Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ASPEK LINGKUNGAN DALAM STUDI KELAYAKAN”


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah studi kelayakan
Dosen pengampuh : Adityo Nugroho, S.E., M.M.

Disusun oleh :
1. Hanifah 20210208015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap dan puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Aspek lingkungan dalam studi
kelayakan” dapat selesai tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kebijakan Publik. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang model dan pendekatan bisnis dalam analisis kebijakan publik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Purwokerto, 15 Mei 2023

Penulis

2
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. PENGERTIAN ASPEK LINGKUNGAN ......................................................................................5
B. ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI..............................................................................................6
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN AMDAL.........................................................................................8
D. PROSEDUR AMDAL………………………………………………………………………….……9

BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi kelayakan adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu
usaha yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut
dijalankan. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek.
Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis atau oprasional, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi, aspek
sosial dan tidak kalah penting yaitu aspek dampak lingkungan. Aspek dampak lingkunan untuk
menilai dampak lingkungan yang ditimbulkan nantinya apabila usaha tersebut dijalankan serta
cara penanggulangannya.

AMDAL merupakan salah satu aspek yang sangat penting ditelaah sebelum suatu investasi atau
usaha dijalankan. Sudah tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui dampak yang di
timbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak
positif.

Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan disekitarnya,
baik di dalam usaha atau proyek maupun diluar suatu proyek yang dijalankan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan aspek lingkungan dalam studi kelayakan!
2. Apa yang dimaksud dengan aspek lingkungan industri?
3. Sebutkan tujuan dan kegunaan AMDAL!
4. Apa saja prosedur AMDAL? Sebutkan dan jelaskan

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui aspek lingkungan
2. Untuk mengetahui aspek lingkungan industri
3. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan AMDAL
4. Untuk mangetahui prosedur AMDAL

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aspek Lingkungan


Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk di tela`ah
sebelum investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui dampak yang akan
ditimbulkan dari usaha bisnis, baik dari dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu,
sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu
studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik baik dampak sekarang maupun
mendatang. Studi ini kita kenal dengan nama analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL).

Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan dampak


bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat
dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis,
timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup
sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan sesuai dengan
kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat yang lebih
besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut. Aspek lingkungan dalam
studi kelayakan bertujuan untuk:

1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional

2. Menganalisis kondisi lingkungan industry

3. Menganalisis lingkungan ekonomi

4. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan

5. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif


bisnis terhadap lingkungan.

B. Aspek Lingkungan industri


Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaing an dimana bisnis
perusahan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan
seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk
kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis guna studi kelayakan bisnis.
Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis

5
persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang disebut 5 kekuatan bersaing. Lalu R.E.
Freeman sebagaimana dikutip oleh Wheelen merekomendasikan aspek yang keenam
untuk melengkapinya. Berikut penjelasanya :
1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah
implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang
terbatas. Ada beberapa faktor penghambat
pendatang baru masuk ke dalam suatu industri, yang sering disebut dengan Hambatan
Masuk, diataranya adalah :

a) Skala Ekonomi. Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka
mereka akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal perusahaan
yang ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses
produksi yang terus menerus diefisiensikan sehingga harga per unit barang menjadi
lebih rendah

b) Diferensiasi Produk. Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa


pendatang baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang besar untuk merebut para
pelanggan yang loyal kepada perusahaan utama.

c) Kecukupan Modal. Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan


hambatan yang besar bagi pemain baru, terutama pada jenis industri yang
memerlukan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan serta eksplorasi.

d) Biaya Peralihan. Biaya peralihan (switching cost) ini dapat berupa biaya pelatihan
kembali karyawan, biaya peralatan pelengkap yang baru, dan desain ulang produk.
Padaakhirnya biaya ini akan ditanggung oleh konsumen.

2. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri Persaingan dalam industri sangat


mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang
oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi
pasar. Persaingan pasar yang sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi
follower termasuk dalam hal harga produk. Menurut Porter, tingkat persaingan
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :

a) Jumlah competitor. Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan


mempengaruhi tingkat persaingan kompetitor hendaknya dilihat dari beberapa sisi
seperti jumlah, ukuran, dan kekuatannya.

b) Tingkat pertumbuhan industry. Pertumbuhan industri yang besar biasanya


menyediakan sejumlah peluang bagi perusahaan untuk tumbuh bersama

6
industrinya. Pertumbuhan industri yang lambat sebaiknya tidak direspons dengan
ekspansi pasar kecuali perusahaan mampu mengambil pangsa pasar pesaing.

c) Karakteristik Produk. Produk hendaknya tidak hanya sekedar menyediakan


kebutuhan dasar akan tetapihendaknya memiliki suatu pembedaan
(differentiation) atau nilai tambah.

1. Ancaman Dari Produk Pengganti Perusahaan–perusahaan yang berada


dalam suatu industri bersaing pula dengan produkpengganti. Walaupun
karakteristiknya berbeda, barang substitusinya dapat memberikanfungsi atau jasa
yang sama.

2. Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyers) Pembeli mampu mempengaruhi


perusahaan untuk memotong harga, meningkatkan mutudan pelayanan serta
mengadu perusahaan dengan competitor melalui kekuatan yangmereka miliki.4
Beberapa kondisi yang mungkin dihadapi perusahaan antara lain adalah :
a) Pembeli membeli dalam jumlah yang besar.
b) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan.
c) Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok d) Switching
Cost pemasok adalah kecil

3) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)


Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemanapun mereka menaikan harga
ataumengurangi kualitas produk atau servis. Pemasok akan kuat apabila beberapa
kondisiberikut terpenuhi :
a) Jumlah pemasok sedikit
b) Produk/pelayanan yang ada adalah unik dan mampu menciptakan
Switching Cost yang besar
c) Tidak tersedia produk substitusi
d) Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk
yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan
e) Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari pemasok

4. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya. Kekuatan ke enam yang


ditambahkan oleh freeman yang dikutip Wheelen adalah berupakekuatan di luar
perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsungkepada
perusahaan. Stakeholder yang dimaksud antara lain adalah pemerintah,
serikatpekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang,
kelompok yangmempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham.

7
C. Tujuan dan Kegunaan AMDAL

AMDAL sebagai alat pengelolaan lingkungan hidup, bertujuan untuk


menghindari dampak. meminimalisasi dampak, dan melakukan mitigasi kompensasi
dampak. AMDAL sebagai "environmental safe guard" bermanfaat untuk pengembangan
wilayah, sebagai pedoman pengelolaan lingkungan, pemenuhan prasyarat utang (loan),
dan rekomendasi dalam proses perijinan. Tujuan AMDAL adalah menjaga rencana usaha
atau kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan
Tujuan dari amdal ini adalah untuk menjaga kemungkinan dan dampak dari suatu
rencana usaha atau kegiatan tertentu. Amdal sangat diperlukan karena harus ada studi
kelayakan di dalam undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk menjaga
lingkungan dari sebuah operasi proyek pada kegiatan industri atau kegiatan yang dapat
menyebabkan kerusakan di suatu lingkungan. Tujuan AMDAL adalah menduga
kemungkinan terjadiya dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Berikut
adalah hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan studi AMDAL :

1. Mengidentifikasi semua rencana usaha.

2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup.

3. Mengevaluasi rencana usaha.

4. Merumuskan rencana usaha.

Kegunaan dilaksanakannya studi AMDAL:

1. Sebagai bahan bagi perencana dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup dari rencana usaha.
5. Memberi informasi kepada masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu
rencana usaha.

8
D. Prosedur AMDAL

Terdapat proses dalam prosedur AMDAL sebagai berikut:

1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL

2. Proses pengumuman

3. Proses pelingkupan (scoping)

4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL

5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL

1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL


Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses
untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak
dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara LH Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan AMDAL.

2. Proses pengumuman Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL
wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa
melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang
bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan. Tata cara dan bentuk pengumuman serta
tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala
BAPEDAL Nomor 08/2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi
dalam Proses AMDAL.
3. Proses pelingkupan (scoping) Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk
menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang
terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas
wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan
tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait
dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah
dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL Setelah KA-ANDAL selesai disusun,
pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75
hari di luar waktu yang dibutuhkan memperbaiki/menyempurnakan kembali
dokumennya.

9
5. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL
dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian
Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen
kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu
maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang
dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk di tela`ah sebelum
investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari usaha
bisnis, baik dari dampak positif maupun negatif. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan
aspek lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah tersebut. Akibatnya,
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan seperti ancaman pada perusahaan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk
dianalisis guna studi kelayakan bisnis. Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya perusahaan
sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada,
misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan
sumber daya produksi yang terbatas. Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil,
maka mereka akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi padahal perusahaan yang
ada tengah berupaya pada skala produksi yang terus diperbesar dan proses produksi yang terus
menerus diefisiensikan sehingga harga per unit barang menjadi lebih rendahn diferensiasi yang
menciptakan hambatan masuk memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha
yang besar untuk merebut para pelanggan yang loyal kepada perusahaan utama. Jenis industri
yang memerlukan modal besar merupakan hambatan yang besar bagi pemain baru, terutama
pada jenis industri yang memerlukan biaya yang besar untuk riset dan pengembangan serta
eksplorasi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-nasional-veteran-yogyakarta/
egrika-upn/makalah-kel-11-stukel-note/46795941
https://www.academia.edu/41672325/
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_ASPEK_LINGKUNGAN_HIDUP_
https://id.scribd.com/doc/268139735/Studi-Kelayakan-Bisnis-Aspek-LIngkungan

12

Anda mungkin juga menyukai