Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PAPARAN PRODUK/JASA

Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam
marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan
sebuah keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai
merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan dijual
sebagai barang jadi. Produk yang berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian
sering pula disebut sebagai komoditas.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product yang berarti "sesuatu yang diproduksi
oleh tenaga kerja atau sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce, merupakan
serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk) memimpin atau membawa sesuatu
untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada apapun yang diproduksi (anything
produced). Namun sejak 1695, definisi kata product lebih merujuk pada sesuatu yang
diproduksi (thing or things produced). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan
pertama kali oleh ekonom-politisi Adam Smith. Dalam penggunaan yang lebih luas, produk
dapat merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok
barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
1. Klasifikasi Produk
Pemasaran biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macam macam karakteristik
produk: daya tahan dan wujud juga penggunaan (konsumen atau industri).
a. Daya tahan dan Wujud
Produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok menurut daya tahan dan
wujudnya, yaitu:
 Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods) merupakan barang berwujud yang
biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
 Barang tahan lama (Durable Goods) merupakan barang berwujud yang biasanya
tetap bertahan walaupun sudah digunakan berulang kali.
 Jasa (Service) merupakan produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan,
dan mudah habis. Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu,
kredibilitas pemasok, dan kemampuan penyesuaian lebih tinggi.
b. Penggunaan
Konsumen membeli sangat macam barang. Menurut Kotler & Keller (2007 : 6), barang-
barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya, yaitu :
 Klasifikasi Barang konsumen
 Barang kebutuhan sehari-hari ( Convenience Goods ) Convinience Goods
merupakan barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen dengan cepat
dengan upaya yang sangat sedikit.
 Barang Toko ( Shopping Goods ) Shopping Goods merupakan barang-barang
yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan
gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.
 Barang Khusus ( Speciality Goods ) Speciality Goods merupakan barang-barang
dengan karakteristik unit dan atau identifikasi merek yang untuknya sekelompok
pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa melakukan usaha khusus untuk
membelinya.
 Barang yang tidak dicari ( Unsought Goods ) Unsought Goods merupakan
barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara
normal konsumen tidak berfikir untuk membelinya.
 Klasifikasi Barang Industri
 Bahan baku dan Suku cadang merupakan barang-barang yang seluruhnya masuk
ke produk produsen.
 Barang modal (Capital items) merupakan barang-barang yang tahan lama yang
memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi.
 Perlengkapan dan Layanan bisnis (Supplies and Business Service) merupaka
barang dan jasa berumur pendek, memudahkan pengembangan atau pengelolaan
produk jadi.
2. Hierarki Produk
Hierarki produk ini membentang mulai dari kebutuhan-kebutuhan dasar hingga barang-
barang khusus yang memuaskan kebutuhan tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2007 :
15), kita dapat mengidentifikasi empat tingkat hierarki produk.
a. Kelas Produk ( Product class ) Sekelompok produk dalam keluarga produk yang diakui
mempunyai ikatan fungsional tertentu.
b. Lini Produk ( Product line ) Sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait
erat karena produk tersebut melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok
pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui saluran yang sama, atau masuk kedalam
rentang harga tertentu.
c. Jenis Produk ( Product type ) Sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama
memiliki salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut.
d. Barang ( Item ) Dapat juga disebut unit pencatatan persediaan ( Stockeeping unit ) atau
varian produk ( product variant ), unit tersendiri dalam suatu merk atau lini produk ynag
dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penempilan, atau suatu ciri lain.

3. Pengertian Jasa
Sejumlah ahli pada bidang jasa telah melakukan berbagai upaya dalam tujuan untuk
dapat merumuskan definisi jasa, namun demikian hingga saat ini belum ada satu definisi
yang dapat diterima secara bulat. Keanekaragaman definisi tentang jasa tersebut dapat
dilihat dari pendapat beberapa ahli ekonomi sebagai berikut :
Definisi jasa menurut Kotler (2002;486) adalaah setiap tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
Tjiptono (2008;16) mendefinisikan jasa sebagai tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible
(tidak berwujud fisik) dan tidak memiliki kepemilikan sesuatu”,
Berdasarkan definisi diatas, pada dasarnya jasa tidak berwujud, tidak menghasilkan
kepemilikan, dapat memberikan kepuasanserta untuk menghasilkan tersebut mungkin perlu
atau tidak perlu juga memerlukan penggunaan benda nyata.

