Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Lingkungan Internal dan Eksternal terhadap Keunggulan Bersaing dan

Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Madiun

Oleh :
Slamet Riyanto
Universitas PGRI Madiun

Abstract

This study focuses on the influence of internal and external environments that influence
competitive advantage and performance of UKM in Madiun. Internal and external environment is
expected to provide a substantial contribution to the advancement and development of UKM, so as
to absorb a larger workforce, able to move the local economy and add to or delivery of new
entrepreneurs in Madiun
The population in this study is the small and medium enterprises (UKM) engaged in the
services and manufacturing in Madiun. Subjects were drawn as many as 107 people
The results of research that will answer the purpose of research, as follows: Internal
environment has a significant influence on competitive advantage Small and Medium Enterprises
(UKM) in Madiun. External environment has a significant effect on the competitive advantages of
Small and Medium Enterprises (UKM) in Madiun.  Internal environment has a significant
influence the performance of Small and Medium Enterprises (UKM) in Madiun.  External
environment has a significant influence on the performance of Small and Medium Enterprises
(UKM) in Madiun. Competitive advantage has a significant influence on performance of Small
and Medium Enterprises (UKM) in Madiun.
  
Key words : Internal Environment, External Environment, Competitive Advantage and
Performance.
Latar Belakang Masalah menunjukkan bahwa geliat UKM lebih
Perkembangan UKM di Indonesia banyak didominasi oleh usaha mikro
tentunya tidak terlepas dari berbagai (Hadiyanto, Dinas Koperasi dan UMKM
hambatan. Hambatan-hambatan tersebut bisa Jatim, 2009).
berbeda di satu daerah dengan di daerah lain Perkembangan UKM di Madiun
atau antara perdesaan dan perkotaan, atau diharapkan akan tetap berlanjut dengan cara
antar sektor, atau antar sesama unit usaha di pemerintah dan pihak terkait memiliki acuan
sektor yang sama. UKM di Indonesia pada yang jelas tentang faktor-faktor yang
umumnya tidak punya sumber daya untuk mempengaruhi peningkatan kinerja usaha
mencari, mengembangkan atau memperluas tersebut. Kinerja sektor usaha kecil
pasarnya sendiri. Sebaliknya, UKM di menengah (UKM) dipengaruhi oleh dua
Indonesia sangat tergantung pada mitra faktor utama yakni lingkungan eksternal dan
dagangnya, misalnya pedagang keliling, lingkungan internal. Lingkungan internal
pengumpul, atau trading house untuk meliputi aspek SDM (pemilik, manajer, dan
memasarkan produk-produknya, atau karyawan); aspek keuangan, aspek teknis
tergantung pada konsumen yang datang produksi; dan aspek pemasaran. Sedangkan
langsung ke tempat-tempat produksinya lingkungan eksternal terdiri dari kebijakan
Kondisi berbeda terjadi di Jawa pemerintah, aspek sosial budaya dan
Timur, dimana UKM mampu meningkatkan ekonomi, serta peranan lembaga terkait
pertumbuhan perekonomian di Jatim, hal ini seperti Pemerintah, Perguruan Tinggi,
dilihat dari adanya krisis ekonomi global, Swasta, dan LSM. (Mc Commick et.al,1997;
UKM di Jatim masih dapat terus berjalan Zang, 2001; Laceiva, 2004; Haris Maupa,
atau tidak ada yang mengalami 2004). Untuk daya saing UKM juga
kebangkrutan. Pada 2009 ini, jumlah UKM disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya
di Jatim sebanyak 4,2 juta. Sekitar 85% di pemasaran, keuangan, manajemen,
antaranya merupakan usaha mikro, 10% teknologi, lokasi, sumber daya manusia, dan
termasuk usaha kecil, 3% usaha menengah, struktur ekonomi. Faktor-faktor tersebut
dan 2% nya merupakan usaha besar. Ini dapat dikelompokkan menjadi faktor

1
lingkungan internal dan eksternal, yang Landasan Teori
umumnya dijadikan landasan bagi Pengertian Lingkungan Organisasi
pengusaha untuk menetapkan strategi dan Lingkungan merupakan segala
kinerja usahanya (Pambudy dan Rabbani, sesuatu yang berada di luar organisasi.
1995; Siswoyo dan Maryadi, 1995). Menurut Brooks and Weatherston (1997:4),
Penelitian mengenai daya saing dan kinerja definisi lingkungan memiliki masalah
UKM di Indonesia juga sudah banyak intelektual, sehingga para peneliti
dilakukan, seperti penelitian dari mengkategorikannya dengan pendekatan
Prawirokusumo, Soeharto (1996), Maupa, yang berbeda. Pada konteks manajemen
Haris (2004), Sri Hadiati (2008), Wahdiyat strategi lingkungan didefinisikan
Moko (2008), Arief Rahmana (2009), berdasarkan dekat dan jauhnya lingkungan
Musran Munizu (2010) dan lain sebagainya. dari organisasi atau langsung dan tidak
Penelitian ini lebih memfokuskan langsungnya lingkungan mempengaruhi
pada pengaruh lingkungan internal dan organisasi. Lingkungan yang paling dekat
eksternal yang mempengaruhi keunggulan dengan organisasi atau disebut juga task
bersaing dan kinerja UKM di Madiun. environment, industry environment (Hitt et
Lingkungan internal dan eksternal al., 2001:22; Pearce & Robinson, 2000:71),
diharapkan dapat memberikan kontribusi specific environment (Robbins, 1994:231)
yang cukup besar untuk kemajuan dan yaitu lingkungan yang langsung
perkembangan UKM, sehingga mampu mempengaruhi strategi, mencakup pesaing,
menyerap tenaga kerja yang lebih besar, pemasok, pelanggan dan serikat dagang.
mampu menggerakkan ekonomi daerah dan Selanjutnya lingkungan yang secara tidak
menambah atau melahirkan pengusaha- langsung mempengaruhi strategi atau
pengusaha baru di Madiun. disebut juga general environment (Hitt et
Berdasarkan uraian di atas, maka al., 1995; Robbins, 1997), remote
penelitian ini difokuskan pada menguji environment (Pearce and Robinson, 2000).
keterkaitan antara pengaruh lingkungan Robbins (1994:226-228)
internal dan eksternal terhadap keunggulan membedakan lingkungan organisasi atas
bersaing dan kinerja Usaha Kecil Menengah lingkungan umum versus lingkungan khusus
(UKM) di Madiun dan lingkungan aktual versus lingkungan
yang dipersepsikan. Burns and Stalkers,
Tujuan Penelitian (1961) dalam Robbins (1994: 231)
Tujuan penelitian yang akan dicapai membedakan lingkungan organisasi
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis berdasarkan sumber informasi yang dapat
dan membuktikan: diberikannya yaitu: yang stabil dan pasti
1. Pengaruh lingkungan internal terhadap dengan lingkungan yang berubah secara
keunggulan bersaing Usaha Kecil cepat dan dinamis. Menurut Pearce and
Menengah (UKM) di Madiun Robinson (2000:71) membedakan
2. Pengaruh lingkungan eksternal terhadap lingkungan atas lingkungan jauh (remote
keunggulan bersaing Usaha Kecil environment), lingkungan industri dan
Menengah (UKM) di Madiun. lingkungan operasional. Wheleen and
3. Pengaruh lingkungan internal terhadap Hunger (2000:9) membedakannya atas
kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) lingkungan eksternal (external environment)
di Madiun. dan lingkungan internal (internal
4. Pengaruh lingkungan eksternal terhadap environment).
kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) Lingkungan bisnis merupakan
di Madiun. lingkungan yang dihadapi organisasi dan
5. Pengaruh keunggulan bersaing Usaha harus dipertimbangkan dalam pengambilan
Kecil Menengah (UKM) terhadap keputusan bisnis (perusahaan). Aktivitas
kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) keseharian organisasi mencakup interaksi
di Madiun. dengan lingkungan kerja (Dill,
1958 dalam Brooks 1997: 5). Hal ini
termasuk hubungannya dengan pelanggan,
supliers, serikat dagang dan pemegang
saham. Lingkungan bisnis berperan dalam

2
mempengaruhi penetapan strategi pengaruh tidak langsung melalui lingkungan
organisasi. industri (Suwarsono, 2000;23). Pengaruh
tidak langsung ini dapat terjadi jika masing-
Analisis Lingkungan Bisnis masing komponen lingkungan makro
Lingkungan bisnis yang dihadapi berpengaruh terlebih dahulu pada
perusahaan perlu dianalisis, maksudnya lingkungan industri sebelum gilirannya
adalah untuk mencoba mengidentifikasi berpengaruh pada perusahaan.
peluang (opportunities) bisnis yang perlu
dengan segera mendapat tanggapan dan Lingkungan Internal
perhatian eksekutif, dan disaat yang sama Lingkungan organisasi dapat
diarahkan untuk mengetahui ancaman dibedakan atas lingkungan internal (internal
(threats) bisnis yang perlu mendapatkan environment) dan lingkungan eksternal
antisipasi. Untuk itu dalam analisis (external environment) (Wright et al.,1996:
lingkungan bisnis, manajemen berusaha 4; Wheleen and Hunger, 2000:8 ; Hitt, 1995:
untuk mengidentifikasi sejumlah variabel 6). Lingkungan internal terdiri dari struktur
pokok yang berada di luar kendali (structure), budaya (culture), sumber daya
perusahaan yang diperkirakan memiliki (resources) (Wheelen & Hunger, 2000; 10).
pengaruh nyata. Analisis lingkungan bisnis Lingkungan internal perlu dianalisis untuk
berusaha mengetahui implikasi manajerial mengetahui kekuatan (strength) dan
(managerial implications) yang ditimbulkan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam
baik langsung maupun tak langsung dari perusahaan. Struktur adalah bagaimana
berbagai faktor eksternal yang telah perusahaan diorganisasikan yang berkenaan
diidentifikasi berpengaruh pada prospek dengan komunikasi, wewenang dan arus
perusahaan. Diharapkan manejemen akan kerja. Struktur sering juga disebut rantai
memiliki gambaran yang jelas dalam perintah dan digambarkan secara grafis
menyiapkan strategi bisnis yang diperlukan dengan menggunakan bagan organisasi.
untuk mengantisipasi implikasi manajerial Budaya merupakan pola keyakinan,
yang ditimbulkan oleh lingkungan bisnis. pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan
Pengenalan lingkungan eksternal oleh anggota organisasi. Norma-norma
secara tepat semakin penting karena organisasi secara khusus memunculkan dan
(Siagian, 2001;63): mendefinisikan perilaku yang dapat diterima
1. Jumlah faktor yang berpengaruh tidak anggota dari manajemen puncak sampai
pernah konstan melainkan selalu karyawan operatif. Sumber daya adalah aset
berubah, yang merupakan bahan baku bagi produksi
2. Intensitas dampaknya beraneka ragam, barang dan jasa organisasi. Aset ini dapat
3. Adanya faktor eksternal yang meliputi keahlian seseorang, kemampuan,
merupakan “kejutan” yang tidak dapat dan bakat manajerial seperti aset keuangan
diperkirakan sebelumnya betapapun dan fasilitas pabrik dalam wilayah
cermatnya analisis “SWOT” dilakukan, fungsional. Peter et al., (1996:52)
4. Kondisi eksternal berada di luar menjelaskan bahwa: lingkungan internal
kemampuan organisasi untuk perusahaan merupakan sumber daya
mengendalikannya. perusahaan (the firm’s resources) yang akan
Teori manajemen mengatakan menentukan kekuatan dan kelemahan
analisis lingkungan bisnis terdiri dari dua perusahaan.
komponen pokok, yakni analisis lingkungan Sumber daya perusahaan ini
makro (macro environment) dan lingkungan meliputi sumber daya manusia (human
industri (competitive environment). resources) seperti pengalaman
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan (experiences), kemampuan (capabilities),
ekonomi, kekuatan politik dan hukum, pengetahuan (knowledge), keahlian (skill),
kekuatan teknologi dan kekuatan sosial dan dan pertimbangan (judgment) dari seluruh
budaya (Wheelen et.al., 2000:13). pegawai perusahaan, sumber daya
Keseluruhan kekuatan yang ada dalam perusahaan (organizational resources)
lingkungan makro ini memiliki pengaruh seperti proses dan sistem perusahaan,
yang langsung terhadap prospek perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur,
namun disaat yang sama juga memiliki budaya, manajemen pembelian material,

3
produksi/operasi, keuangan, riset dan Konsep keunggulan bersaing
pengembangan, pemasaran, sistem perusahaan banyak dikembangkan dari
informasi, dan sistem pengendalian), dan strategi generik yang dikemukakan oleh
sumber daya phisik seperti (pabrik dan Porter (1985). Hal-hal yang dapat
peralatan, lokasi geograpis, akses terhadap mengindikasikan variabel keunggulan
material, jaringan distribusi dan teknologi). bersaing adalah imitabilitas, durabilitas, dan
kemudahan menyamai. Keunggulan
Lingkungan Eksternal bersaing adalah jantung kinerja perusahaan
Lingkungan eksternal adalah dalam pasar bersaing. Keunggulan
lingkungan yang berada diluar organisasi perusahaan pada dasarnya tumbuh dari nilai
dan perlu dianalisis untuk menentukan atau manfaat yang dapat diciptakan
kesempatan (opportunities) dan ancaman perusahaan bagi para pembelinya. Bila
(threath) yang akan dihadapi perusahaan. kemudian perusahaan mampu menciptakan
Terdapat dua perspektif untuk keunggulan melalui salah satu dari ketiga
mengkonseptualisasilkan lingkungan strategi generik tersebut, maka akan
eksternal. didapatkan keunggulan bersaing
Pertama, perspektif yang (Aaker,1995)
memandang lingkungan eksternal sebagai Dalam rangka meningkatkan
wahana yang menyediakan sumber daya kinerja perusahaan, keunggulan bersaing
(resources) (Clark et al., 1994: Tan & dipandang sebagai sesuatu yang dapat
Litschert, 1994). Kedua perspektif yang digunakan dalam atau sebagai strategi
memandang lingkungan eksternal sebagai perusahaan. Keunggulan bersaing dapat
sumber informasi. Perspektif pertama dipahami dengan memandang perusahaan
berdasar pada premis bahwa lingkungan sebagai keseluruhan, berasal dari banyak
eksternal merupakan wahana yang aktivitas yang berlainan yang dilakukan oleh
menyediakan sumber daya yang kritikal bagi perusahaan dalam mendesain, memproduksi,
kelangsungan hidup perusahaan (Tan & memasarkan, menyerahkan dan mendukung
Litschert, 1994). Perspektif ini juga penjualan (Porter,1999). Sehingga
mengandung makna potensi eksternal dalam keunggulan bersaing adalah suatu posisi
mengancam sumber daya internal yang yang masih dikerjakan organisasi sebagai
dimiliki perusahaan. Pemogokan, deregulasi, upaya mengalahkan pesaing.
perubahan undang-undang, misalnya, Pendekatan resources based (RB)
berpotensi merusak sumber daya internal memandang aktivitas ekonomi atau bisnis
yang dimiliki perusahaan (Clark et al., dari sisi pemanfaatan sumber daya dan
1994). Perspektif kedua mengaitkan kapabilitasnya, bukan menurut pasar yang
informasi dengan ketidakpastian lingkungan dilayani. Pemanfaatan sumber daya dan
(environmental uncertainty). Ketidakpastian kapabilitas ini dalam rangka membangun
lingkungan mengacu pada kondisi daya saing yang diarahkan kepada usaha-
lingkungan eksternal yang sulit diramalkan usaha menangkap berbagai peluang
perubahannya (Clark et al., 1994). Hal ini mengatasi berbagai ancaman dalam
berhubungan dengan kemampuan anggota persaingan, sehingga dari kondisi ini
organisasi dalam pengambilan keputusan dibangun strategi untuk menghambat para
(decision making) (Clark et al., 1994). pesaing berupa kesulitan untuk ditiru
(barriers to imitation) (Syafar, 2004:10).
Keunggulan Bersaing D’Aveni (1994) dalam
Keunggulan bersaing menurut (Syafar,2004:10) menyatakan keunggulan
Porter (1986) adalah kemampuan suatu pada dasarnya dinamis, dan tidak bisa
perusahaan untuk meraih keuntungan dipertahankan. Persaingan hari ini dan masa
ekonomis di atas laba yang mampu diraih mendatang harus dipandang sebagai
oleh pesaing di pasar dalam industri yang persaingan dengan dinamika tinggi bukan
sama. Perusahaan yang memiliki suatu yang statis sehingga kita perlu melalui
keunggulan kompetitif senantiasa memiliki hal tersebut dengan beberapa pemikiran
kemampuan dalam memahami perubahan strategi.
struktur pasar dan mampu memilih strategi
pemasaran yang efektif.

4
Pengertian Kinerja Perusahaan Sampel
Kinerja adalah terjemahan dari kata Sampel penelitian adalah sejumlah
job performance atau actual performance individu yang jumlahnya kurang dari jumlah
yang mempunyai arti yaitu prestasi kerja populasi dan paling sedikit mempunyai satu
atau prestasi sesungguhnya yang dicapai sifat yang sama (Sugiyono, 1999). Teknik
seseorang. Kinerja tersebut pada umumnya yang digunakan dalam pengambilan sampel
sebagai kesuksesan seseorang didalam adalah purposive random sampling. Teknik
melaksanakan tugas atau pekerjaan yang purposive random sampling adalah
dibebankan kepadanya. Menurut pemilihan sekelompok subyek didasarkan
Mangkunegara (2005:9) kinerja perusahaan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu (Hadi,
adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) 2000). Selain itu pemilihan sampel
baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai dilakukan dengan sistem acak, dimana
perusahaan persatuan periode waktu. sampel yang telah diseleksi berdasarkan
Menurut Kamus Besar Bahasa purposive sampling kemudian dipilih secara
Indonesia (2005:570), “Kinerja adalah acak untuk dipilih menjadi sampel
sesuatu yang dicapai, prestasi yang penelitian. Pemilihan sampel berdasarkan
diperlihatkan atau kemampuan kerja.” purposive sampling adalah sebagai berikut :
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diambil 1. UKM (Usaha Kecil Menengah) yang
kesimpulan pengertian kinerja adalah suatu bergerak di bidang jasa dan produksi
kemampuan atau prestasi yang dicapai dengan alasan bahwa UKM ini
dalam melaksanakan suatu tindakan tertentu. memang memerlukan kompetensi SDM
Berdasarkan latar belakang, dalam bersaing di dunia bisnis.
rumusan masalah, tujuan penelitian dan 2. Usaha Kecil yang memiliki jumlah
landasan teori dan kerangka pemikiran di tenaga kerja (SDM) minimum 3 orang
depan, maka hipotesis dalam penelitian ini atau omzet minimum Rp. 50.000.000,-
adalah (Lima puluh juta Rupiah).
1. Lingkungan internal berpengaruh 3. Responden (sampel) adalah
signifikan terhadap keunggulan Pemilik/Pengurus dan jajaran
bersaing Usaha Kecil Menengah manajemen di UKM tersebut.
(UKM) di Madiun. 4. Sedangkan pada penelitian subyek
2. Lingkungan eksternal berpengaruh penelitian diambil sebanyak 107 orang,
signifikan terhadap keunggulan jumlah ini diharapkan sudah memenuhi
bersaing Usaha Kecil Menengah syarat jumlah minimal sampel
(UKM) di Madiun. penelitian.
3. Lingkungan internal berpengaruh
signifikan terhadap kinerja Usaha Kecil Lokasi dan Waktu Penelitian
Menengah (UKM) di Madiun. Lokasi penelitian di Madiun dengan
4. Lingkungan eksternal berpengaruh waktu penelitian selama 2 minggu yang
signifikan terhadap kinerja Usaha Kecil dilakukan di beberapa wilayah industri dan
Menengah (UKM) di Madiun. UKM.
5. Keunggulan bersaing berpengaruh
signifikan terhadap kinerja Usaha Kecil Hasil Penelitian
Menengah (UKM) di Madiun. Pada tahap pengujian hipotesis ini
juga dapat diketahui nilai koefisien dari
Populasi masing-masing hubungan antar variabel.
Menurut Nazir (2006) populasi Nilai koefisien hubungan ini untuk
merupakan kumpulan individu dengan mengetahui arah hubungan positif atau
kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan. negatif dan besar pengaruh variabel endogen
Populasi dalam penelitian ini adalah usaha jika variabel eksogen berubah atau
kecil menengah (UKM) yang bergerak di perubahan variabel endogen (dependen) jika
bidang jasa dan produksi di Madiun. variabel endogen (intervening) berubah.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan Berikut adalah hasil pengujian SEM dengan
UKM diketahui jumlah UKM yang tercacat nilai koefisien jalur atau standardized pada
sebanyak 137. masing-masing variabel :

5
Tabel 1. Nilai Koefisien SEM Pengaruh Langsung Antar Variabel

Hubungan antar variabel Nilai


Standardized
coeficient
Lingkungan internal (X1)  Keunggulan bersaing (Z) 0,415
Lingkungan eksternal (X2)  Keunggulan bersaing (Z) 0,655
Keunggulan bersaing (Z)  Kinerja UKM (Y) 0,406
Lingkungan internal (X1)  Kinerja UKM (Y) 0,358
Lingkungan eksternal (X2)  Kinerja UKM (Y) 0,571
Sumber : Hasil Perhitungan Data Menggunakan AMOS 16 (Lampiran 8)
Berdasarkan tabel di atas dapat keunggulan bersaing ditingkatkan
dijelaskan sebagai berikut : maka kinerja UKM akan meningkat
1. Jika variabel lingkungan internal pula dan sebaliknya apabila
berubah maka akan menyebabkan keunggulan bersaing menurun maka
perubahan pada keunggulan bersaing kinerja UKM akan menurun dengan
dengan arah perubahan positif. Tanda nilai koefisien sebesar 0,406.
positif tersebut menunjukkan apabila 4. Jika variabel lingkungan internal
lingkungan internal meningkat maka berubah maka akan menyebabkan
keunggulan bersaing akan meningkat perubahan kinerja UKM dengan arah
pula dan sebaliknya apabila lingkungan perubahan positif. Tanda positif
internal menurun maka keunggulan tersebut menunjukkan apabila
bersaing akan menurun dengan nilai lingkungan internal meningkat maka
koefisien sebesar 0,415. kinerja UKM akan meningkat pula dan
2. Jika variabel lingkungan eksternal sebaliknya apabila lingkungan internal
berubah maka akan menyebabkan menurun maka kinerja UKM akan
perubahan keunggulan bersaing dengan menurun dengan nilai koefisien sebesar
arah perubahan positif. Tanda positif 0,358.
tersebut menunjukkan apabila 5. Jika variabel lingkungan eksternal
lingkungan eksternal ditingkatkan berubah maka akan menyebabkan
maka keunggulan bersaing akan perubahan kinerja UKM dengan arah
meningkat pula dan sebaliknya apabila perubahan positif. Tanda positif
lingkungan eksternal diturunkan maka tersebut menunjukkan apabila
keunggulan bersaing akan menurun lingkungan eksternal meningkat maka
dengan nilai koefisien sebesar 0,655. kinerja UKM akan meningkat pula dan
3. Jika variabel keunggulan bersaing sebaliknya apabila lingkungan
berubah maka akan menyebabkan eksternal menurun maka kinerja UKM
perubahan kinerja UKM dengan arah akan menurun dengan nilai koefisien
perubahan positif. Tanda positif sebesar 0,571.
tersebut menunjukkan apabila
Tabel 2. Uji Hipotesis Pengaruh Langsung Antar Variabel

Hubungan antar variabel CR hitung Sig Keterangan


Lingkungan internal (X1)  Keunggulan bersaing (Z) 2,657 ,008 Signifikan
Lingkungan eksternal (X2)  Keunggulan bersaing (Z) 3,265 ,001 Signifikan
Keunggulan bersaing (Z)  Kinerja UKM (Y) 2,272 ,023 Signifikan
Lingkungan internal (X1)  Kinerja UKM (Y) 2,728 ,006 Signifikan
Lingkungan eksternal (X2)  Kinerja UKM (Y) 3,189 ,001 Signifikan
Sumber : Hasil Perhitungan Data Menggunakan AMOS 16 (Lampiran 8)
Berdasarkan tabel di atas dapat terhadap keunggulan bersaing Usaha
dijelaskan untuk mengetahui kebenaran dari Kecil Menengah (UKM) di Madiun
masing-masing hipotesis sebagai berikut : Hasil estimasi parameter
1. Hipotesis pertama : Lingkungan variabel lingkungan internal terhadap
internal berpengaruh signifikan kinerja UKM berdasarkan indikator-
indikator menunjukkan hasil yang

6
signifikan dengan nilai CR = 2,657. dengan nilai signifikan sebesar 0,001
Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya
nilai signifikan sebesar 0,008 lebih hipotesis kempat yang menyatakan :
kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya Lingkungan eksternal berpengaruh
hipotesis pertama yang menyatakan : signifikan terhadap kinerja Usaha Kecil
Lingkungan internal berpengaruh Menengah (UKM) di Madiun, diterima
signifikan terhadap keunggulan kebenarannya.
bersaing Usaha Kecil Menengah 5. Hipotesis kelima: Keunggulan bersaing
(UKM) di Madiun, diterima berpengaruh signifikan terhadap
kebenarannya. Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM)
2. Hipotesis kedua : Lingkungan eksternal di Madiun
berpengaruh signifikan terhadap Hasil estimasi parameter
keunggulan bersaing Usaha Kecil variabel keunggulan bersaing terhadap
Menengah (UKM) di Madiun kinerja pegawai berdasarkan indikator-
Hasil estimasi parameter indikator menunjukkan hasil yang
variabel lingkungan eksternal terhadap signifikan dengan nilai CR = 2,272.
kinerja UKM berdasarkan indikator- Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan
indikator menunjukkan hasil yang nilai signifikan sebesar 0,023 lebih
signifikan dengan nilai CR = 3,265. kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya
Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan hipotesis kelima yang menyatakan :
nilai signifikan sebesar 0,001 lebih Keunggulan bersaing berpengaruh
besar dari 0,05 (p > 0,05). Artinya signifikan terhadap Kinerja Usaha
hipotesis kedua yang menyatakan : Kecil Menengah (UKM) di Madiun,
Lingkungan eksternal berpengaruh diterima kebenarannya.
signifikan terhadap keunggulan
bersaing Usaha Kecil Menengah Pembahasan
(UKM) di Madiun, diterima Berdasarkan hasil analisis
kebenarannya. penelitian, maka dapat dilakukan
3. Hipotesis ketiga: Lingkungan internal pembahasan sebagai berikut :
berpengaruh signifikan terhadap Pengaruh Lingkungan Internal terhadap
kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) Keunggulan Bersaing
di Madiun Berdasarkan hasil estimasi
Hasil estimasi parameter parameter variabel lingkungan internal
variabel lingkungan internal terhadap terhadap keunggulan bersaing berdasarkan
kinerja UKM berdasarkan indikator- indikator-indikator menunjukkan hasil yang
indikator menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai CR lebih besar dari
signifikan dengan nilai CR = 2,728. 1,96 dengan nilai signifikan sebesar lebih
Nilai ini lebih besar dari 1,96 dengan kecil dari 0,05.
nilai signifikan sebesar 0,006 lebih Berdasarkan hasil pengujian
kecil dari 0,05 (p < 0,05). Artinya hipotesis membuktikan bahwa lingkungan
hipotesis ketiga yang menyatakan : internal mempunyai pengaruh positif dan
Lingkungan internal berpengaruh signifikan terhadap keungulan bersaing. Hal
signifikan terhadap kinerja Usaha Kecil ini sesuai dengan hasil CFA, bahwa
Menengah (UKM) di Madiun, diterima melakukan inovasi terhadap produk sangat
kebenarannya. diperlukan. Inovasi bertujuan untuk
4. Hipotesis keempat : Lingkungan memenuhi kebutuhan dan keinginan
eksternal berpengaruh signifikan pelanggan yang semakin bervariasi. Adanya
terhadap kinerja Usaha Kecil inovasi produk akan semakin membuat
Menengah (UKM) di Madiun pelanggan tertarik memilih produk yang ada,
Hasil estimasi parameter faktor internal ini juga akan membuat
variabel lingkungan eksternal terhadap keunggulan bersaing dengan pesaing
kinerja karyawan berdasarkan lainnya, karena adanya kelengkapan dan
indikator-indikator menunjukkan hasil variasi produk yang ada, maka pesaing akan
yang signifikan dengan nilai CR = semakin sulit untuk mengikuti. Adanya
3,189. Nilai ini lebih besar dari 1,96 variasi produk harus diikuti dengan

7
kebijakan untuk menerima pesanan dalam Hadiati (2008), faktor-faktor pembentuk
skala kecil atau eceran, hal ini dilakukan indikator-indikator yang relevan dalam
untuk mempermudah pelanggan dalam hubungan antara faktor internal dengan
mendapatkan dan memenuhi kebutuhannya. keunggulan bersaing adalah keistimewaan
Hasil penelitian ini mendukung desain produk, pelayanan purna jual yang
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan memuaskan, tersedianya bahan baku,
oleh Sri Hadiati (2008), faktor-faktor pengalaman kerja dan prestasi manajemen
lingkungan tersebut mempengaruhi baik puncak yang memadai, serta tersedianya
secara langsung maupun tidak langsung sumber daya keuangan. Hasil penelitian ini
terhadap strategi daya saing diindustri juga memperkuat teori yang dikemukakan
keramik berskala kecil. Untuk meningkatkan oleh Michael Porter (1994) dan Ma (2000).
daya saing industri keramik berskala kecil
dibutuhkan usaha dari asosiasi produsen atau Pengaruh Lingkungan Internal terhadap
industri tersebut dalam beberapa aspek Kinerja UKM
seperti ketetapan bahan baku, menetapkan Berdasarkan hasil estimasi
harga produk, dan pemasaran. Pelatihan, parameter variabel lingkungan internal
pendidikan, dan riset perlu untuk terhadap kinerja berdasarkan indikator-
dikembangkan dan ditingkatkan oleh indikator menunjukkan hasil yang signifikan
pemerintah lokal dan institusi pendidikan dengan nilai CR lebih besar dari 1,96
lebih tinggi. Penelitian juga memperkuat dengan nilai signifikan sebesar lebih kecil
teori yang dikemukakan oleh Pambudy dan dari 0,05.
Rabbani (1995), Siswoyo dan Maryadi Berdasarkan hasil pengujian
(1995), Wright et al (1994) dan Idrus hipotesis membuktikan bahwa lingkungan
(1997). internal mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja UKM. Hal ini
Pengaruh Lingkungan Eksternal sesuai dengan hasil CFA, bahwa melakukan
terhadap Keunggulan Bersaing inovasi guna memenuhi kebutuhan
Berdasarkan hasil estimasi pelanggan sangatlah penting, karena ini
parameter variabel lingkungan eksternal dapat meningkatkan laba usaha. Variasi
terhadap keunggulan bersaing berdasarkan produk akan membuat konsumen semakin
indikator-indikator menunjukkan hasil yang tertarik dan melakukan pembelian, sehingga
signifikan dengan nilai CR lebih besar dari semakin banyak variasi produk yang dijual,
1,96 dengan nilai signifikan sebesar lebih maka semakin besar kemungkinan
kecil dari 0,05. konsumen memutuskan membeli produk
Berdasarkan hasil pengujian yang dilihatnya.
hipotesis membuktikan bahwa lingkungan Hasil penelitian ini mendukung
eksternal mempunyai pengaruh positif dan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
signifikan terhadap keungulan bersaing. Hal oleh Musran Munizu (2010), faktor-faktor
ini sesuai dengan hasil CFA, bahwa usaha eksternal mempunyai pengaruh yang
yang tidak memiliki badan hukum akan signifikan dan positif terhadap kinerja usaha
kesulitan dalam pengajuan kredit di lembaga mikro dan kecil. Hasil penelitian ini juga
keuangan, maka adanya badan hukum akan mendukung teori dari Wilkinson (2002) dan
memudahkan pemilik usaha untuk mencari Maupa (2004).
pinjaman atau kredit di lembaga keuangan.
Adanya kredit yang diberikan kepada Pengaruh Lingkungan Eksternal
pengusaha khususnya UKM, sangat terhadap Kinerja UKM
mambatu pengusaha untuk mengembangkan Berdasarkan hasil estimasi
usahanya. Kredit yang biasa diperoleh UKM parameter variabel lingkungan eksternal
berasal dari bank-bank pemerintah, salah terhadap kinerja berdasarkan indikator-
satunya BRI. Kredit yang diterima UKM indikator menunjukkan hasil yang signifikan
digunakan untuk mengembangkan usahanya dengan nilai CR lebih besar dari 1,96
guna memenuhi kebutuhan konsumen yang dengan nilai signifikan sebesar lebih kecil
semakin hari semakin bervariatif. dari 0,05.
Hasil penelitian ini juga sejalan Berdasarkan hasil pengujian
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri hipotesis membuktikan bahwa lingkungan

8
eksternal mempunyai pengaruh positif dan Hasil penelitian ini juga sejalan
signifikan terhadap kinerja UKM. Hal ini dengan teori yang dikemukakan oleh
sesuai dengan hasil CFA, bahwa semakin Ferdinand (2000) dan Porter (1985) bahwa
terkenalnya nama usaha, maka akan semakin keunggulan bersaing dapat dihasilkan bila
banyak orang yang datang mengunjunginya. perusahaan sukses membangun, memelihara
Selain itu, apabila usaha dilakukan telah dan mengembangkan berbagai keunggulan
memiliki badan hukum, maka konsumen khas perusahaan (company specific
atau pelanggan akan lebih percaya bahwa advantage) sebagai hasil beroperasinya
usaha yang dilakukan lebih bonafit daripada berbagai aset stratejik yang dimiliki dan
lainnya. dikembangkan oleh perusahaan. Keunggulan
Hasil penelitian ini mendukung bersaing juga dihasilkan karena adanya
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan sumber daya dan kompetensi yang
oleh Musran Munizu (2010), faktor-faktor merupakan sumber potensial perusahaan.
eksternal mempunyai pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap kinerja usaha Kesimpulan
mikro dan kecil. Hasil penelitian ini juga Kesimpulan ini dibuat
mendukung teori dari Wilkinson (2002) dan berdasarkan hasil penelitian yang akan
Maupa (2004). menjawab tujuan dari penelitian, sebagai
berikut:
Pengaruh Keunggulan Bersaing terhadap 1. Lingkungan internal mempunyai
Kinerja UKM pengaruh yang signifikan terhadap
Berdasarkan hasil estimasi keunggulan bersaing Usaha Kecil
parameter variabel keunggulan bersaing Menengah (UKM) di Madiun.
terhadap kinerja berdasarkan indikator- 2. Lingkungan eksternal mempunyai
indikator menunjukkan hasil yang signifikan pengaruh yang signifikan terhadap
dengan nilai CR lebih besar dari 1,96 keunggulan bersaing Usaha Kecil
dengan nilai signifikan sebesar lebih kecil Menengah (UKM) di Madiun.
dari 0,05. 3. Lingkungan internal mempunyai
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh yang signifikan terhadap
hipotesis membuktikan bahwa keunggulan kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM)
bersaing mempunyai pengaruh positif dan di Madiun.
signifikan terhadap kinerja UKM. Hal ini 4. Lingkungan eksternal mempunyai
sesuai dengan hasil CFA, bahwa UKM di pengaruh yang berpengaruh signifikan
Madiun telah mempunyai keunggulan terhadap kinerja Usaha Kecil
bersaing dengan UKM di daerah lainnya, hal Menengah (UKM) di Madiun.
ini diperlihatkan dari order yang diterima 5. Keunggulan bersaing mempunyai
UKM, dimana kebanyakan UKM mampu pengaruh yang signifikan terhadap
memproduksi secara kontinu dan Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM)
meningkatkan produksinya tiap tahun. di Madiun.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa UKM di
Madiun mempunyai kinerja yang cukup baik Saran-saran
karena adanya dukungan tenaga kerja yang Berdasarkan kesimpulan dari
telah berpengalaman di bidangnya. penelitian, saran-saran yang layak
Hasil penelitian ini mendukung dikemukakan adalah sebagai berikut :
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan 1. Bagi pihak UKM
oleh Dinda Estika Asmarani (2006) dan a. Diharapkan pihak UKM dapat
Nursya’bani Purnama dan Hery Setiawan memanfaatkan kebijakan
(2003), Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah yang berusaha untuk
keunggulan bersaing akan meniciptakan menggerakan ekonomi makro
kinerja perusahaan yang baik dimana kinerja dengan memberikan pinjaman
perusahaan ini dipengaruhi oleh kepada usaha kecil dan menengah
perencanaan stratejik. Semakin baik dengan bunga rendah. Adanya
perencanaan stratejik suatu perusahaan akan suntikan modal ini diharapkan
meningkatkan kinerja perusahaan. pihak UKM dapat mengembangkan
usahanya untuk lebih maju dan

9
bersaing dengan industri lain- dalam Ilmu Manajemen
lainnya Kuantitatif pada Fakultas
b. Diharapkan pihak UKM dapat Ekonomi Universitas Brawijaya
memanfatkan faktor internal dan Kotler, P, 2000, Manajemen Pemasaran
eksternal yang ada, sehingga UKM Analisa, Perencanaan,
mampu bekerja secara optimum Implementasi dan
untuk menghasilkan produk yang Pengendalian. Jakarta,
berkualitas dan berdaya saing. Prenhallindo
2. Bagi Peneliti yang akan Datang Pedhazur, E.J. 1982. Multiple Regression in
a. Peneliti yang akan datang dapat Behavoral Research. New York:
melakukan penelitian mengenai Holt, Rinehart & Winston
keunggulan bersaing dan kinerja
UKM dengan cara Porter, Michael, 1994. Competitive
membandingkan antara daerah satu Advantage: Creating and
dengan daerah lainnya. Dengan Sustaining Superior
membandingkan kedua daerah Performance. New York: The
tersebut dapat diketahui apa yang Free Press.
perlu dilakukan pemerintah guna R.M. Moch. Wispandono (2010), Pengaruh
meningkatkan kinerja UKM. Lingkungan Bisnis Terhadap
b. Perlu dilakukan penelitian lanjutan Kinerja Pengrajin Industri Batik
dengan menambah variabel lain di Kabupaten Bangkalan,
yang berpengaruh pada keunggulan Jurnal, Fakultas Ekonomi –
bersaing dan kinerja UKM Universitas Trunojoyo
Solimun, 2001. Kaidah dan Metode
DAFTAR PUSTAKA Analisis Data, Modul Penataran
Analisis Data Universitas
Pembangunan Nasional – UPN
Aaker, D. A, 1995, Strategic Market Surabaya Tanggal 22 Nopember
Management, John Willey & 2
Sons. Inc T. Hani Handoko, 2001, Dasar-dasar
Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian: Manajemen Produksi dan
Suatu Pendekatan Praktek, Operasional, Edisi Pertama,
Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cetakan Kedua, BPFE,
Cipta Yogyakarta, 2001
Armstrong, M, 1994, Performance Tambunan, T, 2010, “Promoting Small and
Management, Kogan Page Medium Enterprises with a
London. Clustering Approach: A Policy
Augusty T. Ferdinand, 2005, Metode Experience from Indonesia”,
Penelitian Manajemen, Edisi II. Journal of Small Business
Semarang: Badan Penerbit Management, Vol 43 No. 2,
Universitas Diponegoro pp.138-154.
Husein, Umar, 2004, Metode Penelitian Wilkinson, B., 2002, Small, Micro, and
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Medium Enterprise
Jakarta : PT. Radja Grafindo Development: Expanding the
Persada Option for Debt and Equity
Idrus, 1997, Strategi Pengembangan Finance. Financial Sector
Kewirausahaan Workshop, National Economic
(Entrepreneurship) dan Development and Labour
Peranan Perguruan Tinggi Council (NEDLAC),
dalam Rangka Membangun Johanesburg, South Africa, Iris,
Keunggulan Bersaing April 6.
(Competitive Advantege)
Bangsa Indonesia pada
Millenium Ketiga. Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru Besar

10

Anda mungkin juga menyukai