Anda di halaman 1dari 16

Studi Kelayakan Bisnis

Aspek Ekonomi dan Sosial

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Luh Putu Aulia Surya Syahrani 1807521195
Wiken Pramasinta Apriadi 1807521196
Michael Made Dika Satria 1807521204
Dominicus Savio Febian Daud 1807521205
I Wayan Dedy Budha Arsana 1807521206
Ni Putu Gita Trisna Dewi 1807521207
Ni Komang Darmayanti 1807521240

Dosen Pengampu :

Drs. I Ketut Mustanda, M.M.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Pertama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat beliau sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul Studi Kelayakan Bisnis ( Aspek Ekonomi dan Sosial ).

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah tentang Studi Kelayakan Bisnis ( Aspek Ekonomi dan Sosial ) ini dapat bermanfaat
di lingkungan masyarakat.

Jimbaran, 01 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 1

Bab II Pembahasan........................................................................................... 2

2.1 Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial .......................................... 2

2.2 Dampak Yang Timbul.................................................................... 3

2.3 Peningkatan Pendapatan Nasional.................................................. 7

2.4Dampak Aspek Ekonomi dan Sosial............................................... 11

Bab III Penutup................................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 15

3.2 Saran............................................................................................... 15

Daftar pustaka................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha atau proyek
dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonmis dan sosial kepada berbagai pihak atau
sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan, karena
dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan
penilaian.

Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang akan dijalankan akan memberikan
dampak yang positif lebih banyak. Artinya dengan berdirinya usaha atau proyek secara
ekonomi dan sosial lebih banyak memberian manfaat dibandingkan kerugiannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial ?
2. Apa saja Dampak yang Timbul ?
3. Bagaimana Peningkatan Pendapatan Nasional ?
4. Apa saja Dampak dari Aspek Ekonomi dan Sosial ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial.
2. Untuk mengetahui apa saja Dampak yang Timbul.
3. Untuk mengetahui hal mengenai Peningkatan Pendapatan Nasional.
4. Untuk mengetahui Dampak dari Aspek Ekonomi dan Sosial.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ASPEK EKONOMI & SOSIAL


Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik
bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat luas. Dalam aspek
ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Adapun bagi pemerintah
dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan pemasukan
berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Lebih dari itu yang terpenting adalah ada yang mengelola dan mengatur
sumber daya alam yang belum terjamah. Sebaliknya, dampak negatif pun tidak akan
terlepas dari aspek ekonomi, misalnya eksplorasi sumber daya alam yang berlebihan,
masuknya pekerja dari luar daerah sehingga mengurangi peluang bagi masyarakat
sekitarnya.
Dampak positif dari aspek sosial bagi masyarakat secara umum adalah
tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti pembangunan jalan,
jembatan, listrik, dan sarana lainnya. Kemudian bagi pemerintah dampak negatif dari
aspek sosial adanya perubahan demografi di suatu wilayah, perubahan budaya, dan
kesehatan masyarakat. Dampak negatif dalam aspek sosial termasuk terjadinya
perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat, dan struktur sosial lainnya.
Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha
atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonmis dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu
dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila
salah dalam melakukan penilaian.
Diharapkan dari aspek ekonomi dan sosial, yang akan dijalankan akan
memberikan dampak yang positif lebih banyak. Artinya dengan berdirinya usaha atau

2
proyek secara ekonomi dan sosial lebih banyak memberian manfaat dibandingkan
kerugiannya.

2.2 DAMPAK YANG TIMBUL


Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya saata usaha atau
investasi, misalnya pendirian suatu pabrik, antara lain
1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui:
a. Peningkatan tingkat pendapatan keluarga.Dengan adanya suatu investasi akan
memberikan peningkatan kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang
dapat diterima bekerja di lokasi pabrik maupun mereka yang bekerja di luar
lokasi pabrik dengan cara berdagang atau lainnya.
b. Perubahan pola nafkah.Di beberapa wilayah kehadiran pabrik atau suatu usaha
akan mengubah pola hidup masyarakat. Misalnya, semula masyarakat hidup
dari pertanian, dengan kehadiran pabrik banyak yang beralih profesi menjadi
karyawan pabrik.
c. Adanya pola nafkah ganda.Bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha di samping
tetap mempertahankan pekerjaan semula seperti bertani, mereka juga bekerja
sebagai karyawan, sehingga memperoleh penghasilan ganda.
d. Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyarakat,
sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang diinginkan.
Banyaknya ragam produk dan jasa pada akhirnya akan meningkatkan
persaingan, sehingga para produsen berusaha untuk meningkatkan kemasan,
harga, mutu produk, dan jasa, sehingga hal ini juga akan berpengaruh terhadap
harga jual di pasaran.
e. Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi
pengangguran, karena setiap proyek/usaha baru yang didirikan pasti akan
membutuhkan tenaga kerja tambahan dan hal ini tentu saja akan membuka
peluang bagi tenaga kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau masih
menganggur.
f. Tersedianya sarana dan prasarana dengan dibukanya suatu proyek atau usaha
dapat pula memberikan fasilitas bagi masyarakyat luas maupun pemerintah
seperti dibangunnya:
 Jalan raya

3
 Listrik
 Telepon
 Sekolah
 Rumah ibadah
 Rumah sakit
 Pusat perbelanjaan, dan
 Sarana hiburan

2. Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui:


a. Pemilikan dan penguasaan sumber daya alam yang teratur, artinya
kepemilikan diatur berdasarkan luas lahan, jangan sampai masyarakyat
kehilangan kesempatan. Demikian pula dengan penguasaan sumber daya alam
juga diatur sedemikian rupa.
b. Penggunaan lahan yang efisien dan efektif, penggunaan lahan yang benar –
benar memberikan manfaat kepada berbagai pihak.
c. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
d. Peningkatan sumber daya alam lainnya yang belum terjamah, terutama untuk
wilayah – wilayah yang masih terisolasi.
3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik local maupun regional melalui:
a. Menambah peluang dan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakyat
b. Memberikan nilai tambah proses manufaktur
c. Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakyat
d. Pemerataan pendistribusian pendapatan
e. Menimbulkan efek ganda ekonomi
f. Peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB)
g. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD)
h. Menambah pusat – pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu
i. Menyediakan fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakyat
j. Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi
pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri
k. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber – sumber yang dikelola
oleh perusahaan, baik dari pendapatan penjualan maupun dari pajak lainnya.

4
Meningkatkan devisa negara, jika produk atau jasa yang diproduksi dibuat
untuk diekspor, baik untuk bahan baku maupun bahan jadi.
4. Pengembangan wilayah
a. Meningkatkan pemerataan pembangunan (dengan prioritas pembangunan di
daerah tertentu). Biasanya uutuk proyek – proyek tertentu pemerintah
menetapkan wilayah atau daerah tertentu yang hanya boleh dibuka. Dengan
tujuannya adalah untuk pemerataan pembangunan dan pembukaan wilayah
yang selama ini terisolasi diseluruh wilayah Indonesia.
b. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, di mana setiap adanya proyek
baru biasanya berdatangan tenaga kerja dari berbagai wilayah.
c. Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah, tentu
akan mengundang pendatang dari daerah lain, sehingga dengan demikian
dapatlah terbina lingkungan pergaulan antar – berbagi suku bangsa yang ada di
Indonesia
d. Membuka isolasi wilayah dan cakrawala bagi penduduk. Daerah yang tadinya
terpencil akan menjadi terbuka, begitu pula penduduk di sekitarnya menjadi
lebih mengenal lingkungan sekitarnya sehingga membuka cakrawalanya

Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :


a)      Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.
b)      Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja
bagi masyarakat sekitar.

Adapun dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain:

1. Adanya perubahan demografi melalui terjadinya :


a. Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, pendidikan, dan agama.
b. Perubahan tingkat kepadatan penduduk
c. Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kematian bayi, dan pola
migrasi.
d. Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi Angkatan kerja maupun
tingkat pengangguran.
2. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya :

5
a. Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat istiadat, nilai, dan
norma budaya setempat.
b. Terjadi proses sosial baik proses asosiatif / kerja sama, proses disosiatif konflik
sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi maupun sosial lainnya.
c. Perubahan pranata sosial / kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti
(hak wilayah), pendidikan, agama, dan keluarga.
d. Perubahan warisan budaya seperti perusakan situs purbakala maupun cagar
budaya.
e. Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan, dan
kekuasaan.
f. Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan
informal, mekanisme pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan,
pergeseran nilai kepemimpinan.
g. Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan / atau
kegiatan.
h. Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli dan
pendatang.
i. Perubahan adaptasi ekologis.
3. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya :
a. Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit, seperti peningkatan
angka kesakitan dan angkat kematian.
d. Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang berisiko terjadi penyakit.
e. Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.
f. Perubahan kondisi sanitas lingkungan.
g. Perubahan status gizi masyarakat
h. Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran
penyakit.

Dampak negatif aspek sosial yaitu:


 Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.
 Meningkatnya kriminalitas

6
Dapat disimpulkan bahwa dalam aspek ekonomi komponen yang penting untuk ditelaah di
antaranya :

1. Ekonomi rumah tangga (tingkat pendapatan, pola nafkah, dan pola nafkah ganda)
2. Ekonomi sumber daya alam (pola pemilihan dan penguasaan sumber daya alam, pola
penggunaan lahan, nilai tanah sumber daya alam, dan sumber daya alam lainnya).
3. Perekonomian local dan regional (kesempatan kerja dan berusaha, memberikan nilai
tambah dan proses manufaktur, jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal,
distribusi pendapatan, efek ganda ekonomi, produk domestic regional bruto (PDRB),
pendapatan asli daerah (PAD), pusat – pusat pertumbuhan ekonomi, fasilitas umum,
fasilitas sosial dan aksesibilitas wilayah).
4. Pengembangan wilayah.

Adapun komponen sosial yang penting untuk ditelaah di antaranya :

1. Komponen Demografi
a. Struktur Penduduk.
b. Tingkat kepadatan penduduk.
c. Pertumbuhan penduduk.
d. Tenaga kerja.
2. Komponen Budaya
a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai, dan norma budaya)
b. Proses sosial
c. Warisan budaya (siturs purbakala, cagar budaya)
d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan / atau kegiatan.
3. Kesehatan Masyarakat
a. Paramater lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan
dan berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.
c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit (angka kesakitan dan angka
kematian)
d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

2.3 PENINGKATAN PENDAPATAN NASIONAL

7
Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari
kemampuan investasi terbesar dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah
melalui peningkatan PDB atau PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah di mana investasi
tersebut dilakukan kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per capita masyarakat
melalui peningkatan pendapatan seiring dengan tumbuhnya sector ekonomi demikian pula
sebaliknya.

Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan melalui tiga pendekatan,


yaitu:

1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan


jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan
nilai seluruh barang dan jasa.
2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang
dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh
berbagai golongan masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud
di sini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi dan investasi
pemerintah, ekspor-impor.
3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaitu pendapatan nasional yang
dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi.
Dalam hal ini yang termasuk dalam jenis pendapatan yaitu gaji dan upah, sewa,
bunga, pajak tidak langsung, dan lainnya.

Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai selruh
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara
menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah dengan
menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha (sector
ekonomi) untuk menghitung pendapatan nasional ada 11 sektor yaitu:

1. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.


2. Pertambangan dan penggalian.
3. Industri pengolahan.
4. Listrik, jasa, dan air minum.

8
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel, dan restoran.
7. Pengangkutan dan komunikasi.
8. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
9. Sewa rumah.
10. Pemerintah dan pertahanan
11. Jasa – jasa lainnya.

Kemudian, yang dimaksud pendapatan pengeluaran adalah pendapatan nasional yang


dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai
golonagn masyarakat dalam perekonomian.

 Pengeluaran dimaksud adalah:


1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah.
3. Pengeluaran pengusaha untuk investasi.
4. Ekspor impor.

Selanjutnya, yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan


adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang
diterima oleh faktor produksi. Jenis-jenis pendapatan yang diterima yaitu:

1. Gaji dan upah.


2. Sewa, bunga, dan pendapatan lainnya.
3. Pajak tidak langsung.
4. Penyusutan.
5. Laba (keuntungan)

Dalam praktiknya, pendekatan nasional di negara maju biasanya mengunakan


pendekatan pengeluaran dan pendapatan. Adapun di negara yang sedang berkembang
menggunakan produksi dan pengeluaran. Metode atau pendekatan mana yang digunakan
tergantung pada mudah tidaknya memperoleh data di lapangan dan tingkat validitas data
tersebut

Dengan metode perhitungan seperti yang telah dikemukakan, maka kegiatan proyek
atau investasi yang dilaksanakan dapat diketahui sumbangan atau perannya dalam

9
pendaparan nasional, seperti meningkatkannya produksi/outpot di berbagai sector, di mana
investasi tersebut ditanam pada khususnya dan sektor lain pada umunya.

Dari segi pendapatan, dengan adanya investasi tersebut dapat dihitung seberapa besar
peningkatan pendapatan yang diterima oleh berbagai golongan masyarakt, sehingga dapat
meningkatkan tingkat kesejahteraannya. Begitu juga di sisi pengeluaran yang dilakukan
oleh berbagai golongan masyarakat, sehingga dapat mendongrak multiplier effect kegiatan
perekonomian lainnya

Untuk memudahkan pemahaman perhitungan pendapatan nasional akan diberikan


kasus berikut ini. Sebagai contoh, PT Bedelew Sew ingin melaksanakan investasi di
bidang hutan tanaman industri di Kabupaten Belitung, Provinsi Babel, dengan areal seluas
76.000 ha. Dari investasi tersebut diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan atau
penghasilan masyarakat sebagai berikut :

Tabel 7.1 Komponen Pendapatan Nasional

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sumbangan proyek atau investasi hutan
tanaman industri yang dilaksanakan oleh PT. Bedelew Sew sebesar Rp.
4.437.000.000/tahun pada tahap pembangunan tanaman dan meningkat lagi menjadi Rp.
61.653.500,00/tahun pada tahap mantap atau produksi, sehingga bisa disimpulkan bahwa
dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau usaha tersebut layak untuk
dilaksanakan.

Cara perhitungan pendapatan nasional bagi dunia usaha untuk pertanian X.

Tabel 7.2 Perhitungan Laba/Rugi Usaha Pertanian

10
Tabel di atas menggambarkan output yang dihasilkan oleh suatu usaha pertanian X dan
biaya produksi yang harus dikeluarkannya.

Tabel 7.3 Neraca Pendapatan Nasional

Tabel di atas menggambarkan 10 petani yang serupa. Jadi semakin banyak petani maka
semakin meningkat pendapatan nasional.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan
negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik
bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat luas. Dalam aspek
ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya
3.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan selaku penulis kepada para pembaca
lainnya adalah sebagai mahasiswa seharusnya kita lebih memahami hal mengenai
Aspek Ekonomi dan Sosial dalam Studi Kelayakan Bisnis , sehingga ketika akan
menjalankan Bisnis atau membuka usaha baru dikemudian hari kita bisa mengatur,
dan juga mengetahui ataupun memahami hal mengenai Aspek Ekonomi dan Sosial
dalam Studi Kelayakan Bisnis, sehingga kita dapat menjalankan seluruh kegiatan
perekonomian dan bisnis dengan baik dan benar, dalam membangun perusahaan,
hotel, ataupun yang lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir & Jakfar, 2012, Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta : Kencana

13

Anda mungkin juga menyukai