Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bsnis
Dosen Pengampu : M. Taufiq Abadi, MM

Disusun Oleh :

1. Syah Rizal Alfinudin (4118254)


2. Anan Maulana (4118265)

Kelas : C

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang
berjudul “Aspek lingkungan Industri” dengan baik.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pekalongan, 15 Maret
2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Aspek Lingkungan........................................................................................3

B. Aspek lingkungan Industri............................................................................4

C. Aspek Lingkungan Hidup.............................................................................8

D. Prediksi kemungkinan dampak lingkungan hidup......................................11

E. Kalkulasi Biaya Dampak Lingkungan........................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................15

A. Kesimpulan.................................................................................................15

B. Saran............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Adanya kegiatan pembangunan yang terjadi di suatu negara


pastinya akan menimbulkan sebuah perubahan baik yang positif maupun
negatif. Pembangunan yang dilakukan dalam hal ini ialah pembangunan di
bidang ekonomi. Dengan adanya bisnis yang muncul hal itu juga
memunculkan perubahan terhadap aspek lingkungan sekitar bisnis. Hal ini
pula yang menjadi salah satu hal yang perlu untuk diketahui dan perlu
dianalisis. Lingkungan mempunyai peran yang penting bagi suatu bisnis
dimana sebaliknya juga bahwasanya sutu bisnis yang tengah berjalan
langsung maupun tidak langsung akhirnya juga mempengaruhi lingkungan
baik lingkungann hidup maupun lingkungan ekologi serta banyak
lingkungan lainyang terpengaruh.

Lingkungan sebagai salah satu point yang penting juga perlu dianalisa
bagaimana dampaknya baik dampak yang menguntungkan dan dampak
yang merugikan. Hal ini dirasa penting terhadap suatu kelayakan bisnis.
Dalam bisnis bila lingkungan tersebut mempunyai respon yang baik maka
akan menjadi sebuah peluang yang epik bagi kelancaran serta profit bisnis
tersebut. Sebaliknya, bila lingkungan tidak mempunyai respon yang baik
maka akan menjadi sebuah ancaman bagi bisnis itu sendiri, efek yang
paling tragis ialah terjadinya kebangkrutan bagi bisnis tersebut.
B. Rumusan Masalah

Dari penjabaran latar belakang diatas maka dapat diketahui bahwa


rumusan masalah yang diangkat ialah :
1. Apa yang dimaksud daribaspek lingkungan ?
2. Apa yang dimaksud dari aspek lingkungan industri ?
3. Apa yang dimaksud aspek lingkungan Hidup ?
4. Bagaimana prediksi kemungkinan dampak lingkungan ?
5. Bagaimana perhitungan dari kalkulasi biaya dampak lingkungan ?

1
C. Tujuan Penulisan

Adapun Tujuan penulisannya antara lain :


1. Memberi informasi terhadap pengertian dari aspek lingkungan

2. Memberi informasi dari pengertian lingkungan industri

3. Memberi informasi dari pengertian aspek lingkungan hidup

4. Menjelaskan prediksi kemungkinan dari dampak lingkungan

5. Menjabarkan perhitungan kalkukasi biaya dampak lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Lingkungan

Lingkungan adalah aspek yang penting dalam berwirausaha. Dalam


penentuan lingkungan bilamana terjadi salah pilih lingkungan maka
berakibat pada usaha tersebut tidak dapat berjalan dan menghasilkan profit
yang optimal . lingkungan yang akan dijadikan sebagai tempat bisnis
haruslah dianalisis terlebih dahulu, karena sebuah lingkungan bisnis juga
akan mempengaruhi usaha. Bila lingkungan bisnis tepat maka bisa menjadi
peluang yang bagus namun bila lingkungan tersebut kurang sesuai maka
bisa jadi lingkungan itu justru menjadi ancaman bagi bisnis itu sendiri.

Hal itu juga belaku sebaliknya bilamana terdapat suatu bisnis maka
bisnis tersebut juga akan berdampak pada lingkungan, baik lingkungan
masyarakat mupun lingkungan ekologi. Hal ini dikarenakan sustu bisnis
yang tengah dijalankan maka akan menimbulkan suatu aktivitas yang mana
aktivitas tersebut berpengaruh terhadap lingkungan sekitar area bisnis.