4. Karakteristik Jasa
Jasa memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi perencanaan program
pemasarannya tersendiri. Tjiptono (2008) menyatakan lima karakteristik pokok pada jasa
yang membedakannya dengan barang. Kelima karakteristik itu antara lain :
a. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda, maka
jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau
usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi.
b. Insperability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa pada
umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu
dan tempat yang sama.
c. Variability (berubah-ubah)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized output, artinya banyak
variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa
tersebut diproduksi.
d. Perishability (kurangnya daya tahan)
Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Bila permintaan
bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah, karena staf dan penyedia jasa bisa
direncanakan untuk memenihi permintaan
e. Lack of ownership Lack of ownership
Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen
memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa
mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa,
pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu
yang terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan, dan pendidikan).
BAB II
MEDIA PROMOSI DAN PEMASARAN

A. Pengertian Media Promosi


Media promosi adalah alat promosi yang digunakan untuk memperkenalkan suatu
bisnis. Media promosi adalah alat yang cocok untuk mempromosikan produk, ide, dan
layanan suatu bisnis ke pelanggannya. Pemilihan media promosi harus diintegrasikan dengan
strategi bisnis perusahaan Anda.
Media promosi adalah sarana yang bisa digunakan untuk memasarkan barang dan jasa.
Anda juga bisa gunakan untuk meningkatkan awareness konsumen dan menarik konsumen
baru. Tujuan utama dari menggunakan media sebagai sarana promosi adalah untuk
meningkatkan penjualan. Dengan memilih media yang tepat, pemasaran produk Anda akan
lebih efektif.

B. Fungsi Media Promosi


Berdasarkan pengertian media promosi di atas, fungsi dan tujuan media promosi adalah:
 Menarik target konsumen. Media promosi bantu menargetkan produk ke konsumen
yang diincar
 Memberi Informasi. Efektif untuk informasi promosi dan harga spesial di periode
tertentu
 Edukasi produk. Memudahkan konsumen mengenali produk atau jasa yang
diluncurkan
 Menawarkan produk. Metode efektif dan efisien untuk menawarkan produk secara
langsung
 Meningkatkan penjualan. Sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan atau ROI
(Return on Investment)
 Membangun brand awareness. Membuat produk dan jasa tetap ada di top of
mind konsumen
 Memenangkan kompetisi. Membuat produk dan jasa tetap dapat bersaing di pasar
 Bangun image positif. Menaikkan citra perusahaan dan produk di mata konsumen
 Menjaga kestablian penjualan. Supaya produk dan jasa tetap jadi pilihan utama saat
konsumen membeli.
C. Contoh Media Promosi dan Kelebihannya
Media promosi adalah alat promosi yang banyak contohnya. Ada banyak contoh media
promosi yang dipakai oleh banyak perusahaan barang dan jasa. Setiap jenis media promosi
punya kelebihannya masing-masing. Ciri khas media yang berbeda-beda bisa disesuaikan
dengan strategi pemasaran Anda.
1. Baliho
Baliho adalah contoh media promosi yang sampai saat ini masih banyak digunakan. Baliho
diletakkan di pinggir jalan raya dengan ukuran yang besar. Baliho biasa ditemukan di area
strategis yang banyak dilewati konsumen. Media ini cocok untuk menarik konsumen baru
atau menjaga awareness produk di konsumen lama.

Pesan yang disampaikan di baliho harus singkat, padat, dan jelas. Hindari penggunaan
kalimat atau kata yang sulit dibaca. Alasannya karena kebanyakan yang melihat baliho
adalah pengguna kendaraan yang berjalan cepat di jalan raya. Dalam waktu singkat, pesan
harus cepat dicerna oleh konsumen. Gambar produk dan jasa harus bisa dibuat lebih
menonjol supaya menarik.
Kelebihan Media Promosi Baliho
 Media promosi yang efektif untuk promosi di luar ruangan
 Mudah dikenali masyarakat yang lalu lalang di jalan raya
 Lokasi fleksibel, Anda bebas pilih lokasi baliho yang strategis
 Bagus untuk meningkatkan brand awareness produk dan jasa
 Kompetitif, membuat merk Anda tetap ada di top of mind banyak orang.
Kekurangan Media Promosi Baliho
 Tidak semua orang yang lewat di jalan adalah target konsumen yang tepat
 Informasi sulit diterima kalau penulisan pesannya tidak tepat
 Pesan kurang menarik akan berlalu begitu saja, tidak diingat konsumen
 Harga sewa dan pasang baliho relatif mahal.

2. Spanduk
Spanduk merupakan jenis media promosi yang digunakan di luar ruangan. Berbeda dengan
baliho, ukuran spanduk lebih kecil dan bisa dipasang di mana saja. Umumnya, spanduk
dipasang di pinggir atau di atas jalan raya. Spanduk juga biasa dipasang di depan toko.
Pemasangannya lebih mudah, hanya butuh tali untuk mengikatnya ke tiang listrik, pohon,
atau bambu.

Konten promosi di spanduk bisa ditulis lebih padat. Jarak pemasangan spanduk dan tempat
lalu lalang orang tidak terlalu jauh sehingga bisa dibaca dengan jelas. Spanduk bisa
dipasang di berbagai lokasi, mulai dari perempatan jalan, dekat lampu merah, atau tempat
keramaian.

Kelebihan Media Promosi Spanduk


 Harga pasang, sewa, dan perijinan lebih murah
 Proses pemasangan mudah
 Fleksibel, bisa dipasang di mana saja
 Bisa dipasang di tengah pemukiman penduduk
 Bisa dilihat berulang-ulang pengguna jalan.

Kekurangan Media Promosi Spanduk


 Waktu pemasangan singkat, cepat rusak atau pudar
 Tidak bisa menampilkan informasi lengkap
 Bila pasang terlalu banyak membuat orang jenuh melihatnya
 Menggangu pemandangan jika dipasang asal-asalan.

3. Brosur
Brosur adalah media promosi yang banyak digunakan untuk edukasi. Anda bisa masukan
lebih banyak teks tentang keunggulan produk, cara pakai, harga, dan bagaimana cara
membelinya. Ukuran brosur juga sangat kecil sehingga bisa dibagi-bagi langsung ke target
konsumen.

Brosur bisa dibagikan di tempat keramaian. Informasi yang ditulis harus jelas supaya tidak
banyak pertanyaan dan mampu meyakinkan konsumen. Jika pelanggan tertarik dengan
produk, mereka bisa langsung menghubungi Anda melalui nomor telepon atau alamat toko
di brosur. Jadi pastikan semua informasi ditulis lengkap.
Kelebihan Media Promosi Brosur
 Lebih informatif sehingga pelanggan bisa pelajari produk lebih dalam
 Biaya lebih murah dan bisa dicetak sesuai jumlah target konsumen
 Lebih efektif karena langsung dibagikan ke target konsumen
 Petugas penyebar brosur bisa melihat langsung kondisi pasar.

Kekurangan Media Promosi Brosur


 Berisiko dibuang jika diberikan sembarangan, bukan ke target konsumen
 Jangkauan terbatas oleh daya jelajah petugas penyebar brosur
 Harus bisa membuat brosur yang menarik supaya brosur tidak dibuang
 Petugas penyebar brosur harus bisa persuasi pelanggan supaya bisa merespon
dengan baik.

4. Banner
Banner adalah media promosi yang banyak digunakan di dalam ruangan. Desain yang
menarik dan ukuran yang cukup besar membuatnya cocok diletakkan di area yang ramai.
Anda bisa sertakan gambar yang menarik dan sedikit teks untuk memancing orang
membeli produk Anda. Bisa juga sertakan informasi lokasi pembelian atau nomor hp yang
bisa dihubungi.

Banner biasa diletakkan di dalam mall, pasar, atau di area wisata. Anda harus berhati-hati
memilih material untuk banner supaya tidak mudah ambruk. Banner juga bisa dipakai
untuk mempermanis stand atau booth jualan Anda. Sertakan informasi promo terkini untuk
menarik banyak pembeli.
Kelebihan Media Promosi Banner
 Jika penempatannya baik, iklan banner lebih efektif
 Bagus untuk memberitahu promosi terbaru di stand atau booth Anda
 Produksi banner lebih murah dan bisa dipakai berulang kali
 Pemasangan tidak ribet, bisa dipasang dekat toko tanpa bayar pajak.

Kekurangan Media Promosi Banner


 Jangkauan iklan terbatas
 Lokasi banner harus diperhatikan
 Jika terlalu jauh dipasang, risiko banner ambruk lebih tinggi
 Menggangu pemandangan jika pasang terlalu banyak.

5. Iklan di Search Engine (Pay Per Click)


Semakin banyaknya pengguna internet, membuat laman pencarian (search engine) seperti
Google dan Bing jadi media promosi yang cukup efektif. Anda bisa pasang iklan di
pencarian Google dengan skema bayar Pay Per Click. Jadi Anda baru bayar jika iklan
diklik pengguna lain. Anda harus persiapkan SDM yang ahli dalam menangani iklan di
Google, biasa disebut Search Engine Marketing (SEM Specialist).
Selain opsi Pay Per Click juga ada opsi Cost Per Impression. Anda bisa pertimbangkan
mana yang lebih cocok untuk bisnis Anda. Skema iklan bisa disesuaikan dengan apa yang
Anda kejar, kenaikan kunjungan ke situs atau kenaikan transaksi.
Kelebihan Media Promosi Iklan Search Engine
 Lebih murah dan bisa disesuaikan dengan budget
 Hanya bayar untuk hasil yang diklik saja
 Target konsumen bisa diseting di awal sebelum iklan tayang
 Iklan bisa diubah cepat dan disesuaikan dengan kebutuhan
 Analisa efektivitas kampanye lebih mudah karena lebih rinci.

Kekurangan Media Promosi Iklan Search Engine


 Harga yang dikeluarkan bisa lebih mahal kalau menargetkan keyword yang umum
 Persaingan harga bisa mempengaruhi harga per klik yang harus dibayar
 Perlu pemantauan konstan supaya hasil yang didapat bisa dipertanggung jawabkan
 Meski banyak diklik belum tentu orang yang masuk web berniat membeli.

6. Sosial Media
Ada 6 sosial media yang cocok untuk bisnis, yaitu: Faceboook, Twitter, Instagram,
YouTube, TikTok, dan LinkedIn. Semua jenis sosial media tersebut punya kelebihannya
masing-masing. Jika Anda ingin menyasar segmen anak muda, bisa pilih Instagram atau
TikTok. Untuk profesional, bisa gunakan Twitter dan LinkedIn. Tinggal sesuaikan pangsa
pasar masing-masing sosial media dengan produk Anda.
Memanfaatkan sosial media untuk jualan bisa gratis kalau konten Anda menarik. Apalagi
jika viral, Anda tidak perlu keluar banyak uang untuk dapatkan awareness tinggi. Sosial
media juga bisa digunakan untuk menjawab keluhan pelanggan dan menarik konsumen
baru. Anda juga bisa manfaatkan fitur Ads untuk menaruh iklan di sosial media yang
digunakan.
Kelebihan Media Promosi Sosial Media
 Dapat menjangkau pelanggan lebih luas
 Biaya yang dikeluarkan lebih murah
 Trafik yang dihasilkan sesuai dengan target pasar
 Bila kontennya menarik, bisa jadi viral

Kekurangan Media Promosi Sosial Media


 Kebanyakan pengguna sosial media untuk hiburan, tidak tertarik iklan
 Harus edukasi terlebih dulu sebelum jadi pembelian
 Butuh banyak usaha untuk mendapat banyak followers
 Relatif sulit dilakukan jika tim marketing Anda terbatas.

7. Merchandise
Merchandise biasanya diberikan pemilik produk saat menggelar acara tertentu. Produksi
merchandise biasanya terbatas karena disesuaikan dengan kisaran pengunjung yang datang.
Merchandise punya kesan eksklusif bagi pelanggan yang menerimanya. Akan tetapi, Anda
tidak dapat menulis banyak pesan di merchandise.

Harga produksi merchandise relatif mahal. Karena jumlahnya sedikit cakupannya sangat
terbatas. Pelanggan yang mendapatkannya juga belum tentu langsung memakai
merchandise di hari yang sama Ia mendapatkannya. Barang merchandise juga biasanya
ditaruh dalam rumah. Butuh budget besar untuk pengadaan merchandise, sehingga kurang
cocok untuk perusahaan yang ketat dalam budgeting.
Kelebihan Media Promosi Merchandise
 Tahan lama, tergantung kualitas barang merchandise dari vendor
 Meningkatkan minat pelanggan ke sebuah brand
 Terkadang jadi rebutan pelanggan untuk mendapatkannya
 Memperkuat brand image secara personal langsung ke pelanggan

Kekurangan Media Promosi Merchandise


 Cakupan iklan sangat terbatas
 Harga produksi merchandise relatif mahal
 Merchandise yang dibagikan belum tentu dipakai setiap hari
 Pesan yang disampaikan terbatas.
BAB III
MENILAI PERKEMBANGAN USAHA

A. Pengertian Pengembangan Usaha


Mahmud Mach Foedz
Perkembangan usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg
terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Brown dan Petrello
Pengembangan Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan
masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh
laba.
Steinford
Pengembangan Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh
konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan hukum
maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat izin tempat usaha.
Glos, Steade dan Lawry
Pengembangan usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg diorganisir oleh orang-orang yg
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yg menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

Jadi kesimpulannya Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analisis
tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha.

Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri, pengembangan
Usaha adalah istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan
strategis dan aliansi dengan yang lain. Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab
dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan
kreativitas(Anoraga, 2007:66). Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka
besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah
bahkan menjadi sebuah usaha besar. Kegiatan bisnis dapat dimulai dari merintis usaha
(starting), membangun kerjasama ataupun dengan membeli usaha orang lain atau yang lebih
dikenal dengan franchising.

Namun yang perlu diperhatikan adalah kemana arah bisnis tersebut akan dibawa. Maka dari
itu, dibutuhkan suatu pengembangan dalam memperluaskan dan mempertahankan bisnis
tersebut agar dapat berjalan dengan baik. Untuk melaksanakan pengembangan bisnis
dibutuhkan dukungan dari berbagai aspek seperti bidang produksi dan pengolahan,
pemasaran, SDM,teknologi dan lain-lain.

B. Unsur Pengembangan Usaha


Unsur yang berasal dari dalam ( pihak internal ) :
1. Adanya niat dari si pengusaha / wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih
besar.
2. Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak barang yang harus
diproduksi , cara apa yang harus digunakan untuk mengembangkan barang / produk , dan
lain – lain.
3. Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan pengeluaran produk.

Unsur dari pihak luar ( Pihak eksternal) :


1. Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
2. Mendapatkan dana tidak hanya mengandalakan dari dalam seperti meminjam dari luar.
3. Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik / kondusif untuk usaha .
4. Harga dan kualitas ialah unsur strategi yang paling umum ditemui.
5. Cakupan jajaran produk.

C. Tingkatan Dalam Pengembangan Usaha


1. Tingkat Produk
Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau teknologi
baru. Meskipun tingkat pengembangan dapat berbeda dari perusahaan ke perusahaan.
Tingkat perkembangan usaha dibagi menjadi satu kategori yaitu :
Perkembangan incremental, Perkembangan Incremental adalah perkembangan yang
meningkatkan fungsi yang ada platform atau teknologi, sementara pengembangan
mengganggu atau terputus-putus benar-benar hal baru yang dikembangkan dari awal.
Misalnya dari pembangunan berkelanjutan adalah tambahan ekstensi untuk produk yang
sudah ada seperti baru baru ini untuk sampo, kamera digital dengan pixel 5MIO untuk
ponsel. Dalam kedua kasus platform ponsel, shampo dan mobile tetap sama.

2. Tingkat Komersial
Dalam contoh bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi murni.
Ini berarti berburu pelanggan baru di segmen pasar yang baru. Dengan demikian pekerjaan
ini memerlukan individu secara psikologis yang kuat dan yang sangat didorong mampu
menangani banyak masalah. Tingkat berikutnya dari pengembangan usaha komersial
adalah saluran atau setup organisasi penjualan. Saluran atau organisasi penjualan dapat
terdiri dari mitra, agen seperti, distributor, pemegang lisensi, franchisee, atau cabang anda
sendiri baik dalam skala nasional ataupun internasional. Dan terakhir tingkat
pengembangan usaha komersial adalah tingkat rantai nilai.
Pada pengembangan rantai nilai tingkat usaha adalah tentang mengembangkan penawaran
produk secara keseluruhan akan menemukan jenis pengembangan usaha / bisnis di
perusahaan – perusahaan teknologi yang telah mengembangkan platform yang harus
diintegrasikan atau dikombinasikan dengan teknologi lain atau platform untuk membentuk
seluruh produk. Sebuah seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk
membuatnya menjadi hidup.Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh
satu perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu
dalam proses usaha .

3. Tingkat Korporasi
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli kompetensi
organisasi tertentu Kemudian memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan.
Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi
tingkatan usaha.

4. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang


Menjual produk dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

D. Tahapan Pengembangan Usaha


Menurut Pandji Anoraga (2007:90), ada beberapa tahapan pengembangan usaha antara lain:
Tahap I : Identifikasi Peluang
Informasi biasanya dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti:
 Rencana Perusahaan
 Saran dan usul manajemen kecil
 Program dan pemerintah
 Hasil berbagai riset peluang usaha
 Kadin atau asosiasi usaha sejenis .

Tahap II: Merumuskan alternatif usaha


Setelah informasi berkumpul dan dianalisis maka pimpinan perusahaanatau manajer usaha
dapat dirumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat dibuka.

Tahap III: Seleksi Altenatif


Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa alternatif yang terbaik dan
prospektif. Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara lain dapat menggunakan
kriteria sebagai berikut:
 Ketersediaan Pasar
 Resiko Kegagalan
 Harga
Tahap IV : Pelaksanaan Alternatif Terpilih
Setelah penentuan alternatif maka tahap selanjutnya pelaksanaan usaha yang terpilih.
Tahap V : Evaluasi
Evaluasi dimaksud untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhada pusaha yang dijalankan.
Di samping itu juga diarahkan untuk dapat memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan
usaha selanjutnya.

E. Menilai Perkembangan Usaha


Usaha yang mengalami kemajuan adalah harapan setiap pengusaha. Ada kepuasan tersendiri
bila usaha yang di rintis dengan segenap tenaga dan pikiran mengalami kemajuan. Tapi di
balik semua itu masih banyak pengusaha yang sudah lama menjalani bidang usaha atau bisnis
dengan hasil yang belum memuaskan. Omzet yang di dapat belum meningkat atau malah
menurun drastis. kenapa?
Usaha yang berkembang dapat dilihat, jika :
1. Dapat dilihat dari jumlah pelanggan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.
Hal ini berarti banyaknya peminat atau konsumen yang menyukai toko atau produk anda.
2. Jenis dan jumlah barang / jasa yang di jual semakin bertambah.
Ini menandakan keuntungan dari penjualan anda selama ini mencapai target yang di ingini.
3. Jangkauan Penjualan semakin luas.
Semakin hari semakin banyaknya pelanggan usaha anda yang datang dari luar rayon anda
ini menandakan usaha anda semakin di kenal. Agar usaha anda bisa di kenal luas anda bisa
menggunakan Iklan di media atau bisa juga dengan menggunakan layanan internet .
4. Modal yang di miliki semakin banyak.
Seiring berkembangnya usaha anda yang di tandai dengan bertambahnya modal usaha.
Anda bisa membuka cabang usaha tanpa perlu melakukan pinjaman modal.
5. Aset usaha atau barang berhargapun bertambah.
Berkembangnya usaha anda bisa di lihat dengan bertambahnya barang2 aktiva dan barang
berharga lainnya yang dapat anda gunakan untuk kelangsungan usaha anda jangka panjang.

F. Teknik Pengembangan Usaha


Pengembangan usaha merupakan sejumlah tugas atau proses yang bertujuan untuk
menumbuhkan usaha yang dilakukan. Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan beberapa
cara diantaranya:
1. Perluasan Skala Usaha
Beberapa cara umum yang digunakan untuk memperluas skala usaha antara lain:
 Menambah kapasitas mesin dan tenaga kerja serta tambahan jumlah modal untuk
investasi. Ketika memperluas produksi, seorang wirausaha harus memperhitungkan
mengenai prospek pemasarannya.
 Menambah jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Pengembangan jenis ini baik
dilakukan untuk menurunkan biaya jangka panjang sekaligus menaikkan skala
ekonomi.
 Menambah lokasi usaha ditempat lain
Perluasan skala usaha juga harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu:
 Produktivitas modal dan tenaga kerja.
 Biaya tetap dan biaya variabel.
 Biaya rata-rata.
 Skala produksi yang paling menguntungkan
Ketika skala usaha sudah berkembang dititik tertinggi, pengembangan skala usaha harus
dihentikan. Sebagai gantinya usaha dapat dikembangkan dengan menambah cakupan
usaha.
 Perluasan Cakupan Usaha
Perluasan cakupan usaha atau diversifikasi usaha dilakukan dengan
mengembangkan jenis usaha baru diwilayah usaha yang baru, serta dengan jenis
produk yang baru dan bervariansi.
 Perluasan Dengan Kerja Sama, Penggabungan dan Ekspansi Baru
Ada beberapa jenis perusahaan dengan cara ini, yaitu:
 Joint Venture
Joint venture adalah bentuk kerja sama beberapa perusahaan dari negara
yang berbeda menjadi satu perusahaan untuk mewujudkan konsentrasi
kekuatan-kekuatan yang lebih padat.
 Merger
Merger adalah proses penggabungan dua perseroan menjadi satu
perusahaan. Salah satu perusahaan tersebut akan tetap berdiri dengan nama
yang sama, sementara perusahaan yang lain akan hilang, dan kekayaan
menjadi milik perusahaan yang baru. Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
 Merger horizontal, yaitu merger yang dilakukan oleh usaha sejenis.
 Merger vertikal, yaitu merger yang terjadi antara perusahaan-
perusahaan yang saling berhubungan.
 Konglomerat, yaitu merger antara berbagai perusahaan dengan
produk-produk yang berbeda dan tidak saling berkaitan.
 Holding Company/Akuisisi
Holding Company adalah penggabungan beberapa
perusahaan dengan salah satu perusahaan yang bertujuan
untuk memiliki saham dari perusahaan yang lain dan bisa
mengatur perusahaan tersebut.

1. Sindikat
Sindikat adalah kerja sama antara beberapa orang bermodal untuk
mendirikan perusahaan besar.

2. Kartel
Kartel merupakan kesepakatan tertulis antara beberapa perusahaan yang
sejenis untuk mengatur dan mengendalikan berbagai hal dengan tujuan
menekan persaingan dan meraih keuntungan.
1. Siklus Hidup Usaha
2. Perkembangan Usaha
3. Analisis Perkembangan Usaha
A. Laporan Keuangan
1. Dasar-dasar Laporan Keuangan
2. Komponen Laporan Keuangan
3. Menyusun Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai