Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
karunia dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan Review Mata Kuliah (RMK) dengan
judul “Aspek Ekonomi dan Sosial” dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di
dalamnya. Kami jugaberterima kasih kepada Bapak I Gusti Made Suwandana, S.E., M.M.
selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang sudah memberikan
kepercayaan dalam menyelesaikanreview mata kuliah ini.
Kami sangat berharap review mata kuliah ini akan bermanfaat untuk menambah
pengetahuan juga wawasan kita. Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam review
matakuliah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran, mengingat tak ada sesuatu yang sempurna tanpa
adanyasaran yang membangun.
Kami mengharapkan review mata kuliah Desain Kelayakan Bisnis ini bisa
bermanfaat dan dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
2.1 Analisis Ekonomi dan Analisis Financial .......................................................................... 3
2.2 Pendekatan Yang Dipergunakan Untuk Analisis Ekonomi ............................................ 3
2.3 Manfaat Ekonomi dan Social Proyek ................................................................................ 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dan studi kelayakan bisnis biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan
pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba,
yang dimaksudadalah studi yang menitik beratkan pada keuntungan yang ecara ekonomis,
dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik beratkan
suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau
keuntungan ekonomis.
Analisis aspek ekonomi suatu proyek bisnis tidak hanya memperhatikan manfaat yang
dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi oleh semua pihak
dalam perekonomian. Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat
ditinjau dari berbagai sisi, seperti: Sisi rencana pembangunan nasional, Sisi distribusi nilai
tambah, Sisi nilai investasi per tenaga kerja, Hambatan di bidang ekonomi, dan Dukungan
pemerintah.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah adalah sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan Analisis Ekonomi dan Analisis Financial?
2) Pendekatan apa saja yang dipergunakan untuk Analisis Ekonomi?
3) Apa saja Manfaat Ekonomi dan Social Proyek?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat ditujukan suatu tujuan yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui Analisis Ekonomi dan Analisis Financial,
2) Untuk mengetahui Pendekatan apa yang dipergunakan untuk Analisis Ekonomi, dan
3) Untuk mengetahui Manfaat Ekonomi dan Social Proyek.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan
peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Adapun bagi pemerintah dampak positif yang
diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang
mengelola dan meng atur sumber daya alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negatif
pun tidak akan terlepas dari aspek ekonomi, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang
berlebihan, masuknya pekerja dari luar daerah sehingga mengurangi peluang bagi masyarakat
sekitarnya.
Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana
dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan sarana lainnya.
Kemudian bagi pemerintah dampak negatif dari aspek sosial adanya perubahan demografi di
suatu wilayah, perubahan budaya, dan kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial
termasuk terjadinya perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat, dan struktur sosial lainnya.
Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek
dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau
sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak
yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.
Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang akan dijalankan akan memberikan dampak yang
3
positif lebih banyak. Artinya dengan berdirinya usaha atau proyek secara ekonomi dan sosial
lebih banyak memberikan manfaat dibandingkan kerugiannya.
Analisis ekonomi (economic analysis) suatu proyek bisnis tidak hanya memperhatikan
manfaat yang dinikmati dan pengorbanan yang ditanggung oleh perusahaan, namun juga oleh
semua pihak dalam perekonomian. Sedangkan analisis yang hanya membatasi manfaat dan
pengorbanan dari sudut pandang perusahaan disebut sebagai analisis keuangan atau analisis
finansial (financial analysis).
Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa analisis kedua aspek tersebut akan
memberikan hasil yang berbeda. Perbedaan akan menjadi makin besar kalau terdapat berbagai
distorsi dalam pembentukan harga. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa suatu proyek bisnis
mungkin saja memberikan manfaat yang lebih besar kepada ekonomi nasional daripada kepada
perusahaan yang menjadi pelaksana proyek bisnis tersebut. Upaya untuk mengidentifikasikan
manfaat dan pengorbanan bukan hanya dari sudut pandang perusahaan, merupakan tujuan
analisis ekonomi suatu proyek bisnis.
Yang terakhir ini sering disebut social cost and benefits analysis (SCBA). Memang dalam
SCBA analisis dilakukan dengan lebih lengkap (misalnya memperhatikan masalah distribusi
pendapatan), tetapi seringkali tidak mudah untuk mengkuantifikasikan manfaat dan pengorbanan
sosial. Karena itulah kita membatasi diri pada analisis ekonomi yang lebih mudah dan obyektif
perhitungannya.
Analisis ekonomi ini penting dilakukan untuk proyek bisnis-proyek bisnis yang berskala
besar, yang seringkali menimbulkan perubahan dalam penambahan supply (penawaran) dan
demand (permintaan) terhadap produk-produk tertentu-, karena akibat yang ditimbulkan pada
ekonomi nasional akan cukup berarti. Dengan demikian kalau kita misalnya akan mendirikan
usaha jasa persewaan komputer untuk melayani para mahasiswa, mungkin sekali kita tidak perlu
berpayah-payah melakukan analisis ekonomi proyek bisnis tersebut. Secara rinci analisis
ekonomi dilakukan dengan alasan karena adanya:
1) Ketidaksempurnaan pasar (termasuk di dalamnya berbagai distorsi yang timbul karena
peraturan pemerintah). Contoh-contoh yang bisa dijumpai adalah adanya pengendalian
4
harga (termasuk pengendalian suku bunga kredit), proteksi, kedudukan monopoli, dan
sebagainya.
2) Adanya pajak dan subsidi. Pajak berarti pendistribusian sebagian kekayaan konsumen
(dalam hal pajak penjualan) atau perusahaan (dalam pajak penghasilan) ke pemerintah.
Adanya pajak penghasilan akan mengurangi profitabilitas proyek bisnis di mata
perusahaan, tetapi meningkatkan kekayaan pemerintah.
3) Berlakunya konsep consumers surplus dan producers surplus. Pada saat terjadi
penambahan supply karena adanya suatu proyek bisnis, maka mungkin sekali terjadi
penurunan harga. Bagi perusahaan yang melaksanakan proyek bisnis tersebut, harga yang
relevan tentu saja adalah harga yang baru (yang lebih rendah dari harga yang lama karena
terjadi penurunan harga). Dari sisi konsumen, sebaliknya, mereka diuntungkan dalam hal
bisa memperoleh barang sama dengan harga yang lebih murah. Bukankah ada manfaat
yang dinikmati oleh konsumen kalau mereka bisa membeli produk dengan harga yang
lebih murah?
Demikian pula kalau terjadi kenaikan demand karena adanya suatu proyek bisnis (misal
demand akan bahan baku meningkat) sehingga terjadi kenaikan harga. Perusahaan sponsor
proyek bisnis tersebut harus membayar harga yang lebih mahal, tetapi bukankah kenaikan harga
tersebut sekarang dinikmati oleh produsen bahan baku tersebut?
Sedangkan analisis biaya dan manfaat sosial (SCBA) melakukan analisis dengan
memperhatikan tambahan faktor-faktor berikut ini.
5
makanan bayi mungkin akan dinilai mempunyai merit yang lebih tinggi (artinya lebih
diinginkan) daripada pabrik yang menghasilkan minuman keras.
Pada Gambar 18.1 garis DD' menunjukkan kurva permintaan dan SS' menunjukkan kurva
penawaran. Titik E menunjukkan titik ekuilibrium, OQ menunjukkan kuantitas yang dibeli dan
OP menunjukkan harga per unit yang dibayar oleh konsumen. Kalau kita mengamati kurva
permintaan tersebut, maka kurva tersebut menjelaskan bahwa unit yang pertama bersedia dibayar
oleh konsumen dengan harga per unit sebesar OD. Sedangkan unit terakhir bersedia dibayar oleh
konsumen dengan harga OP. Willingnes to pay dari para konsumen ditunjukkan oleh garis DE.
Dengan demikian keseluruhan kesediaan membayar dari konsumen ditunjukkan dari area ODEQ.
Sedangkan harga yang dibayar oleh para konsumen tersebut hanyalah OPEQ. Selisihnya (yaitu
area PED) disebut sebagai consumer surplus.
Q = 90 – 3P
Pequilibrium = Rp 20,-
Sekarang misalkan ada suatu proyek bisnis yang akan menambah supply sebesar 10 unit.
Karena penambahan supply ini, maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan, sehingga harga
akan turun. Pergeseran kurva penawaran tersebut ditunjukkan dari kurva penawaran yang baru
yaitu DS. Bagaimana persamaan lurva penawaran yang baru tersebut?
7
a = -(4/3)
Dengan pergeseran kurva penawaran yang baru tersebut, maka akan terbentuk
harga dankuantitas ekuilibrium yang baru, yaitu
P’equilibrium = Rp 18
Q’equilibrium = 36,15 unit
(Q2)
Ini berarti bahwa dengan adanya proyek bisnis yang akan menambah supply sebesar
10unitakan mengakibatkan sebagian produsen yang lama mengurangi produksinya karena
penurunan harga. Jumlah unit yang dihasilkan dalam perekonomian menjadi 36,15 bukan
sebesar 40. Hargabaru yang terbentuk adalah Rp 18. Bagi produsen baru (yang menjalankan
proyek bisnis tersebut)revenue (manfaat) yang diterimanya adalah,
10 x Rp 18 = Rp 180
Meskipun demikian, dalam perekonomian terdapat satu pihak yang juga diuntungkan
olehadanya proyek bisnis tersebut. Pihak yang diuntungkan adalah konsumen. Para
konsumensekarang dapat membeli produk tersebut dengan harga hanya Rp 18 dan bukan
lagi Rp 20. Nilaiconsumer surplus-nya adalah [(20 - 18) / 2] x 10] = Rp 10. Dengan demikian,
maka manfaat yangditerima oleh perekonomian adalah
Rp 180+ Rp 10 = Rp 190
8
pandang perusahaan. Setelah itu, akan dilakukan penyesuaian untuk meng-estimate manfaat
bersih proyek bisnis sesuai dengan harga ekonomi. Ini dimaksudkan jika harga ekonomi
adalah harga seandainya tidak terdapat distorsi apapun. Penentuan harga ekonomi tersebut
disebut juga sebagaishadow price atau harga bayangan atau opportunity cost. Hal tersebut
perlu dilakukan untuk setiap input dan output proyek bisnis.
Apabila dilakukan analisis dari sisi biaya dan manfaat sosial (SCBA), UNIDO
meneruskan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut terhadap tabungan dan investasi.
2. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut pada distribusi pendapatan
(income distribution), dan
3. Melakukan penyesuaian dampak proyek bisnis tersebut sesuai dengan pertimbangan
akanmerit wants.
9
rendah dibandingkan dengan upah yang dibayarkan perusahaan kepada mereka.
(iii) Apabila proyek bisnis
mengimpor tenaga kerja, maka harga bayangannya adalah upah yang mereka
inginkan ditambah dengan premium dalam bentuk devisa yang dikirimkan ke
negara asal mereka(wage remittance).
d) Modal. Terkadang suatu negara mengambil kebijakan untuk membantu
mengembangkan suatu sektor dengan jalan memberikan kredit murah. Bagi
perusahaan yang memperoleh kredit tersebut, cost of debt yang ditanggung tentu
saja sesuai dengan bunga yang dibayar lebih murah dari seharusnya. Meskipun
demikian, dalam perhitungan harga bayangan dari modal tersebut perlu
memperhatikan opportunity costdari modal tersebut. Opportunity cost inilah yang
menjadi perhatian dalam unsur resikoyang merupakan harga bayangan dari modal
tersebut.
e) Valuta asing. Terdapat dua kurs valuta asing, yaitu kurs resmi dan kurs pasar. Di
berbagai negara yang sedang berkembang kurs resmi jauh lebih rendah dari kurs
pasar.Dalam keadaan itu harga bayangan yang relevan untuk valuta asing adalah
kurs pasar.
Pengukuran manfaat ekonomi utama (primer) yang berupa output utama dan
penentuan manfaatnya dilakukan dengan penghasilan devisa, maka perlu juga
mendapatkan penyesuaiandengan konsep harga bayangan.
Beberapa manfaat sekunder dari suatu proyek bisnis yang kadang-kadang sulit diukur
dalam satuan moneter adalah:
Dari beberapa manfaat tersebut jika misalnya suatu proyek bisnis menekankan pada
efek sosial dan distributif, maka manfaat tersebut hendaknya diusahakan dinyatakan
dalam satuan ukuran yang jelas, terkecuali jika memang proyek bisnis ini menekankan
pada aspek finansial. Ini tidak berarti bahwa dalam analisa ekonomi tidak terdapat
statement (laporan) biaya dan manfaat secara jelas dan dari laporan ini setelah dilakukan
penyesuaian biaya dan manfaat seperti yang dibahas terdahulu diterapkan kriteria
investasi yang lazim berlaku.
Sebagai contoh lain untuk manfaat ekonomi proyek bisnis pengangkutan biasanya adalah:
Dari keseluruhan uraian di atas dapat dilihat bahwa pengukuran manfaat ekonomi
lebih sulit dibanding biaya ekonomi, antara lain disebabkan:
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adanya
investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.
Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang akan dijalankan akan memberikan
dampak yang positif lebihbanyak. Artinya dengan berdirinya usaha atau proyek secara
ekonomi dan sosial lebih banyakmemberikan manfaat dibandingkan kerugiannya.
Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek
dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak
atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan,
karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam
melakukan penilaian.Dari kedua aspek ini maka perlu dianalisis melalui analisis ekonomi
dan social cost and benefits analysis (SCBA). Pendekatan yang dipergunakan untuk
melakukan analisis ekonomi suatu proyek bisnis pada dasarnya mendasarkan atas
pendekatan UNIDO Guide to Practical Project Appraisal. Metode yang dipergunakan
disini memulai analisis dengan melakukan analisis profitabilitas finansial berdasarkan
atas harga pasar dengan kata lain melakukan analisis NPV dari sudut pandang perusahaan.
Setelah itu, akan dilakukan penyesuaian untuk meng-estimate manfaat bersih proyek
bisnis sesuai dengan harga ekonomi. Ini dimaksudkan jika harga ekonomi adalah harga
seandainya tidak terdapat distorsi apapun.
12
DAFTAR PUSTAKA
13