Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN

UTANG
DAERAH
M ATA K U L I A H
M A N AJ E M E N K E UA N G A N D A ER A H
(MKD)

OLEH: D R S . M . FA I S A L A B D U L L A H , M M .
EMAIL:
A B D U L L A H FA I S A L 5 7 @ YA H O O . C O . I D
PENGERTIAN MANAJEMEN UTANG DAERAH

Manajemen Utang Daerah


merupakan suatu proses
penyusunan dan
pengimplementasian strategi
pengelolaan uang pemerintah
daerah yang terkait dengan
upaya memperoleh dana
pinjaman pada tingkat risiko
terkendali dan biaya terendah,
J E N I S UTAN G

Ada 3 jenis utang daerah yang masing-masing


mempunyai tujuan dan kegunaan berbeda, yaitu:
 Utang Jangka Pendek adalah pinjaman untuk
menutupi defisit dalam aliran kas.
 Utang Jangka Menengah adalah pinjaman
yang dapat digunakan untuk membiayai proyek
penghasilan non-pendapatan .
 Utang Jangka Panjang adalah pinjaman yang
dapat digunakan untuk membiayai proyek
penghasilan pendapatan.
M A N FAAT U TA N G
Dalam konteks manajemen keuangan, utang sampai pada
level tertentu memberikan manfaat bagi organisasi.
Manfaat (1)utang antara lain:
(2)
Membangun Membiayai (3)
prasarana investasi yang Menjaga
publik yang membutuhka kesinambung
dapat n dana besar an fiskal.
menghasilkan untuk
penerimaan akselerasi
untuk pembanguna
pembayaran n.
kembali
utang.
M A N F A A T U T A N G (Cont’)

(6)
(4) (5)
Memperbaiki
Meningkatka Mengoptimal
struktur
n kan
fiskal yaitu
pertumbuhan manajemen
untuk
ekonomi. kas daerah.
pembiayaan
anggaran
defisit.
R I S I K O UTAN G
1. Risiko Kredit (Credit Risk)
Risiko Kredit adalah risiko tidak terbayarkan utang akibat
ketidakmampuan debitur dalam membayar utang.
2. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)
Risiko Likuiditas adalah risiko yang terkait dengan
keadaan likuid yang tidak mencukupi untuk memenuhi
kewajiban atau kesulitan organisasi untuk memperoleh
tambahan kas melalui utang jangka pendek.
3. Risiko Pasar (Market Risk)
Risiko Pasar adalah risiko yang timbulnya terkait dengan
perubahan pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga,
nilai tukar mata uang, dan harga-harga komoditas yang
R I S I K O U T A N G (Cont’)

4. Risiko Operasional (Operational Risk)


Risiko Operasional adalah risiko yang diakibatkan
oleh kegagalan operasi, meliputi kesalahan
transaksi, kelemahan sumber daya manusia,
kegagalan sistem pengendalian internal, dan bencana
alam yang mempengaruhi aktifitas operasional
organisasi.
5. Risiko Perpanjangan Utang (Rollover Risk)
Risiko Perpanjangan Utang adalah risiko utang terkait
dengan diperpanjangnya utang dengan biaya bunga
yang tinggi atau tidak dapat diperpanjang sama
ANALI S I S R I S I K O UTAN G

Analisis risiko dilakukan untuk menghindari kerugian


yang mungkin dialami pemerintah daerah terkait dengan
pengadaan dan penggunaan utang.
Analisis risiko antara lain:
1. Menganalisis kondisi ekonomi makro
nasional, regional, dan internasional,
serta prediksi ke depan.
2. Menganalisis nilai tukar (exchange rate)
dan prediksi ke depan.
3. Memprediksi dan mengantisipasi adanya
kejutan eksternal (external shock) yang
berpengaruh terhadap manajemen
A N A L I S I S R I S I K O U T A N G (Cont’)

4. Membuat skema tindakan perlindungan


nilai utang (hedging).
5. Memprediksi dan mengantisipasi
timbulnya utang bersyarat (contingent
liabilities).
6. Melakukan uji kekuatan (stress test)
terhadap portofolio utang yang saat ini
dimiliki pemerintah daerah dengan
mendasarkan pada kejutan ekonomi dan
keuangan (economic & financial shocks) –
PRINSIP MANAJEMEN UTANG DAERAH

1. PRINSIP EFISIENSI DAN


EFEKTIVITAS BIAYA
Prinsip Efisiensi dan Efektivitas Biaya menekankan bahwa
dalam melakukan pinjaman daerah diupayakan pemerintah
daerah memperoleh pinjaman dengan biaya yang rendah
dan risiko yang dapat diterima.
2. PRINSIP KEHATI-HATIAN
Prinsip Kehati-hatian (prudence) menganjurkan agar
proses pengambilan keputusan pengadaan pinjaman
dilakukan dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian,
dengan menghindari keputusan yang bersifat spekulatif.
PRINSIP MANAJEMEN UTANG DAERAH (Cont’)

3. PRINSIP DIVERSIFIKASI
Dalam proses mendapatkan uang perlu dipertimbangkan berbagai
alternatif sumber dana, mata uang, tingkat bunga, dan jangka waktu
yang berbeda-beda, dalam rangka memperoleh biaya utang yang
rendah. Diversifikasi juga digunakan untuk memperluas basis
investor dan kreditor sehingga pemerintah daerah tidak tergantung
pada satu investor dan kreditor yang dapat melemahkan posisi tawar
4. PRINSIP TRANSPARANSI DAN
pemerintah daerah.
AKUNTABILITAS
Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas menekankan bahwa utang
harus digunakan secara optimal dan efisien, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Selain itu juga ditekankan
perlunya penjelasan peran dan tanggung jawab bagian keuangan
pemerintah daerah dalam mengolah utang.
PRINSIP MANAJEMEN UTANG DAERAH (Cont’)

5. PRINSIP BEBAS IKATAN


POLITIK
Utang tidak boleh didasari oleh ikatan politik maupun
ikatan lainnya yang dapat merugikan negara.

6. PRINSIP MENJAMIN
KESINAMBUNGAN FISKAL
Pengadaan utang harus dikaitkan dengan kemampuan
membayar kembali, bersifat sementara dan hanya dapat
diterima sepanjang tidak ada ikatan politik, serta dengan
persyaratan yang tidak memberatkan negara/pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai