Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
DASAR ANALISIS LINGKUNGAN EKONOMI & BISNIS
Dosen Pengampu
Dra.Hj.Istiqomah,MM

Di Susun Oleh :
Juwita Sherli Anggraini
2020020002

FAKULTAS EKONOMI
Prodi Manajemen
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2021/2022

1
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
A.Latar Belakang.................................................................................................................3
B.RUMUSAN MASALAH.................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................6
A.PEMBAHASAN..............................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................10
KESIMPULAN..................................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Lingkungan bisnis memiliki pengaruh yang kuat terhadap organisasi
perusahaan, terlebih kondisi di saat dunia bisnis sudah tidak terbatas oleh suatu
territorial Negara, beralihnya hard technology ke smart technology serta perubahan
fundamental lainnya berdampak kepada kebijakan yang akan diambil oleh
manajemen perusahaan. Lingkungan bisnis meliputi faktor-faktor di luar perusahaan
yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi perusahaan. Analisis diartikan
sebagai penelusuran peluang atau ancaman sampai ke pangkalnya. Analisis
lingkungan diartikan sebagai "proses yang digunakan perencana strategi untuk
memantau sektor lingkungan dalam menentukan peluang atau ancaman terhadap
perusahaan .
Jenis-jenis analisis lingkungan perusahaan antara lain,
 Analisis lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang
berada di luar organisasi yang dapat menciptakan peluang dan ancaman atas
keberadaan suatu organisasi. Pierce and Robinson (1997) menggolongkan
lingkungan eksternal menjadi 3 golongan yaitu: lingkungan jauh (remote
environment), lingkungan industri dan lingkungan operasional.
 Analisis lingkungan internal merupakan lingkungan organisasi yang ada di
dalam suatu organisasi. Analisis ini ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan organisasi relatif dibanding dengan para pesaingnya.
Menurut Kotler (2000), setidaknya ada empat faktor yang harus
dipertimbangkan dalam analisis lingkungan internal yaitu: pemasaran,
keuangan, produksi, organisasi dan kepemimpinan yang mampu dan
berpandangan kedepan. Lingkungan bisnis meliputi faktor-faktor di luar
perusahaan yang dapat menimbulkan peluang atau ancaman bagi perusahaan.

3
Analisis diartikan sebagai penelusuran peluang atau ancaman sampai ke
pangkalnya. Analisis lingkungan diartikan sebagai proses yang digunakan
perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan
peluang atau ancaman terhadap perusahaan.
Pengusaha perlu melakukan pemahaman terhadap lingkungan eksternal. Adanya
perubahan dan persaingan yang dinamis dalam suatu industri dapat menemukan
peluang yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Selain itu pengusaha perlu
memperhatikan aspek internal dalam peningkatan daya saing .Kinerja sektor industri
dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor lingkungan eksternal dan faktor
lingkungan internal. Faktor internal meliputi aspek SDM, keuangan, produksi dan
pemasaran. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas kebijakan pemerintah, sosial
budaya dan ekonomi, peranan lembaga terkait pemerintah, perguruan tinggi, swasta
dan LSM.
Lingkungan bisnis sangat memegang peran penting dalam keselarasan
lingkungan dan bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi
lingkungan bisnis. Faktor tersebut dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal dari lingkungan bisnis memegang pengaruh besar bagi berputarnya
bisnis tersebut dan timbal balik yang dapat diberikan bisnis terhadap lingkungan.
Sedangkan faktor eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar perusahaan.
Biasanya faktor eksternal menanamkan pandangan yang baik maupun buruk bagi
suatu bisnis yang ada. Faktor internal yang memengarui lingkungan bisnis meliputi
citra bisnis atau perusahaan, sistem kepegawaian yang digunakan, hubungan dan
relasi bisnis antar sesama karyawan, strategi pemasaran yang digunakan, serta
kualitas dan tujuan dari bisnis yang dijalankan. Faktor eksternal yang memengaruhi
lingkungan bisnis meliputi pelanggan dari bisnis itu sendiri, relasi yang diajak bekerja
sama untuk mewujudkan tujuan yang sama, media yang digunakan untuk pemasaran
bisnis, serta pesaing bisnis.

4
B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana lingkungan bisnis dan strateginya?
2. Bagaimana analisis lingkungan bisnis di industri elektronika?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.PEMBAHASAN
A. Sebelum menjalani bisnis, ada baiknya untuk mempelajari dan
memahamilingkungan bisnis agar tercipta suatu keselarasan bagi lingkungan dan bisnis
itu sendiri. Lingkungan bisnis dapat membantu berjalannya bisnis itu sendiri. Tidak
hanya bisnis, lingkungan juga bisa mendapatkan vibes yang baik. Lingkungan bisnis
yang digunakan dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak yang baik pula
bagi seluruh lapisan bisnis dan masyarakat. Paham akan lingkungan bisnis, suatu
perusahaan atau penggerak bisnis bisa memanfaatkan sumber daya dengan sebaik-
baiknya. Baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.. Dengan mempelajari
dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan dan
meingkatkan kinerja bisnis.
Secara garis besar, lingkungan di mana bisnis beroperasi terdiri dari dua kategori,
yaitu:
1.Lingkungan internal, yang mencakup berbagai faktor di bawah kendali
perusahaan. Lingkungan internal
Lingkungan internal terdiri dari struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber
daya perusahaan. Mereka mengendalikan perusahaan. Maksud saya, perusahaan dapat
mengubahnya untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan untuk mencapai
tujuan.
2.Lingkungan eksternal, yang mewakili berbagai faktor di luar kendali
perusahaan.Lingkungan eksternal beberapa ahli menawarkan klasifikasi yang
berbeda untuk lingkungan eksternal. Dan, di sini, saya akan merujuk ke buku Thomas
L. Wheelen ” Manajemen Strategis dan Kebijakan Bisnis.” Ia membagi hirarki
lingkungan eksternal menjadi tiga tingkatan, yaitu:

6
1.Lingkungan fisik alami (natural physical environment) terdiri dari sumber daya
fisik, iklim, dan satwa liar. Mereka adalah lingkungan luar dan mempengaruhi dua
lingkungan lainnya (lingkungan sosial dan lingkungan tugas).
2.Lingkungan sosial (societal environment) termasuk komponen analisis PESTEL
tetapi tidak termasuk faktor lingkungan. Jadi itu terdiri dari faktor politik, ekonomi,
sosial budaya, dan teknologi. Mengapa mengecualikan faktor lingkungan? Alasannya,
setiap perubahan dalam lingkungan alam dapat memiliki implikasi untuk perubahan
dalam kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi tidak
sebaliknya.
3.Lingkungan tugas (task environment) mencakup interaksi antara perusahaan dan
para pemangku kepentingannya. Mereka terdiri dari pemerintah, kelompok
kepentingan khusus, pelanggan, pesaing, asosiasi perdagangan, serikat pekerja,
kreditor, dan masyarakat.

B. Permasalahan yang dihadapi oleh beberapa negara berkembang


sepertinya tidak seperti yang dihadapi oleh negara-negara maju. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor seperti jumlah timbulan limbah elektronika yang dihasilkan masih
dianggap lebih kecil, usia pakai produk-produk elektronika dapat diperpanjang,
masalah ekonomi dalam hal daur ulang baik pada tingkat daerah maupun skala
nasional. Permasalahan utama yang dihadapi oleh negara berkembang justru muncul
dari adanya limbah elektronika atau produk elektronika yang sudah bukan lagi produk
elektronika up to date, kurang ramah lingkungan yang diimpor dari negara-negara
industry.Masalah yang cukup serius pada kesehatan manusia dan lingkungan yang
ditimbulkan oleh impor limbah elektronika dan produk-produk elektronika di negara
berkembang disebabkan beberapa hal seperti terbatasnya undang-undang perlindungan,
penegakan dan kebijakan mengenai pembuangan yang lebih aman. Beberapa studi
yang telah dilakukan oleh para peneliti di China menunjukkan laporan yang sama
bahwa dampak pembuangan limbah elektronik pada kesehatan manusia merupakan hal
yang sangat serius dan penting (Keprihatinan yang timbul tidak hanya disebabkan

7
karena kuantitas dari volume limbah elektronika yang diimpor, tetapi juga terhadap
kandungan zat kimia yang berpotensi beracun dan berbahaya yang terdapat pada
limbah elektronika. Sejumlah peneliti telah membuktikan bahwa kandungan logam
berat dan polychlorinated biphenyls (PCB) serta bifenil diphenyl ethers (PBDE) yang
terdapat dapat dilepaskan limbah elektronika melalui proses daur ulang sehingga
mendorong potensi risiko terhadap kesehatan manusia dan menurunnya kualitas
lingkungan (Limbah elektronika adalah salah satu aliran limbah yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, gagasan untuk menghilangkan atau
mengurangi limbah elektronika merupakan praktik yang sangat sulit, apa hal yang
paling realistis dalam pengelolaan limbah elektronika secara efektif, yang secara ilmiah
dibutuhkan dan disepakati dalam pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Dalam pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan
memerlukan strategi pencegahan dan pengurangan sebagai integrasi dari efektifitas
pengelolaan limbah elektronika yang lebih ilmiah. Penurunan kualitas lingkungan dan
munculnya konflik sosial dapat muncul karena stakeholder dan sumber daya yang
tersedia tidak dimasukkan dalam pengelolaan tersebut. Furedy (1991) menyatakan
bahwa pendekatan partisipatif dalam pengelolaan lingkungan dapat menjadi promosi
strategi yang efektif. Tren masa depan dan strategi manajemen dalam pengelolaan
lingkungan dari limbah elektronika sudah seharusnya mempertimbangkan analisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) dalam strategi manajemen.
Sebagai contoh, timbal yang merupakan salah satu jenis logam berat yang
tergolong komponen sangat beracun dan berbahaya yang terdapat pada monitor
komputer dan tabung sinar katoda televisi yang terbukti dapat membuat kerusakan
pada sistem saraf pusat dan perifer, sistem kardiovaskular dan ginjal dan logam
kadmium yang menyebabkan kanker, ginjal, penyakit tulang serta kerusakan saraf
(Ramachandra dan Varghese, 2004). Oleh karena itu, banyak peneliti menyadari bahwa
perhatian yang lebih besar harus dititikberatkan pada pengelolaan limbah elektronika

8
9
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Seberapa besar dampak setiap faktor terhadap perusahaan, itu tergantung pada industri
di mana perusahaan beroperasi. Devaluasi akan memiliki eksposur yang lebih besar
kepada eksportir daripada perusahaan asuransi properti. Demikian juga, pergeseran
selera konsumen lebih berdampak pada produsen makanan daripada bank. Dalam
kebanyakan kasus, perusahaan memiliki kendali atas lingkungan internal, tetapi tidak
lingkungan eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan di lingkungan
eksternal. Dan, dalam hal ini, ketidakpastian dan besarnya efek harus menjadi
pertimbangan. Semakin tinggi ketidakpastian dan pengaruhnya, semakin besar
tantangan strategis bagi perusahaan. Lingkungan eksternal yang dinamis memaksa
perusahaan untuk merespons dengan cepat dan tepat. Perencanaan skenario, intuisi,
dan pendekatan pembelajaran sangat penting untuk merespons. Ini juga membutuhkan
struktur organisasi yang fleksibel sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hariadi, B. (2005). Strategi manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, Bayumedia


Publishing. Jawa Timur.
Khetriwal DS, Widmer R, Schluep M, Eugster M, Wang X, Lombard R, et al., 2006,
Legislating e-waste management: progress from various countries. Environmental Law
Network International ;1(2).
Nnorom IC, Osibanjo O., 2007, Electronic waste (e-waste): material flows and management
practices in Nigeria. Waste Management;28:1472–9.
Novita, W. S. (2015). Pengaruh lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal terhadap
Keunggulan Bersaing pada Industri Kecil dan Menengah di Bandung, Jawa Barat.
Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 9–26

11

Anda mungkin juga menyukai