01)
Dosen Pengampu : Dr. Kurniawati
Nama Mahasiswa : Renta Uli Nababan
NIM : 530015218
UPBJJ : Jayapura
Program Studi : Magister Management Bidang Minat Keuangan Online
Universitas Terbuka
Forum Diskusi 6
Pada awal pembahasan Modul 5 EKMO5206, Anda dijelaskan mengenai pengertian produk.
Silahkan Anda uraikan mengenai konsep tersebut beserta contoh!
Jawaban:
PENGERTIAN PRODUK
Menurut Kotler, Produk memiliki arti yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan,
dimiliki, ipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
termasuk didalamnya fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.
Menurut H. Djaslim Saladin, SE mengemukakan beberapa pengertian produk
diantaranya:
Pengertian produk dalam arti sempit yaitu sekumpulan sifat fisik dan kimia yang
berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk serupa dan yang telah dikenal.
Pengertian produk dalam arti luas yaitu sekelompok sifat yang berwujud dan tidak
berwujud yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise
pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan pengecer yang dapat diterima
konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan
konsumen.
Pengertian produk secara umum yaitu segala sesuatu yang dapat memenuhi dan
memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak
berwujud.
Produk adalah apapun yang dapat ditawarkan kesuatu pasar untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan manusia. Produk yang dapat dipasarkan termasuk yang beda
berbentuk secra fisik, jasa, pengalaman, kejadian, orang, tempat, kepemilikan (properties),
organisasi, informasi, dan ide. Produk disebut juga sebagai elemen pertama dan paling
penting dalam marketing mix.
Produk yang ditawarkan mencakup barang fisik (seperti komputer, TV, sepeda motor,
buku, dll), jasa (penginapan, transportasi, dll), seseorang atau pribadi (Tom Hanks,
Madonna, Michael Jordan, dll), tempat (Danau Toba, Pantai Kuta, dll), organisasi (Pramuka,
Ikatan Akuntan Indonesia, dll), dan ide (Keluarga Berencana). Jadi, produk dapat berupa
manfaat tangible ataupun intangible yang dapat memuaskan konsumen.
KONSEP PRODUK
Jika dilihat secara konseptual, produk merupakan pemahaman subyektif dari produsen
atas sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi, sesuai dengan kapasitas dan kompetensi
organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk juga dapat didefinisikan sebagai sebuah
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksi. Secara
rinci, konsep produk total mencakup barang, kemasan, label, merek, pelayanan, dan
jaminan. Seperti yang terlihat dari gamber berikut ini:
Level Produk
Untuk merencanakan suatu produk atau penawaran, pemasar perlu
memahami lima tingkatan atau level produk, yaitu sebagai berikut:
1. Produk Inti/Utama (core benefit), yakni manfaat yang benar-benar dibutuhkan dan
akan dikonsumsi oleh konsumen dari setiap produk. Misalnya dalam bisnis
perhotelan, manfaat utama yang dibeli pelanggan hotel adalah ‘istirahat dan tidur’.
Smentara dalam bisnis bioskop, manfaat utama yang diinginkan para penonton adalah
‘hiburan’.
2. Produk Generik, adalah produk dasar yang dapat memenuhi fungsi produk yang
paling dasar (rancangan minimal produk agar dapat berfungsi). Seperti misalnya,
hotel yang merupakan suatu bangunan yang mempunyai banyak ruangan untuk
disewakan.
3. Produk Harapan (expected product), adalah produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai macam atribut dan kondisi yang secara normal (layak) diharapkan dan
disepakati untuk dibeli. Seperti contohnya, tamu hotel mengharapkan tempat tidur
yang bersih, lemari pakaian, telepon, air hangat, sabun, handuk, dan ketenangan.
4. Produk Pelengkap (augmented product), adalah berbagai atribut produk yang
dilengkapi atau ditambahkan berbagai layanan dan manfaat, sehingga dapat memberi
tambahan kepuasan dan dapat menjadi pembeda dengan produk pesaing. Contohnya,
suatu hotel bisa menambahkan fasilitas TV, bunga-bunga, shampo, check-in dan
check-out yang cepat, pelayanan yang baik, dan sebagainya.
5. Produk Potensial, adalah segala macam bentuk perubahan dan tambahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa yang akan datang. Seperti
contohnya hotel dapat menambahkan fasilitas layanan internet, buah-buahan, perekam
video, dan sebagainya.
Tingkatan Produk
Setiap produk terhubung secara bertingkat dengan produk-produk lainnya.
Tingkatan produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai pada item tertentu yang bisa
memuaskan kebutuhan tersebut. Tingkatan produk terdiri dari tujuh tingkatan, yaitu
sebagai berikut:
1. Need family; yakni kebutuhan inti (dasar) yang membentuk product family.
Contohnya, rasa aman.
2. Produk family; yakni seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan
inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. Contohnya, penghasilan dan
tabungan.
3. Kelas produk (product class), yakni sekumpulan produk didalam produk family yang
dianggap mempunyai hubungan fungsional tertentu. Seperti misalnya, instrumen
finansial.
4. Lini produk (product line), yakni sekumpulan produk didalam kelas produk yang
berkaitan erat. Seperti misalnya, asuransi jiwa. Hubungan yang erat tersebut dapat
disebabkan salah satu dari empat faktor, yaitu:
a. Fungsi yang sama.
b. Dijual pada kelompok konsumen yang sama.
c. Dipasarkan dengan saluran distribusi yang sama.
d. Harga yang berada dalam skala yang sama.
5. Tipe produk (product type), yakni item-item dalam suatu lini produk yang mempunyai
bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk. Seperti misalnya
asuransi jiwa berjangka.
6. Merek (brand), yakni nama yang dapat dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu
atau lebih item dalam lini produk yang dipakai untuk mengidentifikasi sumber
ataupun karakter item tersebut. Contohnya, Asuransi Bumi Putera.
7. Item, adalah suatu unit khusus dalam suatu merek ataupun lini produk yang bisa
dibedakan berdasarkan harga, ukuran, penampilan, ataupun atribut lainnya. Pada
umumnya disebut juga stockkeeping unit atau varian produk. Misalnya, Asuransi Jiwa
Bumi Putera yang dapat diperbaharui.
KLASIFIKASI PRODUK
Klasifikasi produk adalah pembagian produk berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Klasifikasi produk dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam sudut
pandang. Berdasarkan sudut pandang berwujud atau tidak, produk dapat diklasifikasikan
menjadi dua kelompok utama, yaitu sebagai berikut:
1. Barang
Barang adalah produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, dipegang, diraba atau
disentuh, dirasa, dipindahkan, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya. Dilihat dari aspek
daya tahannya, barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Barang tidak tahan lama merupakan barang berwujud yang pada umumnya akan habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Atau dengan kata lain, umur
ekonomisnya jika dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.
Contohnya: seperti minuman dan makanan ringan, sabun, gula, garam, kapur tulis,
dan sebagainya. Karena barang jenis ini dikonsumsi dengan cepat dan frekuensi
pembeliannya juga sering, maka strategi yang paling tepat untuk menjualnya adalah
dengan menyediakannya dibanyak lokasi, mengaplikasikan mark-up yang kecil, dan
membuat iklan secara gencar agar merangsang konsumen untuk mencobanya dan
sekaligus untuk menciptakan preferensi.
b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Barang tahan lama adalah barang berwujud yang pada umumnya dapat bertahan lama
dengan banyak pemakaian. Atau dengan kata lain, umur ekonomisnya dengan
pemakaian normal berkisar antara satu tahun atau lebih. Seperti misalnya mobil, TV,
lemari es, komputer, dan sebagainya. Pada umumnya jenis barang
ini membutuhkan personal selling serta pelayanan yang lebih banyak dibandingkan
dengan barang tidak tahan lama, dapat memberikan keuntungan yang lebih besar, dan
membutuhkan jaminan atau garansi tertentu dari setiap penjualnya.
2. Jasa (Services)
Jasa ialah sebuah aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan sebagai
sesuatu untuk dijual. Seperti misalnya bengkel reparasi, hotel, kursus, salon kecantikan,
lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
Referensi:
Sri Wahyuni Astuti. 2018. Mater pokok manajemen pemasaran. Cet.10, Ed.1. Tangerang
Selatan. Universitas Terbuka.
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produk-definisi-klasifikasi-dimensi_30.html
https://belajarserbaneka.blogspot.com/2012/11/konsep-level-dan-hirarki-produk.html
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/11/klasifikasi-produk-dan-klasifikasi-barang-
konsumen.html
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/11/klasifikasi-barang-industri.html