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting


untuk di tela`ah sebelum investasi atau usaha dijalankan untuk mengetahui
dampak yang akan ditimbulkan dari usaha bisnis, baik dari dampak positif
maupun negatif. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek
dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak
lingkungan yang bakal timbul, baik baik dampak sekarang maupun
mendatang

Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga


menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan
kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat
berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya
kerawanan sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya

3
hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan sesuai


dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan
manfaat yang lebih besar dibandingkan dampak negatifnya di wilayah
tersebut. Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:

1. Menganalisis kondisi lingkungan operasional

2. Menganalisis kondisi lingkungan industri

3. Menganalisis lingkungan ekonomi

4. Menganalisisdampak positif maupun negatif bisnis terhadap


lingkungan

5. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan


dampak negatif bisnis terhadap lingkungan1

B. Aspek lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan


dimana bisnis perusahan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi persaingan seperti ancaman pada perusahaan dan
kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri
menjadi perlu untuk dianalisis guna studi kelayakan bisnis. Michael E.
Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang disebut 5 kekuatan
bersaing. Lalu R.E. Freeman sebagaimana dikutip oleh Wheelen
merekomendasikan aspek yang keenam untuk melengkapinya. 2 Berikut
penjelasanya:

1. Ancaman Masuk Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan


1
Dr. Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, (Yogyakarta, Andi : 2008), hlm.45.
2
M.Munir, “STUDY KELAYAKAN BISNIS DALAM ASPEK LINGKUNGAN
HIDUP”.LABATILA:JurnalIlmuEkonomiIslam.Vol:3,No.1,Desember2019 hal 49

4
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya
kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar
serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Ada beberapa
faktor penghambat pendatang baru masuk ke dalam suatu industri,
yang sering disebut dengan Hambatan Masuk, diataranya adalah:

a) Skala Ekonomi.
Apabila pendatang baru berproduksi dengan skala kecil, maka
mereka akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi
padahal perusahaan yang ada tengah berupaya pada skala produksi
yang terus diperbesar dan proses produksi yang terus menerus
didefisiensikan sehingga harga per unit barang menjadi lebih
rendah.

b) Diferensiasi Produk.
Diferensiasi yang menciptakan hambatan masuk memaksa
pendatang baru untuk mengeluarkan biaya dan usaha yang besar
untuk merebut para pelanggan yang loyal kepada perusahaan
utama.

c) Kecukupan Modal.
Jenis industri yang memerlukan modal besar merupakan hambatan
yang besar bagi pemain baru, terutama pada jenis industri yang
memerlukan biaya yang besar untuk riset dan
pengembangansertaeksplorasi.

d) Biaya Peralihan.
Biaya peralihan (switching cost) ini dapat berupa biaya pelatihan
kembali karyawan, biaya peralatan pelengkap yang baru, dan
desain ulang produk. Pada akhirnya biaya ini akan ditanggung oleh
konsumen.

2. Persaingan Sesama Perusahaan


Dalam Industri Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi

5
kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan yang
oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar
untuk mempengaruhi pasar. Persaingan pasar yang sempurna
biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk
dalam hal harga produk. Hal ini terjadi karena beberapa faktor

a. Jumlah competitor.
Jumlah kompetitor atau pesaing sudah tentu akan mempengaruhi
tingkat persaingan kompetitor hendaknya dilihat dari beberapa sisi
seperti jumlah, ukuran, dan kekuatannya.

a) Tingkat pertumbuhan industry.


Pertumbuhan industri yang besar biasanya menyediakan sejumlah
peluang bagi perusahaan untuk tumbuh bersama industrinya.
Pertumbuhan industri yang lambat sebaiknya tidak direspons
dengan ekspansi pasar kecuali perusahaan mampu mengambil
pangsa pasar pesaing.

b) Karakteristik Produk.
Produk hendaknya tidak hanya sekedar menyediakan kebutuhan
dasar akan tetapihendaknya memiliki suatu pembedaan
(differentiation) atau nilai tambah.

1) Ancaman Dari Produk Pengganti

Perusahaan – perusahaan yang berada dalam suatu industri


bersaing pula dengan produk pengganti. Walaupun
karakteristiknya berbeda, barang substitusinya dapat
memberikan fungsi atau jasa yang sama.

2) Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyers)

Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong


harga, meningkatkan mutudan pelayanan serta mengadu
perusahaan dengan competitor melalui kekuatan yangmereka
miliki.3 Beberapa kondisi yang mungkin dihadap perusahaan

6
antara lain adalah:

a) Pembeli membeli dalam jumlah yang besar.

b) Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan

c) Sifat produkti dakter diferensiasi dan banyak pemasok

d) Switching Cost pemasok adalah kecil

3) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers)

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemanapun


mereka menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau
servis. Pemasok akan kuat apabila beberapa kondisi berikut
terpenuhi:

a) Jumlah pemasok sedikit

b) Produk /pelayanan yang ada adalah unik dan mampu


menciptakan Switching Cost yang besar

c) Tidak tersedia produk substitusi

d) Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan


mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang
sama yang dihasilkan perusahaan

e) Perusahaan hanya membeli dalam jumlah yang kecil dari


pemasok
4) Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya. Kekuatan ke enam
yang ditambahkan oleh freeman yang dikutip Wheelen adalah
berupa kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan
kepentingan secara langsung kepada perusahaan. Stakeholder yang
dimaksud antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja,
lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok, asosiasi dagang,
kelompok yangmempunyai kepentingan lain, dan pemegang saham

7
C. Aspek Lingkungan Hidup

Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada


tidaknya kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi
dari usaha baru itu akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air,
dan sebagainya di sekitarlokasi usaha.3 AMDAL diperlukan untuk
melakukan suatu studi kelayakan dengan dua alasan pokok : Pertama,
Karena UU dan Peraturan Pemerintah menghendaki demikian. Jawaban ini
cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang
memperhatikan kualitas Lingkungan. Kedua, AMDAL harus dilakukan
agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek
industri.

Dalam PP 51 Tahun 1993 ditetapkan 4 jenis studi AMDAL,yaitu:

1. AMDAL Proyek, yaitu AMDAL yang berlaku bagi satu kegiatan yang
berada dalam kewenangan satu instansi sektoral. Misalnya rencana
kegiatan pabrik tekstil yang mempunyai kewenangan memberikan ijin
dan mengevaluasi studi AMDALnya ada pada Departemen
Perindustrian.

2. AMDAL Terpadu / Multisektoral, adalah AMDAL yang berlaku bagi


suatu rencana kegiatan pembangunan yang bersifat terpadu, yaitu
adanya keterkaitan dalam hal perencanaan, pengelolaan dan proses
produksi, serta berada dalam satu kesatuan ekosistem dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi. Sebagai contoh adalah satu
kesatuan kegiatan pabrik pulp dan kertas yang kegiatannya terkait
dengan proyek hutan tanaman industri (HTI) untuk penyediaan bahan
bakunya, pembangkit tenaga listrik uap (PLTU) untuk menyediakan
energi, dan pelabuhan untuk distribusi produksinya. Di sini terlihat
adanya ket erlibatan lebih dari satu instansi, yaitu Departemen

3
Drs. Jumingan, S.E., M.M., M.Si, Studi Kelayakan Bisnis Teori & Pembuatan Proposal
Kelayakan,(Jakarta:BumiAksara,2009),hlm.161.

8
Perindustrian, Departemen kehutanan, Departemen Pertambangan dan
Departemen Perhubungan.

3. AMDAL Kawasan, yaitu AMDAL yang ditujukan pada satu rencana


kegiatan pembangunan yang berlokasi dalam satu kesatuan hamparan
ekosistem dan menyangkut kewenangan satu instansi. Contohnya
adalah rencana kegiatan pembangunan kawasan industri. Dalam kasus
ini masing -masing kegiatan di dalam kawasan tidak perlu lagi
membuat AMDALnya, karena sudah tercakup dalam AMDAL seluruh
kawasan.

4. AMDAL Regional, adalah AMDAL yang diperuntukan bagi rencana


kegiatan pembangunan yang sifat kegiatannya saling terkait dalam hal
perencanaan dan waktu pelaksanaan kegiatannya. AMDAL ini
melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi, berada dalam satu
kesatuan ekosistem, satu rencana pengembangan wilayah sesuai
Rencana Umum Tata Ruang Daerah. Contoh AMDAL Regional
adalah pembangunan kota-kota baru.

Selanjutnya, beberapa peran AMDAL adalah sebagai berikut:

1. Peran AMDAL dalam pengelolaan Lingkungan. Aktivitas pengelolaan


lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan
yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.

2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. AMDAL merupakan salah


satu studi kelayakan lingkugan yang disyaratkan untuk mendapatkan
perizinan. Bagian dari AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis
dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat
menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya yang
diperlukan proyek tersebut

3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan


dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai kedaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan

9
lingkungan dimasa setelah proyek dibangun.
Seperti telah diketahui bahwa AMDAL merupakan suatu hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanaan dan diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini
meliputi keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen yang terdiri dari:
PIL (Penyajian Informasi Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL
(Analisis Dampak Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan),
dan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)4. Sebagaimana telah
dievaluasi oleh banyak pihak, proses AMDAL di Indonesia memiliki
banyak kelemahan, yaitu:

1. AMDAL belum sepenuhnya terintegrasi dalam proses perijinan


satu rencana kegiatan pembangunan, sehingga tidak te rdapat
kejelasan apakah AMDAL dapat dipakai untuk menolak atau
menyetujui satu rencana kegiatan pembangunan.

2. Proses partisipasi masyarakat belum sepenuhnya optimal. Selama


ini LSM telah dilibatkan dalam sidang -sidang komisi AMDAL,
akan tetapi suaranya belum sepenuhnya diterima didalam proses
pengambilan keputusan.

3. Terdapatnya berbagai kelemahan didalam penerapan studi -studi


AMDAL. Dengan kata lain, tidak ada jaminan bahwa berbagai
rekomendasi yang muncul dalam studi AMDAL serta UKL dan
UPL akan dilaksanakan oleh pihak pemrakarsa. Masih lemahnya
metode - metode penyusunan AMDAL, khusunya aspek “sosial -
budaya”, sehingga kegiatan -kegiatan pembangunan yang implikasi
sosial – budaya nya penting ,kurang mendapat kajian yang
seksama. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah
Komisi Penilai AMDAL, pemrakarsa, dan masyarakat yang
berkepentingan. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

4
Sulasih dkk, Studi Kelayakan Bisnis, yayasan kita menulis 2021. Hal 33

10
1. Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai
dokumen AMDAL. Di tingkat pusat berkedudukan di
Kementerian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi
berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan
hidup Propinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan
di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup
Kabupaten/Kota. Unsur pemerintah lainnya yang
berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak
diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini.Tata kerja
dan komposisi keanggotaan Komisi Penilai AMDAL ini diatur
dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup,
sementara anggota-anggota Komisi Penilai AMDAL di
propinsi dan kabupaten /kota ditetapkan oleh Gubernur dan
Bupati/Walikota

2. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang


bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan /atau kegiatan
yang akan dilaksanakan

3. Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang


terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau
kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, faktor pengaruh sosial
budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor
pengaruh nilai -nilai atau norma yang dipercaya. Masyarakat
berkepentingan dalam proses AMDAL dapat dibedakan
menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat
pemerhati.
D. Prediksi kemungkinan dampak lingkungan hidup

1. Perkiraan terhadap dampak besar dan penting

- Evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah sebuah telaah

11
secara totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting bagi
lingkungan hidup

- Perkiraan atas berbagai komponen lingkungan hidup yang


diperkirakaan mengalami perubahan yang mendasar.

- Dampak-dampak besar dan penting dari hasil evaluasi kemudian


disajikan sebagai dampak besar dan penting untuk dikelola.

Dalam menyusun AMDAL hendaknnya memperhatikan hal-hal sebagai


berikut :

1. Prakiraan secara dampak usaha dan/atau kegiatan pada saat


prakonstruksi, konstruksi operasi, dan pascaoperasi terhadap lingkungan
hidup.

2. Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diprakirakan


bagi masyarakat di wilayah studi rencana usaha dan/atau kegiatan dan
pemerintahan dengan mengacu pada pedoman penentuan dampak besar
dan penting.

3. Dampak melakukan telaah butir 1 dan 2 tersebut diperhatikan dampak


yang bersifat langsung dan/ atau tidak langsung.

E. Kalkulasi Biaya Dampak Lingkungan

Pada tahap ini dilakukan untuk menghitung seluruh nilai yang


diakibatkan dari adanya dampak lingkungan yang telah diperkirakan dan
dituangkan pada daftar prediksi dampak lingkungan. Ada beberapa
kegiatan yang harus dilakukan sebelum melakukan kalkulasi dampak
lingkungan :
1. Melakukan verifikasi data hasil prediksi dampak Lingkungan.
2. Meneliti kebenaran nilai-nilai yang diterapkan pada saat prediksi
dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah nilai-nilai
yang telah diterapkan pada waktu prediksi itu tidak ada kesalahan

12
dalam penafsiran atau ada perubahan karena adanya sesuatu ketentuan
pemerintah yang pada waktu studi belum diperhitungkan.
3. Membuat daftar kalkulasi biaya dampak lingkungan dan menghitung
seluruh biaya yang mungkin timbul. Hal ini dilakukan untuk melihat
hubungan langsung dari seluruh dampak lingkungan dengan besarnya
dana yang diperlukan untuk menanggulangi dampak lingkungan
tersebut.
4. Menganalisis biaya dampak lingkungan dengan sasaran untuk
melakukan perbandingan antara biaya penanganan dampak lingkungan
dengan dana investasi dan banefit dari usaha tersebut.

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat menguraikan secara detail
pegaruh dari masing-masing dampak lingkungan terhadap pelaksanaan
operasional usaha dimasa yang akan datang. Para pelaku studi juga harus
dapat memeperkirakan besarnya dana penanggulangan dampak
lingkungan, apakah harus dikeluarkan sekaligus pada awal pendirian atau
ada yang sebagian yang baru diadakan setelah usaha beroperasi dan
seterusnya.
Daftar lengkap yang menggambarkan hubungan dampak lingkungan
dengan nilai-nilai dan jumlah biaya yang diperlukan untuk menanggulangi
dampak lingkungan sebagai berikut :5

5
Drs. Jumingan, S.E., M.M., M.Si, Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Pembuatan Proposal
Kelayakan, hlm.161

13
Analisis dimulai dengan membandingkan antara besarnya biaya
dampak lingkungan sosial yang negatif dengan biaya yang positif dan
membuat selisih antara nilai tambah dengan opportunity cost dari
lingkungan ekonomi. Kemudian dibuat rekap dana keseluruhan. Apakah
besarnya dana yang akan dikeluarkan, yaitu dana dampak sosial yang
negatif ditambah dengan opportunity cost ditambah biaya dampak fisik
untuk menanggulangi lingkungan lebih besar daripada dampak sosial
yang positif ditambah dengan jumlah valie added dari dampak ekonomi.
Jika perkiraan dana ini lebih besar, berarti usaha atau proyrek ini tidak
layak dari aspek lingkungan, apalagi jika lebih besar dari banefit usaha.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan adalah aspek yang penting dalam berwirausaha. Dalam


penentuan lingkungan bilamana terjadi salah pilih lingkungan maka berakibat
pada usaha tersebut tidak dapat berjalan dan menghasilkan profit yang
optimal . lingkungan yang akan dijadikan sebagai tempat bisnis haruslah
dianalisis terlebih dahulu, karena sebuah lingkungan bisnis juga akan
mempengaruhi usaha.
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan
dimana bisnis perusahan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi persaingan seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu
untuk dianalisis guna studi kelayakan bisnis.
Studi mengenai dampak fisik ini bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya kemungkinan bahwa akibat dari pendirian dan proses produksi dari
usaha baru itu akan menimbulkan pencemaran udara, pencemaran air, dan
sebagainya di sekitarlokasi usaha.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai