Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan RahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah STUDI KELAYAKAN BISNIS tentang ASPEK
EKONOMI DAN SOSIAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami minta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

PENULIS

KUPANG,22 MEI
2016

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor
yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata
peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu
sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik
bagi perekonomian,pemerataan kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang
harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan.
Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari
berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog,
akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi
yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi
yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),
yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan
dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

Dalam perencanaan sebuah bisnis, baik bagi bisnis yang baru dirintis, atau pun jenis bisnis
perluasan dari usaha yang sudah ada, selain mempertimbangkan aspek-aspek yang terkait dengan
masalah pasar dan pemasaran, teknis, manajemen termasuk amdal, juga perlu ditelaah manfaat bisnis
tersebut bagi masyarakat luas termasuk pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar
maupun perekonomian negara. Analisis pada aspek sosial ekonomi menekankan pada penilaian sejauh
mana proyek bisnis yang akan dijalankan mendapat dukungan ataupun berkontribusi pada perilaku dan
pola kehidupan masyarakat termasuk manfaatnya terhadap perekonomian masyarakat sekitar lokasi
bisnis maupun perekonomian negara secara makro yaitu apakah bisnis itu akan membantu pertumbuhan
perekonomian ataukah justru sebaliknya, membebani perekonomian, seberapa banyak bisnis dapat
menyerap tenaga kerja, bagimana dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, penyediaan
produk/jasa secara lokal, regional maupun nasional, bahkan bagaiman pengaruh bisnis terhadap
perubahan devisa negara.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan aspek sosial ekonomi dalam SKB?

2. Apa saja dampak aspek sosial ekonomi dalam SKB ?

3. Bagaimana pendapatan peningkatan Nasional ?

C. TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dari aspek sosial ekonomi dalam SKB.

2. Untuk mengetahui dampak aspek sosial ekonomi dalam SKB.

3. Untuk mengetahui bagaimana pendapatan peningkatan Nasional.


D. MANFAAT

Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah STUDI KELAYAKAN BISNIS

2. Untuk menambah wawasan dan pedoman bagi pembaca

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASPEK SOSIAL EKONOMI

Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan memberikan peluang untuk
meningkatkan pendapatan.Aspek ekonomi memiliki 2 sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif.Dari segi
negatif, aspek ekonomi yaitu penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, pengangguran yang
semakin bertambah banyak karena masuknya masyarakat luar. Dari segi positif, aspek ekonomi yaitu
pendapatan yang masuk dari pemerintah.

Aspek sosial adalah mengelola dan mengatur sumber daya alam yang belum ada campur tangan
dari manusia.Aspek sosial memiliki 2 sisi, yaitu sisi negatif dan sisi positif.Dari sisi negatif yaitu perubahan
demografi, budaya dan kesehatan masyarakat juga perubahan gaya hidup,adat istiadat dan struktur
sosial lainnya.Dari sisi positif yaitu adanya alat transportasi, listrik, air juga tersedianya jembatan bagi
masyarakat sekitarnya.

Aspek ekonomi dan sosial ini perlu diperhatikan karena dampak yang terjadi saat terjadinya
kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek ekonomi dan sosial ini lebih banyak memberikan
keuntungan dari kerugian apabila berdirinya sebuah usaha atau proyek.

Aspek sosial dan ekonomi merupakan suatu pengaruh yang akan terjadi dengan adanya
perusahaan,khususnya dibidang perekonomian masyarakat dan bidang sosial kemasyarakatan.Setiap
usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak. Bagi
masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi yang memberikan peluang untuk meningkatkan
pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah
keberadaaan suatu proyek atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya.
B. DAMPAK ASPEK SOSIAL EKONOMI

Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kaca mata ekonomi dan
Sosial yaitu sebagai berikut :

Dampak positif dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha meliputi :

1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :

a) Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus mengurangi angka


pengangguran.

b) Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan dbisa berguna untuk masyarakat banyak
juga pemerintah berupa : jalan raya, listrik, sekolah,masjid dan lain-lain.

c) Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga meningkatkan persaingan
dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :

a) Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif

b) Peningkatan nilai tambah sumber daya alam

c) Membangkitkan lahan tidur

d) Peningkatan sumber daya alam yang belum terjamah

e) Pemilikan dan penguasaaan sumber daya alam yang teratur.

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:

a) Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.

b) Pemerataan pendistribusian pendapatan.

c) Meningkatkan devisa negara.

d) Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan.

e) Memberikan nilai tambah proses manufaktur.

f) Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di masyarakat.


g) Menimbulkan efek ganda ekonomi.

h) Peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB).

i) Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

j) Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.

k) Menyediakan fasilitas umum yangb sangat dibutuhkan masyarakat.

l) Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat mengurangi pemakaian impor
barang dan jasa dari luar negeri.

4. Pengembangan wilayah

a) Meningkatan pemerataan pembangunan( dengan prioritas daerah tertentu).

b) Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat dengan masuknya pembangunan.

c) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

d) Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu wilayah.

Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :

a) Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.

b) Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi masyarakat
sekitar.

Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi meliputi :

1) Komponen Demografi

a) Struktur penduduk

b) Tingkat pendapatan penduduk.

c) Pertumbuhan penduduk.

d) Tenaga kerja.
2) Komponen Budaya

a) Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)

b) Proses sosial.

c) Warisan budaya .

d) Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.

e) Perubahan kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti pendidikan, agama dan keluarga.

f) Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan.

g) Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan informal, mekanisme
pengambilan keputusan di kalangan individu yang dominan, pergeseran nilai kepemimpinan.

h) Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antar warga asli dengan pendatang.

i) Perubahan adaptasi ekologis.

3) Kesehatan masyarakat

a) Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan.

b) Proses dan potensi terjadinya pencemaran.

c) Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit(angka kesakitan dan angka kematian).

d) Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

e) Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat.

f) Perubahna kondisi sanitasi lingkungan.

g) Perubahan status gizi masyarakat.

h) Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses penyebaran penyakit.

Dampak negatif aspek sosial yaitu:

 Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.

 Meningkatnya kriminalitas.
Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomis, karena di
samping manfaat ekonomis yang diterima secara langsung berupa output proyek yang dapat diukur
dengan satuan moneter, terdapat juga manfaat sekunder yang sulit diukur dengan satuan moneter.

Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter :

a) Naiknya tingkat konsumsi.

b) Membantu proses pemerataan pendapatan.

c) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

d) Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara).

e) Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja).

f) Manfaat sosial, budaya dll.

Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena:

a) Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang.

b) Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang.

c) Banyak manfaat yang bersifat tidak langsung dan dalam perwujudannya perlu proyek tambahan.

Hambatan di Bidang Ekonomi.

Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikkan atau paling
tidak mempertahankan pendapatan yang telah dicapai. Beberapa penghambat pembangunan itu antara
lain :

v Iklim Tropis, menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan
usaha atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang
menguntungkan.

v Produktivitas rendah, disebabkan oleh kualtas manusia dan sumber alam yang relatif kurang
menguntungkan.

v Kapital sedikit, disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat kepada
rendahnya pendapatan Negara, sehingga tabungan sebagai sumber kapital juga rendah.
v Nilai Perdagangan Luar Negeri yang Rendah, disebabkan Negara miskin mengandalkan ekspor bahan
mentah yang menmpunyai elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastic. Hal ini
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerugian.

v Besarnya Pengangguran, disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota dan
kota tak mapu menampung tenaga mereka karena kurangnya factor produksi lain untuk
mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.

v Besarnya Ketimpangan Distribusi Pendapatan, keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian kecil
golongan tertentu saja.

v Tekanan Pennduduk yang Berat disebabkan antara lain naiknya rata-rata umur manusia dibarengi
dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani
sumber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

v Penggunaan Tanah yang Produktivitasnya Rendah, disebabkan karena sektor pertanian menjadi mata
pencaharian utama, disamping itu kualitas alat-alat produksi, pupuk, teknik npengolahan juga masih
relatif rendah.

C. PENDAPATAN PENINGKATAN NASIONAL

Apabila suatu investasi bisa meningkatkang pendapatan masyarakat, maka secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.

Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melallui tiga pendekatan :

a) Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan
produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.

Sektor lapangan usaha untuk menghitung pendapatan nasional :

Ø Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

Ø Pertambangan dan penggalian

Ø Industri pengolahan

Ø Listrik, jasa dan air minum

Ø Bangunan

Ø Perdagangan, hotel dan restoran

Ø Pengangkutan dan komunikasi


Ø Bank dan lembaga keuangan lainnya

Ø Sewa rumah

Ø Pemerintah dan pertahanan

Ø Jasa-jasa lainnya

b) Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan
cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam
perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi
dan investasi pemerintah,ekspor impor.

c) Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan
menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Yang termasuk dalam jenis pendapatan
yaitu gaji dan upah, sewa,bunga,pajak tidak langsung,penyusutan,laba (keuntungan).

Sisi Rencana Pembangunan Nasional dalam Aspek Ekonomi yaitu :

a) Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

b) Menggunakan sumber daya local

c) Menghasilkan dan menghemat devisa

d) Menumbuhkan industry lain

e) Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan

f) Menambah pendapatan nasional

Sisi Distribusi Nilai Tambah dalam Aspek Ekonomi.

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah
hendaknya dapat dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat
diasumsikan bahwa proyek berproduksi dengan kapsitas normal.

Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja dalam Aspek Ekonomi.


Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu
cara mengukur proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat
modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal tetap+modal kerja) dengan
jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga kerja.

Dukungan Pemerintah.

Salah satu bentuk dukungan adalah melalui proteksi perdagangan. Proteksi perdagangan
merupakan seluruh insentif perdagangan. Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif
perdagangan baik berupa proteksi maupun subsidi. Oleh karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat
disebut sebagai insentif perdagangan.

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan.

a) Kebijakan Perdagangan Luar Negeri.

b) Kebijakan Perdagangan dalam Negeri.

c) Kebijakan Produksi

d) Kebijakan tidak Langsung.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Aspek sosial dan ekonomi merupakan suatu pengaruh yang akan terjadi dengan adanya
perusahaan,khususnya dibidang perekonomian masyarakat dan bidang sosial kemasyarakatan.Setiap
usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak. Bagi
masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi yang memberikan peluang untuk meningkatkan
pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah
keberadaaan suatu proyek atau usaha akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak atau sebaliknya.

Hambatan di Bidang Ekonomi yaitu Iklim tropis, Produktivitas rendah, Kapital sedikit, Nilai
perdagangan luar negeri yang rendah, Besarnya pengangguran, Besarnya ketimpangan distribusi
pendapatan, Tekanan penduduk yang berat, Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah.

B. SARAN

Demikianlah penulisan makalah ini tentang ASPEK SOSIAL EKONOMI DALAM SKB.Makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.segala bentuk kesalahan dalam penulisan makalah ini
mohon di maafkan. Akhir kata, semoga makalah ini banyak memberikan manfaat untuk kita semua, dan
penulis mengucapkan limpah terima kasih untuk kita semua.

Daftar pustaka

http://jtnpnk.blogspot.com/2016/06/studi-kelayakan-bisnis-tentang-aspek.html?m=1

http://rizarp.blogspot.com/2017/05/studi-kelayakan-bisnis-aspek-ekonomi.html?m=1

http://markdebie.blogspot.com/2011/11/studi-kelayakan-bisnis-aspek-ekonomi.html?m=1

Dalam menyusun suatu studi kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk melakukan analisis, diperlukan
informasi lingkungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar tersebut
memberikan peluang sekaligus ancaman bagi rencana bisnis, selain juga untuk mengetahui apa saja yang
dapat disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar jika bisnis telah direalisasikan. Berhubungan
dengan kemanfaatan dan biaya terhadap lingkungan luar, kedalaman dan keluasan analisis akan
dilakukan tergantung pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan untuk menilai suatu proyek.

Bab ini akan memaparkan hubungan timbal-balik antara lingkungan luar bisnis dan bisnis itu sendiri,
yang terdiri dari Aspek Ekonomi, Aspek Sosial, dan Aspek Politik.

A. ASPEK EKONOMI

Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat
dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi
kelayakan bisnis, misalnya PDB (produk dommestik bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit
perbankan, anggaran pemerintah, pengeluaran pembangunan, perdagangan luar negeri dan neraca
pembayaran.

Selain menjadi fakta makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya perlu
dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncnakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain. Aspek-
aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi yang penjelasannya
disajikan berikut ini.

1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional

Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:

a. memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat

Kegiatan usaha yang dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja
asing. Juga, penggunaan tenaga tenga mesin perlu dipertimbangkan terlebih dahulu apakah tidak akan
menjadi lebih baik jika menggunakan tenaga mesin atau menggunakan tenaga kerja masyarakat sekitar.

b. menggunakan sumber daya lokal

sumber daya lokal misalnya bahan baku. Komponen bahan baku produk lokal jika dimanfaatkan (dengan
catatan kualitas cukuplayak sesuai standar) untuk proses produksi, jelas akan meningkatkan
perekonomian di daerah tersebut karena sumber daya lokal ini dijadikan usaha bagi masyarakat.

c. mneghasilkan dan menghemat devisa

penggunaan bahan baku yang diambil dari produk lokal berarti mngurangi penggunaan bahan impor.
Sudah tentu penggunaan bahan baku lokal ini menghemat devisa negara apalagi jika kandungannya
dapat terus ditingkatkan jika perlu sampai 100 persen. Jika produk yang dihasilkan sebagian atau bahkan
seluruhnya untuk pasar ekspor, maka bisnis ini akan menghasilkan devisa.

d. menumbuhkan indusrti lain


Dengan adanya proyek bisnis yang baru, diharapkan tumbuh industri lain baik yang sejenis atau industri
pendukung lainnyaseperti industri bahan bakumaupun industri sebagai dampak positif adanya kegiatan
ekonomi di daerah tersebut.

e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kebutuhan

Sebagian sudah dijelaskan pada bagian c di atas bahwa produk yang dihasilkan atas usaha tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dalama negeri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor yang
sudah tentu akan menguras devisa. Oleh karenanya usaha sejenis perlu dikembangkan di dalam negeri
agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan juga agar tidak menjadi monopoli.

f. Menambah pendapatan nasional

Sudah jelas bahwa dengan bertumbuhnya bisnis di dalam negeri misalnya dengan diproduksinya produk
yang dikonsumsi secara baik di dalam negeri, maka impor atas produk dan komponen inputnya
berkurang atau bahkan ditiadakan sama sekali. jika ada permintaan ekspor atas produk tersebut atau
bahkan meningkat dan produsen dapat memenuhhi permintaan itu, sudah tentu bisnis ini akan
menambah pendapayan nasional.

semua proyek bisnis yang direncanaka yang mengaju pada butir-butir di atas mengimplikasikan bahwa
proyek ini sejalan dengan rencana pembangunan nasional.

2. Sisi disribusi nilai tambah

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah.Nilai tambah hendaknya dapat
dihitung secara kuantitatif. Dalam perhitungan tersebut, agar lebih mudah dapat diasumsikan bahwa
proyek berproduksi dengan kapasitas normal. Setelah nilai tambah diketahui besarannya, nilai ini
selanjutnya dapat didistribusikan. Hendaknya, perhitungan -perhitungan yang dilakukan jelas.

3. Sisi Nilai Investasi per Tenaga Kerja

Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja. Salah satu cara
mengukur proyek padat modal atau padat karya adalah dengan membagi jumlah investasi (modal
tetap+modal kerja) dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga didapat nilai investasi per tenaga
kerja. Untuk proyek perluasan, perhitungan nilai investasi merupakan jumlah investasi sebelum dan
sesudah investasi. Sayangnya, modal ini belum ditetapkan di Indonesia. Ukuran yang dipakai hanya
berpatokan pada nilai rupiah tertentu, misalnya proyek bisnis dengan nilai lebih besar dari X ruiah adalah
padat modal, dan selain itu padat karya.

4. Hambatan di Bidang Ekkonomi

Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus dilaksanakan dalam rangka menaikan atau paling tidak
mempertahankan pendapatan yang telah dicapai. Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan
hambatan yang dihadapi,sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakan pembangunan ekonomi, yang
juga akan berdampak pada aspek sosial dan politik. Beberapa pennghambat pembangunan itu antaea
lain seperti tertera di bawah ini.

Iklim tropis, penyebab terjadnya lingkungan kerja yang panas dan lembab sehingga menurunkan usaha
atau gairah kerja manusia, banyak muncul penyakit, serta membuat pertanian kurang menguntungkan.

Produktivitas rendah, ini disebabkan olehkualitas manusia dan sumber alam yang relatif kurang
menguntungkan.

Kapital sedikit, ini disebabkan oleh rendahnya produktivitas tenaga kerja yang berakibat kepada
rendahnya pendapatan negara, sehingga tabungan sebgai sumber kapital juga rendah.

Nilai perdagangan luar negeri yang rendah, ini disebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan
mentah yang mempunyai elasisitas penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis. Hal ini
dalam jangka panjang dapat menakibatkan kerugian.

Besarnya pengangguran, hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang pindah dari desa ke kota
dankota tak mampu menampung tenaga mereka karena kurangnya aktor produksi lain untuk
mengimbanginya sehingga terjadilah pengangguran itu.

Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan, misalnya keuntungan lebih banyak dimiliki oleh sebagian
kecil golongan tertentu saja.
Tekanan penduduk yang besar, hal ini disebabkan antara lain naiknya rata-rata umur manusia dibarengi
dengan masih besarnya persentase kenaikan jumlah penduduk yang makin lama makin membebani
simber daya lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Penggunaan tanah yang produktiviatanya rendah, hal ini disebabkan karena sektor pertanian menjadi
mata pencaharian utama, disamping itu alat-alat produksi, pupuk, teknik pengilahan juga masih relatif
rendah.

Masih ada kendala-kendala lain yang dapat menghambat pembangunan ekonomi, seperti kelemahan
dalam faktor budaya dari masyarakat, ketidaksempurnaan pasar, mekanisme dalam rangka
meningkatkan jumlah tabungan dalam negeri, kewiraswastaan, dan prioritas dalam melaksanakan
pembangunan ekonomi. Selain itu, sudah tentu dengan situasi dan kondisi kritis yang multidimensi yang
masih terasa sampai saat ini,

5. Dukungan Pemerintah

Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di


dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu bentuk dukungan itu melalui proteksi
perdagangan. Proteksi perdangangan merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi
maupun bantuan (subsidi).oleh karena itu, proteksi perdagangan ;ebih tepat disebut sebagai insentif
perdagangan.

Instrumen kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya, tetapi tujuannta tetap satu, yaitu
menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya pasar persainga bebas. Instrumen kebijakan
proteksi perdagangan dapat digoongkan sebagai berikut:

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan

a. Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi atas dua instrumen,, yaitu : instrumen Tarif yang terdiri atas
paak impor, pajak ekspor, dan subsidi ekspor, serta instrumen Non-Tarif terbagi atas dua pembatasan,
yaitu pembatasan kuantitatif, berupa kuota impor dan kuota ekspor, serta pembatasan kualitatif, beupa
syarat-syarat kesehatan, kualitas lingkungan, dan karantina.

b. Kebijakan perdagangan dalam negeri, terbagi atas:


*Pajak penjualan, retribusi, dan kewajiban pembayaran lainnya.

*pengaturan distribusi barang.

*Pengaturan (stabilisasi) harga.

c.Kebijakan produksi, terdiri atas:

*subsidi/pajak langsung bagi produsen.

*perlindungan harga produksi dan sarana produksi.

Kebijakan tidak langsung

Kebijakan ekonomi makro, terdiri dari:over/undel valuation nilai tukar, pengaturan suku bungan dan
alokasi kredit perbankan, serta kebijakan proteksi terhadap komoditi lainnya.

Damak dari proteksi perdagangan dapat dilihat paling tidak dari dua aspek, yaitu dampak distorsi dan
transfer pendapatan kepadakonsumen maupun produsen. Distorsi pasar tidak lain ialah perbedaan
antara harga yang berlaku dan harga yang seharusnya terjadi jika tidak ada kebijakan proteksi
pemerintah(harga pasar bersaing bebas). Melalui dampaknya terhadap distorsi pasar maka tingkat
proteksi dapat diukur melalui beberapa cara, antara lain mengukur perbedaan nilai tambah aktual yang
diperoleh produsen dengan yang seharusnya diperoleh jika tidak ada proteksi ( pasar bersaing bebas).
Alat ukur yang digunakan untuk iniialah tingkat proteksi efektif (ERP= Efective Rate of Protection). Nilai
tambah diukur sebagai selisih antara nilai produk akhir dengan nilai produk antara ( sarana produksi
diluar kapital dan tenaga kerja ). Dengan demikian ERP mengukur proteksi yang berasak dari distori harga
produk maupun distorsi harga sarana produksi.

B. ASPEK SOSIAL

Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam suatu tatanan kehidupan yang pluralistis
dan kompleks, walau hendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang
dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi,hendaknya perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial.

1. Perusahaan sebagai lembaga sosial


Sebuah perusahaanmemiliki tugas melaksanakan bermacam-macam kegiatan dalam waktu yang
bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur, selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi
barang jadi, kemudian mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti :
penelitiian, penyedian lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya. Untuk melaksanakan semua kegiatan
itu, perusahaan tentu memiliki mekanismenya, walaupun pada umumnya antara perusahaan yang satu
berbeda dengan perusahaan yang lain.

Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah mudah. Disana sring timbul ancaman-ancaman
sekaligus peluang-peluang, sperti kondisi politik, ekonomi dan sosial. Selain ancaman dan peluang, bisnis
juga dipengaruhi oleh aspek internal perusahaan, seperti kinerja kerja karyawan dan mutu produk. Jadi,
perusahaan selain bertujuan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, ia juga hendaknya
mengemban misi sosial kemasyarakatan. Hal ini penting agar antara dirinya dengan masyarakat dapat
hidup saling menguntungkan.

2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks

Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya kerena karyawan mabuk-mabukan atau
karena perusahaan mengalami kemerosotan keuntungan, merupakan halyang biasa pada masa lalu. Kini,
tindakan seperti itu hanya akn mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang
kompleks dalam perusahaan. Hal ini, di antaranya disebabkan oleh makin baiknya peraturan-peraturan
pemerintah, meningkatnya kualitas SDM,kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan,
perkembangan pasar yang sudah harus dlayani oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang
bersifat pluralistik di mana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-lembaga yang besar.

3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik

Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan
perusahaan dalam mandapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi, atau politik. Dalam sistem sosial
yang kompleks sekarang ini, kelompok -kelompok masyarakat yang terlibat di dalamnya sudah banyak
sehingga hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi kompleks. Masing- masing kelompok
beruaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Dikaitkan dengan perusahaan, hubungan
antara perusahaan dan lembaga-lembaga lingkungannya menjadi kompleks karena semakin banyak
lembaga yang terlibat, seperti penanaman modal, karyawan, pembeli, penjual, pemerintah, dan
sebagainya. Dalam kondisi seperti ini,dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di dalam masyarakat
pluralistik. Dalam masyarakat pluralistik ini terdapat beberapapusatkekuatan yang masing-masing
mempunyai tingkatotonomitertentu meskipun tidak berdiri sendiri. Disitu terdapat pula semacam
hubungan kerja sama antara perusahaan dan kelompok-kelompok tersebut. perusahaan dianggap ikut
bertanggung jawab dalam menciptakan kondisi sosial yang baill serta kesejahtaraan secara umum.
Berkaitan dengan hal diatas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial yang hendaknya
diterima oleh masyarakat seperti:

1. membuka lapangan kerja baru

2. melaksanaka alih teknologi

3. miningkatkan mutu hidup

4. pengeruh positif

Dalam setiap usaha yang dijalankan oleh seseorang, pastinya akan memberikan dampak positif dan
negarif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai pihak, baik bagi pengusaha itu
sendiri, pemerintah, ataupun masyarakat luas. Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah
apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada
berbagai pihak dan sebaliknya. Oleh karena itu, aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan,
karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian.

Secara garis besar dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya
pendirian pabrik antara lain:

1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga

2. Menggali, mengatur, dan menggunakan ekonomi sumber daya alam

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah baik lokal maupun regional

4. Pengembangan wilayah

Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain :

1. Adanya perubahan demografi

2. Perubahan budaya

3. Perubahan kesehatan masyarakat

Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat dari kemampuan investasi
tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau daerah melalui peningkatan PDB (produk
domestic bruto) dan PAD (pendapatan asli daerah). Artinya, dengan adanya investasi akan berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan secara nasioanal dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut
dilakukan.

Kemudian kelayakan lain adalah naiknya income per capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan
seiring dengan tumbuhnya sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan produksi (production approach)

2. Pendekatan pengeluaran (expenditure approach)

3. Pendekatan pendapatan (income approach)

Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai seluruh barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai
lapangan usaha dalam perekonomian.

Lapanagan usaha untuk menghitung pendaptan nasional ada 11 sektor, yaitu:

1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan,

2. Pertambangan dan penggalian,

3. Industri pengolahan,

4. Listrik, jasa, dan air minum,

5. Bangunan

6. Perdaganagan, hotel, dan restoran,

7. Pengangkutan dan komunikasi,

8. Bank dan lembaga keuangan lainnya,

9. Sewa rumah

10. Pemerintah dan pertahanan,

11. Jasa-jasa lainnya

Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran adalah pendapatan nasional yang
dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat
dalam perekonomian.

Pengeluaran pengeluaran dimaksud adalah:

1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga

2. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah

3. Pengeluaran pengusaha untuk investasi


4. Ekspor impor

Yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan adalah pendapatan nasional yang
dihitung dengan menjumlahkan balasn jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi. Jenis-jenis
pendapatan yang diterima yaitu:

1. Gaji dan upah

2. Sewa, bunga dan pendapatan lainnya

3. Pajak tidak langsung

4. Penyusutan

5. Laba (keuntungan)

Aspek-aspek penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi yang
penjelasannya disajikan berikut ini.

1. Sisi rencana pembangunan nasional

Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:

a. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

b. Menggunakan sumber daya local

c. Menghasilkan dan menghemat devisa

d. Menumbuhkan industry lain

e. Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan

f. Menambah pendapatan nasional

2. Sisi distribusi nilai tambah

Maksudnya adalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah. Nilai tambah hendaknya
dapat dihitung secara kuantitatif. Dengan adanya nilai tambah, berarti bisnis yang dijadikan perusahaan
meningkatkan kesejahtraan berbagai pihak.

3. Sisi nilai investasi per tenaga kerja

penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja.

4. Hambatan di bidang ekonomi

Beberapa penghambat pembangunan antara lain: iklim tropis, produktivitas rendah, capital sedikit, nilai
perdagangan luar negri yang rendah, besarnya pengangguran, besarnya ketimpangan distribusi
pendapatan, tekanan penduduk yang berat, penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah, dan lain-
lain seperti kelemahan dalam faktor budaya dari masyarakat, ketidak sempurnaan pasar, mekanisme
dalam rangka meningkatkan tabungan dalam negeri, kewiraswastaan, dan prioritas dalam pelaksanaan
pembangunan ekonomi, serta situasi dan kondisi krisis multi dimensi yang terjadi saat ini.

5. Dukungan pemerintah

Kebijakan langsung terhadap komoditi yang bersangkutan

a. Kebijakan perdagangan luar negeri

b. Kebijakan dalam negeri

c. Kebijakan produksi

Kebijakan tidak langsung

Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang pluralities
dan kompleks, walau kehendaknya selalu berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang
dimaksud adalah lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan
memiliki tanggung jawab sosial misalnya saja membuka lapangan kerja baru, melaksanakan alih
teknologi, meningkatkan mutu hidup, memberi pengaruh positif pada masyarakat dan lain-lain.

Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ekonomi dan sosial merupakan pengaruh apa yang akan terjadi dengan adanya perusahaan,
khususnya dibidang perekonomian masyarakat tempatan dan bidang sosial kemasyarakatan. Setiap
usaha yang dijalankan akan memberikan dampak positif dan negatif bagi berbagai pihak.

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi memberikan peluang untuk meningkatkan
pendapatan, sedangkan bagi pemerintah akan memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Dalam Aspek ekonomi dan sosial perlu ditelaah apakah keberadaaan suatu proyek atau usaha akan
memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. [1]

A. Dampak Aspek Ekonomi dan Sosial


Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui kaca mata ekonomi dan Sosial
yaitu sebagai berikut :

o Dampak dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha meliputi :

1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :

a. Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus mengurangi angka


pengangguran.

b. Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan dbisa berguna untuk masyarakat banyak
juga pemerintah berupa : jalan raya, listrik, sekolah,masjid dan lain-lain.

c. Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga meningkatkan persaingan
dalam menciptakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui :

a. Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif

b. Peningkatan nilai tambah sumber daya alam

c. Membangkitkan lahan tidur

3. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:

a. Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.

b. Pemerataan pendistribusian pendapatan.

c. Meningkatkan devisa negara.

d. Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang dikelola oleh perusahaan.

4. Pengembangan wilayah

a. Meningkatan pemerataan pembangunan( dengan prioritas daerah tertentu).

b. Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat dengan masuknya pembangunan.

Dampak negatip yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :

1. Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.

2. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang kerja bagi masyarakat
sekitar.
Sedangkan dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi meliputi :

1. Komponen Demografi

a. Struktur penduduk

b. Tingkat pendapatan penduduk.

c. Pertumbuhan penduduk.

d. Tenaga kerja.

2. Komponen Budaya

a. Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)

b. Proses sosial.

c. Warisan budaya .

d. Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.

3. Kesehatan masyarakat

a. Parameter lingkungan masyarakat yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan.

b. Proses dan potensi terjadinya pencemaran.

c. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit(angka kesakitan dan angka kematian).

d. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit.

Dampak negatif aspek sosial :

ü Perubahan gaya hidup, budaya, adat istiadat dan struktur sosial lainnya.

ü Meningkatnya kriminalitas.[2]

Pengukuran manfaat ekonomis lebih sulit dibanding pengukuran biaya ekonomis, karena di samping
manfaat ekonomis yang diterima secara langsung berupa output proyek yang dapat diukur dengan
satuan moneter, terdapat juga manfaat sekunder yang sulit diukur dengan satuan moneter.[3]

Manfaat sekunder ekonomi yang sulit diukur dengan satuan moneter :

1. Naiknya tingkat konsumsi.

2. Membantu proses pemerataan pendapatan.


3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

4. Mengurangi ketergantungan (menambah swadaya negara).

5. Mengurangi pengangguran (menambah kesempatan kerja).

6. Manfaat sosial, budaya dll.

Pengukuran manfaat ekonomi lebih sulit dibanding biaya ekonomi, karena:

1. Beberapa manfaat primer sulit diukur dengan uang.

2. Kebanyakan manfaat memerlukan perkiraan jangka panjang.

3. Banyak manfaat yang bersifat tidak langsung dan dalam perwujudannya perlu proyek tambahan.

Ada manfaat yang dinikmati oleh pihak yang berkembang secara tidak seimbang, artinya kadang-kadang
sulit mencapai efek distributif yang seimbang

C. Peningkatan Pendapatan Nasional

Apabila suatu investasi bisa meningkatkang pendapatan masyarakat, maka secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh terhadap
peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi tersebut dilakukan.

Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melallui tiga pendekatan :

1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan
produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.

2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan
cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat dalam
perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, konsumsi
dan investasi pemerintah,ekspor impor.

Pendekatan Pendapatan (Income Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung dengan
menjumlahkan balasan jasa yang diterima oleh faktor produksi. Yang termasuk dalam jenis pendapatan
yaitu gaji dan upah, sewa,bunga,pajak tidak langsung,dan lail-lain.

http://niia1993.blogspot.com/2013/03/aspek-ekonomi-dan-sosial-dalam-studi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai