Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ahmad Fauzy Ridwan

Kelas : MKS 4 A
NIM : 1199230008
Matkul : Manajemen Pemasaran Syariah

Ujian Akhir Semester

1. Segmentasi pasar merupakan pembagian kelompok pembeli yang memiliki perbedaan


kebutuhan, karakteristik, ataupun perilaku yang berbeda di dalam suatu pasar tertentu.
Segmentasi pasar bisa juga diartikan sebagai pengidentifikasian analisis perbedaan para
pembeli di pasar.

Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah pasar


menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan
sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok
pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan
suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada
di pasar tersebut.

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:

 Dapat diukur (measurable)

Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.

 Dapat dijangkau (accessible)

Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.

 Cukup besar (substantial)

Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani. Suatu segmen
merupakan kelompok homogen yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran
yang sesuai.

 Dapat dibedakan (differentiable)

Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

 Dapat dilaksanakan (actionable)

Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.

Dalam pengadaan segmentasi pasar, maka pembagiannya dibagi berdasarkan sembilan


kategori:

1) Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi

Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara,
wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan
menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
2) Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi

Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar


pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.

3) Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi

Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi


tertentu merespon suatu stimuli pemasaran.

4) Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku

Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau


reaksi pembeli terhadap suatu produk

2. Brand (merek) merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat
menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa.
Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol air mineral yang diisi dengan jenis air
mineral yang sama baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka air mineral yang diberi
merek akan lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan
air mineral yang tidak diberi merek.

Merek Air Mineral

Nilai tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau perusahaan. Karena itulah
Perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu,
terutama konsumen yang menjadi target marketnya.

Pengertian tentang merek, Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari
semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari
perusahaan, yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk
kompetitornya.

Elemen – elemen dari Brand adalah:

1. Nama

2. Logo

3. Simbol

4. Desain

5. Slogan

6. Kemasan

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek:

1) Mudah diingat

Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan
disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik
sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.
2) Memiliki makna

Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan/


deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk
mengkonsumsi produk tersebut.
Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:

a. Informasi umum tentang kategori dan isi dari produk


b. Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari
produk.
3) Menarik dan lucu

Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen
merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam
hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.

4) Fleksibel

Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar,
bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk
diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat
lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan
menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.

5) Legal

Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku,
sehingga berada di bawah perlindungan hukum.
Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek adalah :

 Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan
atau dilafalkan. Contoh : Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain.
 Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali, namun
tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna,
gambar, desain.

Bagi konsumen :

 Identifikasi mutu produk, baik berupa barang maupun jasa. Kualitas produk
berupa barang nyata/tampak dari kondisi barang tersebut, baik dari kualitasnya
sampai pada kemasan barang. Sedangkan produk yang berupa jasa, kualitas
pelayanan adalah pelayanan kepada tamu.

 Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya nama/merek maka akan


memudahkan pembeli menemukan produk yang dicari/diminati. Hal ini
tentunya lebih efisien dan efektif.

 Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang mungkin
memberikan keuntungan bagi mereka.

 Untuk membantu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan


okonsumen/resiko konsumen, baik resiko dalam hal kesehatan, resiko kesalahan
fungsi produk, kesalahan harga, ataupun resiko ketidaklayakan produk/jasa
tersebut dikonsumsi.

 Bagi produsen, penjual :

 Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri masalah yang


timbul.

 Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga tidak ada
produk lain yang meniru.

 Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar

 Membantu penjual dalam menarik pelanggan/konsumen yang setia dan yang


menguntungkan.

 Membantu membangun citra perusahaan/produsen (jika merek tersebut


menimbulkan persepsi positif di masyarakat)

 Mengidentifikasikan produk dalam perdagangan

 Mengidentifikasikan keunggulan produk yang dimiliki, yang membedakan


produk tersebut dengan produk lain, terutama produk saingan.

1) Perusahaan baik perusahaan barang maupun jasa berusaha meningkatkan kekuatan


mereknya di pasaran dari waktu ke waktu. Dalam hal ini produsen akan berusaha
memperkenalkan produknya terutama keunggulan produk yang tidak dimiliki oleh
produk lain.

Keberadaan merek bukan hanya semata–mata menunjukkan nama dari sebuah produk,
namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam berbagai dimensi,
yang membedakan produk tersebut dengan produk lain.

Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila elemen-elemen
pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi yang positif guna terciptanya
merek yang kuat di pasaran. Elemen–elemen yang dimaksudkan di sini adalah kualitas
produk yang baik, kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan
konsumen, kemampuan strategi marketing yang handal untuk terus memperkenalkan merek
di pasaran melalui segala program–program marketing, sampai pada kemasan produk yang
benar, baik dan menarik, harga produk yang sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.

Dengan demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan terus dikonsumsi oleh
masyarakat (menciptakan keloyalan konsumen), dipercaya, sehingga merek tersebut
menjadi merek yang kuat di pasaran.

3. 5 kekuatan kompetitif (Michael Porter)


 Threat of new entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)

Kekuatan ini menentukan seberapa mudah (atau sulit) untuk masuk ke industri tertentu.
Jika Industri tersebut bisa mendapatkan profit yang tinggi dengan sedikit hambatan
maka pesaing akan segera bermunculan. Semakin banyak perusahaan saingan
(kompetitor) yang bersaing pada market yang sama maka profit atau laba akan semakin
menurun. Sebaliknya, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru maka posisi
perusahaan kita yang bergerak di industri tersebut akan semakin diuntungkan.
Beberapa hambatan bagi para pendatang baru diantaranya adalah seperti :

– Memerlukan dana atau modal yang tinggi

– Teknologi yang tinggi

– Hak Paten, Merek dagang

– Skala Ekonomi

– Loyalitas Pelanggan

– Peraturan Pemerintah

 Bargaining power of suppliers (Daya Tawar Pemasok)

Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku
pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada
pembelinya. Dengan demikian, keuntungan perusahaan akan menjadi rendah karena
memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli bahan baku yang berkualitas tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah daya tawar pemasok, semakin tinggi pula keuntungan
perusahaan kita.

Daya tawar pemasok menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok yang menyediakan
bahan baku yang diinginkan sedangkan banyak pembeli yang ingin membelinya, hanya
terdapat sedikit bahan baku pengganti ataupun pemasok memonopoli bahan baku yang
ada.

 Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli)

Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen,
semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun
kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan
oleh perusahaan produsen. Harga produk yang lebih rendah berarti pendapatan bagi
perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi, Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi
dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya
tawar pembeli maka semakin menguntungkan bagi perusahaan kita.

Daya tawar pembeli tinggi apabila jumlah produk pengganti yang banyak, banyak stok
yang tersedia namun hanya sedikit pembelinya.

 Threat of substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)

Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen mendapatkan produk


pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik
dengan biaya pengalihan yang rendah. Semakin sedikit produk pengganti yang tersedia
di pasaran akan semakin menguntungkan perusahaan kita.
 Rivalry among existing competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)

Kekuatan ini adalah penentu utama, perusahaan harus bersaing secara agresif untuk
mendapatkan pangsa pasar yang besar. Perusahaan kita akan semakin diuntungkan
apabila posisi perusahaan kita kuat dan tingkat persaingan pada pasar (Market) yang
sama tersebut yang rendah. Persaingan semakin ketat akan terjadi apabila banyak
pesaing yang merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas pelanggan yang rendah, produk
dapat dengan cepat digantikan dan banyak kompetitor yang memiliki kemampuan yang
sama dalam menghadapi persaingan.

4.
5. Marketing mix adalah istilah yang cukup dikenal oleh pebisnis. Marketing mix atau bauran
pemasaran adalah suatu strategi yang terdiri dari beberapa unsur terpadu untuk menjual
produk atau jasa kepada pelanggan.

Konsep besar dari marketing mix adalah memastikan pilihan produk tepat, di waktu dan
tempat yang tepat, juga dengan harga yang tepat. Marketing mix mengandalkan sejumlah
unsur promosi yang dimaksimalkan demi mencapai target penjualan.

Mengikuti perkembangan teknologi, marketing mix pun kian mengalami perubahan sehingga


jadi lebih fleksibel. Lalu, mengapa marketing mix penting? Jawabannya yaitu jika kamu
secara konsisten dan terus-menerus menerapkan seluruh unsur marketing mix tanpa
terkecuali, besar kemungkinan target penjualanmu akan tercapai.

Mengenal 7p dalam Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Di tahun 1960, ada 4 unsur yang menjadi fokus marketing mix atau bauran pemasaran. Akan
tetapi, kini kita mengenal istilah 7P yang artinya terdapat 7 unsur utama dalam marketing
mix. Yuk, simak lebih lanjut mengenai konsep 7P dalam marketing mix.

a. Product (Produk/Jasa)

Produk pakaian tekstil baju

Produk adalah apa yang dapat dijual perusahaan kepada pelanggan. Penting untuk
mengetahui betul kebetuhan pelanggan, sehingga kamu dapat memberikan produk atau
jasa sesuai permintaan dan kebutuhan pelanggan.

b. Price (Harga)

Perhitungan PPh 21

P kedua dalam marketing mix adalah price yang artinya harga. Harga yang kamu
tetapkan haruslah sesuai dengan target pelanggan yang telah ditetapkan.

Hitunglah dengan baik keuntungan yang kamu dapatkan, tapi jangan lupa untuk tetap
realistis dan menetapkan harga yang sesuai dengan pelanggan terbesar kamu.

c. Place (Tempat)

Marketing mix shopping online

Ketahui betul di mana target pelanggan kamu menghabiskan waktu dan berbelanja.
Mengetahui tempat yang tepat dalam marketing mix berarti menempatkan
produkmu di tempat atau medium yang banyak dikunjungi oleh target pelanggan.

Dengan demikian, produk atau jasa yang kamu jual berkesempatan lebih banyak
untuk ditemukan dan dibeli pelanggan.

Tempat menjualnya bisa offline (misalnya membuka toko fisik) maupun online.
Kamu juga bisa melakukan direct selling dengan bertemu langsung untuk menjual
produk kepada pelanggan.
Selain itu, pilih medium yang tepat dalam memasarkan produk kamu secara online.
Misalnya dengan berjualan lewat media sosial atau mau membuat situs online shop.

d. Promotion (Promosi)

Promosi marketing mix bauran pemasaran

Pemasaran tidak akan terlepas dari promosi. P yang keempat dalam marketing mix
atau bauran pemasaran kembali mengingatkan pentingnya melakukan promosi.

Promosi termasuk bagaimana kamu menyampaikan pesan kepada para pelanggan.


Penting untuk memastikan bahwa kamu telah melakukan promosi yang baik,
sehingga pelanggan dapat mengenal produk atau jasa yang kamu promosikan.

Kenali betul seperti apa gaya promosi dan komunikasi yang pelangganmu sukai.

e. People (Sumber Daya Manusia)

Marketing mix

P kelima dalam 7P marketing mix atau bauran pemasaran adalah sumber daya
manusia (SDM). SDM merupakan bagian paling penting dalam suatu perusahaan.

Merekrut SDM yang tepat merupakan kunci untuk memajukan perusahaan. SDM
yang dimiliki perusahaan juga mewakili nilai dan citra perusahaan. Oleh karena itu,
SDM yang baik juga dapat membantu pelanggan membangun rasa nyaman dan
loyalitas terhadap brand dan produk yang dijual.

f. Process (Proses)

Proses marketing mix bauran pemasaran

Proses adalah unsur keenam dalam konsep marketing mix. Proses mencakup
rangkaian setiap tahap pemasaran dari perusahaan ke pelanggan.

Unsur ini juga mencakup pelayanan dan proses transaksi antara perusahaan dan
pelanggan. Penting untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan pengalaman
yang menyenangkan dan memuaskan di setiap proses transaksi sampai barang
diterima.

Lakukanlah evaluasi di setiap tahapnya untuk meningkatkan brand awareness hingga


jumlah pembelian. Kamu bisa melakukan evaluasi salah satunya melalui survei
pelanggan.

g. Physical Evidence (Bukti Fisik Perusahaan)

Kantor bukti fisik perusahaan physical evidence

Unsur terakhir dalam marketing mix adalah physical evidence yang berarti bukti fisik
perusahaan. Dalam menjual produk atau jasa, pelanggan membutuhkan bukti fisik
untuk menjalin hubungan bisnis yang lebih nyata. Berbagai macam bentuk fisik
dapat dilakukan. Mulai dari kantor yang bisa dikunjungi pelanggan, ataupun bentuk
fisik yang dapat dimiliki pelanggan seperti brosur.

Contoh Penerapan 7P dalam Marketing Mix

Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana konsep 7P dalam bauran pemasaran


dilakukan oleh brand secara nyata, mari kita ambil contoh brand Nike.

Nike fokus menjual produk berupa pakaian dan sepatu olahraga. Dengan menyasar
target pasar menengah ke atas, Nike menetapkan harga yang sesuai dengan target
pasar tersebut.

Dalam memasarkan produknya, Nike membuka gerai di sejumlah pusat


perbelanjaan. Tidak hanya itu, Nike juga menjual produknya secara online melalui
situs dan melakukan promosi melalui media sosial yang banyak digunakan
pelanggannya.

Nike menjalankan sejumlah usaha promosi, salah satunya dengan menggandeng


brand ambassador atau influencer internasional dan lokal.

Menurut Statista.com, di tahun 2019 Nike mempekerjakan lebih dari 76.000


karyawan di seluruh dunia sebagai sumber daya manusianya.

Proses jual beli yang dilakukan Nike cenderung mudah. Pelanggan bisa mendapatkan
produk Nike langsung di toko fisik yang tersebar di seluruh dunia. Pembelian secara
online pun dapat dilakukan melalui situs web dengan layanan antar barang.

Nike senantiasa menata setiap produknya di etalase toko sebagai bukti fisik. Selain
itu, Nike juga memiliki bukti fisik lain seperti brosur ataupun konten promosi melalui
media sosial yang sesuai dengan citra dan nilai perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai