Anda di halaman 1dari 21

NAMA:ROYHAN ALI DHIA

KELAS:1REG A MGT1

NIM:220304086

MATKUL:PENGANTAR BISNIS

TEORI TENTANG LINGKUNGAN BISNIS DAN PENGANTAR BISNIS

1.LINGKUNGAN BISNIS

JAWAB:

DAFTAR ISI
1 Pengertian Lingkungan Bisnis

2 Faktor yang mempengaruhi Lingkungan Bisnis

3 Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis

4 Jenis Lingkungan Bisnis

Lingkungan internal

Lingkungan luar

Mengapa Anda harus memahami lingkungan bisnis?


1. Pengertian Bisnis Internasional
2. Istilah-Istilah Bisnis yang Serupa
3. Tipe-Tipe Bisnis Internasional
4. Manfaat Bisnis Internasional
5. Cara Cara memasuki Pasar Global
6. Hambatan dalam Bisnis Internasional
Pengertian Lingkungan Bisnis dan Manfaatnya

SHARE :  Whatsapp Facebook Twitter Linkedin Email

Bisnis adalah suatu organisasi yang dijalankan untuk memperoleh suatu


keuntungan yang diinginkan. Dalam bisnis yang dijalankan, terdapat pula
lingkungan yang memenuhi proses bisnis tersebut.

Lingkungan dan bisnis saling memenuhi satu sama lain dan saling berkaitan.
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai lingkungan bisnis.

Pengertian Lingkungan Bisnis


Menurut Hooper, bisnis merupakan perkumpulan dari berbagai bidang, seperti
penjualan dan industri, manufaktur, distribusi, perbankan, insuransi, transportasi,
dan lainnya yang dapat memberikan jasa kepada relasi bisnis atau pengguna jasa.
Untuk menjalankan suatu bisnis, dibutuhkan lingkungan yang bisa mendukung dan
memberikan dampak yang baik bagi bisnis dan lingkungan itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lingkungan adalah konfigurasi


sumber daya yang tersedia serta semua yang memengaruhi pertumbuhan manusia
atau hewan. Sedangkan bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan
dan atau menjalankan bidang usaha.Lingkungan bisnis dapat dimaknai sebagai
seluruh komponen yang dapat memengaruhi maupun mendukung jalannya suatu
bisnis yang dilakukan oleh seseorang.
Faktor yang mempengaruhi Lingkungan
Bisnis
Lingkungan bisnis sangat memegang peran penting dalam keselarasan lingkungan
dan bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan
bisnis.

Faktor tersebut dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
dari lingkungan bisnis memegang pengaruh besar bagi berputarnya bisnis tersebut
dan timbal balik yang dapat diberikan bisnis terhadap lingkungan.

Sedangkan faktor eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar


perusahaan. Biasanya faktor eksternal menanamkan pandangan yang baik maupun
buruk bagi suatu bisnis yang ada.

Faktor internal yang memengarui lingkungan bisnis meliputi citra bisnis atau
perusahaan, sistem kepegawaian yang digunakan, hubungan dan relasi bisnis antar
sesama karyawan, strategi pemasaran yang digunakan, serta kualitas dan tujuan
dari bisnis yang dijalankan.

Faktor eksternal yang memengaruhi lingkungan bisnis meliputi pelanggan dari


bisnis itu sendiri, relasi yang diajak bekerja sama untuk mewujudkan tujuan yang
sama, media yang digunakan untuk pemasaran bisnis, serta pesaing bisnis.

Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis


Sebelum menjalani bisnis, ada baiknya untuk mempelajari dan memahami
lingkungan bisnis agar tercipta suatu keselarasan bagi lingkungan dan bisnis itu
sendiri.  Lingkungan bisnis dapat membantu berjalannya bisnis itu sendiri.Tidak
hanya bisnis, lingkungan juga bisa mendapatkan vibes yang baik. Lingkungan
bisnis yang digunakan dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak yang
baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan masyarakat.
Paham akan lingkungan bisnis, suatu perusahaan atau penggerak bisnis bisa
memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Baik sumber daya alam
maupun sumber daya manusia.

Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa dijadikan patokan akan life style atau
tren masa kini yang sedang dijalankan dan diminati oleh publik. Lingkungan juga
berperan penting dalam peluang bisnis yang akan dibangun dan dijalankan ke
depannya.

Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis


dapat dikembangkan dan meingkatkan kinerja bisnis.

Jenis Lingkungan Bisnis


Secara garis besar, lingkungan di mana bisnis beroperasi terdiri dari dua kategori,
yaitu:

7 Lingkungan internal, yang mencakup berbagai faktor di bawah kendali perusahaan.


8 Lingkungan eksternal, yang mewakili berbagai faktor di luar kendali perusahaan.

Lingkungan internal
Lingkungan internal terdiri dari struktur organisasi, budaya perusahaan, dan
sumber daya perusahaan. Mereka mengendalikan perusahaan. Maksud saya,
perusahaan dapat mengubahnya untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal
dan untuk mencapai tujuan.

Lingkungan luar
Beberapa ahli menawarkan klasifikasi yang berbeda untuk lingkungan
eksternal. Dan, di sini, saya akan merujuk ke buku Thomas L. Wheelen
” Manajemen Strategis dan Kebijakan Bisnis.” Ia membagi hirarki lingkungan
eksternal menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. Lingkungan fisik alami (natural physical environment) terdiri dari sumber daya fisik, iklim,
dan satwa liar. Mereka adalah lingkungan luar dan mempengaruhi dua lingkungan
lainnya (lingkungan sosial dan lingkungan tugas).
2. Lingkungan sosial (societal environment) termasuk komponen analisis PESTEL tetapi
tidak termasuk faktor lingkungan. Jadi itu terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial
budaya, dan teknologi. Mengapa mengecualikan faktor lingkungan? Alasannya, setiap
perubahan dalam lingkungan alam dapat memiliki implikasi untuk perubahan dalam
kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi tidak sebaliknya.

Misalnya, tekanan pemanasan global memengaruhi cara pemerintah mengambil


kebijakan ekonomi. Ini juga memengaruhi komunitas dalam beradaptasi dengan
perubahan-perubahan tersebut. Tetapi, baik pemerintah maupun masyarakat,
mereka tidak dapat mempengaruhi suhu global.

Maksudnya, kita tidak bisa menurunkan suhu global secara drastis. Kita hanya
beradaptasi dengan melakukan kegiatan ramah lingkungan, mengurangi efek pada
kenaikan suhu global. Untuk alasan ini, faktor lingkungan harus berada pada
hierarki yang lebih tinggi (yaitu, pada poin 1).

1. Lingkungan tugas (task environment) mencakup interaksi antara perusahaan dan para


pemangku kepentingannya. Mereka terdiri dari pemerintah, kelompok kepentingan
khusus, pelanggan, pesaing, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, kreditor, dan
masyarakat.

Berikutnya, saya menyajikan beberapa analisis yang berguna secara singkat untuk
membantu Anda memahami lingkungan eksternal bisnis:

 Analisis PESTEL merinci variabel-variabel kekuatan politik, ekonomi, sosial-budaya,


teknologi, alam, dan hukum yang memengaruhi operasi bisnis. Signifikansi setiap
variabel untuk perusahaan bervariasi, tergantung pada jenis industri. Suku bunga,
misalnya, lebih memengaruhi bank komersial daripada produsen.

 Siklus industri memberi tahu Anda apa fase industri ini. Siklus terdiri dari fase
pengenalan, pertumbuhan, matang, dan penurunan. Setiap tahap memiliki implikasi yang
berbeda untuk pertumbuhan penjualan, pemasaran, dan strategi persaingan.

 Five Forces oleh Porter menjelaskan kepada Anda mengapa profitabilitas di industri


tertentu lebih tinggi daripada di sektor lain. Porter kemudian merinci lima kekuatan yang
mempengaruhi keuntungan (1) daya tawar pembeli, (2) daya tawar pemasok, (3)
ancaman substitusi, (4) ancaman pendatang baru, dan (5) persaingan antara perusahaan
dalam industri.
 Analisis pemangku kepentingan (stakeholder analysis) sangat penting untuk menjawab
kepentingan siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau
menerapkan strategi. Anda harus secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis
informasi tentang siapa pemangku kepentingan perusahaan , bagaimana mereka
memengaruhi perusahaan, dan seberapa signifikan pengaruhnya terhadap perusahaan.

 Kelompok strategis (strategic groups) membantu Anda mengidentifikasi siapa yang


merupakan pesaing paling langsung. Tidak hanya itu, melalui analisis ini, Anda juga akan
tahu atas dasar apa mereka bersaing.

 Faktor-faktor kunci keberhasilan  (key success factors) menentukan apa yang harus


dilakukan perusahaan dan bagaimana melakukannya dengan baik. Memecahnya sangat
penting untuk mencapai tujuan yang diuraikan dalam rencana strategis.

Mengapa Anda harus memahami


lingkungan bisnis?
Lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas
perusahaan. Perubahan mereka memengaruhi keputusan strategis
perusahaan. Beberapa mungkin memiliki dampak tidak langsung, sementara yang
lain memiliki dampak langsung.

Lingkungan bisnis mempengaruhi kinerja dan strategi perusahaan. Sebagai contoh:

 Lingkungan alam seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan bencana alam.

 Peristiwa politik, seperti perubahan kepemimpinan, korupsi, dan kerusuhan politik.

 Kondisi ekonomi, seperti resesi, suku bunga tinggi, devaluasi mata uang, dan hiperinflasi.

 Perubahan sosial budaya seperti perubahan selera dan preferensi konsumen, pergeseran


komposisi demografis, dan urbanisasi.

 Perubahan regulasi, seperti regulasi persaingan, keamanan produk, dan perlindungan


konsumen.

 Teknologi seperti internet dan e-commerce

 Kondisi internal , seperti pergantian karyawan dan produktivitas.

Seberapa besar dampak setiap faktor terhadap perusahaan, itu tergantung pada
industri di mana perusahaan beroperasi. Devaluasi akan memiliki eksposur yang
lebih besar kepada eksportir daripada perusahaan asuransi properti. Demikian juga,
pergeseran selera konsumen lebih berdampak pada produsen makanan daripada
bank.

Dalam kebanyakan kasus, perusahaan memiliki kendali atas lingkungan internal,


tetapi tidak lingkungan eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan
di lingkungan eksternal. Dan, dalam hal ini, ketidakpastian dan besarnya efek
harus menjadi pertimbangan Anda. Semakin tinggi ketidakpastian dan
pengaruhnya, semakin besar tantangan strategis bagi perusahaan.

Lingkungan eksternal yang dinamis memaksa perusahaan untuk merespons dengan


cepat dan tepat. Perencanaan skenario, intuisi, dan pendekatan pembelajaran sangat
penting untuk merespons. Ini juga membutuhkan struktur organisasi yang fleksibel
sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat.

Buat Lingkungan Bisnis Selalu Positif dengan Jurnal

Dengan menggunakan aplikasi keuangan online Jurnal.id, maka lebih menghemat waktu


proses administrasi dan operasional, dengan harga yang efisien, efektif dan cepat. Karena
itu, pebisnis bisa lebih fokus untuk mengembangkan lingkungan usaha yang lebih bai

2.BISNIS INTERNASIONAL

JAWAB: Pengertian Bisnis Internasional, Strategi, Contoh, Materi Lengkap!


Pasar luar negeri selalu menawarkan jangkauan yang jauh lebih luas
ketimbang pasar dalam negeri/domestik. Oleh karenanya, banyak perusahaan
yang tadinya sudah mapan di skala domestik mulai berekspansi ke pasar
internasional.

Bagi perusahaan, menerapkan bisnis internasional sangatlah penting dilakukan


untuk menjangkau pasar yang lebih luas, mendapatkan keuntungan yang
lebih besar, sekaligus memperpanjang umur bisnis yang dijalankan.
Mereka melakukannya dengan merintis secara internal atau bekerjasama
dengan perusahaan lain di pasar target. Ada banyak cara dan tahapan yang
harus ditempuh untuk bisa menjalankan bisnis internasional.

Untuk lebih lengkapnya, berikut materi lengkap mengenai pengertian bisnis


internasional, jenis-jenisnya, bagaimana menerapkannya, dan hambatan-
hambatannya.

Pengertian Bisnis Internasional


Pengertian bisnis internasional sendiri sangatlah luas. Bisnis internasional
adalah aktivitas bisnis yang melibatkan antara dua negara atau lebih, baik
milik pemerintah maupun swasta.

Lebih jauh lagi, pengertian bisnis internasional juga telah banyak dikemukakan
oleh para ahli, di antaranya:

1. John D. Daniels, 2013

Bisnis internasional adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari segala


bentuk transaksi komersial yang dilakukan oleh dua negara atau lebih.

2. Rugman & Hodgetts, 1995

Prof. Alan M. Rugman dan Richard M. Hodgetts, menurutnya,

Bisnis internasional adalah segala bentuk transaksi yang terjadi lintas


batas negara untuk memenuhi kebutuhan individu maupun organisasi.

3. Griffin & Pustay (1996)

Dari Ricky W. Griffin dan Michael W. Pustay menjelaskan,

Bisnis internasional adalah setiap transaksi bisnis antar pihak yang


berasal dari lebih dari satu negara yang merupakan bagian dari bisnis
internasional.
4. Ball & Wendell (2004)

Sekarang menurut Donald A. Ball dan Wendell H. McCulloch,

Bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati


batas-batas negara. Definisi ini bukan hanya mencakup perdagangan
internasional dan pemanukfaturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa
yang berkembang di bidang-bidang, seperti: transportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan
besar, dan komunikasi massa.

Istilah-Istilah Bisnis yang Serupa


Masih dalam cakupan pengertian bisnis internasional, ada beberapa jenis
bisnis yang seringkali dihubungkan dan dipersepsikan sama dengan bisnis
internasional, namun sebenarnya ada perbedaan yang cukup mendasar di
antara keduanya.

1. Bisnis Domestik

Bisnis domestik adalah aktivitas yang hanya mencakup lingkup dalam negeri
saja. Ini jelas bertolakbelakang dengan  pengertian bisnis internasional.

Kebanyakan bisnis domestik yang tetap bertahan pada aktivitas bisnis dalam
negeri saja biasanya karena menghindari tantangan untuk masuk ke pasar
internasional dengan berbagai resikonya, seperti: adanya batas perdagangan
dan tarif bea cukai, perbedaan undang-undang, perbedaan bahasa dan
budaya, serta faktor-faktor lain.

2. Bisnis Multinasional

Perusahaan multinasional atau biasa disingkat PMN adalah perusahaan yang


beroperasi di banyal negara, dan biasanya perusahaan ini sudah berada dalam
skala raksasa.
Perusahaan seperti ini memiliki kantor atau pabrik cabang di banyak negara,
sementara mereka menjadikan sebuah kantor sebagai kantor pusat di mana
mereka meng-koordinasi manajemen global.

3. Bisnis Global

Bisnis global adalah aktivitas bisnis yang melampaui batas-batas negara serta
terkoneksi hingga pada level kultural, politik, dan ekonomi.

Perusahaan bisnis global sendiri merupakan unit bisnis yang telah memiliki
kantor pusat di banyak negara dengan sistem pengambilan keputusan
desentralisasi.

Biasanya, perusahaan global memiliki ciri-ciri: distribusi yang sudah ekspor,


memiliki unit produksi di luar negara asal, dan melakukan aliansi dengan
perusahaan asing.

***

Meskipun bisnis internasional seringkali dianggap sebagai lanjutan dari bisnis


domestik, namun bisnis internasional adalah sesuatu yang berbeda, terutama
dalam segi lingkungan bisnis dan aktivitas operasional.

Perbedaan lingkungan bisnis bisa berupa perbedaan budaya, kebiasaan sosial,


hukum, peraturan pemerintah, stabilitas politik, di mana hal ini membuat
bisnis internasional memiliki cakupan yang lebih kompleks.

Maka dari itu, bisnis internasional umumnya memiliki lebih banyak risiko
ketimbang bisnis domestik.

Selain itu, dari segi aktivitas operasional, bisnis internasional cenderung lebih
sulit dilakukan dan membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk
mengelola kegiatan tersebut karena terdapat di beberapa negara lain.
Tipe-Tipe Bisnis Internasional
Umumnya, ada 4 jenis tipe bisnis internasional yang biasa dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan, di antaranya:

1. Foreign Trade

Jenis inilah yang seringkali dilakukan oleh sebagian besar negara. Jenis foreign
trade  ini cenderung seperti aktivitas ekspor-impor barang.
Dalam kegiatan ekspor-impor, objek barang yang diperjualbelikan adalah
dalam bentuk komoditas atau visible physical goods,  yaitu barang yang
wujudnya kelihatan.
2. Trade in Service

Berbeda dengan foreign trade  yang objek jualannya adalah barang


berwujud, trade in service  adalah bisnis internasional yang objek barangnya
adalah intangible goods  atau barang tidak berwujud.
Contohnya berbagai layanan jasa seperti: hotel, asuransi, konsultan,
perbankan, biro perjalanan, dan semacamnya.

3. Portfolio Investment

Selain jual-beli barang atau jasa, bisnis internasional juga bisa berbentuk
investasi keuangan yang dilakukan di negara lain.

Portfolio investment  sendiri adalah investasi dalam bentuk sekelompok aset


termasuk transaksi dalam ekuitas, sekuritas seperti saham biasa, atau sekuritas
hutang seperti obligasi dan semacamnya.
4. Direct Investment

Berbeda dengan portfolio investment  yang menanamkan modalnya dalam


bentuk sekuritas, direct investment  adalah investasi secara langsung atau
penanaman modal asing, di mana investor dalam lingkup perekonomian suatu
negara menaruh minat pada bisnis di lingkup perekonomian negara lain.
Investasi lintas negara ini biasanya berupa penanaman modal dalam jangka
waktu yang lama dari investor satu negeri ke perusahaan dalam negeri lain.
Sehingga, direct investment  biasanya melibatkan dua negara sekaligus.
***
Perusahaan yang telah menerapkan bisnis internasional biasanya cenderung
lebih bisa bertahan di kondisi sulit, itu karena pendanaan mereka bukan hanya
berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri dengan
menerapkan direct  atau porfolio investment.
Sementara perusahaan yang tidak mampu bersaing di pasar global namun
memiliki kinerja yang baik, ada kemungkinan perusahaannya diakuisisi oleh
perusahaan internasional yang dinamis dan bisa mengikuti perubahan kondisi.

Manfaat Bisnis Internasional


Perdagangan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan perekonomian
suatu negara, termasuk di dalamnya adalah bisnis internasional. Seiring
majunya teknologi, perdagangan internasional juga semakin pesat dilakukan
karena semakin mudahnya proses produksi dan transaksi.

Adapun tujuan adanya perdagangan internasional sendiri adalah untuk


memenuhi segala kebutuhan dalam negeri, yang mana di dalam negeri itu
sendiri kebutuhan tersebut belum bisa terpenuhi karena adanya keterbatasan.

Selain itu, beragam manfaat juga bisa didapat dengan adanya bisnis
internasional, baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi negara secara luas.

Manfaat bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, pengembangan menjadi bisnis internasional biasanya


bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Bisnis internasional dapat bermanfaat untuk meluaskan pasar bagi suatu


perusahaan. Hal ini membuat produksi barang bisa dilakukan secara lebih
efisien, tanpa takut lagi jumlah hasil produksinya melebihi batas.

Selain itu, dengan adanya perdagangan internasional, perusahaan juga dapat


menjalankan beberapa mesin produksinya secara maksimal. Dengan begitu,
meningkatnya produktivitas tentu mampu meningkatkan pendapatan dan
menghasilkan keuntungan lebih banyak.
Manfaat bagi Negara

Selain untuk mengembangkan pasar dan memperpanjang umur perusahaan,


bisnis internasional juga dapat berperan untuk membangun perekonomian
negara. Bisnis internasional adalah pelaku dalam perdagangan internasional.

Oleh karena itu, bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional menjadi
aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan
internasional bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan gross domestic
product  atau GDP.
Sementara itu, perdagangan internasional adalah aktivitas yang juga penting
bagi pertumbuhan perekonomian negara. Di antaranya:

1. Membuka lapangan kerja

Adanya perdagangan internasional mendorong pembangunan industri-


industri baru untuk memenuhi permintaan produk di berbagai negara. Dengan
dibukanya industri baru, tentu akan membuka lapangan kerja baru.

Bahkan di beberapa negara, adanya perdagangan internasional dapat


mengurangi tingkat pengangguran. Dengan dibukanya lapangan kerja yang
semakin luas, maka masyarakat semakin mudah dalam mencari pekerjaan dan
produktif.

2. Membentuk hubungan baik antar-negara

Perdagangan internasional juga bermanfaat untuk membentuk relasi baru


dengan negara-negara lainnya. Dengan adanya hubungan antar-negara yang
baik, kerjasama yang dilakukan tentu berpotensi berkembang ke banyak
sektor perdagangan.

Selain itu, kerjasama yang dilakukan juga bisa berpengaruh dalam bidang
lainnya, seperti: budaya, politik, pendidikan, teknologi, ataupun militer.

3. Kebutuhan hidup semakin mudah terpenuhi

Manfaat selanjutnya yang bisa dirasakan dengan adanya perdaganan


internasional adalah memudahkan suatu negara untuk memenuhi segala
kebutuhan hidup.
Setiap negara pasti memiliki sumber dayanya masing-masing. Misalnya,
kondisi geografis, iklim, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya. Dengan
begitu, komoditi yang dihasilkan pun juga berbeda-beda.

Dengan adanya perdagangan internasional, hal ini memudahkan setiap negara


bisa memenuhi segala kebutuhan yang belum bisa diproduksi secara lokal
atau di dalam negeri.

4. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi

Adanya perdagangan internasional yang berperan sebagai sarana penyebaran


ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama dari negara maju ke negara
berkembang.

Perdagangan internasional memungkinkan bagi suatu negara untuk


mengekspor barang-barang yang berbasis kecanggihan teknologi, seperti
mesin dan alat-alat modern lainnya, ke negara-negara yang membutuhkan.

Dengan begitu, kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan bisa disebarkan


ke negara-negara yang belum memiliki teknologi tersebut.

5. Menstabilkan harga barang

Dengan adanya perdagangan internasional, harga barang yang mahal yang


diakibatkan kelangkaan barang tersebut bisa diatasi dengan mengimpornya
dari negara lain. Dengan menambah stok barang tersebut ke pasar domestik,
tentu bisa mengatasi harga barang yang tinggi karena langka.

Sebaliknya, harga barang yang terlalu murah karena kelebihan stok bisa diatasi
dengan mengekspornya ke negara-negara lain yang lebih membutuhkan.

Maka secara tidak langsung, perdagangan internasional bisa mengendalikan


harga barang yang terdapat di pasar lokal suatu negara.

6. Meningkatkan kemakmuran suatu negara

Terakhir, perdagangan internasional juga memiliki manfaat untuk


meningkatkan pendapatan negara-negara yang terlibat. Hal ini bisa terjadi
karena adanya aktivitas jual-beli yang saling menguntungkan.
Bagi produsen barang, perdagangan internasional bisa mendatangkan profit
yang tinggi dengan mengerek angka penjualan produk atau jasa ke berbagai
negara, meskipun dengan sedikit hambatan tarif atau non-tarif.

Sementara bagi konsumen, mereka mengalami kemakmuran dengan


kebutuhannya yang terpenuhi. Kebutuhan suatu barang yang belum tersedia
di negaranya, bisa diimpor dari negara lain tanpa kesulitan.

Selain itu, negara secara luas juga mendapatkan keuntungan dari adanya
perdagangan internasional. Dengan meningkatkan nilai ekspor, maka sumber
devisa negara juga semakin tinggi.

Cara-Cara Memasuki Pasar Global


Dibandingkan pasar domestik, pasar luar negeri tentu menawarkan pasar yang
jauh lebih besar. Maka dari itu, salah satu tujuan perusahaan terjun ke bisnis
internasional adalah memperluas pasar, mendapat keuntungan lebih besar,
dan memperpanjang umur bisnis.

Pada umumnya, ada 6 cara yang bisa dilakukan untuk bisa memasuki ke pasar
global. Berikut di antaranya:

1. Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Ekspor sendiri masih
terbagi menjadi dua, yaitu direct export  dan indirect export.
Direct export  yaitu menjual barang atau jasa ke luar negeri dengan produksi
sendiri. Sedangkan indirect export  yaitu menjual barang atau jasa melalui
beberapa tipe induk pangkalan eksportir.
Ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan dari strategi ekspor, salah
satunya menghindari biaya pengaturan manufaktur di pasar luar negeri.
Namun, strategi ini juga memiliki kerugian, yaitu biaya transportasi dan
hambayan perdagangan internasional yang tinggi.

Untuk mengatasinya, perusahaan bisa melakukan aliansi strategis untuk


membentuk asosiasi dengan anak perusahaan pemasaran di negara tuan
rumah.
2. Turnkey Project

Turnkey priject  sebetulnya masih dalam lingkup aktivitas ekspor, namun


dengan mekanisme berbeda.
Turnkey project mempunyai mekanisme keahlian manajerial yang menangani
kegiatan ekspor di bidang teknologi yang sebagiannya merupakan
perlengkapan modal.

Karena berkaitan dengan proyek teknologi, maka perlu melibatkan pihak


kontraktor. Kontraktor ini ditugaskan untuk mengerjakan hal-hal seperti:
mendesain sebuah pabrik, menyuplai bahan mentah, dan menyediakan
teknologi pemrosesan.

Intinya, strategi ini hanya mengekspor kemampuan dan pemahaman


prosesnya saja.

Strategi turnkey project  memungkinkan bisnis internasional untuk terlibat ke


dalam luar negeri, di mana ada kemungkinan larangan yang menyangkut
investasi langsung dari asing.
Kelemahannya, strategi ini memungkinkan secara tidak sengaja menciptakan
kompetitor di masa yang akan datang. Selain itu, ada kemungkinan juga
pengambilalihan pabrik oleh negara tuan rumah.

3. Licensing

Licensing  (pemberian lisensi) adalah pengaturan kontrak di


mana licensor  (pemberi lisensi) menawarkan aset kepada licensee  (pemegang
lisensi/perusahaan asing) dengan imbalan royalti.
Jadi, ini memungkinkan penerima lisensi memproduksi produk pemilik lisensi
untuk jangka waktu tertentu di pasar tertentu, baik secara eksklusif maupun
non-eksklusif.

Pemberi lisensi dari negara asal memberikan hak dan sumber daya terbatas
untuk pemegang lisensi. Pemberian ini juga mencakup: hak paten, brand,
keterampilan manajerial, hingga teknologi.

Dengan begitu, hal ini memungkinkan bagi pemegang lisensi untuk


melakukan produksi dan penjualan produk serupa di negara tuan rumah.
Contoh model bisnis seperti ini adalah Starbucks.

4. Franchising

Franchising  adalah model bisnis yang berkaitan dengan jual-beli lisensi dari
sebuah perusahaan di suatu negara ke perusahaan di negara lain. Penjual
lisensi tersebut disebut franchisor,  sementara pembelinya disebut franchisee.
Dengan kata lain, franchising  merupakan suatu sistem di
mana franchisee  (pemegang izin waralaba) membayar royalti
kepada franchisor  (pemberi izin/pemilik merek/perusahaan induk) agar
mendapatkan hak untuk menggunakan merek dagangnya, menjual produk
dan layanannya, dan menggunakan format dan sistem bisnisnya.
Dibanding licensing,  kontrak perjanjian franchising  biasanya cenderung lebih
lama.
Sistem waralaba juga menawarkan paket hak dan sumber daya yang lebih
luas, yang biasanya mencakup: sistem manajerial, peralatan, manual operasi,
persetujuan lokasi, pelatihan awal, hingga semua dukungan yang diperlukan
bagi pemegang izin waralaba.

Biasanya, model bisnis seperti ini bergerak di bidang kuliner, seperti: Mc


Donalds dan KFC.

5. Joint Venturing

Joint venturing  adalah pembentukan aliansi strategis gabungan dari beberapa


perusahaan dari berbagai negara yang disatukan berdasarkan pembagian
biaya dan risiko, serta memperoleh pengetahuan lokal dan mungkin juga
pengaruh politik.
Selain itu, ada 5 tujuan umum dalam strategi joint venturing  ini, yaitu:
meluaskan pasar, berbagi risiko dan imbalan, berbagi teknologi dan
pengembangan produk bersama, dan berbagi pemahaman peraturan
pemerintah.
Contoh strategi ini: Indofood dengan Nestle.

6. Multinational Corporation

Multinational corporation  adalah perusahaan raksasa skala internasional yang


berpusat di suatu negara dan memiliki kantor cabang di berbagai negara.
Contohnya: Adidas, Apple, ASUS, dan sebagainya.
7. Management Contracting

Mangement contracting  adalah model bisnis yang berkaitan dengan aturan


sebuah perusahaan yang menyediakan mekanisme manajemen dalam satu
atau semua tempat kepada perusahaan lain. Contohnya: Hotel Ritz Carlton
dan Four Season.
8. Marketing in Home Country by Host Country

Marketing in Home Country by Host Country  adalah aturan di mana suatu


negara yang disebut home country  harus membayar, sedangkan host
country (negara pengirim) akan memperoleh fee dari kegiatan bisnis tersebut.
Contohnya, Johnson & Johnson.

Baca juga: Apat Itu Affiliate Marketing? Pengertian, Cara Kerja, dan


Contohnya

Hambatan dalam Bisnis Internasional


Dibandingkan dengan bisnis domestik, bisnis internasional tentu memiliki
lebih banyak hambatan. Dengan memasuki pasar luar negeri, negara lain pasti
memiliki berbagai kepentingan sendiri yang seringkali mempersulit
terlaksananya transaksi bisnis internasional.

Secara lebih rinci, hambatan-hambatan yang sering terjadi dalam menjalankan


bisnis internasional adalah sebagai berikut:

1. Tarif bea masuk dan batasan perdagangan. Tarif ini merupakan


pajak yang dikenakan untuk setiap barang yang diperdagangkan
untuk keluar-masuk ke dalam negeri, baik barang impor maupun
ekspor.
2. Perbedaan bahasa dan kutlural. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang vital untuk menjalin relasi dan kerjasama di
negara lain, baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini tentu
menghambat kelancaran bisnis internasional.
3. Kondisi politik dan huku undang-undang. Hubungan politik
yang kurang baik antara satu negara dengan negara tertentu juga
bisa menghambat bisnis internasional, karena terbatasnya juga
hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Selain itu, ketentuan
hukum undang-undang yang berlaku di negara tersebut juga bisa
membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
4. Hambatan yang berkaitan dengan operasional. Hal ini
mencakup masalah operasional seperti: transportasi atau
pengangkutan barang, peraturan atau kebijakan negara lain, dan
perbedaan tingkat harga upah.

DAFTAR PUSTAKA

https://gasbanter.com/pengertian-bisnis-internasional/

https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-lingkungan-bisnis/

Hady, Hamdy. MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL: Teori & Kebijakan.

Anggota IKAPI: Ghalia Indonesia.

International Business : The Challenges of Globalization, six Edition, by John


J. Wild and Kenneth L. Wild, Pearson Education Limited 2013.

Referensi:
 https://cerdasco.com/apa-saja-cara-untuk-memasuki-pasar-luar-
negeri/
 https://www.hestanto.web.id/bisnis-internasional/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis_internasional

Anda mungkin juga menyukai