Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS DAN PELUANGNYA

KELOMPOK 5

1.Annisa Nur Rizka

2.Galang Aditya

3.Damar Cahyo
A.Ruang Lingkup Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis merupakan salah satu faktor yang memengaruhi aktivitas bisnis dalam
satu lembaga organisasi atau perusahaan.Lingkungan yang memiliki unsur ketidakpastian
memengaruhi perusahaan melalui berbagai aspek yang terkait dengan aktivitas perusahaan.

1.Definisi lingkingan bisnis

Bisnis adalah seluruh aktivitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan
barang dan jasa diperlukan dalam sistem perekonomian.Sedangkan lingkungan merupakan
keseluruhan dari unsur unsur yang saling berhubungan dan saling memengaruhi terhadap suatu
keadaan dan kegiatan tertentu.Jadi, lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang
memengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan, dimana faktor-
faktor yang memengaruhi tersebut tidak hanya berasal dari dalam perusahaan (intern) tetap
juga dari luar perusahaan (extern).Lingkungan internal perusahaan sebagai sumber daya yang
akan memengaruhi secara langsung terhadap kegiatan bisnis yang dilaksanakan. Lingkungan
eksternal juga memiliki pengaruh yang tidak langsung terhadap perusahaan, seperti lingkungan
umum, perusahaan pesaing,kondisi masyarakat dan sebagainya:

Berikut definisi bisnis menurut beberapa ahli.

a.Brown dan Peterello

Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan
masyarakat.Apabila kebutuhan masyarakat meningkat,maka jumlah produksinya akan
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan.

b.Mahmud Machfoed

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi
untuk memperoleh keuntungan atau laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan.

c.Allan Afuah

Menjelaskan bisnis sebagai sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan
cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan konsumen.

2. Tujuan yang akan dicapai dalam lingkungan bisnis

Tujuan bisnis merupakan suatu hasil yang akan dicapai oleh para pelaku bisnis dimana
bisnis yang mereka lakukam merupakan cerminan dari berbagai hadil yang diharapkan dan

dilakukan oleh suatu bagian dari organisasi/perusahaan, seperti produksi, pemasaran,


personalia, dan lain-lain.

Adapun tujuan jangka panjang yang yang akan dicapai perusahaan dalam bisnisnya.antara lain:

a. Market standing, yaitu penguasaan lingkungan bisnis yang akan menjadi jaminan bagi
perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit jangka panjang.

b. Innovation, yaitu inovasi khusus untuk produk (barang dan jasa) serta inovasi keahlian
dimana bertujuan untuk menciptakan nilai tambah pada suatu produk.

c. Physical and financial resources, yaitu perusahaan memiliki tujuan penguasaan terhadap
sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar
dan menguntungkan.

3.Jenis-jenis lingkungan bisnis

Strategi dalam lingkungan bisnis akan memegang kendali terhadap tujuam perusahaan,
dimana lingkungan bisnis yang positif akan berdampak pada aktivitas bisnis organisasi atau
perusahaan.

a.Lingkungan internal

Lingkungan internal merupakan segala sesuatu di dalam organisasi atau perusahaan yang
akan memengaruhi organisasi atau perusahaan tersebut.

Lingkungan internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1) SDM (Sumber Daya Manusia)

Dalam kegiatan bisnis, pasti tidak terlepas dari tenaga kerja yang akan berperan sebagai
partisipan utama dalam aktivitas atau kegiatan bisnis.Berkaitan dengan hal tersebut, penting
bagi perusahaan untuk memilih SDM yang kompetitif serta memiliki kualitas.

2) Modal (money)

Modal yaitu sejumlah uang yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis, atau sering
disebut dengan transaksi.

3) Material/bahan baku (material)

Faktor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah dan
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.

4) Peralatan (machine)

Untuk memudahkan proses pembuatan barang, maka diperlukan adanya peralatan dalam
kegiatan bisnis.Contohnya seperti mesin yang digunakan dalam dunia perindustrian.

5) Keterampilan manajemen (management skill)

Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.

b.Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal didefinisikan sebagai segala sesuatu di luar batas-batas organisasi atau
perusahaan yang mungkin memengaruhi organisasi atau perusahaan. Lingkungan eksternal
terdiri dari lingkungan makro.

1) Lingkungan mikro (lingkungan khusus)

Lingkungan khusus merupakan bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan bagi
perusahaan dalam mencapai tujuan dan merupakan sesuatu yang khas bagi setiap perusahaan,
yang berubah sesuai dengan kondisinya.

Terdapat beberapa unsur dalam lingkungan khusus, sebagai berikut.

a) Perusahaan

Ketika memyusun rencana pemasaran, maka manajemen pemasaran memperhitungkan


kelompok perusahaan lain, seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan,
pembelian, manufaktur, dan akunting.

b) Pemasok

Pemasok adalah perusahaan atau individu yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
Pemasok merupakan pihak yang memiliki kekuatan tawar-menawar terhadap peserta industri,
karena itu pemasok merupakan ancaman serius yang perlu di perhitungkan.

c) perantara pemasaran

Perantara pemasaran, yaitu pihak yang membantu perusahaan dalam mempromosikan,


menjual, dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi:

(1) Penjual perantara, yaitu perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan
menemukan pelanggan atau melakukan penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara
meliputi pedagang grosir dan pengecer.

(2) Perantara keuangan, yakni penghubung antara perusahaan dengan pembeli dalam
masalah keuangan.

(3) Agen jasa pemasaran, yaitu firma riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan
media, dan firma konsultan prmasaran yang membantu perusahaan menetapkan target dan
mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.

(4) Perusahaan distribusi fisik, yang membantu perusahaan menyimpan dan


memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asalnya ke tempat tujuan.

d) Konsumen

Mampu untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen, merupakan keahlian yang


harus dimiliki para manajer. Hal ini dikarenakan konsumen mempunyai kekuatan tawar-
menawar, terutama pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah yang besar. Oleh karena,
perusahaan harus mampu memperbaiki strateginya. Disamping itu, ada pula pembeli yang tidak
begitu sensitif terhadap harga, karena yang lebih penting bagi mereka adalah adanya atribut dari
produk yang diinginkan.

Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan secara dekat, yaitu:

(1) Pasar konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasa
untuk konsumsi pribadi.

(2) Pasar bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih lanjut atau digunakan
untuk proses produksi perusahaan.

(3) Pasar penjual perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi
mendapatkan laba.

(4) Pasar pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa
untuk menghasilkan pelayanan umum.

(5) Pasar internasional terdiri dari para pembeli di negara lain, termasuk konsumen,
produsen, penjual perantara, dan pemerintah.

e) Pesaing (competitor)

Dalam dunia bisnis pesaing merupakan hal yang tidak bisa dihindari, dimana persaingan
terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat adanya peluang
untuk memperbaiki posisi. Strategi bersaing yang efektif meliputi tindakan-tindakan ofensif atau
defensif untuk menciptakan posisi yang aman (defendable position) terhadap kekuatan-
kekuatan pesaing

Terdapat tiga faktor penting yang perlu di perhatikan menegani persaingan, yaitu:

(1) Masuk dan keluarnya pesaing.

(2) Ancaman produk atau jasa pengganti

(3) Kemungkinan terjadinya perubahan dalam strategi pesaing.


f) Publik (masyarakat)

Publik (masyarakat) sering mengisukan suatu produk atau suatu perusahaan atau suatu
merek, sehingga amat memengaruhi permintaan barang tersebut. Isu publik lebih tajam
dibandingkan dengan ancaman lainnya. Oleh karena itu, perusahaan harus waspada terhadap
isu-isu masyarakat tersebut.

2) Lingkungan makro (lingkungan umum)

Lingkungan makro merupakan lingkungan di mana perusahaan hanya dapat merespons


lingkungan diluar perusahaan. Lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin dapat
memengaruhi dan mempunyai dampak terhadap perusahaan secara tidak langsung.
Lingkungan ini memiliki jangamkauan yang jauh lebih luas dan lebih besar dibandingkan
lingkungan mikro.

Adapun hal yang termasuk dalam lingkungan umum, sebagai berikut.

a) Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yaitu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebij baik selama periode tertentu.

Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:

1) Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi

2) Faktor sumber daya alam

3) Faktor sumber daya manusia

4) Faktor budaya

5) Sumber daya modal

b) Lingkungan teknologi

Teknologi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi keputusan perusahaan terutama
dalam hal pengembangan produk karena kita hidup dan bekerja dalam abad teknologi informasi,
sehingga penggunaan teknologi merupakan kunci keseharian dalam bekerja. Banyak orang
meyakini bahwa keunggulan daya saing melalui teknologi akan menjadi kunci pendorong bagi
organisasi dalam beberapa tahun mendatang, karena pengaruh komputer dan teknologi
informasi terus meluas dalam proses manufacturing dan pelayanan. Sehingga perusahaan yang
terdiri dari pihak manajemen, karyawan, maupun konsumen harus terus berupaya untuk
mengikuti serta memahami setiap langkah perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam
bidang teknologi.
c) Lingkungan politik dan hukum

Lingkungan politik dan hukum berkaitan dengan hubungan antara perusahaan dengan
pemerintahan, dimana ketika terdapat kestabilan pilitik dan kebijakan pemerintah (regulasi
pemerintah) yang sesuai, maka dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan
aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Perusahaan perlu mempertimbangkan hukum, di
antaranya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk di dalamnya mengenal pengelolaan sumber daya
manusia.

d) Lingkungan sosial, budaya, dan demografi

Lingkungan sosial yakni meliputi kebiasaan, adat istiadat, niali dan karakteristik demigrafi
(jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, dan lain-lain) dari
masyarakat di mana sebuah perusahaan beroprasi. Proses sosial budaya menentukan barang
dan jasa serta standar perilaku bisnis yang bisa dihargai serta diterima oleh masyarakat.

e) Lingkungan alam

Lingkungan alam terdiri dari kondisi alam itu sendiri (iklim, cuaca, topografi, dan kondis
geografis wilayah) maupun sumber-sumber daya alam yang tersedia di suatu negara atau
wilayah. Tidak jarang, pasokan sumber daya alam yang tersedia di suatu negara menjadi
permasalahan tersendiri bagi organisasi.

f) Lingkungan global

Lingkungan global merupakan lingkungan yang mencakup secara internasional. Lingkungan


global merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi bisnis, hal ini dikarenakan
perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan
meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar glonal yang merupakan
bagian dari lingkungan exsternal.

3. Jenis-jenis lingkungan bisnis

Strategi dalam lingkungan bisnis akan memegang kendali terhadap tujuan perusahaan, di
mana lingkungan bisnis yang positif akan berdampak pada aktivitas bisnis organisasi atau
perusahaan.

a. Alasan dilakukan analisis lingkungan bisnis,yaitu:

1) Untuk membuat manajer dalam meramaikan dampak lingkungan bisnis terhadap


perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan akan
memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.

2) Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi,karena dengan melakukan


analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektis.
3) Agar pembuat strategi bersiap-siap untuk mengantisipasi setiap kesempatan dan
membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor
lingkungan yang dianggap dapat mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).

b.Proses analisis lingkungan bisnis

Proses analisis lingkungan bisnis dilakukan oleh perencana strategi dengan urutan, sebagai
berikut.

Pertama : menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap


lingkungan, yang dapat dipakai sebagai landasan untuk mrmbandingakan strategi yang sedang
berjalan dengan strategi potensial di masa yang akan datang.

Kedua : menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan


mempunyai dampak penting terhadap perumusan strategi.

Ketiga : mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang
terhadap lingkungan bisnis

c. Teknis analisis lingkungan bisnis

Ada beberapa cara untuk mendapatkan informasi di antaranya:

1) Dengan pendengaran (informasi lisan), yaitu informasi yang di dapat melalui


pendengaran, baik secara formal atau lisan.

Sumber informasi lisan meliputi:

a) Media: radio, TV, harian, dan lain-lain.

b) Karyawan perusahaan: rekan bwahan dan pengawas.

c) Sumber luar perusahaan lainnya: pelanggan, perantara, pemasok, perguruan tinggi,


pesaing, serta eksekusif keuangan dan konsultan.

2) informasi tertulis atau dokumentasi yang dapar diketahui dengan cara membaca
informasi yang disediakan oleh orang lain untuk berbagai tujuan. Adapun cara lain adalah
merancang suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan cara menyusun jalur informasi
secara teratur serta akurat. Misalnya dari jurbal perdagangan, jurnal ekonomi, jurnal keuangan,
dan lain-lain.

3) Memata-matai (spionase), yaitu berusaha memperoleh informasi dengan mendatangi


pesaing potensial atau sesungguhnya. Pekerjaan mata-mata ini dapat dilakukan oleh eksekutif
puncak atau menunjuk salah seorang yang dipercayai.

4) Peramalan formal, yaitu melakukan peramalan secara formal terhadap faktor-faktor


lingkungan, biasanya dilakukan oleh perencana strategi atau orang yang ditunjuknya.
5) Pengamatan langsung atau pendapatan umum, yaitu mengamati secara langsung sikap
terhadap produk/jasa perusahaan, dan lain-lain.

Hal-hal yang dilakukan eksekutif dalam melakukan analisis lingkungan, yaitu:

1) Para eksekutif lebih cenderung memusatkan perhatiannya menganalisis lingkungan


sektor ekonomi daripada sektor-sektor lainnya walaupun pesaing tetap mnjdi tumpuannya.

2) Para eksekutif lebih cenderung melakukan pendekatan secara lisan, kecuali dalam hal
tertentu misalnya pada level bawah dengan pendekatannya lebih bersifat tertulis.

3) Lebih dari setengahnya waktu dipergunakan para eksekutif untuk menganalisis


lingkungan, bahkan hampir 75% dan sisanya untuk analisis internal perusahaan (keunggulan
dan kelemahan perusahaan).

4) Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan alat yang berperan dalam menganalisis
lingkungan.

5) Eksekutif puncak maupun perencana strategi, melakukan analisis lingkungan secara


teratur melalui lisan.

d. Karakteristik analisis lingkungan bisnis

Dalam menentukan seberapa baik perencana strategi dalam menetapakan keputusannya,


hal ini tergantung pada beberapa hal sbgai berikut.

1) pengalaman

Semakin berpengalaman dan semakin cerdas eksekutif, maka semakin besar informasi
yang dapat ditanganinya dengan kualitas tinggi.

2) Motivasi dan tingkat aspirasi

Semakin tinggi tingkat aspirasi atau golongan eksekutif, semakin baik hasilnya. Faktor-
faktor yang memengaruhi motivasi, yaitu:

a) Kebutuhan seperti tumbuhan keberhasilan, kebutuhan afiliasi, dan kebutuhan kekuasaan.

b) Imbalan atas pelaksanaan (ganjaran)

c) Pandangan/tanggapan seseorang

d) Iklim psikologis

e. Analisis terhadap lingkungan umum

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui adanya ancaman dan peluang
dari berbagai pihak. Adapun ancaman, yaitu suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan
peluang, yaitu suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan untuk
mencapai saya saing strategis. Lingkungan eksternal dapat dilakukan dengan proses yang
kontinu, seperti melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).

1) Pemindaian (sacanning)

Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan-


perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.

2) Pengawasan (monitoring)

Perusahaan mendeteksi perubahan dan tren-tren lingkungan melalui pengawasan yang


berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yabg berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi
makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

3) Peramalan (forecasting)

Pada peramalan, analisis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang
mungkin terjadi, dan seberapa cepat perubahan-perubahan serta tren-tren itu dideteksi melalui
pemindaian dan pengawasan.

