Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 10:

MACAM/TIPE TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI

A. TUJUAN PERKULIAHAN

Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:

• Menjelaskan macam/tipe Tata Letak Fasilitas Produksi.


• Menjelaskan kekurangan dan kelebihan dari setiap macam/tipe Tata Letak Fasilitas Produksi.
• Menjelaskan fungsi macam/tipe Tata Letak Fasilitas Produksi.

B. URAIAN MATERI

6.1 Macam-macam Tata Letak Fasilitas


Tata letak fasilitas memiliki bermacam-macam metode yang digunakan antara lain:
tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi, tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material
tetap, tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk, dan tata letak fasilitas berdasarkan
fungsi atau macam proses.

6.1.1 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi


Tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi dapat didefinisikan sebagai metode
pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan kedalam satu departemen
secara khusus (Wignjosoebroto, 2003). Menurut tata letak tipe ini, suatu produk akan dapat
dikerjakan sampai selesai di dalam departemen tersebut tanpa perlu dipindah-pindahkan ke
departemen lainnya. Tujuan utama dari tata letak tipe ini adalah untuk mengurangi proses
pemindahan bahan dan juga memudahkan pengawasan didalam aktifitas produksinya. Tata
letak berdasarkan aliran produksi seperti gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 TataLetak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi
(Sumber: Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Sritomo Wignjosoebroto)

Berdasarkan pertimbagan-pertimbangan berikut, maka menjadi dasar utama pemilihan


perencanaan tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksinya, yaitu (Wignjosoebroto,2003):
1. Hanya ada satu atau beberapa standar produk yang dibuat.
2. Produk yang dibuat dalam jumlah atau volume besar untuk jangka waktu relatif lama.
3. Memerlukan aktifitas inspeksi yang sedikit selama proses produksi berlangsung.
4. Satu mesin hanya digunakan untuk melaksanakan satu macam operasi kerja dari jenis
komponen yang serupa.
Kelebihan dari tata letak fasilitas berdsarkan aliran produksi adalah (Turner,1993):
1. Layout berhubungan dengan urutan operasi, terbentuk lini dengan aliran yang logis.
2. Persediaan barang setengah jadi sedikit.
3. Total waktu produksi per unit rendah.
4. Pengurangan proses material handling.
5. Tidak dibutuhkan kemampuan operator yang tinggi.
6. Perencanaan dan pengendalian produksi yang sederhana.
7. Hanya dibutuhkan sedikit tempat penyimpanan sementara.
Kekurangan dari tata letak fasilitas berdasarkan aliran produksi adalah (Turner, l993):
1. Kerusakan satu mesin dapat mengakibatkan produksi terhenti.
2. Perubahan desain produk akan mengubah layout secara keseluruhan.
3. Kecepatan produksi ditentukan oleh mesin yang paling lambat.
4. Pengawasan dilakukan secara umum.
5. Investasi yang diperlukan sangat besar.
6.1.2 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap
Untuk tata letak fasilitas yang berdasarkan posisi tetap, material atau komponen
produksi yang utamanya akan tinggal tetap pada posisinya (Wignjosoebroto, 2003).
Fasilitas produksi seperti tools, manusia, mesin, serta komponen-komponen kecil lainnya akan
bergerak menuju lokasi material atau komponen produksi utama. Pada proses perakitan layout
tipe ini sering dijumpai, karena disini tools dan peralatan kerja lainya akan cukup mudah untuk
dipindahkan.
Kelebihan dari tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap adalah
(Wignjosoebroto, 2003):
1. Perpindahan material dapat dikurangi.
2. Bila dilakukan pendekatan kelompok kerja dalam kegiatan produksi, maka kesinambungan
operasi dan tanggung jawab kerja dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
3. Fleksibilitas kerja sangat tinggi.
Kekurangan dari tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap adalah
(Wignjosoebroto, 2003):
1. Peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator.
2. Memerlukan operator dengan kemampuan yang ahli.
3. Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya menyebabkan space area dan tempat untuk
barang setengah jadi.
4. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat, khususnya dalam penjadwalan
produksi.
Tata letak berdasarkan lokasi material tetap seperti gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap


(Sumber: Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Sritomo Wignjosoebroto)
6.1.3 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk
Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan produk atau komponen yang akan
di buat (Wignjosoebroto, 2003). Produk yang tidak identik akan dikelompokkan berdasarkan
langkah-langkah proses, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai dan sebagainya.
Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk seperti gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.3 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok Produk


(Sumber: Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Sritomo Wignjosoebroto)

Kelebihan dari tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk adalah (Wignjosoebroto,
2003):
1. Pendayagunaan mesin yang maksimal.
2. Lintasan aliran kerja menjadi lebih lancar dan jarak perpindahan material diharapkan
lebih pendek dari pada dengan process layout.
3. Memiliki keuntungan yang dapat diperoleh dari product layout dan process layout
karena pada dasarnya tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk merupakan
kombinasi dari kedua tipe tersebut.
Kekurangan dari tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap adalah
(Wignjosoebroto, 2003):
1. Diperlukan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi.
2. Kelancaran kerja sangat tergantung pada kegiatan pengadilan produksi.
3. Beberapa kerugian dari product layout dan process layout juga akan dijumpai disini.

6.1.4 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses


Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses adalah metode pengaturan
dan penempatan dari segala mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe jenis yang sama
ke dalam satu departemen (Wignjosoebroto, 2003) umumnya digunakan dalam industri
manufacturing yang bekerja dengan jumlah atau volume produksi yang relatif kecil, terutama
untuk jenis produk yang tidak standar dan berdasarkan pada job order. Tata letak tipe ini akan
terasa lebih fleksibel dibandingkan dengan tata letak berdasarkan aliran produksi.
Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses dapat digambarkan seperti
gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses
(Sumber: Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Sritomo Wignjosoebroto)

Kelebihan dari tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses adalah
(Turner, 1993):
1. Utilitas mesin lebih baik sehingga jumlah mesin yang dibutuhkan sedikit.
2. Fleksibilitas mesin dan tenaga kerja tinggi.
3. Investasi yang dibutuhkan relatif rendah.
4. Adanya perbedaan tugas operator.
5. Kemungkinan pengawasan yang spesialis.
Kekurangan dari tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses adalah
(Turner, 1993):
1. Biaya material handling mahal.
2. Produksi, perencanaan dan sistem kontrol lebih terkait.
3. Total waktu produksi lebih lama.
4. Persediaan barang setengah jadi sangat besar.
5. Ruang dan modal yang besar untuk persediaan dalam proses.
6. Membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan khusus.
C. LATIHAN/TUGAS

Setelah anda mempelajari materi di atas, maka jawablah pertanyaan berikut ini:

1. Ada berapakah macam/tipe Tata Letak Pabrik?


2. Berikan contoh penerapan Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap pada
proses produksi?
3. Jelaskan perbedaan antara Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Aliran Produksi dan Tata Letak
Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau Macam Proses?

D. REFERENSI
Fred Meyers, 2003, Plant Layout & Material Handling, Prentice Hall

J.M.Apple, 2007, Facility Layout and Material Handling, John Wiley

J.M.Apple, 2009, Material Handling System Design, The Roland Press

Jay Heizer & Barry Render, 2006, Operation Management, Sixth Edition, Prentice Hall

Lee J. Krajewski & Larry P. Ritzman, 2006, Operation Management Process and Value Chains,
International Edition, 7th Edition

R.L.Francis & J.A.White, 2004, Facility Layout and Location, Analytical Approach, Prentice Hall

Richard Muther, 2004, Practical Plant Layout, Mc.GrowHill

Sritomo Wignjosoebroto, 2009, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Gunawidya, Surabaya

Tompkins & J.A.White, 2004, Fasilities Planning, John Wiley & Sons

Anda mungkin juga menyukai