Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen SDM
Disusun oleh :
Safitri : 5111181211
Intan Suci R : 5111181217
Selama lebih dari 40 tahun sejak upah minimum pertama kali di berlakukan,
Indonesia telah 3 kali menggantikan standar kebutuhan hidup sebagai dasar penetapan
upah minimum. Komponen kebutuhan hidup tersebut meliputi; kebutuhan fisik minimum
(KFM) yang berlaku Tahun 1969 – 1995; Kebutuhan Hidup Minimum (KHM) yang berlaku
Tahun 1996 – 2005 dan kemudian Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang berlaku Tahun 2006 -
hingga sekarang ini. Di samping itu, pengertian (definisi) upah minimum, dan istilah-
istilahnya juga mengalami beberapa kali perubahan seiring perkembangan dan perubahan
regulasi.
Dalam Peraturan ini, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah
pokok termasuk tunjangan tetap .
Upah minimum terdiri dari UMR Tingkat 1, UMR Tingkat II, UMSR Tingkat I dan UMSR tingkat
II . UMR Tk.1 dan UMR Tk.II ditetapkan dengan mempertimbangkan :
a. kebutuhan
b. indeks harga konsumen(IHK);
c. kemampuan,perkembangan dan kelangsungan perusahaan;
d. upah pada umumnya yang berlaku di daerah tertentu dan antar daerah ;
e. kondisi pasar kerja;
f. tingkat perkembangan perekonomian dan pendapatan per kapita.
Sedang UMSR Tk.1 dan UMSR Tk.II ditetapkan berdasarkan faktor pertimbangan diatas tadi
ditambah pertimbangan kemampuan perusahaan secara sektoral.
Penetapan besaran upah minimum dilakukan oleh menteri tenaga kerja47 dan diadakan
peninjauan besaran upah minimum selambat-lambatnya 2 (dua) tahun sekali.
Upah minimum ini hanya berlaku bagi pekerja yang mempunyai masa kerja kurang dari 1
(satu) tahun49 Peraturan menteri ini kemudian diperbaiki melalui Kepmenakertrans No :
Kep226/Men/2000 Tentang Perubahan Pasal-Pasal Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per-01/Men/1999 Tentang Upah Minimum.
Berdasarkan Peraturan tersebut, Komponen KHL terdiri dari 7 kelompok kebutuhan dan 46
komponen dengan rincian sebagai berikut:
(1) Makanan dan minimum, terdiri dari 11 (sebelas) komponen
(2) Sandang terdiri dari 9 (sembilan) komponen
(3) Perumahan terdiri dari 19 (sembilan belas) komponen
(4) Pendidikan terdiri dari 1 (satu) komponen
(5) Kesehatan terdiri dari 3 (tiga) komponen
(6) Transportasi 1 (satu) komponen
(7) Rekreasi dan Tabungan 2 (dua) komponen
Sejalan dengan perkembangan waktu dan desakan yang kuat dari SB/SP menuntut perbaikan
upah minimum, pemerintah kemudian merevisi komponen KHL yang ada dengan
meluncurkan Permenakertrans No 13 Tahun 2012 tentang Komponen Dan Pelaksanaan
Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.
Dalam regulasi ini komponen KHL terdiri dari 7 kelompok kebutuhan dan 60 komponen
dengan rincian sebagai berikut:
(1) Makanan dan minimum, terdiri dari 11 (sebelas) komponen
(2) Sandang terdiri dari 13 (tigabelas) komponen
(3) Perumahan terdiri dari 26 (duapuluh enam) komponen
(4) Pendidikan terdiri dari 2 (dua) komponen
(5) Kesehatan terdiri dari 5 (lima) komponen
(6) Transportasi 1 (satu) komponen
(7) Rekreasi dan Tabungan 2 (dua) komponen.
Hal-hal yang mencakup kebutuhan makanan dan minuman layak, seperti beras,
daging, susu bubuk, gula pasir, buah-buahan, ikan segar, minyak goreng, teh/kopi,
karbohidrat lain (gandum, tepung), dan bumbu-bumbuan.
2. Sandang
3. Perumahan
Perumahan mencakup kebutuhan tempat tinggal, seperti sewa kamar, kasur,
ranjang, bantal, guling, sprei, lemari, cermin, peralatan rumah lainnya, dan peralatan
dapur (piring, gelas, kompor, gas LPG, pisau, dan sebagainya).
4. Pendidikan
Pendidikan mencakup hal-hal seperti alat tulis, tabloid/majalah, koran, buku, bacaan
lain, televisi, dan radio.
5. Kesehatan
Kesehatan meliputi hal-hal seperti vitamin, alat kebersihan (sabun, sikat gigi, pasta
gigi, shampoo, pembalut atau alat cukur, deodorant), sisir, dan obat anti nyamuk
6. Transportasi
Berkaitan dengan transportasi kerja, baik kendaraan pribadi, uang bensin, ataupun
angkutan umum.
1. Pembentukan tim survei, yang anggotanya terdiri dari perwakilan serikat pekerja,
pengusaha, pemerintah, dan pihak netral dari akademisi;
2. Tim survei menetapkan metode survei, umumnya dengan metode kuesioner yang
ditanyakan kepada responden. Tim survei akan melakukan survei harga pasar untuk
menentukan nilai harga KHL yang nantinya akan diserahkan kepada Gubernur
Provinsi masing-masing;
3. Pemilihan tempat survei, dengan beberapa kriteria pasar tempat survai harga,
seperti bangunan fisik pasar relatif besar, terletak di daerah kota, komoditas yang
dijual beragam, banyak pembeli, dan waktu keramaian berbelanja relatif panjang;
5. Responden yang dipilih adalah pedagang yang menjual barang barang kebutuhan
secara eceran;
6. Metode survei Harga. Data harga barang dan jasa diperoleh dengan cara
menanyakan harga barang seolah – olah petugas survei akan membeli barang,
sehingga dapat diperoleh harga yang sebenarnya;
Survei harga pasar di atas dilakukan untuk mengetahui komponen dan besaran nilai
KHL dalam rangka persiapan perumusan usulan upah minimum, karena seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, nilai KHL nantinya akan dijadikan dasar
pertimbangan utama dalam perumusan upah minimum. Setelah nilai harga survei
KHL ditemukan, Dewan Pengupahan juga akan mempertimbangkan faktor lain,
seperti produktivitas, pertumbuhan ekonomi, usaha yang paling tidak mampu,
kondisi pasar kerja, serta saran/pertimbangan dari Dewan Pengupahan daerah
setempat. Setelah ditemukan besaran final KHL, Dewan Pengupahan bisa
melanjutkannya pada penghitungan Upah Minimum di daerah tersebut.