UTANG
DAERAH
M ATA K U L I A H
M A N AJ E M E N K E UA N G A N D A ER A H
(MKD)
OLEH: D R S . M . FA I S A L A B D U L L A H , M M .
EMAIL:
A B D U L L A H FA I S A L 5 7 @ YA H O O . C O . I D
PENGERTIAN MANAJEMEN UTANG DAERAH
(6)
(4) (5)
Memperbaiki
Meningkatka Mengoptimal
struktur
n kan
fiskal yaitu
pertumbuhan manajemen
untuk
ekonomi. kas daerah.
pembiayaan
anggaran
defisit.
R I S I K O UTAN G
1. Risiko Kredit (Credit Risk)
Risiko Kredit adalah risiko tidak terbayarkan utang akibat
ketidakmampuan debitur dalam membayar utang.
2. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko Likuiditas adalah risiko yang terkait dengan
keadaan likuid yang tidak mencukupi untuk memenuhi
kewajiban atau kesulitan organisasi untuk memperoleh
tambahan kas melalui utang jangka pendek.
3. Risiko Pasar (Market Risk)
Risiko Pasar adalah risiko yang timbulnya terkait dengan
perubahan pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga,
nilai tukar mata uang, dan harga-harga komoditas yang
R I S I K O U T A N G (Cont’)
3. PRINSIP DIVERSIFIKASI
Dalam proses mendapatkan uang perlu dipertimbangkan berbagai
alternatif sumber dana, mata uang, tingkat bunga, dan jangka waktu
yang berbeda-beda, dalam rangka memperoleh biaya utang yang
rendah. Diversifikasi juga digunakan untuk memperluas basis
investor dan kreditor sehingga pemerintah daerah tidak tergantung
pada satu investor dan kreditor yang dapat melemahkan posisi tawar
4. PRINSIP TRANSPARANSI DAN
pemerintah daerah.
AKUNTABILITAS
Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas menekankan bahwa utang
harus digunakan secara optimal dan efisien, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Selain itu juga ditekankan
perlunya penjelasan peran dan tanggung jawab bagian keuangan
pemerintah daerah dalam mengolah utang.
PRINSIP MANAJEMEN UTANG DAERAH (Cont’)
6. PRINSIP MENJAMIN
KESINAMBUNGAN FISKAL
Pengadaan utang harus dikaitkan dengan kemampuan
membayar kembali, bersifat sementara dan hanya dapat
diterima sepanjang tidak ada ikatan politik, serta dengan
persyaratan yang tidak memberatkan negara/pemerintah.