Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH EKONOMI PERUSAHAAN DAN KOPERASI

“Lingkungan Perusahaan dan Koperasi”

Oleh :
Kelas B
Kelompok 2

GLADYS DWI HARYANTI 200110160032


MA’RIFATUL ULYA 200110160043
M FARHAN MAULANA Y 200110160045
GELAR ABIFADILLA 200110160230
INGE KORIMA 200110160059

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah “Lingkungan Perusahaan dan Koperasi”ini dengan lancar

dan baik.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan melakukan

riset di berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Jatinangor, Maret 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 5
1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................................. 6
II PEMBAHASAN ................................................................................................ 7
2.1 Pengertian Lingkungan Perusahaan .............................................................. 7
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Perusahaan ....................... 8
2.3 Macam-Macam Lingkungan Perusahaan .................................................... 16
2.4. Konsep Dari Koperasi ................................................................................ 23
2.5 Landasan Koperasi Indonesia ...................................................................... 27
2.6. Cara Mendirikan, Kelebihan dan Kerugian Koperasi ................................ 30
III KESIMPULAN .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 40
I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan suatu bisnis pada umumnya bergantung pada lingkungan bisnis.

Bahkan setelah suatu bisnis diciptakan, wiraswasta dan manajernya harus terus

menerus memantau lingkungan sehingga mereka dapat mengantisipasi bagaimana


permintaan akan produknya atau biaya produksi produknya berubah.

Kondisi perusahaan banyak berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Oleh

karena itu setiap perusahaan mempunyai tanggung jawab pada kehidupan dan

kesejahteraan masyarakat. Dalam pendiriannya perusahaan tidak boleh

sembarangan dalam melaksanakan kegiatannya. Perusahaan harus dilandasi

dengan tanggungjawab sosial karena masyarakat menunutut adanya tanggung

jawab sosial yang menuju pada pertimbangan manajemen tentang pengaruh

ekonomi dari keputusannya. Tanggung jawab sosial ini yang mencakup hal-hal

seperti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tanpa diskriminasi, dan

pemeliharaan lingkungan. Sebuah perusahaan umumnya sangat tergantung dengan

lingkunganya.

Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utama nya

bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan dari anggotanya.Koperasi

sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan

di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.

Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha

bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam


rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan

ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan

pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena

Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di

Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara

efektif dan kuat. Hal ini disebabkan koperasi masih menghadapai hambatan

struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan.

Tinjauan dari bab ini disediakan untuk memahami bahwa suatu perusahaan

perlu memahami lingkungannya sebelum perusahaan itu dapat membuat

keputusan bisnis dan perlu adanya koperasi untuk mendapatkan kesejahteraan

bersama dalam melakukan usaha.

1.2 Identifikasi Masalah

(1) Bagaimana pengertian lingkungan perusahaan.

(2) Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan perusahaan.

(3) Bagaimana macam-macam dari lingkungan perusahaan.

(4) Bagaimanakah konsep koperasi.

(5) Bagaimanakah landasan koperasi Indonesia.


(6) Bagaimanakah cara mendirikan,keuntungan, dan kerugian koperasi.
1.3 Maksud dan Tujuan

(1) Untuk mengetahui dan mempelajari pengertian lingkungan

(2) Untuk mengetahui dan mempelajari faktor apa saja yang mempengaruhi

lingkungan perusahaan

(3) Untuk mengetahui dan mempelajari maca-macam dari lingkungan

perusahaan

(4) Untuk mengetahui dan mempelajari konsep dari koperasi

(5) Untuk mengetahui dan mempelajari landasan koperasi Indonesia

(6) Untuk mengetahui dan mempelajari cara mendirikan,keuntungan, dan


kerugian koperasi
II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Perusahaan


Perusahaan merupakan sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah

sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan

kebutuhan masyarakat. (Murti Sumarni-John Soeprihanto, 2010, Pengantar Bisnis,

hal:5).

Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-

faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun

kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor

eksternal yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. (Basu

Swasth & Ibnu Sukotjo, 2002, Pengantar Bisnis Modern, hal:27).

2.1.1 Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik

Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan

jasa yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat

berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena
itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak

yang berkepentingan.Masyarakat pluralistik adalah kombinasi dari berbagai

kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan. Dalam masyarakat

pluralistik terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat

mandiri. Berbagai kelompok tersebut dapat menyebarkan luaskan kekuatan dan

mencegah terjadinya pemusatan kekuatan pada suatu segmen masyarakat saja.


Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan saling memberi melalui

kompromi atau kerjasama. Dalam hal ini, pluralisme mancerminkan usaha

manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai

organisasi.

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Perusahaan


2.2.1 Lingkungan Fisik, Energi, dan Konservasi

Dari masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sulit diatasi dan

memerlukan biaya yang besar adalah yang berkaitan dengan masalah lingkungan
fisik. Seperti di Indonesia, kota Jakarta merupakan salah satu contoh pusat

kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia yang dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan polusi udara dan air. Begitu juga dengan beberapa kota di

Yogyakarta yang telah mengalami pencemaran air tanah dikarenakan kondisi

pemukiman warga yang tidak teratur dalam penempatannya serta pembuangan

limbah yang selalu dekat dengan sumber air.

Pengembangan energi nuklir sebagai sumber tenaga di Indonesia yang

sedang dalam penelitian harus diperhatikan secara seksama jika memang benar-
benar dilaksanakan. Agar tidak berdampak buruk dalam jangka waktu yang lama

dengan munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan pencemaran tersebut,

seperti kasus ledakan pusat listrik tenaga nuklir april 1986 di Chernobyl Uni

Soviet dan kasus kebocoran pabrik pestisida Union Carbidedi Bhopal India yang

menghasilkan banyak karbon yang dapat memunculkan korban jiwa karena

menghirupnya.

Akhir-akhir ini memang kualitas lingkungan manusia sudah mengalami

penurunan. Hal ini disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor:


1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk

2. Perkembangan teknologi baru

3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi

1) Macam-macam polusi

Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan

bekerja.

 Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah terkontaminasinya udara dengan bahan-bahan

kimia pencemaran ini menimbulkan dampak yang negatif biasanya dikaitkan

dengan penyakit jantung dan pernapasan. Pencemaran udara berasal dari sampah,

asap kendaraan bermotor, asap dari pabrik-pabrik industri dan sebagainya.Apabila

terus dibiarkan maka akan merusak lapisan ozon dilangit yang menimbulkan sinar

ultraviolet dan dampak dari sinar ultra violet itu sendiri dapat merusak kulit,

penyebab penyakit kanker serta terjadinya kebutaan.

 Pencemaran air

Kasus pencemaran air di Indonesia memang cukup banyak terjadi seperti

misalnya pencemaran air yang berasal dari lingkungan industri, pemukiman dan

lingkungan pertanian. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan

polusi air baik di permukaan maupun di bawah tanah karena pupuk mengandung

banyak nitrat.

Seperti kasus lain berasal dari kota Yogyakarta yang merupakan sumber

polusi air. Jarak antara sumber air tanah dengan tangki peresapan saling
berdekatan sehingga bakteri-bakteri dalam tangki peresapan dapat merembes

masuk ke sumber air. Dampaknya akan buruk apabila air tersebut di konsumsi.

 Pencemaran sampah awet

Sampah awet dapat diartikan sebagai sampah yang sulit diuraikan dalam

tanah. Seperti kaleng bekas, botol, karet, plastik. Di daerah perkotaan yang

semakin padat penduduknya merupakan gejala awal dari adanya sampah awet

dikarenakan banyaknya penduduk yang mengkonsumsi bahan-bahan tersebut.

Sekalipun dibakar sampah ini akan menimbulkan pencemaran udara yang akan

mengganggu kesehatan masyarakat apabila terhirup. Namun demikian masih ada

pihak-pihak yang ternyata sangat membantu dalam mengurangi polusi sampah

awet, yaitu para gelandangan pencari kaleng, botol, dan sebagainya yang dapat

menghasilkan uang dari hasil penjualannya ke pabrik-pabrik pengolahan.

2) Penggunaan energi dan konservasinya

Di Indonesia sendiri sumber energi minyak bumi sudah lama digunakan di

samping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas alam yang juga

dihasilkan di dalam negeri. Dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan

penggunaan sumber energi matahari serta kemungkinan penggunaan tenaga

nuklir.

Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat memberikan

prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hampir

tidak ada, biayanya murah dan bebas polusi.

Setelah terjadi embargo minyak dunia pada tahun 1973 disusul perang Arab

dan Israel harga minyak terus mengalami kenaikan sehingga orang mulai

memikirkan cara penghematan dan konservasi energi, dengan munculnya


peralatan hemat energi di pasaran. Orang tidak lagi menggunakan energi pada saat

yang tidak perlu. Mengingat kondisi bahwa sumber energi minyak bumi

merupakan barang yang tidak dapat diperbaharui atau langka maka dalam

pemakaiannya manusia seharusnya bisa seefisien mungkin, agar dapat

dimanfaatkan sampai generasi yang akan datang. Meskipun pada beberapa tahun

terakhir ini harga minyak terus merosot yang semula US$ 30 per barel menjadi

US$ 9,95 per barel pada awal tahun 1986. Namun demikian dengan melakukan

penghematan energi maka secara tidak langsung akan menghemat pengeluaran,

serta dapat membantu pelestarian sumber-sumber yang ada.

2.2.2 Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan

Pemerintah membiayai pengeluaran negara dari hasil pemungutan pajak dari

masyarakat. Alasan-alasan pemerintah menaikkan pajak masyarakat disebabkan

karena pengeluaran negara yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Meningkatnya pengeluaran pemerintah tersebut sebagai akibat dari adanya

kenaikan laju pertumbuhan urbanisasi. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan

Surabaya merupakan sumber dari urbanisasi. Disamping sebagai daerah pusat

kegiatan perekonomian masyarakat yang kita tahu banyak memberi lapangan

pekerjaan, kota juga sebagai tempat yang baik dalam kegiatan pemasaran hasil-

hasil industri. Alasan lain mengapa masyarakat cenderung melakukan urbanisasi

adalah bahwa di kota masyarakat bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi,

penyediaan teknologi di kota juga lebih bagus dan lengkap selain itu fasilitas

umum yang lainnya juga bisa ditemui dan dimanfaatkan. Namun urbanisasi juga

tidak lepas dari masalah seperti perlindungan kebakaran, pengaturan selokan-

selokan, penyediaan air minum dan masalah lain yang perlu diperhatikan dan
dilaksanakan oleh pemerintah daerah adalah masalah kesehatan,pendidikan dan

transportasi, mengingat bahwa dikota tingkat perhubungan menjadi lebih

komplek, perdagangan dan pengangkutan makin berkembang, dan komunikasi

menjadi lebih penting. Oleh karena itu pemerintah perlu memungut pajak dari

masyarakat.

Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, pemerintah

telah membangun perpustakaan, museum, dan pusat-pusat rekreasi dan

sebagainya. Adanya pertambahan penduduk dapat mengakibatkan pengeluaran

pemerintah lebih besar. Pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pokok mereka

dengan usaha peningkatan produksi dalam negeri dan pengadaan impor dari luar

negeri. Selain itu pemerintah juga memberikan bantuan kepada penduduk dengan

memberi asuransi kesehatan, pembangunan rumah murah yang sehat, pengawasan

polusi, serta bantuan kepada pengusaha kecil. Dan baru-baru ini pemerintah juga

memberi bantuan pada masayarakat pedesaan dengan meningkatkan higina dan

sanitasi lingkungan melalui pembangunan sarana air minum, bangunan jamban

keluarga serta usaha pencegahan pencemaran lingkungan. Dengan melakukan

pengawasan pemeriksaan higina serta sanitasi terhadap perusahaan-perusahaan,

tempat-tempat penjualan makanan dan minuman, pengamanan penggunaan

pestisida serta pengawasan, pemeriksaan kualitas air minum terutama di beberapa

kotamadya.

Tidak semua pajak yang dipungut pemerintah berasal dari lingkungan

masyarakat tetapi juga berasal dari lingkungan perusahaan yang

dimasukkan kedalam penerimaan dalam negeri. Di harapkan dengan hubungan

baik antara lingkungan pemerintah dengan lingkungan perusahaan, kedua pihak

dapat di untungkan dari sisi pemerintah dapat memperoleh pungutan pajak untuk
membiayai pengeluaran negara, dapat terbantu mengurangi pengangguran karena

penyediaan lapangan pekerjaan dan dari sisi perusahaan mendapat pengakuan

yang sah atau legal dari pemerintah atas kegiatannya, mendapat perlindungan

secara hukum, meningkatkan perekonomian dan sebagainya.

2.2.3. Lingkungan Hukum

Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga

faktor hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi

dalam peusahaan.

Manajer perusahaan harus mengambil kebijaksanaan yang tidak

bertentangan dengan hukum yang berlaku. Di samping itu juga perlu

mempertimbangkan besarnya keuntungan yang akan di dapat dan resiko yang

akan dihadapinya.

2.2.4. Lingkungan Pemerintah

Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-

usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang bertujuan

untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.

Pemerintah telah banyak membantu kegiatan perusahaan dalam berbagai

bentuk, antara lain perlindungan terhadap kekayaan dan hak paten, serta

pengadaan kontrak-kontrak. Dengan harapan bahwa bantuan ini dapat mendorong

segmen-segmen perekonomian, meningkatkan pembangunan,serta mendorong

kegiatan pemasarannya. Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan

bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, disamping alasan keamanan dan

alasan-alasan lain. Pemerintah juga membantu perusahaan-perusahaan kecil


karena selain sebagai unit usaha yang dapat menampung tenaga kerja, juga dapat

memberikan harga yang lebih rendah kepada konsumen.biasanya bantuan tersebut

berupa subsidi.

Di negara seperti Amerika, pemerintah telah memberikan kebebasan yang

luas dalam bidang usaha, namun kebebasan tersebut tidak absolut artinya masih

ada campur tangan pemerintah. Sebagai contoh bea impor untuk melindungi

kegiatan usaha didalam negeri, peraturan yang dikenakan pada sistem perbankan

ditujukan untuk menghindari adanya fluktuasi alat pembayaran.

1) Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha

Bantuan di Bidang Transportasi

 Pada Sektor Serkereta-Apian misalnya perusahaan PT. KAI yang memang

sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah tanpa ada campur tangan pihak

swasta.

 Pada Sektor Angkutan Udara misalnya Garuda Indonesia Airways (GIA)

 Pada Sektor Angkutan Laut misalnya (PELNI)

 Pada Sektor Angkutan Darat misalnya (DAMRI)

Yang ketiganya tersebut telah mendorong usaha-usaha baru yang

dilakukan oleh swasta, bahkan dapat menimbulkan daya saing yang lebih besar

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil

 Bantuan finansial

Bantuan ini diberikan melalui lembaga-lembaga keuangan yang ada

seperti bank. Bantuan semacam ini dapat diwujudkan dalam bentuk kredit yang

macamnya ada Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal Kerja Permanen dan Kredit
Candak Kulak, dengan tingkat bunga yang rendah. Dan akhir-akhir ini pemerintah

telah juga mengeluarkan bantuan kredit berupa PNPM Mandiri.

 Bantuan Pemberian Kontrak

Bantuan ini berlaku untuk jasa dan hasil produksi, yang tujuannya secara

langsung untuk mendorong kegiatan pemasarannya.

 Bantuan Teknik dan Manajemen

Pada koperasi pemerintah memberikan bantuan berupa teknik dan

manajemen yang gunanya untuk menggiatkan usaha-usaha para anggota koperasi

secara bersama-sama dan merata.

Bantuan di Bidang Komunikasi

Bidang komunikasi yang meliputi kegiatan-kegiatan siaran radio, televisi,

telepon dan sebagainya hampir seluruhnya dikuasai dan diatur oleh pemerintah.

Selain itu juga didukung dengan usaha-usaha pengembangan ruang angkasa

seperti penggunaan satelit. Usaha-usaha ini sangat mnedorong majunya usaha di

bidang komunikasi.

2.2.5. Lingkungan Internasional

Lingkungan internasional ini merupakan suatu konsep keseluruhan yang

luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian

nasional menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah

internasional. Seperti contoh ketika tengah mengalami krisis energi padan

tahu1973 menyebabkan beberapa negara pengimpor minyak mengalami kesulitan.

Beberapa negara maju seperti Amerika dan Jepang memegang peranan penting

dalam perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut didukung

oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai


kegiatan sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi barang dan jasa

untuk melayani konsumen diseluruh dunia.

2.3 Macam-Macam Lingkungan Perusahaan


Sebuah perusahaan umumnya sangat tergantung dengan lingkungannya.

Bahkan setelah sebuah perusahaan didirikan, maka pemilik dan pengelola harus

tetap memantau lingkungannya supaya dapat mengantisipasi bagaimana

permintaan dan kemungkinan perubahan biaya produksi. Lingkungan perusahaan

terdiri dari:
2.3.1 Lingkungan sosial

Lingkungan sosial termasuk demografi, dan preferensi konsumen untuk

menunjukkan kecenderungan sosial yang ditampilkan oleh sebuah bisnis.

Demografi sendiri, berarti karakteristik populasi manusia atau populasi

segmentasi yang spesifik, yang berubah sejalan dengan waktu, ketika proporsi

anak-anak, remaja, pelanggan usia menengah, dan warga usia lanjut dalam

populasi berubah, maka permintaan akan produk perusahaan juga akan berubah.

Dengan demikian, permintaan akan produk yang dihasilkan oleh suatu bisnis
tertentu dapat meningkat atau menurun sebagai respon terhadap perubahan dalam

demografis. Misalnya, peningkatan dalam populasi usia lanjut telah

mengakibatkan meningkatnya permintaan akan obat-obatan resep.

Perubahan dalam preferensi pelanggan sejalan dengan waktu juga

mempengaruhi permintaaan produk yang dihasilkan. Selera sangat dipengaruhi

oleh teknologi. Misalnya, ketersediaan saluran TV langgangan dapat

menyebabkan beberapa pelanggan tidak lagi menyewa DVD. Ketika teknologi


berkembang, permintaan akan beberapa produk meningkat, sementara permintaan

produk-produk lain menurun.

2.3.2 Lingkungan Industri

Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan

ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan

intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi

perusahaan.

Lingkungan industri mencerminkan suatu kondisi di dalam industri

perusahaan terhadap mana perusahaan terekspos. Kondisi masing-masing industri

perusahaan akan bervariasi sesuai dengan permintaan dan persaingan. Perusahaan

memperoleh manfaat karena berada disuatu industri yang mengalami permintaan

pelanggan yang tinggi akan produk-produknya, keuntungan akan diperoleh oleh

perusahaan yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi untuk produk yang

dihasilkan. Misalnya permintaan pada produk telepon seluler yang semakin

meningkat. Tetapi perusahaan yang memiliki permintaan yang tinggi juga

cenderung memiliki persaingan yang ketat. Persaingan yang ketat menguntungkan

konsumen karena mereka akan mendapatkan harga yang relatif rendah dari

perusahaan yang bersaing, sementara dari sisi perusahaan, persaingan

mengakibatkan rendahnya pendapatan dan tentu saja keuntungannya.

Karakteristik industri yang mempengaruhi bisnis antara lain:

a. Permintaan industri

Permintaan industri adalah keseluruhan permintaan terhadap produk-produk

dalam industri. Permintaan industri dapat berubah mendadak, maka para manajer

perusahaan harus memantaunya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh tingkat


pendapatan atau selera konsumen. Meningkatnya permintaan industri dapat

menambah penerimaan perusahaan. Sebaliknya, menurunnya permintaan industri

dapat mengurangi penerimaan perusahaan.

b. Persaingan industri

Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama lain

untuk para konsumen yang menginginkan produknya. Ketika perusahaan menjadi

bagian industri yang kurang bersaing perusahaan itu akan lebih menguntungkan

karena alasan-alasan berikut:

1) Penjualan perusahaan lebih tinggi karena kecilnya persaingan

2) Perusahaan dapat memasang harga tinggi, tanpa kehilangan konsumen

Penghasilan = Jumlah unit terjual x Harga per unit

Keseluruhan penghasilan tergantung pada jumlah unit yang terjual dan harga per

unit.

Sehingga perusahaan yang persaingannya kecil dapat menjual produksi dalam

jumlah yang besar pada tingkat harga yang tinggi agar penghasilan ynag diterima

juga tinggi.

c. Lingkungan tenaga kerja

Industri yang memilki tenaga kerja khusus ( memerlukan spesialisasi)

biayanya jauh lebih tinggi. Banyaknya tenaga kerja dalam suatu industri juga

mempengaruhi biaya tenaga kerja. Oleh karena itu, memahami lingkungan tenaga

kerja dalam industri dapat menolong manajer perusahaan dalam memperkirakan

tenaga kerja yang terjadi.


d. Lingkungan Peraturan

Semua industri terkena bebrapa peraturan pemerintah. Pemerintah

menegakkan peraturan lingkungan yang dapat melarang perusahaan beroperasi

disuatu lokasi atau berkecimpung dalam bisnis tertentu. Perusahaan yang

bermaksud memasuki industri manapun harus mengetahui segala peraturan yang

dikenakan pada industri tersebut. Perusahaan-perusahaan yang sudah beroperasi

dalam suatu industri juga harus memantau peraturan industri sebab dapat berubah

dari waktu ke waktu.

2.3.3 Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja

dari setiap bisnis. Kondisi lingkungan ekonomi mempengaruhi penerimaan atau

pengeluaran suatu bisnis jadi dapat mempengaruhi nilai bisnis itu sendiri. Ketika

perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi dan tingkat kompensasi yang

dibayarkan kepada karyawan juga meningkat. Sementara, daya beli masyarakat

yang tinggi membuat mereka mampu membeli produk yang ditawarkan

perusahaan. Sehingga perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini akan

memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Pada akhirnya, perusahaan akan

mendapatkan untung yang tinggi dan mampu mengembangkan usahanya,

melakukan rekrutmen tenaga kerja untuk memastikan produk dalam jumlah yang

mencukupi guna memenuhi permintaan. Sebaliknya, ketika kondisi perekonomian

suatu perusahaan mengalami kelemahan, perusahaan yang menghasilkan produk-

produk ini akan sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh

produk yang dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan akan cenderung

melakukan PHK pada sebagian karyawannya dan perusahaan tidak mampu


memberi kompensasi yang tinggi.Dalam kondisi ini perusahaan mengalami

kegagalan dan sebagian karyawannya kehilangan pekerjaan sehingga daya beli

masyarakat terhadap produk yang ditawarkan menurun dan mengakibatkan

perusahaan rugi.

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada 3 faktor ekonomi

makro:

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi adalah perubahan dalam tingkat umum dari aktifitas

ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari biasanya, maka tingkat

pendapatan total pekerja relatif tinggi. Sehingga ada pengeluaran yang lebih tinggi

untuk barang produksi dan jasa. Karena permintaan barang dan jasa tinggi, maka

perusahaan yang menjual barang dan jasa penerimaannya juga tinggi.

b. Inflasi

Inflasi adalah peningkatan tingkat harga umum dari barang dan jasa dalam

periode waktu tertentu. Tingakat inflasi dapat diketahui dengan mengukur

presentase perubahan indeks harga konsumen yang memberikan indikasi harga

bermacam produk konsumen seperti produk kebutuhan rumah tangga, perumahan,

harga bahan bakar, jasa kesehatan dan listrik.

Inflasi dapat mempengaruhi biaya operasi perusahaan yang menghasilkan

produk karena naiknya biaya barang pasokan dan bahan baku. Penerimaan

perusahaan mungkin juga tinggi karena banyak perusahaan membebankan kepada

harga yang lebih tinggi sebagai kompensasi biaya operasi yang lebih tinggi.
c. Suku Bunga

Perubahan dalam tingkat suku bunga dari pasar dapat mempengaruhi pengeluaran

biaya bunga perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh kreditor untuk

perusahaan dalah berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

Tingkat suku bunga mempengaruhi penerimaan perusahaan dan juga biaya

bunga. Misalnya, apabila suku bunga pinjaman naik, biaya pendanaan untuk

mambeli rumah baru naik. Sehingga permintaan untuk rumah barupun menurun

dan perusahaan yang membangun rumah mengalami penurunan bisnis.

2.3.4 Lingkungan Global

Lingkungan global akan mempengaruhi kinerja perusahaan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Kondisi ekonomi internasional mempengaruhi

penghasilan dan biaya sebuah perusahaan dengan demikian mempengaruhi

nialinya. Pada perusahaan yang memiliki hubungan dagang, baik pembelian

maupun penjualan akan sangat tergantung pada situasi global. Sedangkan bagi

perusahaan yang tidak memiliki hubungan dagang dengan negara lain tetap harus

mampu menilai kondisi lingkungan global untuk mewaspadai adanya pesaing

yang datang dari luar negeri. Selain mempengaruhi kondisi dalam perusahaan,

lingkungan global juga dapat mempengaruhi kondisi perekonomian lokal. Ketika

ekonomi global dapat mempengaruhi perekonomian lokal pada saat kondisi

ekonomi melemah di negara-negara asing, maka permintaan asing terhadap

produk-produk akan menurun. Kosekuensinya, penjualan perusahaan-perusahaan

akan berkurang, dan hal ini akan mengakibatkan tejadinya PHK. Permintaan

untuk semua produki akan menurun, bahkan untuk produk yang hanya dijual.

Dengan demikian, bahkan perusahaan yang tidak memiliki bisnis Internasional


dapat dipengaruhi oleh lingkunagn global tersebut. Di samping itu industri di

negara tersebut juga akan mengalami penurunan dalam hal keuntungan yang

diraih.

Beberapa perusahaan mengandalkan negara lain untuk sebagian pasokannya

menjual produknya diberbagai negara. Perusahaan tersebut bahkan mungkin saja

mendirikan anak perusahaan diluar negeri dimana perusahaan dapat menghasilkan

produk dan menjualnya.

Beberapa motif umum yang dimiliki perusahaan untuk berkecimpung

dalam bisnis internasional yaitu:

a. Menarik permintaan asing

Beberapa perusahaan tidak dapat meningkatkan penjualannya dibandingkan

pasar secara keseluruhan karena persaingannya yang ketat atau karena perubahan

selera konsumen. Dalam kondisi tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan

pasar asing dimana terdapat permintaan potensial untuk menarik sumber

permintaan baru.

b. Kapasitas pada teknologi

Negara yang maju dan berteknologi canggih dapat mengkapitalisasikan

keunggulan teknologinya dengan melakukan perluasan di negara asing yang

berteknologi kurang maju.

c. Penggunaan sumber-sumber murah

Biaya tenaga kerja dan tanah di berbagai negara bervariasi. Perusahaan-

perusahaan sering mencoba untuk membangun fasilitas produksi dimana harga

tanah dan biaya tenaga kerja murah.


d. Diversifikasi internasional

Ketika seluruh aktiva dari perusahaan dikerahkan untuk menghasilkan

penjualan produk tertentu disuatu negara, keuntungan perusahaan biasanya tidak

stabil. Ketidakstabilan ini disebabkan adanya eksposur perusahaan terhadap

perubahan dalam industri atau ekonomi. Hasil perusahaan bergantung hanya pada

permintaan satu produk ini dan kondisi dimana bisnis dilakukan. Perusahaan

dapat mengurangi resiko seperti ini dengan menjual produknya di berbagai

negara. Banyak perusahaan menggunakan internet untuk menyediakan informasi

mengenai perluasan terbarunya. Hal ini bermanfaat bagi investor yang mencoba

menilai tingkat penjualan perusahaan tersebut dibandingkan pasar keseluruhan

dan bagi konsumen yang mencari kualitas pelayanan domestik dan internasional.

2.4. Koperasi
2.4.1 Pengertian Koperasi

Koperasi, Kata Co Operation kemudian diangkat menjadi istilah ekonomi

sebagai Kooperasi yang dibakukan menjadi suatu bahasa ekonomi yang dikenal

dengan istilah KOPERASI, yang berarti organisasi ekonomi dengan keanggotaan


yang sifatnya sukarela. Oleh karena itu koperasi dapat didefinisikan sebagai

berikut :

Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang

beranggotakan orang–orang atau badan–badan, yang memberikan kebebasan

masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada, dengan bekerja

sama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi

kesejahteraan jasmaniah para anggotanya (Nindyo Pramono. 1986: 9). Sedangkan


menurut Muhammad Hatta yang dikutip oleh Subandi (2010: 18), koperasi

didirikan sebagai persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan

2.4.2 Konsep dari Koperasi

Menurut Munkner dari University of Marburg, Jerman, bahwa ada dua jenis

konsep koperasi yang ada di dunia ini yaitu konsep koperasi barat dan konsep

koperasi sosialis. Namun, dalam perkembangannya ada satu jenis konsep koperasi

yang dianut oleh negara berkembang misalnya seperti di Indonesia. Konsep

tersebut dinamakan konsep koperasi negara berkembang. Sehingga secara umum

ada tiga jenis konsep koperasi yang dikenal hingga sekarang ini.

1. Konsep Koperasi Barat

Konsep koperasi barat merupakan organisasi swasta yang dibentuk secara

sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan

maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan

timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.

Unsur - unsur positif konsep koperasi barat:

a) Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerja sama antar

sesama anggota, dengan saling membantu dan saling menguntungkan.

b) Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk

mendapatkan keuntungan dan menanggung resiko bersama.

c) Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai

dengan metode yang telah disepakati.


d) keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukan sebagai cadangan

koperasi.

Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya:

a) Promosi kegiatan ekonomi anggota.

b) Pengembangan usaha koperasi dalam hal investasi formulasi permodalan,

pengembangan sumber daya manusia(SDM), pengembangan keahlian

untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi

secara horizontal dan vertical.

Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggotanya:

a) Pengembangan kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil

maupun pelanggan.

b) Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,misalnya inovasi

teknik dan metode produksi

c) Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian

harga yang wajar antara produsen dengan konsumen, serta pemberian

kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.

2. Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncankan dan

dikendalikan oleh pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan merasionalkan

produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.


Menurut konsep ini koperasi tidak bekerja sendiri tetapi merupakan

subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-

komunis.

3. Konsep Koperasi Negara Berkembang

a) Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur

tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.

b) Perbedaan dengan konsep sosialis, pada konsep sosialis, tujuan koperasi

untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke

pemilikan kolektif sedangkan konsep koperasi negara berkembang, tujuan

koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi.(Stio,dkk 2001)

4. Konsep Pokok Koperasi

Koperasi memiliki beberapa konsep pokok, yaitu.

1. Koperasi adalah badan usaha, sehingga dalam penerapan kegiatan koperasi

terdapat tujuan memperoleh keuntungan atau laba, namun yang menjadi

catatan penting dalam koperasi adalah mencari keuntungan bukan satu-

satunya tujuan koperasi, koperasi memiliki tujuan yang lebih luas untuk

kesejahteraan para anggotanya.

2. Anggota koperasi adalah kumpulan orang-orang yang masuk sebagai

anggota atau disebut sebagai badan hukum koperasi, sehingga bisa

dikatakan bahwa koperasi bukanlah suatu kumpulan modal, meskipun

didalamnya memang ada unsur pemberian pinjaman dana atau permodalan

namun dana itu hanya sebatas dari anggota untuk anggota atau masyarakat

tertentu.
3. Koperasi bekerja dengan menerapkan nilai-nilai prinsip ekonomi, prinsip

ekonomi tersebut meliputi dalam keanggotaannya menganut sifat sukarela

dan terbuka. Demokrasi adalah pedoman dalam pelaksanaan segala

kegiatan di tubuh koperasi. Adanya pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha)

secara adil. Modal merupakan patokan dalam pembelian balas jasa.

Memunculkan kemandirian. Peningkatan mutu pendidikan koperasi.

Menerapkan sistem kerjasama antar koperasi.

4. Hadirnya koperasi di Indonesia merupakan perwujudan dalam

meningkatkan perekonomian rakyat baik untuk anggota maupun

masyarakat.

5. Penerapan koperasi berasaskan kekeluargaan, sehingga apapun yang

berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam setiap kegiatan koperasi

merupakan hasil musyawarah para anggota.

2.5 Landasan Koperasi Indonesia


Kedudukan koperasi di Indonesia mulai mendapat perhatian lebih saat

pemerintahan orde baru mengesahkan UU No.12 Tahun 1967 yaitu tentang


berdirinya departemen koperasi. Penguatan dasar hukum koperasi terus

mengalami peningkatan terlebih pada tahun 1992, pemerintah mengesahkan UU

No.25 Tahun 1992 tentang koperasi. Penerbitan UU yang baru ini merupakan

bentuk amandemen dan pengganti UU No.12 Tahun 1967, dimana dengan adanya

UU yang baru menempatkan kedudukan koperasi menjadi sejajar dengan PT, CV,

Perusahaan perseorangan dan Firma yang merupakan bentuk badan usaha

mandiri.
Pengertian koperasi itu sendiri jika di lihat dari UU No.25 Tahun 1992 yaitu

koperasi adalah badan usaha yang memiliki keanggotaan atau badan hukum

koperasi, dimana dalam penerapan kegiatan koperasi harus selalu berpedoman

pada prinsip-prinsip koperasi yang bertujuan sebagai penggerak ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2.5.1 Landasan Struktur Koperasi di Indonesia

Penerapan koperasi harus memiliki pedoman dalam menentukan arah

kebijakan yang lebih membawa manfaat untuk para anggota koperasi, selain itu

dalam pelaksanaan kegiatan koperasi harus sesuai dengan landasan-landasan

koperasi Indonesia.

Berikut landasan-landasan struktur koperasi di Indonesia, yaitu.

1. Landasan Idiil

Pancasila merupakan landasan idiil koperasi. Bercermin pada penerapan

Pancasila sebagai dasar negara yang memberikan pedoman dan sumber hukum

sehingga memberikan manfaat untuk banyak golongan. Koperasi menjadikan hal

tersebut sebagai dasar untuk menerapkan semua kegiatan koperasi agar sesuai

dengan nilai-nilai dalam sila-sila Pancasila, yang tujuannya sesuai dengan tujuan

dalam undang-undang yaitu terwujudnya kesejahteraan sosial.

2. Landasan Konstitusional

Landasan konstitusional atau sering disebut dengan landasan struktural

dalam koperasi Indonesia adalah UUD (Undang-Undang Dasar) 1945. Secara

detail landasan ini tertuang dalam Pasal 33 ayat 1 yang menegaskan bahwa

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”.


Sekilas memang tidak dinyatakan dengan jelas jika koperasi merupakan bagian

dari salah satu penopang dalam struktural perekonomian Indonesia.

Jika kita melihat pasal 33 tersebut dengan lebih teliti, disana menyebutkan

“asas kekeluargaan”. Asas ini erat kaitannya dengan keberadaan koperasi hingga

saat ini, karena asas kekeluargaan merupakan asas koperasi Indonesia. Dengan

adanya persamaan asas yang selaras inilah, menjadikan UUD 1945 Pasal 33 ayat

1 sebagai landasan konstitusional koperasi.

3. Landasan Mental

Landasan mental koperasi indonesia adalah adanya sikap yang berdasarkan

pada kesadaran pribadi dan kesetiakawanan. Dalam koperasi dua sifat ini saling

berkaitan dan tidak bisa terpisah satu dengan yang lain, untuk menjaga kuatnya

sistem koperasi harus ada rasa kesetiakawanan antar anggota koperasi. Demi

mencapai kemajuan, perkembangan usaha, dan kesejahteraan anggota koperasi,

tidak cukup hanya dengan menumbuhkan rasa kesetiakawanan saja akan tetapi

sifat ini harus diikuti kesadaran diri untuk berkembang bersama-sama

mewujudkan tujuan koperasi. Dua sifat ini merupakan identitas penting bagi

koperasi, yang mana sudah menjadi tuntutan bagi semua anggota untuk

menerapkan sifat ini dalam aktivitas koperasi.

4. Landasan Operasional

Landasan operasional didalamnya memuat dasar-dasar peraturan dan tata

tertib yang wajib ditaati dan diikuti oleh semua anggota, baik itu pengurus,

manager, badan pemeriksa dan karyawan koperasi lainnya, tujuannya adalah agar
peraturan-peraturan ini dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan

fungsi masing-masing anggota.

Terdapat 2 jenis dasar landasan operasional dalam menjalankan kegiatan

koperasi, dimana dasar landasan ini merupakan hasil adanya kesepakatan yang

tertuang dalam Undang-Undang dan peraturan lainnya. Berikut ini merupakan

peraturan yang menjadi landasan operasional koperasi, yaitu :

1. UU No. 25 Tahun 1992, didalamnya berisi tentang Pokok-pokok

Perkoperasian.

2. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi.

2.6. Cara Mendirikan, Kelebihan dan Kerugian Koperasi

2.6.1 Cara Mendirikan

1) Persyaratan Pembentukan Koperasi

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6

sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan Koperasi

adalah sebagai berikut.

a) Persyaratan pembentukan Koperasi didasarkan atas bentuk Koperasi yang

akan dibentuk, yaitu apakah Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder.

b) Untuk persyaratan pembentukan Koperasi Primer memerlukan minimal 20

orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan Koperasi Sekunder

memerlukan minimal 3 Koperasi yang telah berbadan hukum.

c) Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik

Indonesia.
d) Untuk pembentukan Koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang

memuat anggaran dasar.

e) Memiliki Anggaran Dasar Koperasi.

 Anggaran Dasar Koperasi

Anggaran Dasar Koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini:

a) Daftar nama pendiri;

b) Nama dan tempat kedudukan;

c) Maksud dan tujuan serta di bidang usaha;

d) Ketentuan mengenai keanggotaan;

e) Ketentuan mengenai rapat anggota;

f) Ketentuan mengenai pengolahan;

g) Ketentuan mengenai permodalan;

h) Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;

i) Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;

j) Ketentuan mengenai sanksi.

2) Dasar Pembentukan Koperasi

Orang atau masyarakat yang mendirikan Koperasi mengerti maksud dan

tujuan Koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi untuk

meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka. Hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan Koperasi adalah :

a) Orang-orang yang mendirikan dan yang nantinya menjadi anggota

Koperasi harus mempunyai kegiatan dan atau kepentingan ekonomi yang

sama. Hal itu mengandung arti bahwa tidak semua orang dapat mendirikan
dan atau menjadi anggota Koperasi tanpa adanya kejelasan kegiatan atau

kepentingan ekonominya. Kegiatan ekonomi yang sama diartikan

memiliki kebutuhan ekonomi yang sama. Orang-orang yang mendirikan

koperasi tersebut tidak dalam keadaan cacat hukum, yaitu tidak sedang

menjalani atau terlibat masalah atau sengketa hukum, juga orang-orang

diindikasikan sebagai orang yang suka menghasut atau kena hasutan pihak

lain yang merusak atau memecah belah Persatuan Gerakan Koperasi.

b) Usaha yang akan dilaksanakan oleh Koperasi harus layak secara ekonomi.

Layak secara ekonomi diartikan bahwa usaha tersebut akan dikelola secara

efesien dan mampu menghasilkan keuntungan usaha dengan

memperhatikan faktor-faktor tenaga kerja, modal dan teknologi.

c) Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukung kegiatan usaha yang

akan dilaksanakan tanpa menutup kemungkinan memperoleh bantuan,

fasilitas dan pinjaman dari pihak luar.

d) Kepengurusan dan manajemen harus disesuaikan dengan kegiatan usaha

yang akan dilaksanakan agar tercapai efesien dalam pengolahan Koperasi.

Perlu diperhatikan bahwa mereka yang nantinya ditunjuk/dipilih menjadi

pengurus haruslah orang yang memiliki kejujuran, kemampuan dan

kepemimpinan, agar Koperasi yang didirikan tersebut sejak dini telah

memiliki kepengurusan yang handal.


3) Persiapan Pembentukan Koperasi

Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya

mendirikan Koperasi adalah sebagai berikut :

a) Pembentukan Koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh para

pendiri. Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan penyuluhan,

penerangan maupun pelatihan bagi para pendiri dan calon anggota untuk

memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai perkoperasian.

b) Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat

pembentukan Koperasi dan yang telah memenuhi persyaratan keanggotaan

serta menyatakan diri menjadi anggota.

c) Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain

penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

4) Rapat Pembentukan Koperasi

Setelah semua upaya persiapan pembentukan Koperasi dilakukan, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memerhatikan

ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a) Rapat anggota Koperasi dihadiri oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh)

orang untuk Koperasi Primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi

untuk Koperasi Sekunder.

b) Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang atau beberapa pendiri atau

kuasa pendiri.

c) Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi

kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh untuk pertama kalinya sebagai Pengurus
Koperasi untuk memproses pengajuan permintaan pengesahan akta

pendirian Koperasi dan menandatangani Anggaran Dasar Koperasi.

d) Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, pejabat Dinas

Koperasi dapat hadir dalam rapat pembentukan untuk membantu

kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya.

e) Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas, antara lain mengenai

keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan

dan pengelolaan usaha pengurusan anggaran dasar atau anggaran rumah

tangga

f) Anggaran dasar harus memuat sekurang-kurangnya daftar nama hadir,

nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan, bidang usahanya,

ketentuan mengenai keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, jangka

waktu berdiri, pembagian sisa hasil usaha (SHU), dan ketentuan mengenai

sanksi.

g) Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan serta wajib membuat

berita acara rapat pembentukan Koperasi.

5) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi atau Badan Hukum Koperasi

Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis

kepada Pemerintah dengan bantuan notaris. Permintaan pengesahan tersebut

hendaknya diajukan dengan melampirkan:

a) Berita acara pembentukan Koperasi termasuk pemberian kuasa untuk

mengajukan permintaan pengesahan akta.

b) Surat bukti penyetoran modal dari setiap pendiri kepada koperasinya

dengan jumlah sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok.


c) Rencana awal kegiatan Koperasi atau program kerja.

d) Daftar hadir rapat pembentukan Koperasi.

e) Data pendiri Koperasi.

f) Daftar susunan pengurus dan pengawas Koperasi.

g) Fotokopi KTP dari masing-masing anggota pendiri (untuk koperasi

primer).

h) Rekomendasi dari kelurahan yang diketahui oleh kecamatan domisili

Koperasi itu berada.

i) Pas foto pengurus Koperasi.

6) Pertanggungjawaban Kuasa Pendiri Koperasi

Selama permintaan pengesahan akta pendiri koperasi masih dalam

penyelesaian, kuasa pendiri dapat melakukan kegiatan usaha atau tindakan hukum

untuk kepentingan calon anggota atau calon Koperasi.

Setelah akta pendirian Koperasi disahkan maka pendiri harus segera

mengadakan rapat anggota, baik rapat anggota biasa maupun rapat anggota

tahunan (RAT) untuk memutuskan menerima atau menolak tanggung jawab kuasa

pendiri atas kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah dilaksanakan. Apabila

rapat anggota menerima maka kegiatan usaha atau tindakan hukum yang telah

dilaksanakan kuasa pendiri menjadi beban atau keuntungan Koperasi. Jika ditolak

maka segala akibat yang timbul dari kegiatan usaha atau tindakan hukum tersebut

menjadi tanggung jawab pribadi kuasa pendiri.


Pada saat RAT pertama ini dirumuskan perangkat lunak dan perangkat keras

dari organisasi Koperasi yang dibentuk, seperti tata kerja dan struktur organisasi,

jenis usaha, kepengurusan (pengurus dan pengawas) pertama dalam koperasi yang

dibentuk dan hal-hal strategis lainya untuk keperluan pengembangan Koperasi,

pengurus terpilih bertanggung jawab atas keberlangsungan aktivitas usaha dan

organisasi koperasi sampai RAT tahun selanjutnya.

Dalam perjalanannya, organisasi yang dibentuk dapat mengembangkan

jaringan dengan cara masuk ke dalam keanggotaan Organisasi Gerakan Koperasi

sebagai berikut :

1. Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) untuk tingkat pusat

2. Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (DEKOPINWIL) untuk tingkat

provinsi

3. Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) untuk tingkat

kabupaten atau kota

4. Badan Komunikasi Pemuda Koperasi (BKPK),

5. Lembaga Pengembangan Jaringan Usaha Koperasi (LP-JUK)

6. Asbikom Jabar (Asosiasi Bisnis Koperasi Mahasiswa Jawa Barat), atau

sekundernya seperti Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO), GKPRI,

GKBI, dan GKSI. Bisa juga organisasi lainya, seperti Kadin.

2.6.2. Keuntungan Koperasi

Menurut Hendri Hartopo, dalam bukunya Saya Beruntung Menjadi

Karyawan, koperasi bisa menjadi tempat untuk berinvestasi bagi karyawan.

Apakah itu investasi tidak langsung dalam bentuk simpanan, maupun investasi

langsung dalam bentuk perusahaan. Dalam koperasi dikenal istilah SHU (Sisa
Hasil Usaha) yang dalam perusahaan dikenal sebagai Deviden, imbal jasa atas

modal. Dibawah ini ada beberapa keuntungan menjadi anggota koperasi yang bisa

menyejahterakan Anda, sebagai berikut :

1. Anda memiliki investasi sehingga Anda dapat bekerja dengan lebih tenang

karena memiliki investasi atau tabungan yang berkembang dan memiliki

perusahaan yang dikelola oleh manajemen sendiri, dengan pasar atau

konsumen yang sudah jelas dalam kelompok tertentu.

2. Koperasi bisa membebaskan Anda dari lilitan utang.

3. Koperasi bisa memberikan Anda tingkat bunga simpanan yang lebih besar.

4. Koperasi bisa menjadi tempat arisan.

5. Koperasi biasanya menjual barang dengan lebih murah.

6. Jika dibandingkan dengan menabung di bank, dana yang relatif kecil maka

tabungan Anda akan mendapat potongan biaya administrasi. Bunga yang

Anda dapatkan pun tidak besar, terutama jika jumlah tabungan Anda kecil.

Yang ada, uang Anda akan terus digerogoti dan habis hanya karena biaya

administrasi.

7. Sebagai pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki

penghasilan rendah

8. Memperhatikan pembangunan daerah lingkungan kerjanya

9. Badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

10. Memiliki kemudahan dalam mendapatkan modal usaha

11. Mensejahterakan anggotanya

12. Bersifat terbuka dan sukarela

13. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, tidak berdasarkan besarnya

modal yang disetor.


Jika anda menabung di koperasi, Anda bisa mendapatkan bunga 10%, bahkan

jika setoran dananya hanya sebesar Rp. 25.000,-. Dengan koperasi, karyawan

yang terlilit utang pun akan bisa tertolong. Jika karyawan yang mau ikut serta

dalam koperasi banyak, ambil contoh kurang lebih 10.000 orang, maka dana yang

terkumpul di koperasi pun akan banyak dan itu bisa digunakan untuk

mengembangkan usaha lainnya dan memutarkan uang.

2.6.3 Kerugian Koprasi

1. Banyak koperasi kekurangan modal dan sulit untuk mendapatkannya

2. Banyaknya anggota koperasi yang kurang sadar tentang hak dan

kewajibannya dalam koperasi

3. Kurangnya kemampuan dalam pengurusan sehingga dapat memperlambat

dalam kemajuan koperasi

4. Daya saing yang rendah, akibat dari kualitas produk yang dihasilkan

anggota-anggotanya
III

KESIMPULAN

1. Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor

eksternal yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.

Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor eksternyang

mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat

2. Lingkungan Perusahaan terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan Industri,

lingkungan Global yang dimana harus selalu dipantau supaya dapat

mengantisipasi permintaan dan kemungkinan perubahan biaya produksi.

3. Koperasi adalah badan usaha, sehingga dalam penerapan kegiatan koperasi

terdapat tujuan memperoleh keuntungan atau laba, namun yang menjadi catatan

penting dalam koperasi adalah mencari keuntungan bukan satu-satunya tujuan

koperasi, koperasi memiliki tujuan yang lebih luas untuk kesejahteraan para

anggotanya.

4. Koperasi bekerja dengan menerapkan nilai-nilai prinsip ekonomi, prinsip

ekonomi tersebut meliputi dalam keanggotaannya menganut sifat sukarela dan

terbuka. Demokrasi adalah pedoman dalam pelaksanaan segala kegiatan di

tubuh koperasi. Adanya pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha) secara adil. Modal

merupakan patokan dalam pembelian balas jasa. Memunculkan kemandirian.

Peningkatan mutu pendidikan koperasi. Menerapkan sistem kerjasama antar

koperasi
DAFTAR PUSTAKA

Admin.Kelebihan Koperasi https://www.jawaban.com/read/article/id/2010 /2/17 /

11/100217232956/Keuntungan-Menjadi-Anggota-Koperasi.html 2014

(Diakses 15 Maret 2018)

Admin.Kebaikan Dan Kelemahan Koperasi http://www.artikelsiana.com/2015/03

/kebaikan-kelemahan-koperasi-kelebihan-kekurangan.html

(Diakses 15 Maret 2018)

Admin.4 Landasan Struktur Koperasi Di Indonesia. https://dosenekonomi.com/

ilmu-ekonomi/koperasi/landasan-struktur-koperasi 2016

(Diakses 15 Maret 2018)

Admin.2017.Syarat Dan Tata Cara Pembentukan Koperasi. http://www.dekopind

asubang. com/berita/syarat-dan-tata-cara-pembentukan-koperasi 2017

(Diakses 15 Maret 2018)

Sitio, Arifin, Tamba, Halomoan.. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

2001

Basu Swasth, Ibnu Sukotjo. Pengantar Bisnis Modern.Yogyakarta:Liberty. 2002

Anda mungkin juga menyukai