NIM : 190321100050
LINGKUNGAN BISNIS
A. Lingkungan Internal
B. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah suatu kondisi, suatu keadaan,
suatu kekuatan yang saling berhubungan dimana suatu
perusahaan/organisasi tidak memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi atau bahkan mengendalikan. Malah pelaku
bisnislah yang harus mengikuti kemauan lingkungan ekstern
tersebut, agar kegiatan/aktivitas bisnis dapat selamat dari pengaruh
lingkungan demilkian (Saydam, 2006:34). Dalam lingkungan
eksternal memiliki unsur-unsur yang mempengaruhi secara
langsung (lingkungan eksternal mikro) dan mempengaruhi secara
tidak langsung (lingkungan eksternal makro).
Lingkungan ekstern mikro terdiri dari : para pesaing,
langganan, pasar tenaga kerja, penyedia, lembaga-lembaga
keuangan, serta perwakilan-perwakilan pemerintah. Lingkungan
ekstern mikro juga disebut sebagai lingkungan industri, lingkungan
kompetitif, dan/atau lingkungan tugas. Lingkungan industri adalah
para pembeli/pelanggan, pesaing, pemasok, serta pendatang baru
memiliki pengaruh terhadap perkembangan suatu bisnis. Menurut
hemat penulis, lingkungan industri ialah pengertian yang lebih
sempit dari lingkungan ekstern mikro dengan memberi batasan
pada unsur-unsur yang memiliki relevansi langsung dalam
aktivitas/kegiatan bisnis dalam suatu perusahaan. Hal ini mengacu
pada definisi industri yang disampaikan oleh (Kotler, 1997:204)
bahwa industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan
suatu produk atau kelas produk yang merupakan substitusi dekat
satu sama lain.
Lingkungan ekstern makro terdiri dari : lingkungan teknologi,
ekonomi dan hukum , sosial, dan lingkungan global.
a) Lingkungan teknologi, teknologi diciptakan untuk membantu
pekerjaan manusia agar lebih mudah dan efisien. Bermacam-
macam alat dan mesin yang telah diciptakan sangat
berpengaruh dan dapat mengubah lingkungan bisnis. Dengan
teknologi akan memungkinkan dapat menjangkau konsumen
dari berbagai daerah. Dengan begitu ketika teknologi dalam
perusahaan yang digunakan oleh pelaku bisnis masih kurang
memadai, sementara itu di perusahaan lain teknologi yang
dimanfaatkan semakin canggih dan juga memadai tidak
menutup kemungkinan perusahaan tersebut akan kalah
persaingan jika tidak segera mengembangkan teknologi yang
lebih memadai lagi.
b) Lingkungan ekonomi dan hukum, sebelum seseorang memulai
dunia bisnis, orang tersebut harus meyakini bahwa risiko
kehilangan modal/uang tidak terlalu besar. Pemerintah dapat
melakukan suatu hal yang dapat mengurangi risiko memulai
bisnis untuk meningkatkan kesejahteraan, kewirausahaan serta
kekayaan. Seperti pemerintah dapat menjaga regulasi pada
tingkat minimun, menjaga pajak, membuat peraturan-peraturan
yang memungkinkan pelaku bisnis menekan kontrak yang
berlaku dipengadilan.
c) Lingkungan sosial, demografi ialah suatu penelitian statistik dari
populasi manusia yang berkaitan dengan jumlah, kepadatan,
karakteristik misalnya umur, gender, ras, penghasilan. Menurut
(Achille Guillard) mengemukakan bahwa, demografi merupakan
ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap
manusia yang dapat diukur. Seperti apa saja yang dibeli, apa
yang dilakukan untuk menghabiskan waktunya, bagaimana
seseorang hidup, dimana mereka tinggal. Suatu pergeseran
populasi membawa peluang-peluang baru untuk beberapa
perusahaan tatpi ada pula perusahaan yang mengalami
penurunan.
d) Lingkungan global, lingkungan global ini sangat penting, karena
melihat bagaimana perubahan penting pada lingkungan dalam
tahun-tahun ini yaitu persaingan internasional serta
meningkatnya perdagangan bebas antarbangsa.
C. Studi Kasus
(POTENSI KEBANGKRUTAN PADA SEKTOR PERBANKAN
SYARIAH UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN
BISNIS)
Sebelum memulai berbisnis seorang pelaku bisnis harus
meyakini dan menerima segala risiko yang terjadi suatu hari nanti.
Tidak menutup kemungkinan dalam perusahaan nanti akan
mengalami beberapa permasalahan-permasalhan yang tidak
diinginkan misalnya kebangkrutan. Perekonomian di Indonesia
tidak lepas dari imbas dinamika pasar keuangan global. Imbasnya
yaitu krisi ekonomi pada tahun 2008 yang berdampak ke
perbankan terutama bank konvensional di Indonesia. Tetapi disini
perbankan syariah tidak terlalu mengalami dampak negatif dari
krisis ekonomi global yang terjadi. Dimana bank syariah mampu
bertahan dan mengatasi masalah-masalah dalam kegiatan
bisnisnya. Tetapi jika suatu bank atau perusahaan yang tidak
mampu mempertahankan suatu kinerjanya dengan baik lama
kelamaan akan tergusur dari lingkungan industri dan akan
mengalami kebangkrutan. Lalu apa yang perlu dipersiapkan agar
suatu perusahaan dapat mengantisipasi segala risiko atau segala
permasalahan yang tidak diingkan terjadi suatu saat nanti?
D. Pertanyaan
1. Dalam lingkungan internal perusahaan yang berpengaruh salah
satu diantaranya ialah metode (memanajemen keuangan,
operasi, sistem informasi manajemen, penelitian dan
pengembangan, serta pemasaran). Bagaimana jika seorang
pelaku bisnis tidak menggunakan metode/manajemen dengan
benar dalam aktivitas bisnis? Seperti apakah dampak-dampak
yang akan ditimbulkan?
2. Tenaga kerja(karyawan) juga dapat mempengaruhi aktivitas
dalam bisnis, bagaimana jika nantinya kinerja seorang
karyawan mengalami penurunan? Karena jika kinerja karyawan
menurun pastinya akan berdampak dalam kegiatan bisnis. Lalu
apa solusi yang dapat ditawarkan agar kinerja karyawan tetap
bagus dan terus mengalami peningkatan?
3. Bagaimana jika suatu saat perusahaan mengalami kemunduran
yang tidak bisa dikendalikan atau bahkan tidak bisa diatasi
padahal kemunduran tersebut disebabkan oleh lingkungan
internalnya sendiri?
Daftar Pustaka