Anda di halaman 1dari 34

Berkembangnya Bauran Pemasaran 4P menjadi 7P

Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam bidang
jasa, tidak hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga
meninjau dari segi place, people, process, dan physical evidence yang selanjutnya
dikenal dalam istilah bauran pemasaran jasa sebagai 7P.

Konsep ini nantinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang akan
melaksanakannya, namun secara umum, konsep 7P ini (product, price, place,
promotion, people, process, dan physical evidence) digunakan untuk mengambil
keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran.

A. Product (The Services) / Produk atau Jasa

Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi


kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan
tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang
ditawarkan.

PENGERTIAN STRATEGI PRODUK & PRODUK

Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan
yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula
dengan hal-hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya
dengan kepuasaan konsumen maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan,
jadi kepusaan konsumen haruslah menjadi dasar utama bagi perencanaan strategi
produk. Dengan demikian produsen atau penjual harus menyediakan produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen. Suatu atribut produk dapat membedakan
antara satu produk yang dipasarkan oleh perusahaan yang satu dengan produk
yang sama yang ditawarkan oleh perusahaan lain. Strategi produk yang telah
dilaksanakan oleh suatu perusahaan haruslah selalu dievaluasi apakah atribut-
atributnya betul-betul sudah cocok atau sesuai dengan selera serta keinginan
konsumen yang mana akan selalu mengalami pergeseran serta pekembangan.
Strategi produk yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu posisi
persaingan yang lebih unggul dari para pesaingnya yang disebabkan karena
strategi produk yang tepat akan menciptakan kondisi bahwa produk yang
dipasarkan itu akan dapat menjual dirinya sendiri. Oleh karena itu maka strategi
produk haruslah dilaksanakan dangan seoptimal mungkin sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia ataupun organisasi. Produk yang berhasil berarti produk yang dapat
benar-benar memenuhi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumennya.
Sebaliknya produk yang gagal adalah produk yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan serta selera konsumennya. Keberhasilan suatu produk diukur dari
kemampuan produk itu untuk memenuhi kebutuhan sejumlah manusia yang cukup
luas. Jadi dengan kata lain harus mampu memperoleh keberhasilan ekonomis yang
tinggi. Suatu produk yang baru yang akan berhasil serta akan mulai diperkenalkan
atau dilansir (lounching the new product) haruslah direncankan dengan teliti agar
nantinya dapat menjadi produk yang berhasil. Keberhasilan itu akan sangat
ditentukan oleh sifat-sifat yang terkandung dalam produk tersebut baik sifat yang
kasat mata maupun yang tidak kasat mata. Sifat-sifat produk tersebut merupakan
komponen-komponen yang membentuk disebut dengan atribut produk, yang dapat
berupa bentuknya yang manis, daya tahannya yang tinggi, warnanya yang
menarik, ataupun mereknya yang sudah terkenal bahkan bisa saja berupa
pelayanan purna jual yang berupa service atau reparasinya dsb. Keberhasilan dari
suatu produk baru yang mulai diperkenalkan atau diintroduksikan di pasar dapat
memakan waktu yang lama akan tetapi ada pula yang cepat dikenal dan disenangi
konsumen. Perjalanan hidup suatu  produk dari mulai diperkenalkan sampai mati
itu disebut “siklus hidup produk” atau “daur hidup produk” atau “product life
cycle”.

Perusahaan yang berusaha memasarkan bermacam-macam produk sering disebut


menjalankan “product portfolio” atau “portofolio produk”. Produk dapat
mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi ataupun idea. Berdasarkan
atas pengertian produk diatas , maka terdapat 3 aspek dari produk yang perlu
diperhatikan agar memudahkan dalam mempelajari strategi produk antara lain:

1. Produk inti (core product)

Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada
konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Dengan kata lain
manfaat produk yang diharapkan itulah yang merupakan produk inti, dengan
demikian tugas utama pemasaran adalah menjual manfaat inti dari produk yang
dipasarkannya. Masing-masing produk memiliki produk inti atau manfaat inti
sendiri-sendiri. Dalam membahas masalah produk inti dapat menghubungkannya
dengan suatu konsep yang dikenal sebagai konsep “ GENERIC PRODUCT “ atau
“ PANGKAL PRODUK “  yang merupakan manfaat utama atau pangkal manfaat
dari suatu produk. Suatu produk mungkin memberikan manfaat-manfaat tambahan
yang lain lagi kepada konsumen.

2. Produk yang diperluas ( augmented product)

Mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari
produk inti yang dibelinya yang dapat berupa pemasangan instalasi, pemeliharaan,
pemberian garansi serta pengirimannya. Semakin banyak manfaat yang
ditambahkan yang terkandung dalam suatu produk akan menjamin keberhasilan
produk tersebut dipasarkan. Perluasan manfaat suatu produk dapat dilakukan
dengan memahami serta kemudian menerapkan suatu konsep yang disebut konsep
“GENERIC NEED” atau “PANGKAL KEBUTUHAN”  adalah manfaat riil yang
dibutuhkan dan diharapkan oleh pembeli terhadap produk yang dibelinya itu.

3. Produk formal (formal product)

Produk yang merupakan penampilan atau perwujudan dari produk inti maupun
perluasan produk. Produk formal inilah yang lebih dikenal oleh kebbanyakan
pembeli sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangible offer dimata
konsumen. Dalam hal ini ada 5 komponen yang terdapat pada produk formal yaitu
:

- Desain / bentuk / coraknya.

- Daya tahan / mutunya.

- Daya tarik / keistimewaan.

- Pengemasan / bungkus.

- Nama merk / brand name.

Jenis-jenis atau klasifikasi produk


Berikut merupakan susunan dari klasifikasi produk yang dijelaskan sebagai
berikut:

a. Barang tahan lama

Barang yang bewujud yang biasanya untuk dipakai dalam waktu lama, misalnya
alat perlengkapan rumah tangga. Penjualan dan penawaran barang tahan lama
pada umumnya dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan pendekatan
pribadi (personal selling), memberikan penjelasam tentang keunggulan barang
yang ditawarkannya, kontinuitas supplaynya dan dalam hal ini biasanya
memerlukan banyak garansi pelayanan purna pembeli.

b. Barang tidak tahan lama

Barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi satu kali pemakaian.
Misalnya makanan dan minuman. Barang ini sering dibeli oleh karena itu haruslah
mudah didapat (banyak pengecer) dan pembeli dimotivasi untuk mencoba produk
serta membangun preferensi atau pilihannya melalui iklan yang insentif.

c. Jasa

Produk yang tidak berwujud biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh
konsumen. Perusahaan yang memasarkan jasa antara lain salon kecantikan, rumah
sakit dan universitas. Pelayanan jasa diutamakan harus menjaga mutu, kredibilitas
perusahaan pemberi jasa dan mudah menyesuaikan perkembangan.

d. Barang konsumsi

Barang yang dibeli oleh masyarakat untuk dipakai sendiri atau dikonsumsikan
sendiri guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pemasaran bagi produk ini pada
umumnya banyak mengandung aspek nonteknisnya atau banyak mengandung
sosial budaya atau generic need terhadap strategi pemasarannya baik dalam
produknya, harganya,distribusinya maupun promosinya. Dalam pembelian barang
jenis ini lebih banyak unsur emosionalnya dari pada unsur rasionalnya. Meskipun
unsur rasional tetap ada akan tetapi aspek emosional atau sosial budaya akan
sangat banyak pengaruhnya dalam proses pengambilan keputusan untuk dari para
konsumen.

ATRIBUT PRODUK

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang
menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan oleh pembeli dan apabila sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
pembelinya makaproduk tersebut akan dianggap cocok oleh konsumen serta
menjadi produk yang berhasil. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang
berwujud / tangible (berupa disain produk, bungkus, merek dsb) maupun sesuatu
yang tidak berwujud / intangble (misalnya nama baik yang sudah terkenal dari
perusahaan penghasil barang tersebut). Dengan memberikan nama merk yang
tepat akan dapat menimbulkan kesan serta image yang baik dari konsumen
terhadap produk yang kita pasarkan. Bahkan kadang-kadang image konsumen itu
muncul dari logo atau trade mark yang tergambar dalam bungkus produknya.
Disamping itu gambar logo yang menawan akan menarik perrhatian orang yang
melihatnya dan akan menjadi tertarik karenanya. Atribut yang tidak terwujud
biasanya menunjukkan aspek nonteknis sedangkan atribut berwujud
menggambarkan aspek-aspek teknis. Terdapat pula atribut yang terdiri dari
kemasan, merek, gambar logo atau trade marknya maupun labelnya sehingga
suatu produk  akan dipandang oleh konsumen berbeda dengan produk yang
dikeluarkan oleh pesaingnya. Perbedaan pandang tesebut atau persepsi konsumen
terhadap berbagai produk yang sejenis yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan
kepadanya merupakan hasil dari penglihatan serta pengalaman konsumen itu
terhadap atribut-atribut produk tersebut. Setiap produk akan memiliki atribut yang
berbeda dengan jenis produk yang lain.
Konsep produk

Konsumen akan memiliki konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu produk.
Biasanya dalam memberikan arti atau kegunaan konsumen memiliki dua macam
kegunaan yang pertama yaitu “arti  teknis”. Arti teknis atau fungsi teknis dari
suatu produk merupakan pangkal tolak dari esensi suatu produk, oleh Karena itu
maka fungsi teknik ini sering disebut sebagai PRODUK PANGKAL/ PRODUK
GENERIK (GENERIC PRODUCT). Arti atau kegunaan teknis yang kedua yaitu
“nonteknis” yang berkaitan dengan kebutuhan manusia dalam aspek sosial yang
sering dikenal sebagai aspek kebutuhan manusia atau kebutuhan pangkal
(GENERIC NEED).

Produk yang mampu memberikan arti terhadap kedua sifat tersebut akan mampu
untuk menarik konsumen dan kemudian membuat konsumen menjadi terdorong
untuk membelinya dan mereka akan dapat menjai puas sehingga terjadilah
pembelian yang berulang-ulang terhadap produk tersebut. Dalam hal semacam ini
maka produk tersebut dapat dikatakan sebagai “produk yang mampu untuk
menjual dirinya sendiri”.

Atribut produk yang bersifat teknis tercermin pada produk itu atau yang
merupakan inti dari produk , sedangkan atribut produk nonteknis dapat
ditampilkan dalam beberapa macam bentuk antara lain :

1. Desain produk

Atau bentuk produk merupakan atribut produk yang sangat penting untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik kemudian menbelinya. Atribut
produk yang akan dibahas merupakan senjata yang ampuh dalam persaingan
(competitive weapon)dengan para pesaingnya dalam mempengaruhi konsumen.
Dari berbagai atribut yang ditampilkan oleh produsen untuk mempengaruhi
konsumen tersebut sebenarnya tidak seluruh atribut itu dipertimbangkan olelh
konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tetentu. Pada
umumnya konsumen hanya akan mempertimbangkan antara 2 sampai 5 atribut
saja dalam mengambil keputusan untuk membelinya, yang disebabkan oleh faktor
yang bersifat manusiawi, dimana kapasitas atau daya pikir manusia pada
umumnya hanya akan mampu untuk mempertimbangkan antara 2 sampai 5 faktor
saja dalam memikirkan sesuatu , lebih dari 5 pada umumnya manausia sudah tidak
mampu lagi. Ada produk yang bersifat keterlibatan tinggi (high involvement
product) dan ada produk yang bersifat low involvement atau produk dengan
keterlibatan rendah. Makin tinggi keterlibatan produk ituakan semakin banyak
atribut yang kan dipertimbangkan oleh konsumen dalam dalm memutuskan untuk
membelinya. Barang-barang kemewahan akan memiliki sifat keterlibatan yang
lebih tinggi dari pada barang pelengkap. Sedangkan barang pelengkap memiliki
sifat keterlibatan yang lebih tinggi dari pada barang kebutuhan sehari-hari. Selain
itu barang yang berharga lebih mahal akan memilki sifat keterlibatan tinggi pula.
Dari berbagi atribut kita dapat membedakan menjadi dua macam yaitu atribut
yang bersifat teknis (yang memiliki asspek fisik) dan atribut yang bersifat
nonteknis (yang memiliki aspek sosial, budaya ataupun psikologis) 

2. Bungkus atau kemasan produk

Cara pengemasan/pembungkusan yang baik akan menguntungkan perusahaan


karena berbagai hal berikut:

- Bungkus yang indah/menarik akan menambah hasrat untuk membeli.

- Bungkus yang khas akan mempermudah pembeli mengingat produknya.

- Bungkus yang baik akan melindungi kualitas (mutu) produk.

- Memudahkan pengangkutan (transportasi).

- Memudahkan penyimpanan dan penyusunan di rak took (show room).


Kegiatan pengemasan harus mempertimbangkan aspek keindahan, ekonomis dan
praktis. Jika ditinjau dari aspek ekonomis pembungkusan tidak boleh
menimbulkan biaya ekstra yang berlebihan karena dapat mengakibatkan adanya
peningkatan harga jual produk yang terlalu tinggi. Dari segi keindahan (estetika)
pengemasan harus memberi kesan menarik atau dapat mensugesti pembeli agar
bersedia melekukan pembelian. Bagi perusahaan besar pada umumnya telah
memiliki disainer kemasan secara khusus, untuk mendesain kemasan produk yang
sesuai. Kemasan produk yang dibuat harus sesuai dengan sifat produknya.
Ditinjau dari aspek praktisnya, kemasan harus sederhana, mudah dibawa, mudah
pula disusun atau diletakkan di suatu tempat.

3. Merek (Brand)

Nama merk diperlukan untuk membedakan dalam memasarkan produk hasil


produksi suatu pabrik denganpabrik lain. Dapat digunakan sebagai penilaian
kualitas produk perusahaan oleh sebagian pembeli.

Trade merk (merk dagang, symbol merk) adalah sebagian dari brand yang
dinyatakan dalam bentuk symbol atau logo, disain, warna atau huruf tertentu.

Merek dapat digolongkan atas dasar beberapa hal yaitu :

- Dasar pemilikan

a. Merek produsen => merek yang dipunyai produsen

b. Merek distributor => merek yang dipunyai oleh penyalur

- Dasar geografis

a. Merek nasional => merek yang berlaku secara nasional


b. Merek internasional => merek yang berlaku untuk internasional

c. Merek regional => hanya berlaku untuk daerah tertentu

- Dasar pentingnya merek

a. Merek primer => merek untuk produk yang berkualitas tinggi dan biasanya
untuk kepentingan promosi.

b. Merek sekunder => merek yang diciptakan untuk tujuan tertentu atau sering
juga digunakan untuk menjual produk yang berkualitas rendah.

- Dasar banyaknya produk yang menggunakan merek

a. Merek individual => merek untuk satu macam produk saja.

b. Merek kelompok => merek untuk beberapa kelompok.

Keuntungan menggunakan merek bagi penjual sbb:

· Memudahkan untuk memproses pesanan

· Mendapat perlindungan terhadap cirri khas produk

· Mengetahui kesetian pembeli terhadap produknya dll.

Keuntungan pemakaian merek bagi pembeli sbb:

- Memudahkan pembeli dalam mengenal mutu produk

- Menimbulkan keseragaman mutu produk yang bermerek

- Melindungi konsumen, karena produsennya jelas


Keuntungan pemberian merek bagi masyarakat dapat berupa:

- Mutu produk biasanya lebih baik dan konsisten

- Dapat mempertinggi tingkat inovasi di dalam masyarakat

- Meningkatkan efisiensi di pihak pembeli

Alasan perusahaan tidak memakai merek pada produknya

Pertimbangan perusahaan yaitu untuk menghindari rasa tidak puas konsumen,


sebagai akibat dari harga, mutu dan pelayanan yanga tidak memuaskan konsumen.

Sifat barang => untuk produk yang sulit dibedakan dengan produk sejenis dengan
perusahaan lain.

Strategi untuk memperluas merek

Suatu strategi untuk memperluas merek adalah usaha  untuk menggunakan suatu


nama merek yang sudah terkenal untuk meluncurkan modifikasi produk atau
produk baru.

Strategi aneka merek

Pengembangan dua atau lebih merek oleh produsen untuk kategori produk yang
sama. Penggunaan aneka merek mempunyai beberapa alasan yaitu:

-  Pengusaha atau pabrik akan dappat memperoleh lebih banyak ruanga atau
etalase penjualan, sehingga dapat mengikat pengecer (retailer) pada merek
perusahaan.

-  Sebab beberapa konsumen setia pada suatu merek


-  Sebab penciptaan merek baru dapat meningkatkan efisiensi dalam organisasi
perusahaan.

Proses pemilihan nama merek

Nama merek harus menunjukkan suatu manfaat dan kualitas produk yang
bersangkutan, harus mudah di ucapkan, dikenal dan diingat, harus mudah
dibedakan(jadi sungguh khas), harus mudah diterjemahkan ke bahasa-bahasa
asing, harus di daftarkan agar memperoleh perlindunga hokum,dan harus unik
serta tidak boleh sama dengan merek perusahaan lain yang sudah terdaftar.

1. Label

Merupakan bagian dari sebuah produk yang berupa keterangan/ penjelasan


mengenai barang tersebut atau penjualnya. Label dapat dibedakan 3 macam yaitu:

-  Brand label => label yang semata-mata sebagai brand (merek)

-  Grade label => label yang menunjukkan tingkatan mutu tertentu dari suatu
produk

-  Descriptive label (imformative) => label yang menggambarkan tentang cara


penggunaan, formula atau kandungan isi, pemeliharaan, hasil kerja dari suatu
produk dan sebagainya.

B. PENENTUAN POSISI PRODUK


Kemampuan manajemen menentukan posisi produknya di pasar merupakan factor
yang turut berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba. Dalam menentukan posisi produk manajemen harus memperhatikan produk-
produk lainnya, terutama produk pesaing potensial. Penentuan posisi produk yang
tepat akan memberikan gambaran tentang kedudukan produk yang dipasarkannya
dalam peta persaingan dengan produk-produk lainnya di pasar. Peta posisi produk
itu akan menggambarkan pula kekuatan serta kelemahan produk dengan
dibandingkan dengan produk pesaingnya. Dengan demikian maka akan
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan bersaing secara efektif di pasar.
Adapun cara menguasai atau mengenal peta posisi produk ada beberapa cara
yaitu:

· Perlu mengetahui atribut yang dominan yang menjadi pertimbangan konsumen


dalam memilih produknya.

· Perlu mengetahui posisi atribut produk kita dibandingkan dengan atribut yang
sama dari produk pesaing

· Perlu mengetahui jumlah penjualan dan pangsa pasar produk bagi produknya

· Perlu mengetahui kedudukan produk dan produk pesaing di pasaran yang sama.

C. DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)

1. Tahap Perkenalan

Pada masa ini produk tersebut baru diperkenalkan oleh pengusaha kepada
masyarakat. Pada masa/tahap perkenalan ini tentu saja akan berlangsung lama
karena memang sukar untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen
sehingga masyarakat akan menjadi kenal dengan produk tersebut. Seringkali
produk tersebut diperkenalkan kepada masyarakat akan tetapi tidak banyak
anggota masyarakat yang mengetahui akan kehadiran produk tersebut sehingga
yang mengenalnya hanya sebagian kecil masyarakat.

2. Tahap Pertumbuhan

Setelah banyak anggota masyarakat yang mengenal akan produk itu maka
diharapkan masyarakat tersebut akan menjadi menyenangi produk tersebut dan
apabila hal ini terjadi maka produk produk tersebut akan berada pada tahap
pertumbuhan. Tahap ini ditandai dengan adanya jumlah penjualan yang meningkat
terhadap produk tersebut, itulah sebabnya lalu disebut sebagai thap perkembangan
atau tahap pertumbuhan. Pada tahap ini ditandai atau mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:

- Para pemakai awal mengadakan pembelian ulang dan diikuti oleh pembeli-
pembeli potensial

- Tingkat laba tinggi, sehingga menarik pesaing masuk dalam bisnis. Pesaing
biasanya membuat produk dengan cirri khas.

- Harga tetap atau naik sedikit, karena naiknya permintaan dengan pesat

- Biaya promosi tetap atau sedikit naik untuk melawan pesaing atau mendidik
pasar

- Penjualan meningkat secara tajam, sehingga jumlah laba besar

- Biaya produksi per unit turun berkat pengaruh kurva pengalaman

Pada dasarnya suatu perusahaan ingin mencapai pertumbuhan pasar secepat


mungkin. Untuk tujuan itu ada beberapa strategi yang dapat digunakan yaitu:
- Penyempurnaan mutu, model dan cirri khas produk baru

- Memasuki segmen pasar dan saluran distribusi yang baru

- Perusahaan mengalihkan pesan iklannya dari sekedar kesadaran konsumen


menjadi keyakinan dan pembelian produk oleh konsumen

- Menurunkan harga, untuk menarik pembeli yang peka terhadap perubahan harga.

Tahap Kedewasaan

Tahap ini menunjukkan adanya kejenuhan dimana masyarakat atau konsumen


sudah jenuh sehingga akan menjadi sukar untuk meningkatkan penjualan produk
tersebut. Oleh karena itu maka pada tahap ini grafik penjualan pada siklus
kehidupan produk itu tidak sepesat seperti tahap sebelumnya. Pada tahap ini bagi
perusahaan yang lemah akan meninggalkan pasar. Sedangkan untuk perusahaan
yang kuat atau raksasa tetap dapat bertahan, selanjutnya manager produk harus
sudah mulai mengadakan persiapan untuk mempertimbangkan strategi-strategi
yang baru dalam hal ini sebagai berikut:

Modifikasi Produk

Dalam hal ini manager produk harus mempertimbangkan kembali tentang mutu
produk, cirri khas produk, gaya atau corak produk. Modifikasi produk ini
dilakukan agar memakai penarik baru dan penggunaan yang lebih besar.
Penyempurnaan mutu produk bisa dalam hal daya tahannya, keandalannya,
kecepatannya, ataupun rasanya.

Modifikasi Pasar

Dalam hal ini manager harus mencari pemakai baru, menambah segmen pasar,
meningkatkan pemakai yang sudah ada dan menentukan kembali posisi
produknya.
Modifikasi Marketing Mix

Misalnya menurunkan harga dengan harapan menarik konsumen baru dan


pelanggan dari pesaing. Atau meningkatkan periklanan dan promosi penjualan
yang lebih menarik dengan jalan memberikan undian atau sayembara. Selain itu
juga dapat menyempurnakan pelayanan yang lebih disempurnakan.

Tahap Penurunan

Dalam tahap ini masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut
sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan terjadi apabila
pengusaha tidak mampu lagi untuk mempertahankan produknya pada tahap
kedewasaan.  Beberapa factor yang menyebabkan penurunan penjualan pada tahap
ini yaitu:

- Faktor kemajuan teknologi

- Factor perubahan selera konsumen

- Factor ketatnya persaingan dalam negeri atau luar negeri.

Menurunnya penjualan berarti juga menurunnya laba, sehingga banyak


perusahaan akan keluar dari pasar pada tahap ini. Sedangkan bagi perusahaan
yang tetap bertahan akan mengurangi produksinya. Pada tahap ini juga ditandai
dengan mengurangi anggaran promosi, menurunkan laba

PORTOFOLIO PRODUK

Suatu analisis yang hampir sama dengan analisis daur hidup produk,
perbedaannya adalah dalam analisis portofolio produk kita menganalisis
kehidupan produk untuk seluruh jenis produk yang dipasarkan oleh perusahaan
secara keseluruhan bersama-sama dalam satu analisis sehingga dari sekian banyak
produk yang dipasarkan itu akan ada produk yang sedang berada pada posisi
tertentu dan yang lain posisinya berbeda lagi. sedangkan daur hidup produk kita
hanya menganalisis kehidupan produk hanya untuk satu jenis produk saja. Tahap-
tahap dalam analisis portofolio produk ada 4 macam yaitu:

- Tahap Anak Bawang (under-dog) merupakan suatu tahap yang menunjukkan


keadaan atau posisi suatu produk yang sedang diperkenalkan oleh suatu
perusahaan seperti halnya tahap perkenalan dalam analisis daur hidup produk.
produk yang berada pada posisi ini adalah produk yang potensi pasarnya masih
rendah (karena memang belum nampak sebab baru diperkenalkan di pasar) dan
kemampuan perusahaan untuk mengeksploitasikannya pun juga masih rendah.

- Tahap TandaTanya (question mark) merupakan kondisi dimana potensi pasar


produk itu sudah cukup tinggi tetapi pengusaha tidak atau belum meningkatkan
kemampuannya untuk mengeksploitasikannya, sehingga kemampuannya masih
rendah. Posisi ini disebut tanda Tanya karena memang dalam tahap ini terjadilah
pertanyaan besar bagi pengusaha untuk berani tidaknya meningkatkan
kemampuan eksploitasinya tentu saja dengan cara menambah investasi yang akan
menyedot dana cukup besar.

- Tahap Bintang (star) yang menduduki bintang lapangan. Posisinya akan


menyenangkan pengusaha yang memasarkannya,akan tetapi juga akan banyak
diinjar para lawan bisnisnya atau pesaing-pesaing bisnisnya untuk direbutnya.
Perebutan pasar itu akan mengakibatkan persaingan yang tentu saja harus
diantisipasi oleh pengusaha dan harus dipertahankan dengan segala daya dan tentu
saja dana. Keuntungan yang tinggi justru diperoleh oleh perusahaan apabila dia
berhasil bertahan dan para pesaingnnya tersingkir.
- Tahap Sapi Perah (cash cow) merupakan posisi dimana produk tersebut dalam
kedudukannya maka akan menyumbangkan keuntungan yang sangat tinggi kepada
perusahaan.

PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Penciptaan produk baru meliputi 3 hal yaitu:

- Produk yang sama sekali baru dan belum pernah ada merupakan masalah ynag
paling kompleks dan mengandung resiko yang paling besar pula.

- Perubahan desain (redesign) untuk mengantisipasi kejenuhan pasar dan untuk


memperbaharui model agar selalu tampak “up to date”

- Pembungkusan (packaging) yang seringkali konsumen justru tertarik pada


produk yang memiliki bungkus yang lebih menarik dari pada produk yang sama
tetapi bungkusnya jelek.

Strategi pengembangan produk baru, dalam hal ini terdapat 2 cara yang dapat
ditempuh oleh perusahaan untuk mendapatkan produk baru. Cara pertama yaitu
melalui perolehan (aquistion) dengan cara membeli suatu perusahaan. Sedangkan
cara yang kedua dengan jalan mengembangkan produk baru (new product
development) melalui pembentukan bagian penelitin dan pengembangan produk
dalam perusahaan yang bersangkutan.

Produk baru dapat diartikan sebagai berikut :

-Produk asli yaitu betul-betul produk baru,

- Produk yang disempurnakan,


- Produk yang dimodifikasi dan

- Prodk dengan merek baru.

Alasan-alasan kegagalan suatu produk di pasar pada umumnya sebagai berikut :

- Eksekutif tingkat tinggi mungkin memaksakan gagasan produk baru, walaupun


menurut hasil riset produk tersebut tidak menguntungkan untuk dikembangkan.

-Gagasan produk baik, tetapi pengestimasiannya terlalu tinggi.

- Produk yang dihasilkan/ dirancang tidak sesuai dengan yang direncanakan.

- Strategi pemasarannya tidak tepat, yaitu tidak dibarengi denganiklan yang efektif
dan kemugkinan harga ditetapkan terlalu tinggi.

- Biaya pengembangan produk terlalu tinggi dariyang diperkirakan dan para


psaing menyerang balik denga lebih gencar.

Dalam masa depan pengembangan produk baru yang berhasil saat ini, belum tentu
akan berhasil di masa depan karena hal-hal-berikut :

- Kekurangan gagasan pokok baru yang penting

- Pasarnya mungkin terpecah-pecah, karena tajamnya persaingan

- Meningkatnya kendala, baik yang berasal dari peraturan pemerintah maupun


yang berasal dari norma sosial

- Mahalnya pengembangan produk baru


- Kekurangan modal

- Pendeknya umur siklus produk yang berhasil tersebut atau dengan kata lain
produk cepat menjadi kuno (out of date)

DIVERSIFIKASI PRODUK

Produk yang terdivikasi produk secara luas akan dapat menghasilkan berbagai
manfaat bagi perusahaan, yaitu :

Stabilitas keuntungan

diversi produk tentu saja akan menimbulkan stabiltas keuntungan,karena setiap


produk tentu saja akan selalu memiliki fluktuasi penjualan.semakin banyak jinis
produk yang kita hasilkan tentu dapat saling tolong menolong dati berbagai jenis
produk yang terdivikasi tersebut akan berjalan dengan efektit.kondisi tersebut
akan menimbulkan adanya stabilitas keuntungan dan kemudian tentu akan
menciptakan stabilitas usaha kita.

Portofolio produk

produk yangterdifikasi akan membentuk portofolio produk,yakni adanya adanya


produk yang beranekaragam jenisnya dan semua jenis produk itu akan salng
membantu dalam menciptakan imageatau citra bagus bagi perusahaan yang
menghasilkannya.

Gejala diversitas

gejala diversitas adalah suatu keadan dimana  ada berbagai besaran yang berbeda-
beda besarya dan masing masing besarnya itu memili panjang masa umur yang
berbeda beda pula.
B. Price / Harga

Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi
pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan
harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan
pelayanan, serta persaingan.

Penetapan Harga (Price) merupakan salah satu elemen yang terdapat dalam bauran


pemasaran (marketing mix) yang berkenaan langsung dengan kebijakan strategis
dan taktis mengenai tingkat harga, struktur diskon, dan syarat pembayaran.

Menurut Philip Kotler “price is the amount of money charged for a product or
service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange
for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah
uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga
adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa.

Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa harga merupakan sejumlah uang yang
harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk yang dibeli. Dengan
harga inilah seseorang akan membuat sebuah keputusan dalam mengorbankan
waktu dan uangnya untuk mendapatkan pro duk layanan yang sesuai dengan
manfaat yang ditawarkan.

Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan


pemasukan perusahaan. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan
biaya (charging)merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan
dengan kemampuan pengguna.”

Menentukan kebijakan harga memang penting dilakukan, karena selain akan


berpengaruh secara langsung terhadap pendapatan perusahaan, juga akan
berpengaruh terhadap daya saing atas kompetitor.

Banyak metode untuk menentukan harga jual produk, namun secara umum


terdapat tiga cara dalam pelaksanaan penetapan harga yakni :

1. Cost Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan biaya)

Merupakan cara paling umum yang banyak digunakan oleh perusahaan, yakni


dengan penetapan harga jual berdasar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
produksi dan menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya. Terdapat
tiga kelompok dalam melakukan penetapan harga model ini yakni :

Cost Plus Pricing Method (Metode Penetapan Harga Biaya-Plus), yakni penetapan


biaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan produksi. Penghitungannya dengan
cara harga jual per unit produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per
unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba yang dikehendaki. (Rumus: Biaya
Total + laba = Harga jual)Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-
Up), merupakan penetapan harga yang dilakukan hanya dengan menambah laba,
cara ini banyak dilakukan oleh pedagang perantara karena mereka tidak ada biaya-
biaya produksi.(Rumus: Harga Beli + MarkUp = Harga Jual)Target
pricing, merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat
pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.
2. Demand-Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan
kebutuhan/permintaan)

Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing adalah Penentuan


harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan
keinginan konsumen. Demand-oriented pricing mendasarkan kepada tingkah
laku demand, misalnya harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah
bilamana demand lemah.

Untuk menanggapi aneka macam konsumen yang mengiinginkan suatu produk,


maka cara yang biasa ditempuh adalah dengan mengadakan diskriminasi harga.
Macam-macam diskriminasi harga yang dapat dilakukan misalnya adalah
diskriminasi terhadap teritorial (wilayah), kelompok customer (pelanggan), Waktu
dan kualitas atau bentuk produk.

3. Competition Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan


persaingan)

Competition oriented pricingmerupakanmerupakan penetapan harga yang


didasarkan kepada harga yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama
untuk produk-produk yang bersifat homogen. Beberapa metode penetapan harga
yang dapat disebutkan sebagai berikut:

- Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha


menetapkan harga setingkat dengan rata - rata industri.

- Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang
diajukan oleh pesaing.
Ada banyak tujuan dalam penetapan harga produk sebelum dilempar ke pasaran.
Berbagai kemungkinan tujuan trsebut misalnya untuk penetrasi pasar baru, market
skimming, mempercepat pemasukan uang tunai, memenuhi target laba maupun
promosi product line. Apapun tujuannya, penetapan harga produk perlu dilakukan
sejak awal karena juga merupakan salah satu fungsi yang penting dalam
pemasaran.

C. Place / Lokasi Usaha

Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang,


tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik,
namun biaya sewa rental dari tempat tersebut juga harus diperhitungkan sebagai
konsekuensi dari kemudahan akses ke konsumen.

Salah satu elemen Tempat (place)yang masuk dalam 7P Marketing mix bukan


hanya diartikan sebagai tempat dimana usaha dijalankan, namun lebih luas lagi
dimana “place” tersebut merupakan segala kegiatan penyaluran produk berupa
barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen (distribusi).

Menurut Philip Kotler distribusi adalah : “The various the company undertakes to
make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan
tersedia untuk konsumen sasaran. Sedangkan Boom dan Bitner (dalam Dias &
Shah, 2009:318), mereka menyebutkan bahwa lokasi pemasaran, terdapat
beberapa pemain yang terlibat di dalamnya, yaitu marketing intermediary, channel
of distribution, agen atau broker, wholesaler dan retailer,serta logistik dan
transportasi.
JIka mengacu dari kedua pendapat diatas, fungsi distribusi disini tak lain adalah
untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat. Berbagai saluran distribusi ini merupakan sebuah
perangkat yang saling terkait satu sama lainnya dalam proses penyediaan
produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi.

Dalam saluran distribusi, semakin banyak perangkat yang digunakan


biasanya akan mampu menjangkau populasi yang lebih luas. Semakin mudah
produk didapatkan berarti proses distribusi semakin baik, dan penjualan produk
berpeluang besar untuk meningkat. Untuk itulah saluran distribusi penting
direncanakan dengan matang oleh pemasar.

Pemilihan saluran distribusi

Pemilihan saluran distribusi secara tepat memang harus dilakukan sejak dalam
rencana, untuk mendapatkan hasil yang akurat biasanya para pemasar akan
melakukan survey ataupun riset terlebih dahulu. Beberapa bahan pertimbangan
yang bisa dijadikan acuan untuk pemilihan saluran disitribusi ini misalnya sifat
pembeli, sifat produk, sifat perantara, sifat pesaing dan lain sebagainya.

Sifat pembeli merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai. Sifat-sifat tersebut bisa
berupa perilaku para konsumen dalam mendapatkan produk, bagaimana kebiasaan
belanjanya, frekuensi pembelian, letak geografisnya, dan lain-lain. Dari sifat
pembeli yang berbeda tentu perusahaan akan mementukan saluran distribusi yang
berbeda.

Sifat produk yang didistribusikan juga menjadi salah satu faktor penentu dalam
memilih saluran distribusi. Jika barang mudah rusak tentu akan menggunakan
sarana distribusi yang berbeda dengan barang yang kuat. Barang-barang yang
masa kadaluwarsanya singkat (misal produk makanan) tentu akan berbeda cara
menangani distribusinya. Sifat produk lainnya misalkan terkait dengan ukuran,
harga, dan sebagainya.

Tak hanya sifat pembeli dan produk, sifat perantara-pun juga bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk pemilihan saluran distribusi, karena biasanya para perantara
juga berfungsi sebagai pemasar, melakukan penyimpanan, pengangkutan,
penjualan, pembelian dan sebagainya. Dalam kasus tertentu biasanya produsen
justru melibatkan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.

Cara distribusi yang dilakukan kompetitor juga bisa dijadikan pertimbangan oleh
perusahaan dalam melakukan distribusi produknya. Hal ini terkait dengan
kompetisi produk agar lebih cepat dan tepat sasaran ddibanding dengan pesaing
yang ada. Jika produk yang akan dipasarkan adalah produk baru, maka harus
dapat memunculkan strategi-strategi khusus agar dapat menrik perhatian cari
calon konsumen.

Menentukan saluran distribusi produk sejak awal memang sangat penting. Dengan
memperhatikan berbagai sifat dan karakteristik konsumen, produk, perantara,
lingkungan dan yang lainnya, tentu akan bisa mendapatkan saluran distribusi yang
tepat dan efektif.

D. Promotion / Strategi Promosi

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya


menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak
yang dapat mempengaruhi pembelian.

Promosi Pemasaran adalah elemen penting marketing mix yang mempunyai


peranan untuk mengkomunikasikan barang dan jasa kepada pasar sasaran.
Pemasar harus bekerja keras untuk mangkomunikasikan posisioning produk dan
jasa kepada target pasar. Sebagai contoh McDonald mempunyai posisioning food,
community dan enjoyment. Audi posisioningnya pada kendaraan berteknologi dan
pengalaman selama berkendara.

Aktivitas promosi bisa dilakukan dalam beberapa hal diantaranya adalah personal


selling, sales promotion, public relations, direct marketing, trade fair and
exhibitions, advertising dan sponsorship.

Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka, yang


ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua pihak (William g.
Nickels). Dalam personal selling, terjadi komunikasi langsung antara sales person
dengan calon pembeli, dimana sales person mengkomunikasikan produk dan jasa
kepada calon pembeli.

Sales promotion adalah aktivitas promosi dengan cara menggunakan beberapa


insentif untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan
jumlah pembelian produk pelanggan. Melalui promosi penjualan biasanya 
perusahaan ingin mengenalkan produk baru, meningkatkan jumlah pembelian
pelanggan dan menyerang promosi produk pesaing. Misalnya “buy one get one”,
pembelian dalam jumlah tertentu mendapatkan hadiah atau potongan harga.
Public relations adalah suatu usaha yang direncanakan secara terus-menerus,
dengan sengaja untuk membangun serta mempertahankan hubungan antara
organisasi bisnis dan lingkungannya (masyarakat). Perusahaan menggunakan
strategi public relation untuk tujuan jangka panjang membangun citra positif
perusahaan.

Direct marketing adalah aktivitas promosi dalam bentuk penjualan langsung


kepada pembeli tanpa melibatkan perantara atau distributor. Sarana yang
digunakan biasanya adalah tele marketing, mailing list atau email marketing.
Direct marketing bekerja dengaan mengelola data base pelanggan.

Trade fair and Exhibitions merupakan pendekatan yang baik untuk


mengumpulkan kontak pelanggan -pelanggan baru, atau dalam istilah sales
disebut pencarian prospek customer. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun
awareness dan mendorong pelanggan untuk melakukan testing produk (trial).

Advertising merupakan pendekatan promosi dengan cara mengiklankan produk


dan jasa pada media periklanan seperti koran, majalah,televisi, radio, website dan
media sosial. Aktivitas ini bertujuan untuk membangun awareness, attitude,
menyampaikan informasi tentang produk dan jasa untuk  mendapat respon dari
target pasar.

Sponsorship adalah pendekatan promosi yang diwujudkan dalam bentuk


partisipasi dan dukungan perusahaan dalam sebuah kegiatan dan event tertentu.
Perusahaan berpartisipasi untuk kegiatan yang mempunyai tujuan selaras dengan
nilai-nilai perusahaan. Misalkan sponsorship produk olahraga pada event
kejuaraan badminton, atau event olahraga lainnya.
E. People / Sumber Daya Manusia (SDM)

People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang


membutuhkan sumber daya dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen
terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar
dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.

Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju tidaknya sebuah


perusahaan. Tak dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan penting dalam
membuat suatu kemajuan atau bahkan kemunduran dari suatu perusahaan. Inilah
mengapa berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk mencari kandidat pekerja
terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih untuk menyewa pihak pencari kerja
independen yang sudah ahli dalam mencarikan kandidat pekerja bagi perusahaan.

Selain itu, persaingan yang semakin ketat juga menuntut tiap perusahaan
memperlakukan para pegawai atau karyawannya sebagai asset perusahaan yang
berharga. Kultur kerja yang menarik dan cenderung santai biasanya dijadikan nilai
lebih yang dibanggakan oleh suatu perusahaan untuk membuat para pekerjanya
loyal dan maksimal dalam bekerja.

Berikut adalah perlakuan yang diterapkan oleh perusahaan yang berkultur kerja
baik. Anda mungkin juga ingin menerapkannya di perusahaan Anda agar pekerja
Anda lebih loyal dan maksimal dalam bekerja bagi perusahaan:

Perusahaan menyediakan sarana dan pimpinan-pimpinan tim yang mampu


meningkatkan atau mengembangkan kemampuan kerja karyawannya, tidak hanya
memacu karyawan untuk memenuhi targetPerusahaan berlaku adil terhadap setiap
karyawan tanpa kecualiPerusahaan melakukan kewajibannya dan menghargai hak
karyawannyaPerusahaan memberikan apresiasi bagi karyawan yang telah bekerja
dengan baik

Hasil yang akan didapatkan oleh setiap perusahaan dengan menjadikan para
karyawannya sebagai aset berharga adalah mendapatkan performa yang baik
maupun loyalitas tanpa batas dari karyawannya. Hal ini yang akan menjadikan
suatu perusahaan kokoh (kuat teamwork-nya) dan mendapatkan citra baik pula di
masyarakat. Selain itu, kultur kerja yang baik juga dapat jadi daya tarik tersendiri
bagi calon pekerja potensial lainnya.

F. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis

Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses


penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan
jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality
assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem
dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi,
berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

Proses yang dimaksud adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait
yang kemudian bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pada
perusahaan produsen, pelaksanaan ini dapat dilaksanakan oleh manusia atau mesin
dengan menggunakan berbagai sumber daya yang ada. Apa yang perlu
diperhatikan dari proses adalah kesabaran, konsistensi, dan kontinuitas Anda
dalam mengelola atau mengembangkan bisnis Anda. Selain itu, ada satu elemen
penting dalam pengembangan bisnis Anda yang tak kalah penting, yaitu
pembuatan SOP yang jelas bagi sistem kerja di perusahaan Anda dan Anda perlu
mengkomunikasikannya dengan baik pada seluruh pegawai Anda agar mereka
dapat melaksanakan seluruh SOP-nya dengan baik tanpa kendala.

G. Packaging / Physical Evidence / (Kemasan / Bukti Fisik Perusahaan)

Unsur berikutnya dalam marketing mix adalah packaging. Coba tinjau kembali
secara kritis semua aspek visual dari perusahaan Anda. Ingat, orang membentuk
kesan pertama mereka tentang Anda dalam 30 detik pertama melihat Anda atau
dengan melihat beberapa elemen dari perusahaan Anda. Perbaikan kecil dalam
kemasan atau tampilan eksternal dari produk maupun layanan Anda seringkali
dapat menyebabkan reaksi yang sama sekali berbeda dari pelanggan Anda. Reaksi
tersebut bisa jadi penentu.

Sehubungan dengan kemasan perusahaan Anda, produk atau layanan Anda, Anda
harus memikirkan segala hal yang dilihat pelanggan sejak kontak pertama yang
mungkin terjadi dengan perusahaan Anda hingga sepanjang jalan dan proses
pembeliannya.

Kemasan mengacu pada cara produk atau layanan Anda muncul dari luar.
Kemasan juga mengacu pada orang-orang di perusahaan Anda dan bagaimana
mereka berpakaian dan berperilaku saat berinteraksi dengan pihak luar. Ini juga
bisa mengacu pada kantor Anda, ruang tunggu Anda, brosur Anda, korespondensi
Anda dan setiap elemen visual tentang perusahaan Anda. Semuanya penting.
Semuanya bisa menentukan kesuksesan marketing Anda. Semuanya itu dapat
memengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan Anda kepada brand Anda.

Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi


persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang
memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk
lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung.

Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan


memperhatikan ambiencesehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung
dan dapat membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat
utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.

Manfaat Marketing Mix

Strategi ini dapat menjadi kesatuan yang luar biasa bermanfaat bagi bisnis Anda
apabila Anda dapat menjalankan keseluruhan teknik marketing mix tanpa
terkecuali dan juga memiliki tingkat kontinuitas pelaksanaannya yang
bagus.Kontinuitas tersebut berarti keseluruhan strategi yang terdapat di dalam
marketing mix ini terus-menerus Anda terapkan, evaluasi hasilnya, perbaiki lagi
ke depannya apabila ada kekurangan yang terdapat di penerapan sebelumnya,
terus-menerus ditingkatkan hingga mencapai target pemasaran seperti yang Anda
inginkan.

Perusahaan apapun, baik perusahaan yang beroperasi di skala besar maupun


perusahaan yang beroperasi di skala kecil pasti memiliki target sama yaitu
keuntungan bisnis. Hal yang sama juga berlaku dari segi jenis produksi, baik
perusahaan yang menyewakan jasa maupun perusahaan yang menjual produk. 
Tetapi memang tak hanya berorientasi pada penghasilan keuntungan yang didapat,
tentunya perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atau
pelanggannya. Hingga kini, hampir semua jenis perusahaan berlomba-lomba
memberikan user experience yang memuaskan customer/ klien mereka. Mereka
kerap melakukan pengembangan produk dan layanan lewat inovasi-inovasi yang
didasarkan pada kebutuhan user. Selain itu, mereka terus mencari-cari strategi
bisnis apa yang paling jitu untuk mensukseskan bisnis mereka.

Memang ada banyak sekali jenis strategi bisnis, baik dalam kaitannya dengan
customer engangement semacam customer service, maupun strategi pemasaran
demi penjualan yang meningkat. Marketing mix ini sendiri tergolong ke dalam
strategi pemasaran. Strategi bisnis satu ini menjadi penting untuk dilakukan Anda
atau perusahaan Anda karena marketing mix ini sebenarnya merupakan suatu
pokok pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan apakah akan
membeli atau menyewa suatu produk maupun jasa yang Anda tawarkan.

Jika suatu perusahaan tidak peka soal apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh
konsumennya, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan itu akan kehilangan
banyak kesempatan dalam menjaring konsumen. Akibatnya, produk atau jasa mau
sebagus atau seinovatif apapun akan menjadi sia-sia saat ditawarkan.

Itulah mengapa Anda wajib memiliki wawasan marketing seperti marketing mix
yang sedang kami bahas. Marketing sendiri berarti proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia.

Marketing sangat memengaruhi keberhasilan atau kesuksesan dari suatu


perusahaan, terutama untuk bisa bertahan di dalam persaingan yang ketat dengan
para kompetitornya. Jadi, suatu strategi marketing dilakukan untuk membuat
sebuah pemasaran yang berhasil membuat orang-orang menginginkan atau
“merasa membutuhkan” produk maupun jasa yang telah Anda tawarkan.
Apabila strategi marketing yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu
memasarkan produk dan jasanya dengan baik alias berhasil, hal ini akan
berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Dapat dikatakan
bahwa marketing sebenarnya merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan.
Anda sendiri pasti mendengar atau melihat ada banyak perusahaan yang
berlomba-lomba mencari kandidat pekerja yang terbaik untuk ditempatkan di
departemen marketing mereka.

Anda mungkin juga menyukai