Anda di halaman 1dari 4

Tugas rangkuman Strategi Pengembangan Produk Jasa

Nama : Yiska Hellensia Losung


Nim : 17061102067
Kelas : 7B2/B4
Mata Kuliah : Pemasaran Jasa

Definisi Kategori Produk dan Contohnya

 1. Definisi Produk


Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 4), memberikan definisi tentang produk sebagai
berikut, “ produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan / semua kebutuhan “.
Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat,
property, organisasi, dan gagasan.

Sedangkan menurut Wiliam. J Stanton yang diterjemahkan oleh Juliadi ( 2003 : 242 ), memberikan
definisi produk sebagai berikut, “ produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata di
dalamnya suatu tercangkup oleh warna, harga, kemasan, plastic, pengecer dan pelayanan dari pabrik
serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginannya “.

2. Tingkat Produk : Hierarki Nilai Pelanggan


Dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat
produk. Masing-masing tingkat menambahkan lebih banyak nilai pelanggan, dan kelimanya
membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy). Menurut Philip Kotler & Kevin Lane
Keller ( 2007 : 4 ) Lima tingkat produk itu antara lain :
1. Manfaat inti ( Core Benefit )
Adalah layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.
2. Produk dasar ( Basic Product )
Tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.
3. Produk yangt diharapkan ( Expected Product )
Yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembelli ketika mereka membeli
produk.
4. Produk yang ditingkatkan ( Augmented Product )
Pada tingkat ini produk melampaui harapan pelanggan.
5. Calon produk ( Potential Product )
Yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk
atau tawaran tersebut pada masa mendatang.

3. Klasifikasi Produk
Pemasaran biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macam macam karakteristik produk :
daya tahan dan wujud juga penggunaan ( konsumen atau industry):
a. Daya tahan dan Wujud
Produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya, yaitu :
1. Barang tidak tahan lama ( Nondurable Goods )
Adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
2.  Barang tahan lama ( Durable Goods )
Adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan berulang kali.
3.  Jasa ( Service )
Adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis.
Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas pemasok, dan
kemampuan penyesuaian lebih tinggi.
b.  Penggunaan
Konsumen membeli sangat macam barang. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller ( 2007 : 6 ),
barang-barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya, yaitu

A.  Klasifikasi Barang konsumen


1. Barang kebutuhan sehari-hari ( Convenience Goods )
Adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen dengan cepat dengan upaya yang sangat
sedikit. Barang convenience dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
a. Barang Bahan Pokok / staples goods
Adalah barang yang sering dibeli rutin tanpa banyak pertimbangan yang umumnya merupakan barang
kebutuhan sehari-hari seperti obat, bahan makanan, dan lain sebagainya.
b. Barang Dorongan Hati Sesaat / Impulse Goods
Adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan dan pertimbangan yang
matang seperti makanan ringan di rak antrian kasir.
c. Barang Darurat dan Mendesar / Emergency Goods
Adalah barang yang dibeli ketika masa-masa kritis atau darurat seperti jasa tambal ban,
ambulan, mobil derek, pemadam kebakaran, dll.

2.  Barang Toko ( Shopping Goods )


Adalah barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga,
dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Jenis barang ini dibagi menjadi dua macam,
yaitu :
a. Homogenous Shooping Goods
adalah barang yang pada dasarnya sama namun harga tiap toko beda sehingga konsumen mencari
harga termurah. Contoh : Mobil,  motor, televisi, kaset tape, dsb.
b. Heterogenous Shopping Goods
adalah barang yang dianggap berbeda dan ingin melihat mutu dan kecocokan barang terlebih dahulu
di mana ciri dan keunikan lebih berpengaruh dibandingkan dengan harga. Contohnya seperti perabot
rumah tangga, parts komputer, dan lain-lain.

3.  Barang Khusus ( Speciality Goods )


Adalah barang-barang dengan karakteristik unit dan atau identifikasi merek yang untuknya
sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia senantiasa melakukan usaha khusus untuk
membelinya, seperti jam dengan merek – merek terkenal, mobil mewah, dan lain sebagainya.

4.  Barang yang tidak dicari ( Unsought Goods )


Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara normal konsumen
tidak berfikir untuk membelinya. Jenis barang ini dapat kita bagi menjadi dua macam, yaitu :

5.  New Onsought Goods


adalah barang yang benar-benar baru sehingga tidak dikatahui konsumen seperti laptop dan ponsel
yang akan dirilis.

6.  Regularly Unsought Goods


adalah barang yang selalu tidak dicari tetapi belum tentu tidak butuh seperti produk peti mati, batu
nisan, dan lain sebagainya.

B. Klasifikasi Barang Industri


1. Bahan baku dan Suku cadang
Adalah barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen.
2. Barang modal (Capital items)
Adalah barang-barang yang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk
jadi.
3. Perlengkapan dan Layanan bisnis (Supplies and Business Service)
Adalah barang dan jasa berumur pendek, memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi.

4.  Hierarki Produk
Hierarki produk ini membentang mulai dari kebutuhan-kebutuhan dasar hingga barang-barang khusus
yang memuaskan kebutuhan tersebut. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 15), kita
dapat mengidentifikasi enam tingkat hierarki produk, yaitu:
1. Keluarga Kebutuhan ( Need family )
Adalah kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk.
      2.  Keluarga Produk ( Product family )
Semua kelas produk yang dapat memenuhi kebutuhan inti dengan lumayan efektif.
      3.  Kelas Produk ( Product class )
Adalah sekelompok produk dalam keluarga produk yang diakui mempunyai ikatan fungsional
tertentu.
4.  Lini Produk ( Product line )
Adalah sekelompok produk dalam kelas produk yang saling terkait erat karena produk tersebut
melakukan fungsi yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dan dipasarkan melalui
saluran yang sama, atau masuk kedalam rentang harga tertentu.
5.  Jenis Produk ( Product type )
Yaitu sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama memiliki salah satu dari beberapa
kemungkinan bentuk produk tersebut.
6.  Barang ( Item )
Dapat juga disebut unit pencatatan persediaan ( Stockeeping unit ) atau varian produk ( product
variant ), unit tersendiri dalam suatu merk atau lini produk ynag dapat dibedakan berdasarkan ukuran,
harga, penempilan, atau suatu ciri lain.

The Flower Of Service

Produk inti seringkali memiliki kesamaan pada elemen layanan tambahan. Terdapat dua macam
layanan tambahan :
(1) layanan tambahan yang mempermudah, yang dibutuhkan untuk penghantaran layanan atau
memberikan bantuan dalam penggunaan produk inti, dan
 (2) layanan tambahan yang memperkuat, yang menambah nilai bagi pelanggan.

Branding Produk Dan Pengalaman Jasa

Strategi Branding untuk Jasa


Sebagian besar organisasi jasa menawarkan suatu lini produk dan bukan hanya suatu produk.
Hasilnya, mereka harus memilih diantara empat alternative baranding yang luas, yaitu:

1. Branded house
yaitu keadaan dimana perusahaan menggunakan satu merek untuk mencakup seluruh produk dan
jasa. Keunggulan dari strategi ini adalah dimana pemasar menjadi lebih focus kepada pengelolaan
merek. Kelemahannya adalah merek terentang terlalu jauh dan melemah, selain itu pemasar
cenderung kehilangan kemempuan diferensiasi. Contonya, perusahaan Samsung yang menggunakan
merek Samsung untuk setiap produknya mulai dari HP,TV, laptop dan lemari es.

2. House of brand
yaitu keadaan dimana perusahaan menggunakan merek terpisah untuk setiap penawarannya.
Keunggulannya adalah dimana setiap merek memiliki target market dan positioning sendiri-sendiri.
Contohnya perusahaan Professional Wedding yang memberikan jasa wedding yang memiliki
“Ultimate wedding” untuk segmen menengah keatas dan “Happy Wedding” untuk segmen menengah
kebawah.

3. Subbrands
yaitu keadaan dimana merek korporat atau merek master adalah sudut pandangutama tetapi
produknya sendiri memiliki sebuah nama yang berbeda. Contohnya, perusahaan Google yang
membedakan merek untuk kategori produknya. Untuk e-mail diberi nama “Gmail”, untuk aplikasa
handphone diberi nama “GooglePlay”, dan untuk aplikasi maps diberi nama “Google maps”. Merek
utama masih melekat pada produk yaitu Google.

4. Endorsed brands :
yaitu keadaan dimana merek produklah yang mendominasi tetapi merek korporat masih ditampilakan.
Contohnya, Hilton hotels corporations

Pengembangan Layanan Baru

Hierarki Kategori layanan Baru


Terdapat beberapa cara inovasi yang berbeda bagi penyedia layanan. Dibawah ini adalah tujuh
kategori layanan baru, mulai dari perubahan gaya sederhana sampai ke inovasi besar.

1. Perubahan gaya mewakili jenis inovasi yang paling sederhana


2. Peningkatan layanan adalah inovasi yang paling umum
3. Inovasi layanan tambahan
4. Perpanjangan lini proses tidak seinovatif proses tapi sering kali memberikan cara
berbeda untuk penyampaian produk yang sudah ada
5. Perpanjangan lini produk adalah penambahan pada lini produk perusahaan
6. Inovasi proses utama mencakup penggunaan proses baru untuk memberikan
produk inti yang sudah ada dengan cara baru dengan manfaat tambahan.
7. Inovasi layanan utama mencakup produk inti baru untuk pasar yang sebelumnya
belum terdefinisi

Anda mungkin juga menyukai