Anda di halaman 1dari 14

Produk, Jasa dan Strategi Penentuan

Merek
Produk, semua yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan,
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya.

Jasa, berbagai kegiatan atau manfaat yang dapat


ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak
menghasilkan perpindahan kepemilikan.
1
Tawaran perusahaan kepada pasar seringkali berupa
barang berwujud maupun jasa.
Tawaran yang hanya terdiri dari barang yang murni bersifat
barang yang sepenuhnya berwujud (Pure Tangible
Goods),
Goods spt: sabun, pasta gigi, atau garam-dimana tidak
ada jasa yang menyertai produk tsb.
Tawaran yang sepenuhnya berupa jasa (Pure Services),
Services
yang mana tawaran hanya terdiri dari Jasa. Contoh
adalah pemeriksaan oleh dokter/dokter gigi, atau kantor
jasa keuangan, notaris, penterjemah resmi dll.
Tawaran yang merupakan kombinasi antara barang dan
jasa sebagai contoh, tawaran dapat berupa barang
berwujud dengan jasa sebagai pelengkap.
Mis: pabrik Toyota tidak hanya menawarkan mobil, tetapi juga
jasa perbaikan dan perawatan, asuransi, finance/pembiayaan.
2
Tawaran Campuran (Hybrid Offers),
Offers terdiri dari barang
dan jasa yang sama bagian atau perannya. Sebagai
contoh, seseorang menjadi pelanggan restoran karena
makanan yang dijualnya serta jasa pelayannya.
Contoh lainnya, penumpang maskapai Garuda secara
khusus membeli jasa transportasi, tetapi di dalam
perjalanan tersebut juga terdiri dari pemberian
makanan, minuman, dan majalah.
Jasa yang ditawarkan tersebut juga membutuhkan
barang yang bermodal besar (Capital Intensive) –yaitu
pesawat terbang—sebagai alat angkut untuk
mengantar, walaupun tawaran yang utama adalah
jasa.
jasa
3
Klasifikasi Produk,
Produk produk dan jasa dibedakan
menjadi dua katagori yaitu: (1) Produk Konsumen
dan (2) Produk Industri.

(1)Produk Konsumen, adalah semua produk yang


dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara
pribadi.
Produk ini meliputi : produk sehari-hari
(convenience product), produk belanja (Shopping
Product), produk khusus (Special Product), dan
produk yang tidak dicari (Unsought Product)

4
Produk Sehari-hari : adalah produk dan jasa yang
dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan
dengan perbandingan dengan produk lain yang
minimal serta usaha untuk mendapatkan produk
tersebut yang juga minimal.
Contoh: sabun mandi, sabun cuci, permen,
koran/majalah, dan makan cepat saji. Umumnya
produk jenis itu mempunyai harga rendah, dan para
pemasar harus emnempatkan produk tersebut pada
berbagai lokasi sehingga konsumen dapat dengan
mudah mendapatkannya ketika mereka (konsumen)
menginginkannya.
5
Produk Belanja, adalah barang yang frekuensi
pembeliannya tidak sesering produk sehari-hari dan
dalam pembeliannya konsumen melakukan
perbandingan dengan produk lain berdasarkan
kecocokan, kualitas, harga, dan gaya.
Ketika membeli produk jenis ini, konsumen menggunakan
lebih banyak waktu dan usaha dalam mengumpulkan
informasi dan membuat perbandingan.
Produk yang termasuk dalam katagori ini adalah perabot,
pakaian, mobil bekas, dan jasa hotel serta motel. Para
pemasar produk ini biasanya mendistribusikan produknya
melalui lebih sedikit gerai (oulets) tetapi menyediakan
dukungan penjulan yang lebih dalam untuk membantu
konsumen melakukan perbandingan.
6
Produk Khusus,
Khusus adalah produk dan jasa konsumen
yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek
yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup
signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang
khusus.
Contohnya adalah mobil dengan spesifikasi merek
dan tipe tertentu, peralatan fotografi berharga
mahal, pakaian yg dibuat oleh perancang tertentu,
dan jasa dokter spesialis dan ahli hukum. Mobil
Volvo merupakan contoh produk khusus karena
pembeli biasanya lebih mengutamakan masalah
keamanan dalam mengendara mobil daripada
bentuk atau model nya.
7
Produk yang tidak dicari, adalah produk
konsumen yang konsumen tidak mengetahui
ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak
terpikirkanuntuk membeli produk tersebut.
Kebanyakan barang inovasi utama adalah tidak
dicari sampai konsumen menyadari keberadaan
produk tersebut melalui iklan.
Contoh paling klasik produk dan jasa yang
diketahui dan merupakan produk/jasa yang tidak
dicari adalah asuransi jiwa dan donor darah ke
PMI. Produk-produk itu memerlukan usaha
pemasaran yang besar spt iklan dng freq. tinggi,
penjualan pribadi, dan usaha-usaha lainnya.
8
(2) Produk Industri, adalah produk yang dibeli
dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut
atau digunakan untuk menjalankan bisnis.
Oleh karena itu perbedaan antara produk
konsumen dan produk industri didasarkan
pada tujuan pembelian produk itu.
itu
Contoh, jika konsumen membeli pemotong
rumput u/ digunakan di rumah, maka
pemotong rumput tersebut disebut produk
konsumen. Jika konsumen yang membeli
pemotong rumput serupa u/ digunakan pada
bisnis pertamanan, pemotong rumput tsb
merupakan produk industri.
9
Merek:
Adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain,
atau kombimasi dari semuanya yang
mengidentifikasi pembuat atau penjual produk dan
jasa tertentu.
Konsumen melihat merek sebagai bagian produk yang
penting dan merek dapat menambah nilai produk.
Contoh, sebagian besar konsumen akan berpendapat
bahwa sebotol parfum Avon mempunyai kualitas
yang tinggi dan merupakan produk yang mahal.
Tetapi sebotol parfum yang sama yang dimasukkan
ke botol tanpa nama akan dinilai mempunyai kualitas
yang lebih rendah, walaupun wanginya serupa.
10
Pemerekan sekarang telah dikenal luas sehingga akan
sulit bagi kita untuk menemukan produk yang tidak
memakai merek. Garam dikemas dalam wadah yg
bermerek, kacang dikemas dengan menggunakan
label distributor, kertas fotocopy dikemas dengan
merek carrefour dan lain-lain.

Ekuitas Merek, adalah nilai suatu merek berdasarkan


seberapa kuat merek tersebut mempunyai loyalitas
merek, kesadaran konsumen akan nama merek,
kualitas yang dipersepsikan, asosiasi merek dan
berbagai aset lainnya spt: paten, merek dagang, dan
hubungan jaringan distribusi.
11
Pemilihan Nama Merek
Nama yang bagus sangat menambah kesuksesan produk.
Akan tetapi menemukan nama merek yang terbaik
merupakan tugas yang sulit. Tugas itu dimulai dengan
mengkaji ulang secara cermat produk dan manfaatnya,
pasar yang dibidik, dan strategi-strategi pemasaran
yang diusulkan.
Ciri-ciri yang diinginkan atas suatu nama merek:
(1) Nama merek harus mencerminkan tentang manfaat
dan kualitas produk yang ditawarkan. (2) Nama merek
harus mudah di eja, dikenali, dan diingat: nama yang
singkat akan membantu. (3) Nama merek harus khas.
(4) Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam
bahasa-bahasa asing. (5) Nama merek harus bisa
didaftarkan dan mempunyai kekuatan hukum.
12
Strategi Merek
Perusahaan mempunyai empat pilihan strategi merek:
Perluasan Lini,
Lini adalah pengguna nama merek yang sukses
u/ memperkenalkan hal-hal baru ke kategori produk
tertentu dengan menggunakan merek yang sama. Hal-
hal baru tersebut misalnya rasa, bentuk, warna, bahan
tambahan, atau ukuran kemasan yang baru.
Perluasan Merek, adalah penggunaan merek yang telah
berhasil u/ meluncurkan produk baru atau hasil
modifikasi ke kategori baru.
Aneka Merek, menawarkan cara u/ membangun fitur dan
daya tarik yang berbeda-beda u/ memuaskan motivasi
pembelian yang berbeda-beda.
13
Aneka Merek juga memungkinkan perusahaan
mendapatkan perusahaan mendapatkan tempat yang
lebih luas di rak toko eceran. Atau perusahaan mungkin
ingin melindungi merek utamanya dengan membuat
merek pesaing atau penyerang rusuk. Contohnya, Seiko
menggunakan nama-nama merek yang berbeda u/
jamnya yang berharga mahal (Seiko Lasalle) dan
berharga rendah (Pulsar) u/ melindungi bagian rusuk
merek Seiko yang utama.
Merek Baru, perusahaan dapat menciptakan merek baru
ketika memasuki kategori produk baru jika tidak ada
nama merek milik perusahaan itu yang tepat bagi
produk baru tersebut. Contohnya, Matsushita Jepang yang
menggunakan nama yang berbeda untuk katagori produk yang
berbeda: Panasonic, National, Technics.
14

Anda mungkin juga menyukai