4) Penilaian (assessing)

Tujuan dari adanya penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek
dari perubahan-perubahan dan tren-tren lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan.

Analisis terhadap lingkungan umum meliputi beberapa hal, sebagai berikut.

1) Faktor ekonomi

Faktor ekonomi yang perlu dianalisis, antara lain:

a) Siklus ekonomi, seperti depresi, resesi, kebangkitan (recovery), dan kemakmuran


(prosperity).

b) Gejala inflasi dan deflasi, yaitu jika inflasi sangat tinggi maka pengendalian gaji dan harga
semakin berat.

c) kebijaksanaan moneter, yaitu perubahan tingkat suku bunga, devaluasi, dan sebagainya.

d) Neraca pembayaran, seperti surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap


perdagangan luat negeri.
2) Faktor demografi

Faktor demografi yang perlu dianalisis, antara lain:

a) Perubahan jumlah penduduk akan memengaruhi permintaan.

b) Perubahan struktur usia penduduk akan memengaruhi pemindahan jenis produk sesuai
dengan perubahan umurnya.

c) Distribusi pendapatan.

d) Tingkat pengangguran.

3) Faktor geografi

Faktor geografi juga penting untuk diamati oleh perencana strategi, untuk menentukan
peluang dan ancaman perusahaan, terutama dalam menentukan penambahan lokasi baru bagi
perluasan perusahaan.

4) Faktor pemerintah

Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai bentuk peraturan, dapat


menjadi peluang bagi perusahaan, dan dapat pula menjadi hambatan/ancaman bagi
perusahaan.

5) Faktor sosial

Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial lingkungan masyarakat, khususnya pelanggan
dan karyawan.

6) Faktor teknologi

Perubahan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan perusahaan, karena


perubahan teknologi dapat memberi peluang besar (meningkatkan hasil/tujuan) atau bisa
mengancam kedudukan perusahaan.

7) Faktor politik

Berupa kekuatan politik dan perbedaan ideologi.

4. Pengaruh lingkungan terhadap operasional perusahaan

Adapun yang termasuk faktor manusia, antara lain pelanggan, pemasok, pemerintah, dan
penanaman modal, baik secara individu ataupun organisasi. Sedangkan faktor bukan manusia
yaitu alam sebagai bahan baku dan tempat menjalankan aktivitas bisnis.

Menurut Kusdi (2009), hubungan antara perusahaan dengan elemen lingkungan dapat berupa:
a) Hubungan bersifat kerja sama, bisa bersifat persaingan atau perbedaan kepentingan.

b) Hubungan regulatif. Contohnya hubungan dengan badan-badan pemerintah.

c) Hubungan yang bersifat sementara/jangka pendek. Contohnya hubungan dengan


pelanggan yang bersifat sekali ataupun bisa berulang-ulang.

d) Hubungan bersifat jangka panjang. Contohnya hubungan dengan pemasok, baik itu berupa
pemasok energi, bahan, dan pemodal; pelanggan; masyarakat; dan pemerintah.

5. Strategi dalam merespons pengaruh lingkungan

Berikut dua strategi dasar yang dapat dilakukan organisasi untuk beradaptasi dengan
lingkungan.

a Perubahan internal

Perubahan internal adalah perubahan yang melakukan penyesuaian terhadap aspek-aspek


internal organisasi, seperti perencanaan, struktur, sistem, dan prosedur kerja sehingga sesuai
dengan karakteristik lingkungan yang berubah.

Adapun pemilihan strategi perubahan internal yang dapat dilakukan untuk menghadapi
perubahan lingkungan, sebagai berikut.

1) Kompleksitas lingkungan

2) Peredam inti teknis

3) Elemen perbatasan

4) Diferensiasi

5) Integrasi

6) perencanaan

b Pengendalian lingkungan

Untuk menguasai atau mengendalikan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain:

1) Marger

2) Kontrak

3) Iklan dan humas

4) Asosiasi pengusaha sejenis


5) merubah bidang kegiatan

B.Peluang Bisnis (Usaha)

Pada dasarnya, setiap pelaku bisnis (wirausaha) mempunyai peluang untuk maju. Namun,
pada kenyataannya peluang usaha tersebut tidak memberikan hasil yang memuaskan.oleh
karena itu, para pelaku usaha harus mampu memanfaatkan peluang untuk perkembangan
usahanya kedepan. Usaha yang memberikan peluang untuk memajukan dan menguntungkan
adalah usaha yang mampu meraih keuntungan, seperti menciptakan produk-produk yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

1. Definisi dan keuangan Peluang bisnis

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peluang dapat diartikan sebagai kesempatan.
Sedangkan kata bisnis dalam bahasa inggris "business" yang berasal dari kata dasar "busy"
berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Sehingga bisnis dapat
diartikam sebagai suatu individu atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada
konsumen untuk memleroleh keuntungan.

Berikut definisi peluang usaha menurut para ahli.

a. Menirut Robbin dan Coulter, peluang usaha adalah sebuah proses yang melibatkan
individu atau kelompok yang menggunakan usaha dan sarana tertentu untuk menciptakan suatu
nilai guna dalam memenuhi kebutuhan tanpa memerhatikan sumber daya yang digunakan.

b. Menurut Thomas W. Zimmerer,peluang usaha merupakan suatu tarapan yang terdiri dari
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi.

Peluang usaha merupakan sesuatu yang sangat penting karena adanya peluang tentunya
ada kesempatan untuk mencapainya. Banyak peluang yang disia-siakan, sehingga berlalu begitu
saja karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihat pun belum tentu berani
memanfaatkan peluang tersebut. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi inspirasi.

a. Faktor internal

Faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, yaitu:

1) Pengetahuan yang dimiliki.

2) Pengalaman dari individu sendiri.

3) Pengalaman saat melihat orang lain menyelesaikan masalah.

4) Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
b. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan
inspirasi bisnis, yaitu:

1) kesulitan yang dihadapi sehari-hari.

2) Kebutuhan yang belum twrpenuhi, baik untuk dirinya maupun orang lain.

3) Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.

4) Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Adapun Dr. D. J. Schwartz memaparkan sebuah cara untuk memanfaatkan peluang bisnis,
antara lain:

a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan.

b. Janganlah berada dalam lingkungan yang statis, yang akan melumpuhkan pikiran
wirausaha.

c. Setiap hari bertanyalah pada diri sendiri, "bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih
baik?".

d. Bertanya dan dengarkanlah.

e. Perluas pikiran anda

Dalam memanfaatkan peluang bisnis, Paul Charlap mengemukakan sebuah rumusan yang
meliputi empat unsur yang harus dimiliki seorang wirausaha, yaitu:

a. Work hard (kerja keras).

b. Work smart (kerja cerdas).

c. Enthusiasm (semangat).

d. Service (pelayanan).

2. Prosedur dalam analisis peluang usaha

Dalam hal ini diperlukan penggunaan analisis peluang usaha yang tepat yang perlu
diketahui oleh calon wirausaha. Adapun beberapa prosedur yang perlu dilakukan dalam analisis
peluang usaha, antara lain:

a. Memilih bisnis yang sesuai

Menjadi seorang entrepreneur dan memulai bisnis baru bukanlah hal yang mudah. Hal ini
dikarenakan calon wirausaha harus mampu terlebih dahulu menumbuhkan rasa cinta pada
kegiatan usaha yang akan dijalankannya serta pengetahuan yang memadai berkaitan dengan
jenis usaha yang menguntungkan. Wirausaha adalah mengetahui kepribadian calon wirausaha
dan informasi alternatif usaha yang prospektif.

Berikut ini beberapa faktor dalam diri calon wirausaha yang harus dipahami sebelum memulai
bisnis.

1) Karakter pribadi.

2) Bakat, potensi, dan kemampuan.

3) Pengalaman.

Setelah memahami kepribadiannya, calon wirausaha dapat mulai menentukan alternatif


peluang usaha berdasarkan informasi-informasi yang memadai.

Informasi tersebut dapat diperoleh melalui:

1) Buku dan artikel media massa

2) Internet

3) Biografi dan kisah sukses pengusaha

4) Seminar atau pelatihan

Persyaratan sumber informasi peluang usaha, antara lain:

1) Data harus lengkap.

2) Dapat dipercaya dan masih berlaku

Pemilihan usaha dapat dilakukan dengan memerhatikan beberapa aspek, yaitu:

1) Pemasaran.

2) Teknis dan operasi.

3) Hukum.

4) Sosial ekonomi.

5) Finansial.

6) Manajemen.

b. Menetapkan visi dan misi

Pernyataan visi harus mencerminkan jawaban dari:


1) Masa depan seperti apa yang diharapkan dari bisnis yang di kelola saat ini?

2) Apa ketetapan fokus dan sasaran usaha?

3) Bagaimana gambaran keinginan-keinginan pengelola?

c Melakukan analisis situasi

Berikut penggunaan analisis situasi.

1) Mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal untuk membuat matriks strategi internal.

Faktor strategi internal, yaitu:

a) Kekuatan internal yang dimiliki sehingga mampu mencapai posisi saat ini dan
mendukung pencapaian sasaran.

b) Kelemahan internal yang dimiliki pada saat ini atau yang menghambat upaya
pencapaian sasaran.

2) Mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal untuk membuat matriks strategi


eksternal.

Faktor strategi eksternal, yaitu:

a) Peluang eksternal atau kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung


pencapaian sasaran atau perbaikan.

b) Kendala eksternal atau hambatan yang akan dihadapi dalam usaha pencapaian sasaran.

3) Membuat matriks profil kompetitif, dipergunakan untuk mengetahui posisi relatif


perusahaan yang dianalisis, dengan cara membandingkan dengan perusahaan pesaing.

Persiapan dan langkah-langkah menganalisis peluang usaha, antara lain:

a. Membuat sketsa bidang usaha yang hendak ditekuninya.

b. Penyediaan modal.

c. Mengurua izin usaha.

d. Menyiapkan tenaga kerja.

e. Menyiapkan sarana dan prasarana.

f. Menyiapkan bahan baku.

g. Menetapkan lokasi usaha


h. Menetapkan metodologi usaha.

i. Menetapkan teknologi usaha.

j. Menetapkan manajemen usaha.

k. Mencari mitra usaha.

3. Jenis-jenis analisis peluang usaha

Berikut penjelasan jenis-jenis analisis peluang usaha.

a. Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa

1) Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa, atau bidang lainnya.

2) Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun
barang/mesin.

3) Relasi, apakah ada keluarga atau teman yabg sudah terlebih dahulu menekuni usaha
yang sama?

Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut.

1) Pengaruh lingkungan sekitar

2) Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.

3) Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tersebut.

4) Banyak sedikitnya pesaing.

5) Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.

Jenis produk adalah titik sentral dan kegiatan marketing. Tujuan analisis terhadap jenis
produk, yaitu:

1) Memenuhi keinginan dan minat konsumen terhadap kebutuhan jenisnya.

2) Memenangkan persaingan dalam pengembangan usaha.

3) Meningkatnya jumlah penjualan jenis produk.

4) Mendayagunakan sumber-sumber produksi.

5) Mencegah kebosanan konsumen terhadap jenis produk.

Dalam pemilihan produk, pertimbangan produk-produk berupa barang yang dapat


menciptakan peluang usaha seperti:
1) Mudah dalam pemakaian.

2) Efisien dalam penggunaan.

3) Kualitas produk terjamin.

4) Hemat dalam pemakaian.

5) Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian

Peluang dibidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, di antaranya:

1) Jasa service.

2) Jasa hiburan.

3) Jasa transportasi.

4) Jasa perantara.

5) Jasa kesehatan.

6) Jasa yang lain.

b. Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen

Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita. Demikian juga
untuk mengetahui seberapa besar kekuatan daya beli konsumen tersebu. Hal tersebut akan
digunakan untuk menentukan produk yang akan diproduksi dengan harga yang sesuai.

1) Apakah mereka dari kalangan atas, menengah, atau bawah?

2) Apakah mereka berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah?

3) Apakah mereka anak-anak, remaja, atau dewasa?

4) Apakah mereka orang yang tinggak di kota, desa, atau pesisisr pantai?

4. Peluang Usaha dengan analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan suatu penilaian terhadap hasil identifikasi situasi untuk
menentukan apakah suatu kondisi dapat dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang,
atau ancaman.Freddy Rangkuti mendefinisikan analisis SWOT sebagai analisis yang didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Jadi,
analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis terhadap kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) suatu organisasi
dan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) dari lingkungan untuk merumuskan
strategi organisasi

Analisis SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan. Tujuan utama dari analisis
SWOT adalah untuk membantu organisasi mengembangkan kesadaran penuh dari semua
faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Analisis SWOT sendiri memiliki asumsi
bahwa suatu strategi yang efektif dapat meminimalkan kelemahan serta ancaman bagi
perusahaan. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai analisis SWOT.

a. Strength atau kekuatan merupakan sumber daya keterampilan atau keunggulan yang
dimiliki suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pesaing, dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pasar yang dilayani perusahaan.

b. Weakness atau kelemahan, yaitu keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif sebuah
perusahaan.

c. Opportunity atau peluang, yaitu situasi penting yang mengintungkan bagi lingkungan
perusahaan.

d. Threat atau ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan.

5. Faktor yang memengaruhi analisis SWOT

Dalam proses analisis SWOT, ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor
eksternal. Adapun proses dalam analisis SWOT, sebagai berikut.

a. Analisis lingkungan internal

b. Analisis lingkungan eksternal

Adapun proses analisis lingkungan eksternal dapat dilakukan dengan empat kegiatan yang
harus dilakukan terus menerus, antara lain:

1) Pemindaian (scanning)

Merupakan upaya untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan umum.

2) Pengawasan (monitoring)

Pengawasan dilakukan dengan mengamati perubahan lingkungan, untuk melihat suatu


kecenderungan yang penting.

3) Peramalan (forecasting)

Peramalan yakni mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi dan seberapa
cepat, sebagai hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui pemindaian dan
pengawasan.

4) Penilaian (assessing)

Tujuan dari adanya penilaian adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan.

Selain itu, terdapat beberaoa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan SWOT.
Bebrapa hal tersebut, antara lain:

a. Analisis SWOT bisa sangat subjektif, dimana dua orang yang menganalisis sebuah
perusahaan yang sama, dapat menghasilkan SWOT yang berbeda.

b. Pembuat analisis harus realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal.

c. Analisis harus didasarkan pada kondisi yang sedang terjadi, bukan situasi yang
seharusnya terjadi.

d. Analisis grey areas atau hindari kerumitan yang tidak perlu dan analisis yang berlebihan.

6. Manfaat analisis SWOT

Tujuan akhir yang hendak di capai dari analisis SWOT, yaitu untuk mendapatkan berbagai
alternatif strategi yang lebih bersifat fungsional, sehingga strategi tersebut lebih mudah untuk
diterapkan pada setiap unit strategi bisnis.

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari analisis SWOT, yaitu:

a. Dapat digunakan untuk mengetahui secara jelas posisi perusahaan dalam kancah
persaingan dengan perusahaan sejenis.

c. Dapat digunakan sebagai pijakan dalam mencapai tujuan perusahaan.

d. Sebagai upaya untuk menyempurnakan strategi yang telah ada, sehingga strategi
perusahaan dapat senantiasa mengakomodir setiap perubahan kondisi bisnis yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai