TUGAS AKHIR
Oleh:
ANIS WAHYUNINGTYAS
NIM 201 10 006
JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
2013
MOTTO
1. Orang hebat
kemudahan,
vi
ABSTRAK
Anis Wahyuningtyas, 2013. Analisis Produk Simpanan Mudharabah Berjangka
Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN) Di KJKS BMT Tumang Cabang
Ampel Boyolali. Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Program Studi DIII
Perbankan Syariah (PS). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, SE,.M.Si.
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
MOTTO ...........................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ..........................................................................
vii
viii
ABSTRAK ......................................................................................
xi
xiv
xv
14
17
19
21
22
22
23
xi
25
25
26
G. Pemasaran .............................................................................
28
H. Persepsi .................................................................................
35
I. Nasabah .................................................................................
40
42
42
42
44
45
48
50
51
51
51
51
57
71
72
72
75
82
87
A. Kesimpulan ..............................................................................
87
B. Saran ........................................................................................
88
xii
xiii
90
DAFTAR GAMBAR
46
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang Cabang Ampel ....
47
xiv
DAFTAR TABEL
25
Tabel 3.1 Susunan Pengurus dan Pengawas KJKS BMT Tumang ..........
48
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia dapat dibagi menjadi dua
fase, yaitu sebelum tahun 1998 dan fase setelah tahun 1998. Fase pertama ini
diawali dengan berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1992, namun jauh
sebelum berdirinya Bank Muamalat konsep Perbankan Syariah ini sudah
merupakan bahan diskusi ulama, cendekiawan Islam pada awal tahun 1980an. Bahkan pada saat itu juga dilakukan uji coba terhadap bentuk lembaga
keuangan yang berdasarkan prinsip bagi hasil, yaitu Baitul Tamwil Salman
ppBandung dan Koperasi Ridho Gusti di Jakarta (Hirsanuddin, 2008: 154)
Fase kedua adalah setelah dikeluarkannya Undang- Undang Nomor
10 tahun 1998, dimana pemerintah semakin menujukkan komitmennya
kepada Perbankan Syariah dengan memberikan landasan hukum yang kuat
dengan mengizinkan perbankan konvensional untuk membuka Unit Usaha
Syariah (Pasal 1 UU No. 10 tahun 1998). Kebijakan ini tentu saja membuka
jalan bagi perkembangan Perbankan Syariah, karena sejak Bank Muamalat
didirikan pada tahun 1992, tidak ada lagi Bank Syariah yang berdiri, namun
sejak dikeluarkannya Undang- undang tersebut, beberapa bank konvensional
mulai membuka unit- unit syariahnya. Maraknya unit- unit syariah yang
dibuka pasca undang- undang tersebut juga didorong oleh kenyataan bahwa
Bank Syariah terbukti tidak mengalami goncangan yang signifikan pada saat
terjadi krisis pada pertengahan tahun 1997 (Hirsanuddin, 2008: 154).
xvi
xvii
benar- benar mengelola dengan baik dana yang telah disalurkan oleh pihak
yang menyediakan dana. Menurut undang- undang Perbankan No.10 tahun
1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak (Sudarsono, 2003:25).
xviii
sehingga pada masa perkembangan saat ini sangat penting bagi peneliti untuk
melakukan anasisis strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk
ini, serta mengetahui persepsi ataupun tanggapan nasabah terhadap adanya
produk
Simpanan
Mudharabah
Berjangka
Untuk
Masa
Depan
xix
Cabang
Ampel
dalam
mencari
nasabah
produk
SIMUDAMAPAN.
c. Untuk mengetahui persepsi nasabah produk SIMUDAMAPAN terhadap
produk tersebut.
2. Kegunaan
a. Bagi Penulis
Sebagai syarat kelulusan diploma pada Program Studi DIII Perbankan
Syariah di STAIN Salatiga, serta memberikan pengetahuan dan informasi
yang sangat berguna untuk kedepannya.
b. Bagi STAIN Salatiga
Memperkenalkan STAIN Salatiga kepada masyarakat luar khususnya
Program Studi DIII Perbankan Syariah.
c. Bagi KJKS BMT Tumang
Sebagai referensi dalam membuat terobosan produk- produk baru serta
pemakaian strategi yang tepat dalam pemasarkan produk- produk
pendanaan maupun produk- produk pembiayaan.
d. Bagi pihak lain
Karya ilmiah ini dapat digunakan untuk bahan referensi bagi peneliti
yang akan mengambil tema yang sama.
xx
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh M. Asadun, 2012, dalam Tugas Akhir
yang mengangkat tentang Analisis Kepuasan Nasabah Produk Tabungan di
BMT Al Fatah Susukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif analitik, dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor- faktor yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan
produk tabungan di BMT Al Fatah Susukan serta faktor yang paling
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah salah
satu tujuan bisnis. Oleh karena itu hanya dengan memahami proses dan
pelanggan dengan baik maka organisasi dapat menyadari dan menghargai
makna kualitas. Semua usaha manajemen diarahkan pada satu tujuan utama,
yaitu tercapainya kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat diukur
melalui 5 dimensi kepuasan pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas
pelayanan, emosional faktor, biaya dan kemudahan untuk mendapatkan
produk atau jasa tersebut. Kualitas produk, nasabah akan merasa puas kalau
setelah membeli dan menggunakan suatu produk, dan ternyata kualitas
produknya baik maka nasabah akan merasa puas. Harga, untuk pelanggan
yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting
karena mereka mendapatkan keuntungan yang tinggi. Kualitas pelayanan,
kualitas pelayanan sangat tergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi,
dan manusia. Faktor manusia memberikan kontribusi 70%. Emosional
faktor, kepuasan pelanggan dapat timbul karena faktor emosional. Biaya dan
kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut, pelanggan
xxi
akan semakin puas apabila harga relativ murah, nyaman dan efisien dalam
mendapatkan produk atau pelayanan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sriyati, 2012, dalam Tugas Akhir yang
mengangkat tentang Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk Tabungan
Mudharabah SIKALA BMT Tumang Cabang Boyolali, yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana teknik pemasaran produk tabungan Mudharabah
Sikala dan faktor kendala yang dihadapi BMT Tumang Cabang Boyolali
dalam memasarkan produk marketing mix, dengan metode penelitian
kualitatif. Menyimpulkan bahwa teknik yang dilakukan BMT Tumang
Cabang Boyolali meliputi: elemen- elemen marketing mix yaitu Strategi
Produk (Product), Strategi Harga (Price), Strategi Promosi (Promotion) dan
Strategi Tempat (Place). Demikian juga dalam teknik pemasaran produk
tabungan mudharabah Sikala tidak menggunakan teknik khusus. Meskipun
dengan demikian produk tabungan sikala lebih diminati oleh masyarakat dari
pada produk-produk lain, karena produk tabungan sikala dapat memberikan
manfaat pada anggota penyimpan yang berupa bagi hasil simpanan sesuai
dengan kesepakatan. Besarnya bagi hasil simpanan ditetapkan adalah 70:30.
Bagi hasil yang dimaksud akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan
ditambahkan secara otomatis ke rekening simpanan anggota setiap aal bulan.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kendala BMT Tumang Cabang
Boyolali dalam memasarkan produk terletak pada lingkungan manajemen
BMT sendiri dan pesaing yang ada di wilayah Boyolali. Kompetitor lainnya
xxii
xxiii
xxiv
xxv
atau variasi yang khusus ditetapkan pada kantor cabang pembantu Salatiga.
Konsep dan program pemasaran tidak jauh berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengenalan perusahaan
maupun yang dipunyai kepada masyarakat luas. Strategi pemasaran produk
simpanan pada BMI Capem Salatiga menggunakan berbagai cara antara lain:
dengan melakukan terlebih dahulu segmentasi pasar sasaran yang akan dituju,
kemudian dilanjutkan dengan memilih pasar sasaran yang akan dilayani yaitu
kepada nasabah potensial, tahap selanjutnya untuk mencapai pasar sasaran
yang dituju maka Bank Muamalat menggunakan variabel- variabel dalam
bauran pemasaran diantaranya menggunakan produk, strategi harga, strategi
distribusi, dan terakhir menggunakan strategi promosi yang dilakukan dengan
menggunakan media cetak, media elektronik, media outdoor, serta media
publisitas. Suatu pemasaran yang efektif, agresif, dan efisien sangat
dibutuhkan oleh Bank. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk menarik
perhatian masyarakat agar menjadi nasabah loyalitas. Setelah semua
dilakukan terbukti stategi penjualan pribadi yang ditetapkan Bank Muamalat
lebih efisien.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Iroh Masruroh, 2010, dalam
skripsi yang mengangkat tentang Strategi Pemasaran Simpanan Haji Dalam
Meningkatkan Loyalitas Nasabah (Study pada BMT Al- Fath Ikmi
Pamulang), dengan metode penelitian kualitatif menyimpulkan BMT AL FATH IKMI di dirikan pada tanggal 13 Oktober 1996 oleh 25 orang pendiri
dengan modal awal Rp. 400.000,- per sendiri dan kini bertambah menjadi 36
xxvi
orang pendiri. Pada tahun 1998, BMT AL FATH IKMI resmi mendaftarkan
diri pada departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT
AlFATH IKMI mendapatkan legal hukum Nomor: 650/BH/kwk.10/VI/1998
dengan nama koperasi simpan pinjam Pamulang. Pada tahun 2005,
berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT AL FATH IKMI
mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte perubahan dengan
Nomor: 518/BH/PAD/koperasi/2005 dengan nama koperasi BMT AL
FATH IKMI. BMT AL FATH IKMI memiliki berbagai macam produk
penghimpunan dana berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, salah
satunya adalah produk SIMPANAN HAJI. Simpanan ini merupakan
simpanan yang diperuntukkan bagi mereka yang merencanakan untuk
menunaikan haji. Penarikan dilakukan satu kali. Mendapatkan bagi hasil
sesuai nisbah. Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan
tidak mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa
kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar
yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan perusahaan
dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang demikian luas
maka sebelum memasarkan produknya produsen harus lebih dulu melakukan
riset pasar. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pasar yang
akan dimasuki, siapa yang menjadi konsumen produk tersebut, dan seberapa
kuat saingan kita. Untuk memasarkan SIMPANAN HAJI kepada masyarakat,
diperlukan sebuah strategi pemasaran yang baik dan khusus agar masyarakat
berminat untuk mengambil produk SIMPANAN HAJI. Strategi tersebut
xxvii
xxviii
xxx
SIMUDAMAPAN.
mewawancarai
Teknik
pihak-pihak
pengumpulan
yang
terkait
data
dengan
dengan
produk
Observasi
Pengawasan langsung dalam penelitian ini dilakukan pada
saat praktek magang di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel yang
menjadi obyek penelitian.
4. Responden
Dalam penelitian ini responden yang akan diwawancarai adalah
sebagai berikut:
a. Manajer Cabang KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
Untuk menggali informasi tentang alasan menciptakan produk
Simpanan Mudharabah Untuk Masa Depan (SIMUDAMAPAN).
b. Marketing Funding
Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam memasarkan
produk SIMUDAMAPAN agar masyarakat tertarik untuk menjadi
nasabah produk tersebut.
c. Nasabah SIMUDAMAPAN
Untuk mengetahui tanggapan atau persepsi nasabah terhadap adanya
produk SIMUDAMAPAN tersebut.
xxxi
(asiabusiness.blogspot.com/2012/07/teknika-sampling-probability-
bank,
berdasarkan
perjanjian
penyimpanan
dana.
Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik
xxxii
xxxiii
xxxiv
xxxv
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Dalil Rujukan Dasar Akad Transaksi Mudharabah
QS Al Muzammil: 20
xxxvi
xxxvii
prinsip bagi hasil (pasal 6), maka jalan bagi operasional Perbankan
Syariah semakin luas. Kini titik kulminasi telah tercapai dengan
disahkannya UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang membuka
kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah maupun
yang ingin mengkonversi dari system konvensional menjadi system
syariah (Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan).
C. Bank Syariah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
1. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memeberikan usaha pembiayaan dan jasa- jasa lainnya dalam satu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip syariat islam (Muhammad, 2002:13).
Bank Syariah menurut Undang-undang No.10 tahun 1998
Bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Pengertian Koperasi
Menurut Undang- Undang No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
xxxviii
xxxix
tersebut
xl
adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan
si penabung. Dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung
dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung
(Kasmir,2008:79).
Penerimaan tabungan berdasarkan pinsip Al Mudharabah
digunakan untuk tabungan yang penarikannya tidak dapat dilakukan
sewaktu- waktu. Sesuai dengan prinsip Al Mudharabah, kepada
pemilik tabungan diberikan imbalan atas dasar pembagian keuntungan
yang telah ditetapkan/ disetujui sebelumnya. Selain itu, apabila bak
mengalami kerugian, pemilik tabungan ikud menangung risiko
kerugian tersebut (Simorangkir, 2004:43).
F. Bagi Hasil
1. Pengertian Bagi Hasil
Bagi hasil adalah suatu system pengelolaan dana dalam
perekonomian islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik
modal (shohibul maal) dan pengelola modal (mudharib) (Antonio
SyafiI, 2001: 90).
Dari pengertian di atas dapat di katakan bahwa bagi hasil
merupakan sistem pengelolaan dana yang kemudian hasil dari usaha
pengelolaan dana tersebut dibagi sesuai kesepakatan yang telah
dilakukan antara pihak bank dengan pihak penyimpan dana.
xli
Hal
Penetuan besarnya
Sistem Bunga
Sebelumnya
hasil
Yang ditentukan
Menyepakati proporsi
sebelumnya
rupiah
Hanya ditanggung
nasabah
dipinjamkan
xlii
Berapa besarnya?
Status Hukum
diketahui
diketahui
Melaksanakan QS.
Luqman : 34
Luqman : 34
G. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses mempersepsikan, memahami,
menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih
secara khusus dengan menyalurkan sumber- sumber sebuah organisasi
untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut. Dengan demikian,
pemasaran merupakan proses penyelarasan sumber- sumber sebuah
organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian
pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk- produk dan
jasa- jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan konsumen, dan
kegiatan- kegiatan para pesaing (Payne, 2000: 27).
Pengertian lain pemasaran adalah suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana,
menyalurkan dan, dan jasa- jasa keuangan lainnya dalam rangka
xliii
xliv
secara keseluruhan.
jasa
baru
dibandingkan
biaya
akuisisi
yang
xlv
harga
profitabilitas
dalam
untuk
memastikan
periode
tertentu.
maksimalisasi
Periode
yang
perusahaan
jasa
mungkin
berharap
untuk
xlvi
menarik,
Penggunaan
dan
promosi
mempengaruhi
calon
dengan
dapat
iklan
xlvii
xlviii
xlix
c. Proses Penyelarasan
Proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa
bauran pemasaran dankebijakan- kebijakan internal baik bagi
kekuatan pasar.
3. Tujuan Pemasaran
Menurut Kasmir (2004: 171) tujuan pemasaran secara umum adalah:
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan
dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang- ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah
memiliki beragam pilihan pula.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
H. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Menurut Kotler (2004:193), persepsi merupakan suatu proses
dimana seseorang dapat memilih, mengatur, dan mengartikan
informasi menjadi suatu gambar yang sangat berarti di dunia.
li
Kontras ukuran
Contoh dari kontras ukuran biasanya banyak dilakukan oleh
perusahaan iklan, di mana mereka akan membuat papan iklan
yang besar sekali (baliho).
Kontras gerakan
Gerakan yang lebih banyak akan menarik perhatian seseorang,
jika benda-benda lainnya diam.
2. Perubahan intensitas
Suara yang berubah dari pelan menjadi keras, atau cahaya yang
berubah dengan intensitas tinggi akan menarik perhatian
seseorang.
3. Pengulangan (repetition)
Iklan yang diulang-ulang akan lebih menarik perhatian,
walaupun sering kali seseorang merasa jengkel dibuatnya.
Dengan pengulangan, walaupun pada mulanya stimulus tersebut
tidak masuk dalam rentang perhatian seseorang, maka akhirnya
akan mendapat perhatian.
4. Sesuatu yang baru (novelty)
Suatu stimulus yang baru akan lebih menarik perhatian daripada
sesuatu yang telah kita ketahui.
5. Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak
Suatu stimulus yang menjadi perhatian orang banyak akan
menarik perhatian seseorang. Misalnya; jika ada segerombolan
lii
seseorang
menginterpratasikan
stimulus
yang
pengetahuan
faktor
yang
yang dimiliki
sangat
berperan
seseorang
dalam
liii
3. Kebutuhan
Kebutuhan akan menyebabkan stimulus tersebut dapat masuk
dalam rentang perhatian kita dan kebutuhan ini akan
menyebabkan seseorang menginterpretasikan stimulus secara
berbeda. Misalnya seseorang mendapat uang sebesar 15 juta
rupiah, seseorang akan merasa banyak sekali bila yang
dibutuhkan untuk membeli telivisi, namun jika yang dibutuhkan
untuk membeli rumah, uang sebesar itu akan dipersepsikan
sedikit.
4. Motivasi
Motivasi
akan
mempengaruhi
persepsi
seseorang.
Jika
liv
6. Budaya
Seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan
menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara
berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang di luar
kelompoknya sebagai sama saja. Inilah yang membentuk
terjadinya stereotip. Kita akan melihat orang tua sebagai sama
saja cerewetnya dan suka membanggakan masa lalunya.
Demikian pula orang tua akan mempersepsikan anak muda
sekarang sebagai anak muda yang kurang tahu sopan santun
dan
kurang
tahu
bekerja
keras
(http://zona-
Karena
lv
Syariah dalam bentuk simpanan berdasarkan akad antara bank syariah atau
Unit Usaha Syariah dengan nasabah yang bersangkutan.
Nasabah adalah konsumen yang membeli ataupun menggunakan
produk yang dijual atau ditawarkan oleh bank. Jenis- jenis nasabah
(pelanggan) terdiri dari:
1. Pasar konsumen, yaitu konsumen rumah tangga dan perorangan
yang membeli produk bank untuk konsumsi pribadi, misalnya
tabungan perorangan.
2. Pasar industri merupakan organisasi yang membeli produk
digunakan dalam proses produksi industri.
3. Pasar pemerintah merupakan badan pemerintah seperti departemen
atau BUMN yang membeli produk yang ditawarkan bank.
4. Pasar reseller adalah organisasi yang membeli barang dan jasa
untuk dijualnya kembali dengan mendapatkan laba.
5. Pasar Internasional merupakan pembeli yang berasal dari luar
negeri seperti konsumen, produsen, reseller dan pemerintah asing
(Kasmir, 2004:176).
lvi
BAB III
LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum
1. Sejarah dan Perkembangan KJKS BMT Tumang
Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan
pada masa orde baru, ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan
harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Sebagian besar dari
mereka tinggal diperkotaan, sehingga putaran uang dan
aktivitas
lvii
lviii
lix
lx
layanan
lebih
mengutamakan
norma-norma
kebaikan
BMT
berupaya
mengembangkan
SDM
yang
keuangan
syariah
yang
modern,
BMT
berupaya
lxi
lxii
Bagan 3. 1
Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang
lxiii
Bagan 3. 2
Struktur Organisasi KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
Manajer Cabang
Marketing
Finance
Marketing
Funding
Customer
Service
Teller
Back Office
lxiv
Security
NAMA
L/P
ALAMAT
PENDIDIKAN
JABATAN
H. Munawir, Ama.Pd
Cepogo
D3
Ketua
Tumang
S2
Sekretaris
Tumang
S1
Bendahara
Sugiyono, S.Ag
Tumang
D3
M. Wasil, SE, MM
Solo
S2
H. Ali Syani, BA
Tumang
Sarmud
H. MS Zuhri
Tumang
SPG
H. Munir Asrori
Bandung
S1
H. Soeryanto, SH
Jakarta
S1
10
Surabaya
S1
11
H. Sismanto, SE
Bandung
S1
12
M. Muchlas, SH, MH
Jakarta
S2
13
Aris Munandar, SE
Jakarta
S1
lxv
Anggota
Pengurus
Pengawas
Manajemen
Pengawas
Syariah
Pengawas
Syariah
Pengawas
Syariah
Pengawas
Manajemen
Pengawas
Manajemen
Pengawas
Manajemen
Pengawas
Manajemen
Pengawas
Manajemen
Mudharabah
Al
Mutholaqoh adalah
Simpanan berdasarkan kaidah syariah mudharabah almuthlaqah, dimana mudharib memberikan kepercayaan
kepada BMT TUMANG untuk memanfaatkan dana yang
dapat digunakan dalam bentuk pembiayaan secara produktif,
dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain secara
halal dan profesional. Laba dari pembiayaan dibagi antara
anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang
disepakati di awal. Simpanan ini dapat diambil sewaktu-
lxvi
Manfaat,
Menguntungkan
dan
InsyaAllah
Barokah
b) Bagi hasil yang kompetitif (bersaing) sesuai dengan
ketentuan syariah
c) Menolong sesama tanpa harus mengurangi keuangan
anda
d) Bebas biaya administrasi
Syarat Pembukaan Rekening Simpanan Mudharabah Al
Mutholaqoh :
a) Menjadi anggota BMT TUMANG
b) Membayar simpanan pokok Rp. 10.000,- dan simpanan
wajib Rp. 5.000,c) Setoran selanjutnya minimal Rp. 1.000,d) Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan
rekening
e) Perorangan melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri
lainnya
f) Lembaga menyerahkan identitas yang ditentukan oleh
KJKS BMT TUMANG
Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Al Mutholaqoh:
a) InsyaAllah halal dan barokah.
lxvii
bagi
hasil
simpanan
ditetapkan
menurut
Mudharabah
Berjangka
lxviii
di
awal.
Manfaat
Simpanan
Mudharabah
Pembukaan
Rekening
Simpanan
Mudharabah
Berjangka (DEPOSITO) :
a) Menjadi anggota BMT TUMANG
b) Simpanan minimal Rp. 1.000.000,c) Mengisi
dan
menandatangani
formulir
pembukaan
rekening .
d) Melampirkan fotocopy KTP atau identitas diri lainnya.
Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Berjangka (Deposito):
a) InsyaAllah halal dan barokah
b) Bagi hasil akan dipindahbukukan ke rekening simpanan
mudharabah biasa setiap tanggal 1
c) Ketentuan nisbah bagi hasil yang ditawarkan adalah :
Jangka Waktu
Nisbah Penyimpan**
i. 1 Bulan
35%
lxix
ii. 3 Bulan
40%
iii.6 Bulan
42,5%
iv. 12 Bulan
45%
hasil
yang
diterima
setiap
bulannya
akan
Nisbah Penyimpan
i.
1 tahun
35%
ii.
2 tahun
40%
iii.
3 - 5 tahun
45%
iv.
6- 9 tahun
46%
v.
10-12 tahun
vi.
47,5%
48%
lxxi
lxxii
mencampurkan
dana
mudharabah
yang
lxxiii
harus
dipenuhi
oleh
pengelola
dana
(Mudharabah
yang
bisa
terjadi
dari
produk
mudharabah
lxxiv
dalam
menyalurkan
dana
mudharabah
Keuntungan
modal
lxxv
atau
dibagi
menurut
berdasarkan
proporsi
kesepakatan
atau
kerugian
yang
diperoleh
berdasarkan
syirkah
ini
paling
banyak
lxxvi
serta
keuntungan
dan
atau
kerugian
yang
didalam
melakukan
suatu
perniagaan.
lxxvii
tersebut.
Setelah
proyek
selesai
mitra
suatu
tingkat
keuntungan
sebagai
lxxviii
diatas,
maka
lembaga
keuangan
syariah
dapat
keuangan
Syariah
oleh
karena
setting
keuangan
syariah
menggunakan
sistem
diperpanjang
bahkan
sampai
menjadi
lxxix
diterima
kemudian.
(Penghantaran
barang/
produk
Salam:
Dipergunakan
untuk
lxxx
pihak ke-3 yang dapat mengkonsumsi (membeli) barangbarang tersebut. Dari proses diatas maka dapat kita simpulkan
bahwa timbulnya proses Salam ke-2 baru dapat direalisasikan
oleh Lembaga Keuangan Syariah, jika Lembaga Keuangan
Syariah telah dapat menemukan dan memastikan adanya
fihak pembeli akhir sebagaimana pada proses salam ke-1.
c) Istisna :
Istishna adalah akad bersama pembuat (produsen)
untuk suatu pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau akad
jual beli suatu barang yang akan dibuat terlebih dahulu oleh
pembuat (produsen) yang juga sekaligus menyediakan
kebutuhan bahan baku barangnya. Jika bahan baku
disediakan oleh pemesan, akad ini menjadi akad Ujrah
(Upah).
Implementasi Produk Istisna : Poduk Istisna dapat
diimplementasikan untuk transaksi jual-beli yang prosesnya
dilakukan dengan cara pemesanan barang terlebih dahulu
(pembeli menugasi penjual untuk membuat barang sesuai
spesifikasi tertentu, seperti pada proyek konstruksi) dan
pembayaran
dapat
dilakukan
dimuka,
lxxxi
cicilan,
atau
biaya
modal
untuk
membangun
proyek
lxxxii
3) Pembiayaan Jasa-Sewa
Selain pembiayaan investasi dan jual-beli, dari KJKS BMT
TUMANG juga menyediakan produk Pembiayaan Jasa atau Sewa
yang terdiri dari Ijarah dan Qardh. Adapun penjelasan dari kedua
produk tersebut adalah berikut ini:
a) Ijarah :
Ijarah dalah pemilikan hak atas manfaat dari penggunaan
sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran. Pengertian Sewa
(Ijarah) adalah sewa atas manfaat dari sebuah asset, sedangkan
sewa-beli (Ijarah wa Iqtina) atau disebut juga Ijarah Muntahiya
bi tamlik adalah sewa yang diakhiri dengan pemindahan
kepemilikan.
Implementasi Produk Ijarah: Di dalam transaksi Ijarah yang
menjadi obyek adalah penggunaan manfaat atas sebuah asset,
dan salah satu rukun ijarah adalah harga sewa. Dengan
demikian Ijarah sesungguhnya bukan kelompok dari jual beli.
Didalam implementasi produk ijarah, Lembaga Keuangan
Syariah banyak menerapkan produk Ijarah Wa Iqtina dan
meng-kelompokan produk ini kedlam akad jual-beli, karena
memberikan option kepada penyewa untuk membeli asset
yang disewa pada akhir masa sewa. Hal ini disebabkan untuk
proses kemudahan disisi operasional Lembaga keuangan
lxxxiii
membayar
kembali
pokok
pinjamannya,
lxxxiv
lxxxv
Jumlah Nasabah
Jumlah
Total
2009
372
13
395
2.
2010
379
15
406
3.
2011
384
23
30
441
4.
2012
448
83
54
589
5.
2013
449
84
86
624
lxxxvi
BAB IV
ANALISIS
A. Perkembangan Produk SIMUDAMAPAN Di KJKS BMT Tumang
Cabang Ampel
Produk (Simpanan Mudharabah Berjangka Untuk Masa Depan)
SIMUDAMAPAN adalah salah satu Produk Simpanan di BMT TUMANG
dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, yaitu perjanjian mudharabah
yang tidak mensyaratkan perjanjian tertentu (investasi tidak terikat).
Simpanan tersebut direncanakan khusus untuk kebutuhan anggota di waktu
yang akan datang. Produk ini merupakan salah satu produk unggulan dari
KJKS BMT Tumang, karena dalam produk ini memberikan banyak kelebihan
ataupun manfaat dibandingkan produk- produk lainnya. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak Nur Hidayat Ardiansyah, Manajer Cabang BMT
Tumang Cabang Ampel (pada tanggal 21 Mei 2013 jam 08.20 wib) tujuan
dari produk SIMUDAMAPAN adalah membantu masyarakat dalam
merencanakan pendidikan bagi anggota keluarganya di waktu yang akan
datang, dengan menjadi anggota Produk SIMUDAMAPAN, nasabah akan
mempunyai simpanan khusus yang digunakan untuk membiayai pendidikan,
karena produk ini tidak bisa diambil sewaktu- waktu sebelum tanggal jatuh
tempo, serta setiap bulannya nasabah wajib menabung, sehingga nasabah
merasa mempunyai kewajiban untuk menyimpan sebagian dananya untuk
biaya pendidikan anak- anaknya kelak. Produk SIMUDAMAPAN ini sangat
lxxxvii
Tabel 4. 1
Perkembangan Jumlah Nasabah SIMUDAMAPAN dari tahun 2006- 2013
Di KJKS BMT Tumang Cabang Ampel
No
Tahun
Jumlah Nasabah
Saldo Simpanan
2006
Rp 306. 319
2007
10
Rp 6. 322. 565
2008
20
2009
2010
2011
30
2012
54
2013
86
lxxxviii
30
nasabah
dengan
total
saldo
simpanan
sebanyak
lxxxix
dengan
total
saldo
simpanan
sejumlah
Rp403.310.416,67.
xc
kamis jam 16.05 wib), sesuai dengan konsep pemasaran (Kotler, 2000: 9),
adalah sebagai berikut:
1. Pasar sasaran yang tepat (Target Market) dan Segmentasi
Produk (Simpanan Mudharabah Berjangka untuk Masa Depan)
SIMUDAMAPAN adalah salah satu produk simpanan di BMT Tumang
dengan prinsip akad mudharabah mutlaqah, produk ini dikhususkan bagi
para pelajar atau bagi masyarakat yang mempunyai keinginan dalam
perencanaan pendidikan bagi anak- anaknya. Karena produk ini sangat
membantu dalam perencanaan biaya pendidikan untuk kedepannya.
Dengan segmentasi pasar sasaran dari kalangan bawah (dengan
penghasilan Rp100.000 Rp1.000.000 per bulan), menengah (dengan
penghasilan Rp1.000.000 Rp3.000.000 per bulan), hingga kalangan atas
(dengan penghasilan Rp3.000.000 ke atas setiap bulannya), yang memiliki
orientasi pendidikan bagi anaknya.
Produk SIMUDAMAPAN ini terjangkau bagi kalangan bawah,
karena setoran perbulan hanya Rp. 50.000, bisa diangsur setiap minggu
nya.
2. Pemasar dan Prospek
Seorang pemasar adalah seseorang yang mencari tanggapan
(perhatian, pembelian, pemberian suara, sumbangan) dari pihak lain yang
disebut prospek. Berdasarkan data sekunder, yakni berupa dokumen dan
arsip dari BMT Tumang, tugas dari seorang pemasar di BMT Tumang
antara lain sebagai berikut:
xci
xcii
xciii
xciv
xcv
Seluruh
pengelola
harus
bisa
membawa
ataupun
xcvi
xcvii
Tabel 4. 2
Daftar nama anggota SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang Cabang
Ampel, sebagai responden.
No.
Nama
Alamat
Usia
Tanggal
wawancara
Sri Wahyuni
Kliwonan 02/01,
40 Tahun
31 Mei 2013
14 Tahun
03 Juni 2013
45 Tahun
21 Mei 2013
9 Tahun
03 Juni 2013
2 Tahun
17 Juni 2013
27 Tahun
03 Juni 2013
39 Tahun
17 Juni 2013
18 Tahun
03 Juni 2013
28 Tahun
11 Juni 2013
32 Tahun
14 Juni 2013
sugihan
2
Rina
Kartikasari
Boyolali
Joko Sutrisno
Lala Dwi
Hapsari
Boyolali
Adila
Fahrizah QQ
Sugihan
Saifuddin
6
Sri Lestari
Puji Mulyati
Triyatno
10
11
Siti
Tegalmulyo,
Qomariyah
Boyolali
Dini
Tricahyani
Ampel
RA
Tanduk, Bakalan,
Darussalam
Ampel
xcviii
13 Juni 2013
12
Adelia QQ
Kalitengah, Ampel
1 Tahun
18 Juni 2013
30 Tahun
18 Juni 2013
Anggi
13
Tora
Tanduk
14
Nur Wafiyah
Bendo, Ampel
30 Tahun
14 Juni 2013
15
Atik Sunarsih
Jomboran,
26 Tahun
21 Mei 2013
Mojosongo
16
Wartini
Ampel
42 Tahun
21 Mei 2013
17
Yayuk
Ngablak, Ampel
32 Tahun
11 Juni 2013
Griya Pulisen,
30 Tahun
31 Mei 2013
Tumang, Cepogo
20 Tahun
30 Mei 2013
Mekarsari, Ampel
35 Tahun
17 Mei 2013
Supadmi
18
Yeni Fitriana
Boyolali
19
Kholis
Julianto
20
Wiji
Suyarsanti
menyimpulkan
SIMUDAMAPAN
maka
persepsi
peneliti
nasabah
melakukan
terhadap
produk
penilaian
produk
xcix
Mudharabah
(SIMUDAMAPAN)
adalah
Berjangka
Untuk
produk
simpanan
Masa
dengan
Depan
akad
yang
akan
datang.
Masa
depan
memang
harus
ci
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berupa data- data
dari observasi, wawancara terstruktur serta dokumentasi sehingga
diperoleh hasil seperti yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan produk SIMUDAMAPAN di KJKS BMT Tumang
Cabang Ampel dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013
menunjukkan adanya pertumbuhan dan mengalami perkembangan,
yang ditunjukkan dengan bertambahnya jumlah nasabah serta jumlah
saldo simpanan.
2. Strategi pemasaran Produk SIMUDAMAPAN pada KJKS BMT
Tumang Cabang Ampel dalam mencari nasabah yaitu dengan
menetapkan target market atau pasar sasaran yang tepat dan
segmentasi, pemilihan pemasar (orang yang memasarkan produk)
yang tepat dan prospek yang jelas, perencanaan produk, serta promosi
yang meliputi promosi melalui periklanan, Sales Promotion (promosi
penjualan), dan Personal Selling (Penjualan Pribadi). Keempat
strategi ini sangatlah penting bagi KJKS BMT Tumang dalam mencari
nasabah pendanaan, khususnya Produk SIMUDAMAPAN. Kerjasama
dari seluruh pengelola BMT Tumang Cabang Ampel juga sangat
berpengaruh terhadap kesan yang dirasakan oleh nasabah. Selain itu
cii
ciii
BMT Tumang, serta produk- produk apa saja yang ada di KJKS BMT
Tumang tersebut.
2. Fasilitas layanan di Kantor Cabang dibuat lebih nyaman, misalnya
adanya televisi di ruang tunggu nasabah, sehingga apabila nasabah
menunggu antrian tidak membosankan.
3. Lebih memperbanyak sosialisasi produk- produk pembiayaan dan
pendanaan, tidak hanya ke sekolah- sekolah, tetapi juga ke kantorkantor instansi pemerintah, agar KJKS BMT Tumang lebih dikenal
oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah baik
pendanaan maupun pembiayaan.
civ
DAFTAR PUSTAKA
Antonio , Muhammad Syafii. 2001. Bank Syariah Teori Dan Praktek. Jakarta:
Gema Insani
Daryani, Eko. 2011. Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT Berkah
Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Tugas Akhir.
Salatiga.
Daymon, Christine. Tanpa Tahun. Qualitatif Riset in Public Relation and
Marketing Communication. Terjemahan oleh Rhenald Kasall. 2008.
Yogyakarta: PT Bentang Pustaka
Hirsanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: Genta
Press
Husna, M. Asadun. 2012. Analisis Kepuasan Nasabah Produk Tabungan di BMT
Al Fatah Susukan. Tugas Akhir. Salatiga.
Karim, Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan edisi IV.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
.2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia Buku 2 Edisi 1. Jakarta:
Salemba Empat.
. 2004. Manajemen Pemasaran di Indonesia Buku 2 Edisi 12.
Jakarta: Salemba Empat.
. 2008. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
cv
cvi
cvii
LAMPIRAN
cviii
Mudharabah
Berjangka
Untuk
Masa
Depan
cix
Dengan
tujuan
mengetahui
pendapat
nasabah
terhadap
produk
anda
tertarik
menjadi
anggota
nasabah
produk
SIMUDAMAPAN ?
2. Keuntungan apa saja yang anda peroleh dari menjadi nasabah produk
tersebut ?
3. Bagaimana pendapat atau tanggapan anda mengenai adanya produk
SIMUDAMAPAN ?
4. Bagaimana pengalaman anda terhadap produk sejenis ini, apakah
produk ini lebih baik dan bermanfaat?
5. Jelaskan
menurut
pendapat
anda,
apa
perbedaan
produk
Nama
Alamat
Usia
Tanggal
wawancara
Sri Wahyuni
Kliwonan 02/01,
sugihan
cx
40 Tahun
31 Mei 2013
Rina
Kartikasari
Boyolali
Joko Sutrisno
14 Tahun
03 Juni 2013
45 Tahun
21 Mei 2013
9 Tahun
03 Juni 2013
2 Tahun
17 Juni 2013
27 Tahun
03 Juni 2013
39 Tahun
17 Juni 2013
18 Tahun
03 Juni 2013
28 Tahun
11 Juni 2013
32 Tahun
14 Juni 2013
sragenkulon
4
Lala Dwi
Hapsari
Boyolali
Adila
Fahrizah QQ
Sugihan
Saifuddin
6
Sri Lestari
Puji Mulyati
Triyatno
10
11
12
Siti
Tegalmulyo,
Qomariyah
Boyolali
Dini
Tricahyani
Ampel
RA
Tanduk, Bakalan,
Darussalam
Ampel
Adelia QQ
Kalitengah, Ampel
1 Tahun
18 Juni 2013
30 Tahun
18 Juni 2013
13 Juni 2013
Anggi
13
Tora
Tanduk
14
Nur Wafiyah
Bendo, Ampel
30 Tahun
14 Juni 2013
15
Atik Sunarsih
Jomboran,
26 Tahun
21 Mei 2013
42 Tahun
21 Mei 2013
Mojosongo
16
Wartini
Ampel
cxi
17
Yayuk
Ngablak, Ampel
32 Tahun
11 Juni 2013
Griya Pulisen,
30 Tahun
31 Mei 2013
Tumang, Cepogo
20 Tahun
30 Mei 2013
Mekarsari, Ampel
35 Tahun
17 Mei 2013
Supadmi
18
Yeni Fitriana
Boyolali
19
Kholis
Julianto
20
Wiji
Suyarsanti
cxii