut baik sifat yang
kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Sifat-sifat produk tersebut merupakan
komponen-komponen yang membentuk disebut dengan atribut produk, yang dapat
berupa bentuknya yang manis, daya tahannya yang tinggi, warnanya yang
menarik, ataupun mereknya yang sudah terkenal bahkan bisa saja berupa
pelayanan purna jual yang berupa service atau reparasinya dsb. Keberhasilan dari
suatu produk baru yang mulai diperkenalkan atau diintroduksikan di pasar dapat
memakan waktu yang lama akan tetapi ada pula yang cepat dikenal dan disenangi
konsumen. Perjalanan hidup suatu produk dari mulai diperkenalkan sampai mati
itu disebut “siklus hidup produk” atau “daur hidup produk” atau “product life
cycle”.
Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada
konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Dengan kata lain
manfaat produk yang diharapkan itulah yang merupakan produk inti, dengan
demikian tugas utama pemasaran adalah menjual manfaat inti dari produk yang
dipasarkannya. Masing-masing produk memiliki produk inti atau manfaat inti
sendiri-sendiri. Dalam membahas masalah produk inti dapat menghubungkannya
dengan suatu konsep yang dikenal sebagai konsep “ GENERIC PRODUCT “ atau
“ PANGKAL PRODUK “ yang merupakan manfaat utama atau pangkal manfaat
dari suatu produk. Suatu produk mungkin memberikan manfaat-manfaat tambahan
yang lain lagi kepada konsumen.
Mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari
produk inti yang dibelinya yang dapat berupa pemasangan instalasi, pemeliharaan,
pemberian garansi serta pengirimannya. Semakin banyak manfaat yang
ditambahkan yang terkandung dalam suatu produk akan menjamin keberhasilan
produk tersebut dipasarkan. Perluasan manfaat suatu produk dapat dilakukan
dengan memahami serta kemudian menerapkan suatu konsep yang disebut konsep
“GENERIC NEED” atau “PANGKAL KEBUTUHAN” adalah manfaat riil yang
dibutuhkan dan diharapkan oleh pembeli terhadap produk yang dibelinya itu.
Produk yang merupakan penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun
perluasan produk. Produk formal inilah yang lebih dikenal oleh kebbanyakan
pembeli sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangible offer dimata
konsumen. Dalam hal ini ada 5 komponen yang terdapat pada produk formal yaitu
:
- Pengemasan / bungkus.
Barang yang bewujud yang biasanya untuk dipakai dalam waktu lama, misalnya
alat perlengkapan rumah tangga. Penjualan dan penawaran barang tahan lama
pada umumnya dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan pendekatan
pribadi (personal selling), memberikan penjelasam tentang keunggulan barang
yang ditawarkannya, kontinuitas supplaynya dan dalam hal ini biasanya
memerlukan banyak garansi pelayanan purna pembeli.
Barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi satu kali pemakaian.
Misalnya makanan dan minuman. Barang ini sering dibeli oleh karena itu haruslah
mudah didapat (banyak pengecer) dan pembeli dimotivasi untuk mencoba produk
serta membangun preferensi atau pilihannya melalui iklan yang insentif.
c. Jasa
Produk yang tidak berwujud biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh
konsumen. Perusahaan yang memasarkan jasa antara lain salon kecantikan, rumah
sakit dan universitas. Pelayanan jasa diutamakan harus menjaga mutu, kredibilitas
perusahaan pemberi jasa dan mudah menyesuaikan perkembangan.
d. Barang konsumsi
Barang yang dibeli oleh masyarakat untuk dipakai sendiri atau dikonsumsikan
sendiri guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pemasaran bagi produk ini pada
umumnya banyak mengandung aspek nonteknisnya atau banyak mengandung
sosial budaya atau generic need terhadap strategi pemasarannya baik dalam
produknya, harganya,distribusinya maupun promosinya. Dalam pembelian barang
jenis ini lebih banyak unsur emosionalnya dari pada unsur rasionalnya. Meskipun
unsur rasional tetap ada akan tetapi aspek emosional atau sosial budaya akan
sangat banyak pengaruhnya dalam proses pengambilan keputusan untuk dari para
konsumen.
ATRIBUT PRODUK
Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang
menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan oleh pembeli dan apabila sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pembelinya makaproduk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen serta
menjadi produk yang berhasil. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang
berwujud / tangible (berupa disain produk, bungkus, merek dsb) maupun sesuatu
yang tidak berwujud / intangble (misalnya nama baik yang sudah terkenal dari
perusahaan penghasil barang tersebut). Dengan memberikan nama merk yang
tepat akan dapat menimbulkan kesan serta image yang baik dari konsumen
terhadap produk yang kita pasarkan. Bahkan kadang-kadang image konsumen itu
muncul dari logo atau trade mark yang tergambar dalam bungkus produknya.
Disamping itu gambar logo yang menawan akan menarik perrhatian orang yang
melihatnya dan akan menjadi tertarik karenanya. Atribut yang tidak terwujud
biasanya menunjukkan aspek nonteknis sedangkan atribut berwujud
menggambarkan aspek-aspek teknis. Terdapat pula atribut yang terdiri dari
kemasan, merek, gambar logo atau trade marknya maupun labelnya sehingga
suatu produk akan dipandang oleh konsumen berbeda dengan produk yang
dikeluarkan oleh pesaingnya. Perbedaan pandang tesebut atau persepsi konsumen
terhadap berbagai produk yang sejenis yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan
kepadanya merupakan hasil dari penglihatan serta pengalaman konsumen itu
terhadap atribut-atribut produk tersebut. Setiap produk akan memiliki atribut yang
berbeda dengan jenis produk yang lain.
Konsep produk
Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk.
Biasanya dalam memberikan arti atau kegunaan konsumen memiliki dua macam
kegunaan yang pertama yaitu “arti teknis”. Arti teknis atau fungsi teknis dari
suatu produk merupakan pangkal tolak dari esensi suatu produk, oleh Karena itu
maka fungsi teknik ini sering disebut sebagai PRODUK PANGKAL/ PRODUK
GENERIK (GENERIC PRODUCT). Arti atau kegunaan teknis yang kedua yaitu
“nonteknis” yang berkaitan dengan kebutuhan manusia dalam aspek sosial yang
sering dikenal sebagai aspek kebutuhan manusia atau kebutuhan pangkal
(GENERIC NEED).
Produk yang mampu memberikan arti terhadap kedua sifat tersebut akan mampu
untuk menarik konsumen dan kemudian membuat konsumen menjadi terdorong
untuk membelinya dan mereka akan dapat menjai puas sehingga terjadilah
pembelian yang berulang-ulang terhadap produk tersebut. Dalam hal semacam ini
maka produk tersebut dapat dikatakan sebagai “produk yang mampu untuk
menjual dirinya sendiri”.
Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu atau yang
merupakan inti dari produk , sedangkan atribut produk nonteknis dapat
ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain :
1. Desain produk
Atau bentuk produk merupakan atribut produk yang sangat penting untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik kemudian menbelinya. Atribut
produk yang akan dibahas merupakan senjata yang ampuh dalam persaingan
(competitive weapon)dengan para pesaingnya dalam mempengaruhi konsumen.
Dari berbagai atribut yang ditampilkan oleh produsen untuk mempengaruhi
konsumen tersebut sebenarnya tidak seluruh atribut itu dipertimbangkan olelh
konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tetentu. Pada
umumnya konsumen hanya akan mempertimbangkan antara 2 sampai 5 atribut
saja dalam mengambil keputusan untuk membelinya, yang disebabkan oleh faktor
yang bersifat manusiawi, dimana kapasitas atau daya pikir manusia pada
umumnya hanya akan mampu untuk mempertimbangkan antara 2 sampai 5 faktor
saja dalam memikirkan sesuatu , lebih dari 5 pada umumnya manausia sudah tidak
mampu lagi. Ada produk yang bersifat keterlibatan tinggi (high involvement
product) dan ada produk yang bersifat low involvement atau produk dengan
keterlibatan rendah. Makin tinggi keterlibatan produk ituakan semakin banyak
atribut yang kan dipertimbangkan oleh konsumen dalam dalm memutuskan untuk
membelinya. Barang-barang kemewahan akan memiliki sifat keterlibatan yang
lebih tinggi dari pada barang pelengkap. Sedangkan barang pelengkap memiliki
sifat keterlibatan yang lebih tinggi dari pada barang kebutuhan sehari-hari. Selain
itu barang yang berharga lebih mahal akan memilki sifat keterlibatan tinggi pula.
Dari berbagi atribut kita dapat membedakan menjadi dua macam yaitu atribut
yang bersifat teknis (yang memiliki asspek fisik) dan atribut yang bersifat
nonteknis (yang memiliki aspek sosial, budaya ataupun psikologis)
3. Merek (Brand)
Trade merk (merk dagang, symbol merk) adalah sebagian dari brand yang
dinyatakan dalam bentuk symbol atau logo, disain, warna atau huruf tertentu.
- Dasar pemilikan
- Dasar geografis
a. Merek primer => merek untuk produk yang berkualitas tinggi dan biasanya
untuk kepentingan promosi.
b. Merek sekunder => merek yang diciptakan untuk tujuan tertentu atau sering
juga digunakan untuk menjual produk yang berkualitas rendah.
Sifat barang => untuk produk yang sulit dibedakan dengan produk sejenis dengan
perusahaan lain.
Pengembangan dua atau lebih merek oleh produsen untuk kategori produk yang
sama. Penggunaan aneka merek mempunyai beberapa alasan yaitu:
- Pengusaha atau pabrik akan dappat memperoleh lebih banyak ruanga atau
etalase penjualan, sehingga dapat mengikat pengecer (retailer) pada merek
perusahaan.
Nama merek harus menunjukkan suatu manfaat dan kualitas produk yang
bersangkutan, harus mudah di ucapkan, dikenal dan diingat, harus mudah
dibedakan(jadi sungguh khas), harus mudah diterjemahkan ke bahasa-bahasa
asing, harus di daftarkan agar memperoleh perlindunga hokum,dan harus unik
serta tidak boleh sama dengan merek perusahaan lain yang sudah terdaftar.
1. Label
- Grade label => label yang menunjukkan tingkatan mutu tertentu dari suatu
produk
· Perlu mengetahui posisi atribut produk kita dibandingkan dengan atribut yang
sama dari produk pesaing
· Perlu mengetahui jumlah penjualan dan pangsa pasar produk bagi produknya
· Perlu mengetahui kedudukan produk dan produk pesaing di pasaran yang sama.
1. Tahap Perkenalan
Pada masa ini produk tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada
masyarakat. Pada masa/tahap perkenalan ini tentu saja akan berlangsung lama
karena memang sukar untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen
sehingga masyarakat akan menjadi kenal dengan produk tersebut. Seringkali
produk tersebut diperkenalkan kepada masyarakat akan tetapi tidak banyak
anggota masyarakat yang mengetahui akan kehadiran produk tersebut sehingga
yang mengenalnya hanya sebagian kecil masyarakat.
2. Tahap Pertumbuhan
Setelah banyak anggota masyarakat yang mengenal akan produk itu maka
diharapkan masyarakat tersebut akan menjadi menyenangi produk tersebut dan
apabila hal ini terjadi maka produk produk tersebut akan berada pada tahap
pertumbuhan. Tahap ini ditandai dengan adanya jumlah penjualan yang meningkat
terhadap produk tersebut, itulah sebabnya lalu disebut sebagai thap perkembangan
atau tahap pertumbuhan. Pada tahap ini ditandai atau mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
- Para pemakai awal mengadakan pembelian ulang dan diikuti oleh pembeli-
pembeli potensial
- Tingkat laba tinggi, sehingga menarik pesaing masuk dalam bisnis. Pesaing
biasanya membuat produk dengan cirri khas.
- Harga tetap atau naik sedikit, karena naiknya permintaan dengan pesat
- Biaya promosi tetap atau sedikit naik untuk melawan pesaing atau mendidik
pasar
- Menurunkan harga, untuk menarik pembeli yang peka terhadap perubahan harga.
Tahap Kedewasaan
Modifikasi Produk
Dalam hal ini manager produk harus mempertimbangkan kembali tentang mutu
produk, cirri khas produk, gaya atau corak produk. Modifikasi produk ini
dilakukan agar memakai penarik baru dan penggunaan yang lebih besar.
Penyempurnaan mutu produk bisa dalam hal daya tahannya, keandalannya,
kecepatannya, ataupun rasanya.
Modifikasi Pasar
Dalam hal ini manager harus mencari pemakai baru, menambah segmen pasar,
meningkatkan pemakai yang sudah ada dan menentukan kembali posisi
produknya.
Modifikasi Marketing Mix
Tahap Penurunan
Dalam tahap ini masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut
sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan terjadi apabila
pengusaha tidak mampu lagi untuk mempertahankan produknya pada tahap
kedewasaan. Beberapa factor yang menyebabkan penurunan penjualan pada tahap
ini yaitu:
PORTOFOLIO PRODUK
Suatu analisis yang hampir sama dengan analisis daur hidup produk,
perbedaannya adalah dalam analisis portofolio produk kita menganalisis
kehidupan produk untuk seluruh jenis produk yang dipasarkan oleh perusahaan
secara keseluruhan bersama-sama dalam satu analisis sehingga dari sekian banyak
produk yang dipasarkan itu akan ada produk yang sedang berada pada posisi
tertentu dan yang lain posisinya berbeda lagi. sedangkan daur hidup produk kita
hanya menganalisis kehidupan produk hanya untuk satu jenis produk saja. Tahap-
tahap dalam analisis portofolio produk ada 4 macam yaitu:
- Produk yang sama sekali baru dan belum pernah ada merupakan masalah ynag
paling kompleks dan mengandung resiko yang paling besar pula.
Strategi pengembangan produk baru, dalam hal ini terdapat 2 cara yang dapat
ditempuh oleh perusahaan untuk mendapatkan produk baru. Cara pertama yaitu
melalui perolehan (aquistion) dengan cara membeli suatu perusahaan. Sedangkan
cara yang kedua dengan jalan mengembangkan produk baru (new product
development) melalui pembentukan bagian penelitin dan pengembangan produk
dalam perusahaan yang bersangkutan.
- Strategi pemasarannya tidak tepat, yaitu tidak dibarengi denganiklan yang efektif
dan kemugkinan harga ditetapkan terlalu tinggi.
Dalam masa depan pengembangan produk baru yang berhasil saat ini, belum tentu
akan berhasil di masa depan karena hal-hal-berikut :
- Pendeknya umur siklus produk yang berhasil tersebut atau dengan kata lain
produk cepat menjadi kuno (out of date)
DIVERSIFIKASI PRODUK
Produk yang terdivikasi produk secara luas akan dapat menghasilkan berbagai
manfaat bagi perusahaan, yaitu :
Stabilitas keuntungan
Portofolio produk
Gejala diversitas
gejala diversitas adalah suatu keadan dimana ada berbagai besaran yang berbeda-
beda besarya dan masing masing besarnya itu memili panjang masa umur yang
berbeda beda pula.
B. Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan
harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan
pelayanan, serta persaingan.
Menurut Philip Kotler “price is the amount of money charged for a product or
service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange
for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah
uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa harga merupakan sejumlah uang yang
harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang dibeli. Dengan
harga inilah seseorang akan membuat sebuah keputusan dalam mengorbankan
waktu dan uangnya untuk mendapatkan pro duk layanan yang sesuai dengan
manfaat yang ditawarkan.
- Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang
diajukan oleh pesaing.
Ada banyak tujuan dalam penetapan harga produk sebelum dilempar ke pasaran.
Berbagai kemungkinan tujuan trsebut misalnya untuk penetrasi pasar baru, market
skimming, mempercepat pemasukan uang tunai, memenuhi target laba maupun
promosi product line. Apapun tujuannya, penetapan harga produk perlu dilakukan
sejak awal karena juga merupakan salah satu fungsi yang penting dalam
pemasaran.
Menurut Philip Kotler distribusi adalah : “The various the company undertakes to
make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan
tersedia untuk konsumen sasaran. Sedangkan Boom dan Bitner (dalam Dias &
Shah, 2009:318), mereka menyebutkan bahwa lokasi pemasaran, terdapat
beberapa pemain yang terlibat di dalamnya, yaitu marketing intermediary, channel
of distribution, agen atau broker, wholesaler dan retailer,serta logistik dan
transportasi.
JIka mengacu dari kedua pendapat diatas, fungsi distribusi disini tak lain adalah
untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat. Berbagai saluran distribusi ini merupakan sebuah
perangkat yang saling terkait satu sama lainnya dalam proses penyediaan
produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.
Pemilihan saluran distribusi secara tepat memang harus dilakukan sejak dalam
rencana, untuk mendapatkan hasil yang akurat biasanya para pemasar akan
melakukan survey ataupun riset terlebih dahulu. Beberapa bahan pertimbangan
yang bisa dijadikan acuan untuk pemilihan saluran disitribusi ini misalnya sifat
pembeli, sifat produk, sifat perantara, sifat pesaing dan lain sebagainya.
Sifat pembeli merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai. Sifat-sifat tersebut bisa
berupa perilaku para konsumen dalam mendapatkan produk, bagaimana kebiasaan
belanjanya, frekuensi pembelian, letak geografisnya, dan lain-lain. Dari sifat
pembeli yang berbeda tentu perusahaan akan mementukan saluran distribusi yang
berbeda.
Sifat produk yang didistribusikan juga menjadi salah satu faktor penentu dalam
memilih saluran distribusi. Jika barang mudah rusak tentu akan menggunakan
sarana distribusi yang berbeda dengan barang yang kuat. Barang-barang yang
masa kadaluwarsanya singkat (misal produk makanan) tentu akan berbeda cara
menangani distribusinya. Sifat produk lainnya misalkan terkait dengan ukuran,
harga, dan sebagainya.
Tak hanya sifat pembeli dan produk, sifat perantara-pun juga bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk pemilihan saluran distribusi, karena biasanya para perantara
juga berfungsi sebagai pemasar, melakukan penyimpanan, pengangkutan,
penjualan, pembelian dan sebagainya. Dalam kasus tertentu biasanya produsen
justru melibatkan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.
Cara distribusi yang dilakukan kompetitor juga bisa dijadikan pertimbangan oleh
perusahaan dalam melakukan distribusi produknya. Hal ini terkait dengan
kompetisi produk agar lebih cepat dan tepat sasaran ddibanding dengan pesaing
yang ada. Jika produk yang akan dipasarkan adalah produk baru, maka harus
dapat memunculkan strategi-strategi khusus agar dapat menrik perhatian cari
calon konsumen.
Menentukan saluran distribusi produk sejak awal memang sangat penting. Dengan
memperhatikan berbagai sifat dan karakteristik konsumen, produk, perantara,
lingkungan dan yang lainnya, tentu akan bisa mendapatkan saluran distribusi yang
tepat dan efektif.
D. Promotion / Strategi Promosi
Selain itu, persaingan yang semakin ketat juga menuntut tiap perusahaan
memperlakukan para pegawai atau karyawannya sebagai asset perusahaan yang
berharga. Kultur kerja yang menarik dan cenderung santai biasanya dijadikan nilai
lebih yang dibanggakan oleh suatu perusahaan untuk membuat para pekerjanya
loyal dan maksimal dalam bekerja.
Berikut adalah perlakuan yang diterapkan oleh perusahaan yang berkultur kerja
baik. Anda mungkin juga ingin menerapkannya di perusahaan Anda agar pekerja
Anda lebih loyal dan maksimal dalam bekerja bagi perusahaan:
Hasil yang akan didapatkan oleh setiap perusahaan dengan menjadikan para
karyawannya sebagai aset berharga adalah mendapatkan performa yang baik
maupun loyalitas tanpa batas dari karyawannya. Hal ini yang akan menjadikan
suatu perusahaan kokoh (kuat teamwork-nya) dan mendapatkan citra baik pula di
masyarakat. Selain itu, kultur kerja yang baik juga dapat jadi daya tarik tersendiri
bagi calon pekerja potensial lainnya.
Proses yang dimaksud adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait
yang kemudian bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pada
perusahaan produsen, pelaksanaan ini dapat dilaksanakan oleh manusia atau mesin
dengan menggunakan berbagai sumber daya yang ada. Apa yang perlu
diperhatikan dari proses adalah kesabaran, konsistensi, dan kontinuitas Anda
dalam mengelola atau mengembangkan bisnis Anda. Selain itu, ada satu elemen
penting dalam pengembangan bisnis Anda yang tak kalah penting, yaitu
pembuatan SOP yang jelas bagi sistem kerja di perusahaan Anda dan Anda perlu
mengkomunikasikannya dengan baik pada seluruh pegawai Anda agar mereka
dapat melaksanakan seluruh SOP-nya dengan baik tanpa kendala.
Unsur berikutnya dalam marketing mix adalah packaging. Coba tinjau kembali
secara kritis semua aspek visual dari perusahaan Anda. Ingat, orang membentuk
kesan pertama mereka tentang Anda dalam 30 detik pertama melihat Anda atau
dengan melihat beberapa elemen dari perusahaan Anda. Perbaikan kecil dalam
kemasan atau tampilan eksternal dari produk maupun layanan Anda seringkali
dapat menyebabkan reaksi yang sama sekali berbeda dari pelanggan Anda. Reaksi
tersebut bisa jadi penentu.
Sehubungan dengan kemasan perusahaan Anda, produk atau layanan Anda, Anda
harus memikirkan segala hal yang dilihat pelanggan sejak kontak pertama yang
mungkin terjadi dengan perusahaan Anda hingga sepanjang jalan dan proses
pembeliannya.
Kemasan mengacu pada cara produk atau layanan Anda muncul dari luar.
Kemasan juga mengacu pada orang-orang di perusahaan Anda dan bagaimana
mereka berpakaian dan berperilaku saat berinteraksi dengan pihak luar. Ini juga
bisa mengacu pada kantor Anda, ruang tunggu Anda, brosur Anda, korespondensi
Anda dan setiap elemen visual tentang perusahaan Anda. Semuanya penting.
Semuanya bisa menentukan kesuksesan marketing Anda. Semuanya itu dapat
memengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan Anda kepada brand Anda.
Strategi ini dapat menjadi kesatuan yang luar biasa bermanfaat bagi bisnis Anda
apabila Anda dapat menjalankan keseluruhan teknik marketing mix tanpa
terkecuali dan juga memiliki tingkat kontinuitas pelaksanaannya yang
bagus.Kontinuitas tersebut berarti keseluruhan strategi yang terdapat di dalam
marketing mix ini terus-menerus Anda terapkan, evaluasi hasilnya, perbaiki lagi
ke depannya apabila ada kekurangan yang terdapat di penerapan sebelumnya,
terus-menerus ditingkatkan hingga mencapai target pemasaran seperti yang Anda
inginkan.
Memang ada banyak sekali jenis strategi bisnis, baik dalam kaitannya dengan
customer engangement semacam customer service, maupun strategi pemasaran
demi penjualan yang meningkat. Marketing mix ini sendiri tergolong ke dalam
strategi pemasaran. Strategi bisnis satu ini menjadi penting untuk dilakukan Anda
atau perusahaan Anda karena marketing mix ini sebenarnya merupakan suatu
pokok pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan apakah akan
membeli atau menyewa suatu produk maupun jasa yang Anda tawarkan.
Jika suatu perusahaan tidak peka soal apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh
konsumennya, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan itu akan kehilangan
banyak kesempatan dalam menjaring konsumen. Akibatnya, produk atau jasa mau
sebagus atau seinovatif apapun akan menjadi sia-sia saat ditawarkan.
Itulah mengapa Anda wajib memiliki wawasan marketing seperti marketing mix
yang sedang kami bahas. Marketing sendiri berarti proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia.