Produk berarti penawaran kebutuhan akan kepuasan sebuah perusahaan. Tujuan “produk” sebagai
kepuasaan atau keuntunga konsumen potensial itu sangat penting. Banyak manager memperhatikan
detail teknik dalam pembuatan produk. Tapi kebanyakan konsumen berpendapat bahwa sebuah produk
dalam konteks tersedianya kepuasan penuh.
Kualitas berarti kemampuaan sebuah produk utuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Manager
pemasaran sering memusatkan pada kualitas ketika dibandingkan dengan penawaran produk
pesaingnya. Kualitas dan kepuasan tergantung pada total penawaran produk.
Produk bisa berupa barang atau jasa atau keduanya. Pemahaman akan perbedaan barang dan jasa bisa
membantu menyesuaikan rencana strategi pemasaran.
Karena barang adalah benda fisik, dia bisa dilihat dan disentuh. Jasa merupakan sebuah tindakan yang
dilakukan oleh sekolompok orang untuk orang lain. Jasa itu dialami, digunakan, atau dikonsumsi. Jasa
bukan berbentuk fisik –mereka tidak nyata (intangible). Banyak produk merupakan kombinasi elemen
nyata dan tak nyata.
Barang biasanya diproduksi oleh pabrik kemudian dijual. Sedangkan jasa sering dijual terlebih dahulu
baru diproduksi. Mereka diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang sama. Jadi, pembuat barang bisa
jauh dari konsumen, tapi penyedia jasa sering bekerja di tempat dimana seseorang berada.
Jasa bisa hilang –tidak bisa disimpan. Ini membuat keseimbangan persediaan dan permintaan lebih sulit.
Seringkali sulit dalam skala ekonomi ketika produk ditekankan pada jasa. Jasa sering diberikan ketika ada
konsumen.
Pengelompokan produk adalah seperangkat dari semua jenis produk dan produk individual yang dijual
perusahaan. Product line adalah seperangkat produk individual yang berhubungan dekat. Penjual
mungkin melihat jenis produk yang berhubungan karena mereka diproduksi dan beroperasi dengan cara
yang sama, dijual pada target pasar yang sama, dijual melalui tipe pasar yang sama, atau dengan harga
sama. Produk inidividual adalah bagian dari product line. Biasanya dibedakan berdasarkan merek, lever
penawaran pelayanan, harga, atau beberapa ciri lain. Setiap produk individual dan terget pasar
dibutuhkan strategi terpisah. Kita akan fokuskan terutama pada perkembangan srategi pemasaran.
Manager pemasaran harus merencanakan beberapa strategi untuk mengembangkan program
pemasaran efektis untuk keseluruhan perusahaan.
– Produk bisnis adalah produk untuk digunakan dalam menghasilkan produk lain. Digolongkan
berdasarkan bagaimana pembeli memikirkan produk dan bagaimana mereka akan digunakan.
Produk konsumen dibagi menjadi 4 kelompok dimana setiap jenis berdasarkan cara orang membeli
produk.
Convenience product adalah produk yang dibutuhkan konsumen tapi tidak menghabiskan banyak waktu
dan usaha untuk berbelanja.produknya sering dibeli, sedikit pelayanan dan penjualan, tidak mahal, dan
mungkin dibeli karena kebiasaan. Convenience product bisa berupa produk pokok, produk yang dibeli
tanpa perencanaan, dan produk mendesak.
Shopping product adalah produk yang menurut konsumen sebanding dengan waktu dan usaha yang
dilakukan bila dibandingkan dengan produk saingan lainnya. dibagi menjadi 2 berdasarkan perbandingan
konsumen: (1) homogenous (terlihat sama dan ingin mendapat harga paling rendah), (2) heterogenous
(terlihat berbeda dan memperhitungkan kualitas dan kecocokan).
Specialty product adalah produk yang sangat diinginkan konsumen dan membutuhkan usaha untuk
menemukannya.
Unsought prducut adalah produk dimana konsumen belum ingin atau tahu apakan mereka bisa
membelinya. Ada 2 jenis unsought products: (1) new unsought product (menawarkan pemikiran baru
yang belum diketahui konsumen, (2)regularly unsought product (mungkin dibutuhkan, tapi konsumen
tidak termotifasi untuk memenuhinya).
Jenis produk bisnis berbeda dengan produk konsumen karena berhubungan dengan bagaimana dan
kenapa perusahaan melakukan pembelian. Perbedaan besar antara pasar produk konsumen dan pasar
produk bisnis adalah asal permintaan –permintaan produk bisnis berasal dari permintaan produk akhir
konsumen. Jumlah permintaan industry untuk produk bisnis hampir kaku. Sedangkan permintaan
pembeli individual bisa sangat fleksibel –jika produk serupa harganya lebih murah.
Jenis Produk Bisnis
Jenis produk bisnis berdasarkan bagaimana pembeli berminat pada produk dan bagaimana produk
tersebut digunakan. Jenis-jenis produk bisnis diantaranya:
Instalasi adalah produk modal penting –seperti bangunan, hak lahan, dan peralatan besar.
Peralatan tambahan adalah produk modal singkat (short-lived) –alat dan perlengkapan yang digunakan
dalam produksi atau aktifitas kantor.
Produk mentah adalah produk belanjaan (expense item) yang belum diproses dan merupakan produk
fisik. Tersiri dari 2 jenis: (1) produk pertanian dan (2) produk asli/alami.
Komponen adalah expense item yang sudah diproses menjadi produk akhir. Component parts produk
akhir (atau hampir selesai) yang siap dibuat menjadi produk akhir. Component materials adalah produk
seperti kawat, plastik, atau tekstil yang harus diproses lebih jauh sebelum menjadi produk akhir.
Persediaan adalah expense item yang tidak menjadi bagian dari produk akhir. Dibagi menjadi 3: (1)
pemeliharaan (maintenance), (2) perbaikan (repair), (3) persediaan usaha/operasi (operating supplies)
disingkat MRO supplies.
Jasa professional (ahli) adalah pelayanan khusus yang mendukung usaha perusahaan.
Branding merupakan penggunaan nama, istilah, symbol, atau desain –atau gabungan semua- sebagai
identitas produk. Termasuk penggunaan nama merek dagang (brand name), trademark (merek
dagang/cap), dan identifikasi produk lainnya.
Brand name mencakup kata, huruf, atau kelompok kata atau huruf. Contohnya PT. Cuiser, America Online
(AOL). Trademark mencakup hanya kata-kata, symbol, atau tanda yang secara legal terdaftar untuk
sebuah perusahaan. Merek yang dikenal baik membuat berbelanja menjadi lebih mudah.
Dapat diandalkan dan tersebar luas. Saat konsumen mulai memakai merek tersebut, mereka ingin bisa
menggunakannya lagi.
Permintaan cukup besar sehingga harga pasar hisa cukup tinggi dan menguntungkan.
Ada skala ekonomi. Jika branding sangat berhasil, harga seharusnya turun dan keuntungan meningkat.
Penerimaan merek harus didapatkan dengan produk yang bagus dan promosi yang teratur. 5 level merek
yang dikenal baik (brand familiarity) berguna untuk rancangan strategi:
(2) tidak dikenal (nonrecognition): konsumen akhir sama sekali tidak mengenal mereknya.
(3) dikenal (recognition): konsumen mengingat mereknya.
(4) lebih disukai (preference): konsumen biasanya memilih merek tersebut dibandingkan yang lain,
mungkin karena kebiasaan.
(5) banyak permintaan (insistent): konsumen mendesak perusahaan merek tersebut dan berusaha
mencari produk tersebut. Ini adalah tujuan utamanya.
– Mudah diucapkan
Sekarang, banyak perusahaan mencari keuntungan kompetitif dengan melibatkan designer dalam
menentukan keputusan tentang bentuk dan fungsi produk. Perusahaan yang bersaing di pasar
internasional menghadapi masalah dalam memilih nama merek dagang. Sebuah nama yang membawa
kesan positif di satu bahasa mungkin akan tidak berarti di bahasa lain. Atau, lebih buruk, memiliki arti
yang tidak diharapkan.
Karena lebih penting membangun pengakuan merek, beberapa perusahaan lebih memilih membangun
merek dagang daripada membangun perusahaannya. Nilai sebuah merek pada pemiliknya atau pada
sebuah perusahaan yang ingin membelinya disebutbrand equity (modal merek) –nilai kekuatan sebuah
merek di pasar. Misalnya, brand equity mungkin menjadi lebih tinggi jika banyak konsumen yang puas
membeli barang merek itu dan jika pedagang kecil ingin punya persediaan barang tersebut. Yang hampir
menghasilkan keuntungan.
Peraturan umum dan sipil di Amerika melindungi hak kepemilikan akan trademark dan nama merek
dagang. Lanham Act merinci jenis merek mana yang bisa dilindungi dan metode paling tepat untuk
perlindungannya. Aturan ini berlaku dalam mengirimkan barang antar negara atau perniagaan luar
negeri.
Sebuah merek bisa menjadi aset nyata bagi sebuah perusahaan. Setiap perusahaan harus mencoba
melihat mereknya tidak menjadi sebuah ungkapan penggambaran umum akan jenis produknya. Jika ini
terjadi, nama merek dan trademark menjadi milik umum –dan pemiliknya kehilangan hak atas barang
tersebut. Bahkan ketika sebuah produk telah didaftarkan, masih banyak barang-barang tiruan yang tidak
sah. Tiruan ini diterima di beberapa budaya.
Pembuat merek produk yang lebih dari satu harus menentukan apakah akan menggunakan family brand
–merek sama untuk beberapa produk- atau individualbrand untuk setiap produk. Jenis khusus family
brand adalah sebuah licensed brand(punya izin) –merek yang dikenal dimana penjual membayar biaya
kepemilikan untuk menggunakannya. Contohnya, Sunkist.
Sebuah perusahaan penting menggunakan individual brand ketika setiap produk mempunyai isentitas
berbeda, juga ketika produknya bermacam-macam dalam kualitas dan jenisnya.
Produk dimana beberapa konsumen melihatnya sebagai komoditi mungkin akan sulit atau mahal dalam
menetapkan mereknya. Beberapa pabrik dan distributor merespon masalah ini dengan produk generic –
produk yang sama sekali bermerek selain indentitas isinya dan pabrik atau distributor. Produk generic
biasanya menawarkan kemasan sederhana dengan harga lebih murah. Lebih umum terjadi di negara
kurang berkembang.
Merek pabrik adalah merek yang dibuat oleh produsen. Disebut juga merek nasional karena mereknya
dipromosikan ke berbagai negara atau dalam area yang luas. Sekarang banyak merek pabrik yang
didistribusikan secara global.
Merek dealer, juga disebut merek pribadi, adalah merek yang dibuat oleh distributor. Dari perspektif
distributor, keuntungan utama dari penjualan merek pabrik yang dikenal adalah dimana produk sudah
lebih dulu terjual pada beberapa konsumen. Kerugiannya adalah pabrik-pabrik menawarkan laba lebih
rendah daripada distributor yang mungkin bisa mendapat untung dari merek dealer. Pabrik
mengendalikan merek dan bisa kapanpun menariknya dari distributor. Konsumen, setia pada merek itu
daripada pedagang, bisa beralih jika merek itu tidak tersedia.
Battle of the brands (perang merek), persaingan antara merek dealer dan merek pabrik, hanya sebuah
pertanyaan merek mana yang akan lebih populer dan siapa yang mengendalikan. Suatu waktu, merek
pabrik bisa lebih populer daripada merek dealer. Dalam hal ini, distributor mendapat beberapa
keuntungan karena bisa mendapat sumber persediaan harga murah.
Pengemasan (packaging) meliputi promosi, perlindungan, dan peningkatan produk. Pengemasan penting
bagi penjual dan konsumen.
Pengemasan baru bisa membuat perbedaan penting dalam sebuah strategi pemasaran baru –dengan
memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik. Terkadang kemasan baru membuat produk lebih mudah
atau lebih aman untuk digunakan.
Pengemasan menyampaikan sebuah pesan. Pengemasan bisa mengikat produk bagi strategi pemasaran
lain. Pengemasan yang baik memberi perusahaan efek promosi lebih daripada iklan. Konsumen akan
melihat kemasan di toko, saat mereka benar-benar membeli.
Kemasan proteksi lebih baik itu penting bagi pabrik dan penjual. Pengemasan bisa menurunkan harga
distribusi juga menurunkan biaya penyimpanan dengan mengurangi kerusakan dan pencurian.
Pengemasan yang baik juga menghemat ruang dan lebih mudah untuk dipegang dan dipajang.
Untuk mempercepat penanganan penjualan produk yang cepat, pemerintah dan industri membuat
sebuah Universal product code (UPC) untuk mengidentifikasi setiap produk bisa terbaca oleh electronic
scanner.
Di Amerika, kiritik konsumen memberi jalan bagi Federal Fair Packaging Labeling Act (1996) untuk
memberikan informasi lebih jauh kepada konsumen. Peraturan ini juga meminta industri untuk mencoba
menurunkan ukuran kemasan dan membuat label yang lebih bermanfaat.
Jaminan merupakan apa yang penjual janjikan terhadap produknya. Sebuah perusahaan harus
memperjelas apakah mereka menawarkan garansi penuh atau terbatas –dan peraturan menentukan
semua kegunaannya. Kebanyakan perusahaan menawarkan garansi terbatas.
Beberapa perusahaan mengunakan jaminan-jaminan untuk meningkatkan daya pikat berbagai macam
pemasarannya. Mereka merancang kualitas lebih pada barang atau pelayanannya dan menawarkan
pembayaran ganti rugi atau penggantian, bukan hanya memperbaiki, jika ada kerusakan.
Jaminan pelayanan konsumen menjadi lebih umum sebagai cara untuk menarik dan mempertahankan
konsumen. Ada lebih banyak resiko dalam menawarkan jamian pelayanan daripada jaminan akan produk
fisik. Karyawan yang malas atau kelemahan pelayanan bisa menimbulkan biaya yang besar. Tanpa
jaminan, konsumen yang tidak puas akan pergi tanpa keluhan.
Dukungan biaya jaminan akhirnya harus ditanggung dari harga yang dibayar konsumen. Konsumen yang
ingin perlindungan yang leih atau lebih baik membayar lebih untuk memperpanjang garansi atau kontak
pelayanan.
Kesimpulan
Pada bab ini, kita memperhatikan produk secara luas- yang memberikan keuntungan baik bagi rencana
strategi pemasaran. Kita melihat bahwa produk bisa berupa barang atau jasa, atau gabungan keduanya.
Dan produk perusahaan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan pasar –termasuk pengalaman
konsumen sebelum dan sesudah pembelian.
Kita menggambarkan beberapa perbedaan pemasaran antara barang dan jasa. Juga dibahas mengenai
jenis produk konsumen (berdasarkan bagaimana konsumen tertarik dan membeli produk) dan jenis
produk bisnis (berdasarkan bagaimana pembeli tertarik dan bagaimana barang itu digunakan). Kita juga
melihat bagaimana jenis produk mempengaruhi berbagai macam rencana pemasaran.
Selain itu, dibahas juga mengenai branding (pemberian merek dagang) dan packaging (pengemasan) –
dan melihat bagaimana keputusan tepat bisa menambah nilai bagi konsumen dan memberi produk
sebuah keuntungan konpetitif. Konsumen memilih merek sebagai jaminan kualitas, yang menyebabka
pengulangan pembelian, biaya promosi yang lebih murah, harga penjualan yang lebih tinggi, dan ekuitas
konsumen yang lebih besar. Pengemasan menawarkan kesempatan promosi dan memberitahu
konsumen. Variasi kemasan juga membantu daya pikat sebuah produk di segmen pasar yang berbeda.
Dan pengemasan bisa melindungi produk dimana pun tempat distribusi. Akhirnya, kita melihat
bagaimana jaminan berperan penting dalam perencanaan strategi –dengan menurunkan resiko
pembelian. Konsumen melihat jaminan sebagai sebuah ciri kualitas. Brand familiarity mempengaruhi
tempat, harga, dan penentuan promosi.