Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 13 Kelas J

1. Ahsan Maulana Fazri 042011233182


2. Nur Kholis 042011233183
3. Aulia Nur Aldina 042011233184
4. I Komang Cahya Surya Negara 042011233185

Diskusi Topik

1. Apa tujuan dan manfaat dari klasifikasi produk?


Tujuan utama dari pengelompokkan dan pengklasifikasian produk barang adalah untuk
memudahkan pengelolaannya. Bagi pihak produsen atau penjual, pengklasifiakasian
barang akan memudahkan dalam 5 hal :
 Pertama, dilihat dari manfaat dasar yang dimiliki produk untuk ditawarkan kepada
para konsumen.
 Kedua, dilihat dari bentuk dasar yang dimiliki produk, apakah bisa dirasakan oleh
panca indera atau tidak.
 Ketiga, produk tersebut merupakan rangkaian atribut dan berada dalam kondisi
yang diharapkan konsumen sebelum akhirnya membeli produk tersebut.
 Keempat, terdapat poin yang menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan oleh
satu produsen dengan kompetitor lain.
 Kelima, di masa depan akan ada perubahan bentuk yang akan dialami oleh produk
tersebut.
Kelas produk yang berbeda diarahkan pada pasar sasaran yang berbeda pula kebutuhan
dan keinginan mereka yang beragam. Klasifikasi produk sangat menentukan apa macam
distribusi, promosi, dan harga yang sesuai dalam memasarkannya.
Produk dapat dikelompokkan menjadi dua kategori umum: konsumen dan bisnis (juga
disebut produk bisnis-ke-bisnis atau industri). Produk yang dibeli untuk memenuhi
kebutuhan pribadi dan keluarga merupakan produk co nsumer. Produk yang dibeli oleh
bisnis untuk dijual kembali, untuk membuat produk lain, atau untuk digunakan dalam
operasi perusahaan adalah produk bisnis. Barang yang sama dapat menjadi konsumen dan
produk bisnis, tergantung pada penggunaan akhir pembeli. Bola lampu adalah produk
konsumen saat Anda menggunakannya di rumah Anda, tetapi merupakan produk bisnis
jika Anda membelinya untuk digunakan di sebuah kantor.

2. Pada prinsipnya, hampir semua produk mengalami product life-cycle, di mana tahap
awal siklus dimulai dari fase introduction dan berakhir pada fase decline. Setiap
produsen harus memerhatikan product life-cycle atas produk-produknya agar tetap
eksis di pasar. Bagaimana cara produsen untuk mempertahankan produknya saat
produknya sudah berada dalam fase decline?
 Periklanan, bertujuan untuk menggaet konsumen baru dan berusaha
mempertahankan loyalitas konsumen lama.
 Menurunkan harga, bertujuan untuk menjaga daya saing produk dan menarik
konsumen baru.
 Penambahan nilai (adding value), menambahkan fitur baru pada produk saat ini dan
adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi
 Memperluas pasar, menjual produk-produknya pada pasar non-tradisional, seperti
melakukan ekspor ke luar negeri
 Memperbarui dan memodifikasi kemasan, bertujuan untuk memberikan
penyegaran pada produk agar memikat konsumen, contohnya mengganti kemasan
pada produk dengan warna yang lebih cerah dan segar.

3. Sebut dan jelaskan proses pengembangan produk baru!


Proses pengembangan produk baru memiliki tujuh tahap, yaitu :
1) Penciptaan Ide Produk atau Idea Generation
Fase ini meliputi pencarian untuk ide produk yang akan membantu perusahaan
mencapai sasarannya. Walaupun beberapa organisasi mendapatkan idenya hampir
kebetulan, perusahaan mencoba untuk memaksimalkan efektivitas pendekatan
sistematika pengembangan untuk penciptaan ide produk baru.
2) Penyaringan Ide atau Screening
Pada fase screening, ide yang tidak sesuai atau yang tidak cocok dengan sumber
daya dan sasaran ditolak. Di fase ini, manajer perusahaan mempertimbangkan
apakah organisasinya memiliki staf dengan ahli yang benar untuk mengembangkan
dan mengusulkan pasar produk.
3) Pengujian Konsep atau Concept Testing
Pengujian ide adalah fase di mana ide produk disajikan atau ditunjukan untuk
menjadi sampel dari pelanggan potensial melalui tulisan atau deskripsi lisan atau
gambar untuk menentukan sikap dan intensitas pembeliaan awal. Perusahaan dapat
menguji satu atau bebeapa konsep saat mengembangkan ide produk.
4) Analisis Bisnis atau Business Analysis
Analisis bisnis menghasilkan ide sementara mengenai potensi kinerja finansial
produk, termasuk profitabilitas. Saat tahap ini, perusahaan mempertimbangkan
bagaimana produk baru, jika diperkenalkan, akan mempengaruhi semua penjualan,
biaya, dan keuntungan.
5) Pengembangan Produk atau Development Product
Pada fase ini, perusahaan harus mencari tahu secara teknis apakah mereka layak
untuk memproduksi produk dan jika produk bisa dibuat dengan biaya yang kecil
untuk perusahaan menghasilkan keuntungan. Jika ide produk sampai di tahap ini,
ide produk tersebut akan diubah menjadi prototype atau model kerja.
6) Uji Pemasaran atau Test Marketing
Test Marketing adalah pengenalan terbatas produk di beberapa kota yang
menggambarkan atau mewakili target pasar yang diharapkan. Ini bertujuan untuk
menentukan reaksi kemungkinan pembeli.
7) Komersialisasi atau Commercialization
Saat komersialisasi, perusahaan menyelesaikan rencana untuk pembuatan dan
pemasaran total dan juga mempersiapkan proyeksi anggaran. Pada bagian awal dari
fase komersialisasi, manajemen pemasaran menganalisis hasil dari pengujian
pemasaran untuk menentukan perubahan penting di marketing mix.

4. Apa itu Branding keluarga dan keuntungan apa yang didapatkan dari Branding
Keluarga?
Branding keluarga adalah strategi di mana perusahaan menggunakan merek yang sama
untuk semua atau sebagian besar produknya. Sony, Dell, IBM, dan Xerox menggunakan
branding keluarga untuk campuran produk mereka. Keuntungan utama dari branding
keluarga adalah bahwa keberhasilan promosi untuk setiap item yang membawa merek
keluarga dapat membantu semua produk lainnya dengan nama merek yang sama. Selain
itu, produk baru memiliki head-start ketika nama merek sudah dikenal dan diterima oleh
pelanggan.

5. Salah satu contoh dari strategi penetapan harga adalah harga diferensial atau
penetapan harga yang berbeda. Penetapan harga yang berbeda berarti
membebankan harga yang berbeda kepada pembeli untuk kualitas dan kuantitas
produk yang sama. Dalam kasus tersebut, megapa suatu produsen melakukan
strategi harga diferensial dan apa keuntungan yang didapat oleh perusahaan bila
melakukan strategi tersebut?
Produsen menerapkan strategi harga diferensial untuk penetapan harga produk-produknya
didasarkan atas harga-harga di luar bahan baku dan harga saat proses produksinya, seperti
biaya distribusi produk, tingkat sensitivitas konsumen terhadap tingkat harga, daya beli
konsumen, faktor geografis, dan segmentasi pasar yang beragam. Aspek-aspek tersebut
harus diperhatikan oleh pihak produsen karena aspek-aspek tersebut merupakan aspek-
aspek relatif atau kondisional. Bila produsen tidak memerhatikan aspek-aspek di luar biaya
produksi dan bahan baku, maka dikhawatirkan akan menggerus laba produsen atas
produknya atau malah kehilangan sasaran pasar yang dibidiknya. Keuntungan-
keuntungannya adalah :
1) Produsen akan tetap memperoleh laba yang sama atau stabil atas produknya
dikarenakan biaya distribusi produknya menyesuaikan jarak dan medan yang
dilaluinya.
2) Dengan mengetahui aspek geografis atas suatu wilayah tertentu, suatu produsen
dapat masuk pada pasar di wilayah tersebut dengan tingkat harga yang sesuai dan
dapat diterima konsumen.
3) Dengan mengetahui tingkat sensitivitas harga dan daya beli konsumen, produsen
akan tetap dapat menjual produknya di pasaran dengan harga mekanisme pasar
Diskusi Kasus

Latar Belakang
Helena Forgaty adalah CEO sekaligus pendiri dari Mi Ola, sebuah perusahaan pakaian
renang wanita yang ia dirikan setelah pindah dari kota New York ke Costa Rica untuk belajar
bahasa Spanyol dan juga berselancar. Pada awalnya, Helena mengalami kesulitan untuk
menemukan ‘bikini’ yang desainnya sesuai untuk para wanita yang aktif melakukan kegiatan
terutama berolahraga di air, dan ia juga ingin melihat evolusi representasi perempuan dalam
periklanan dan media. Berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun bekerja dalam fashion
kelas atas, Helena merancang dan meluncurkan MI OLA sebagai solusi untuk masalah ini.
Identifikasi Masalah
Fogarty menaruh selera pribadinya pada setiap produk yang dia buat. Dia merencanakan
produk baru dengan meneliti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para peselancar wanita,
menganalisis komentar dan keluhan mereka tentang produk dari kompetitor, dan mendapatkan ide
untuk menyelesaikan masalah pelanggan.
Setelah ia merilis desain produknya, ia meminta peselancar wanita untuk menguji dan memberikan
feedback terhadap desainnya. . Jika menerima reaksi yang beragam, ia menyelidiki informasi lebih
lanjut. Namun, jika ia mendengar sebagian besar komentar negatif, ia akan mengembalikan produk
itu untuk di desain ulang.
Karena Mi Ola merupakan brand baru yang belum dikenal, Fogarty menggunakan sosial media
dan memaksimalkan public relation untuk membangun brand awareness dan menarik perhatian
konsumen.
Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimana Anda mengklasifikasikan produk konsumen Mi Ola? Jelaskan
jawabanmu.
Produk konsumen Mi Ola diklasifikasikan kepada produk belanja atau shopping product.
Pada klasifikasi produk konsumen ini, komponen harga, fitur produk, kualitas, layanan,
dan perbandingan antarmerek dan toko memainkan peranan yang penting dalam menggaet
seorang pembeli atau konsumen. Hal itu dikarenakan seorang konsumen pada kategori
shopping product berharap produknya akan bertahan dengan waktu yang lama dan
karenanya dibeli lebih jarang daripada produk konsumen dari kategori convenience
product.

2. Di tahap product life-cycle mana kamu akan menempatkan produk Mi Ola? Di tahap
ini, apakah kamu akan berekspektasi Helena Fogarty menempatkan perhatiannya di
mengembangkan produk baru, menghapus produk yang sudah ada, atau
memodifikasi produk yang sudah ada? Kenapa?
Tahap product life-cycle produknya Mi Ola berada pada tahap introduction. Di mana
djielaskan bahwa Mi Ola merupakan merek baru dan belum dikenal oleh pengguna. Juga,
dia menggunakan kombinasi media sosial dan hubungan masyarakat dalam membangun
awareness atas produknya dan bekerja sama dengan brand yang terkenal untuk
memperkuat produknya. Helena Fogarty sebaiknya menempatkan perhatiannya pada
modifying existing products untuk mengikuti tren terbaru sambil membangun fitur inovatif
untuk fungsionalitas yang dihargai oleh peseluncur wanita. Karena Helena membuat
produk dengan seleranya sendiri, Mi Ola pasti akan mendapatkan komentar dan keluhan
pelanggannya. Sehingga Mi Ola akan meneliti apa yang dibutuhkan peseluncur wanita dan
menganalisis komentar dan keluhannya. Jika Mi Ola menerima komentar yang berbeda-
beda, dia akan mencari informasi lagi. Tetapi jika Mi Ola sebagian besar menerima
komentar yang negetif, maka Mi Ola akan mengambil kembali produk ke drawing board
untuk di design ulang.

3. Apa yang dilakukan oleh Helena Fogarty untuk membangun brand equity Mi Ola?
Yang dilakukan oleh Helena Fogarty dalam membangun brand equity Mi Ola adalah
membangun citra asosiasi brand produknya bahwa produk pakaian renang wanitanya
diperuntukkan bagi wanita yang sedang aktif dalam olahraga air yang ingin mendapatkan
manfaat yang lebih, pas, dan cocok dengan penggunanya, dapat dipakai baik setelah dicuci,
dan melindungi kulit penggunanya. Selanjutnya, Mi Ola melakukan kerja sama dengan
brand yang terkenal agar membentuk persepsi atas kualitas brand-nya yang tak kalah
dengan brand lainnya yang telah eksis. Hal itu Forgarty lakukan untuk membentuk
loyalitas pengguna pada brand Mi Ola.

Anda mungkin juga menyukai