Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Analisis Dampak Lingkungan Dalam Studi Kelayakan Bisnis


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : SHERLY ETIKA SARI, M.Si

Disusun Oleh:
Kelompok 4 MBS B6

Anggi Pradani 2051040102


Abiyu Iman Nurcahya 2051040002
Inka Corlita 2051040069
Lutfi Adi Prasetya 2051040267
Merliasih Sholeha 2051040196
Nur Khasanah 2051040204
Ratri Rahma Dewi 2051040138

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARI'AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Dampak
Lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisis Dampak
Lingkungan dalam Studi Kelayakan Bisnis bagi para pembaca dan juga bagi kami.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Sherly Etika Sari, M.Si selaku dosen
mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 23 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan Pembahasan ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

2.1 Pengertian AMDAL ..................................................................................................... 3

2.2 Kegunaan AMDAL ...................................................................................................... 3

2.3 Peraturan dan Perundang-Undangan ............................................................................. 4

2.4 Komponen AMDAL ..................................................................................................... 5

2.5 Sistematika Pengelolaan Lingkungan ............................................................................ 6

2.6 Isi Laporan AMDAL .................................................................................................... 8

2.7 Hasil Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis ................................................................ 14

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 15

3.2 Saran ............................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Tujuan penyelidikan aspek lingkungan adalah untuk mengetahui apakah telah dinilai
dari segi lingkungan, misalnya dari segi udara dan air, bahwa rencana bisnis dapat
dilaksanakan dengan benar atau sebaliknya. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) adalah kajian mengenai dampak lingkungan hidup yang besar dan penting
dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan mengenai penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini
dilakukan pada saat merencanakan suatu proyek yang diperkirakan akan berdampak pada
lingkungan. Lingkungan disini mengacu pada aspek fisikokimia, ekologis, sosial
ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.
Mengingat kondisi yang akan datang penuh dengan ketidakpastian, maka diperlukan
aspek-aspek tertentu karena dalam suatu studi kelayakan terdapat beberapa aspek yang
harus dikaji dan diselidiki kelayakannya untuk memutuskan apakah suatu proyek atau
proyek layak atau tidak berdasarkan hasil studi yang ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal
di atas menunjukkan bahwa beberapa kelompok ahli yang berbeda seperti ekonomi,
pengacara, psikolog, akuntan, insinyur teknologi dll. Akan terlibat dalam studi kelayakan
tergantung pada departemen atau sub-departemen.
Studi kelayakan dibutuhkan oleh banyak kalangan terutama investor yang bertindak
sebagai promotor bank sebagai pemberi pinjaman dan lembaga pemerintah yang
mengatur panggung untuk perjanjian hukum dan peraturan. Tentu saja mereka semua
memiliki kepentingan yang berbeda pada kepentingan investor untuk mengetahui tingkat
pengembalian investasi adalah kepentingan bank untuk mengetahui tingkat keamanan
pinjaman dan pengembalian yang stabil yang ditawarkan dan pemerintah lebih fokus
pada manfaat tingkat makro dari investasi ini baik untuk ekonomi juga pembagian
kesempatan kerja dll.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah :


1. Apa itu AMDAL?
2. Apa kegunaan AMDAL?
3. Bagaimana peraturan dan perundang-undangan AMDAL?

1
4. Apa saja komponen AMDAL?
5. Bagaimana sistematika pengelolaan lingkungan?
6. Apa saja isi laporan AMDAL?
7. Implikasi AMDAL pada studi kelayakan bisnis?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa itu AMDAL
2. Untuk mengetahui apa kegunaan AMDAL
3. Untuk mengetahui peraturan dan perundang-undangan AMDAL
4. Untuk mengetahui komponen AMDAL
5. Untuk mengetahui sistem matematika pengelolaan lingkungan
6. Untuk mengetahui isi laporan AMDAL
7. Untuk mengetahui implikasi AMDAL pada studi kelayakan bisnis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian AMDAL


Beberapa negara industri telah mengembangkan analisis dampak lingkungan sejak
tahun 1970-an dengan nama Analisis Mengenai Dampak Lingkungan atau
Environmental Impact Assessment keduanya disingkat dengan singkatan EIA. AMDAL
wajib melakukan studi kelayakan karena dua alasan utama, yaitu:
1. Karena undang-undang dan peraturan resmi mengharuskannya. Respons ini sangat
efektif dalam memaksa pemilik proyek yang tidak terlalu peduli dengan kualitas
lingkungan dan hanya berpikir untuk memaksimalkan keuntungan proyeknya,
terlepas dari efek samping yang dihadapi.
2. AMDAL harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pengoperasian proyek industri
tidak mempengaruhi kualitas lingkungan. Ketika seseorang mencoba untuk
memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan kesejahteraan mereka, mereka
terlibat dalam aktivitas yang secara bertahap mengubah lingkungan mereka. Pada
awalnya, perubahan lingkungan tidak menimbulkan masalah, tetapi karena
perubahan ini melewati ambang batas, orang tidak dapat lagi mentolerir perubahan
yang berbahaya ini.
Pemrakarsa proyek harus membuat AMDAL, di mana ia harus membayar biaya.
Tanggung jawab administratif AMDAL tidak berarti menjadi tanggung jawab
pemrakarsa proyek. Dia dapat mengajukan Perjanjian ini kepada konsultan swasta atau
entitas lain sebagaimana direkomendasikan oleh dewan. Namun, penanggung jawabnya
adalah pemrakarsa proyek dan bukan konsultan swasta pelaksana AMDAL. 1

2.2 Kegunaan AMDAL


AMDAL bukanlah proses yang terpisah, tetapi bagian dari proses AMDAL yang
lebih besar dan lebih penting, menyeluruh dan lengkap dari perusahaan dan
lingkungannya, sehingga proyek-proyek AMDAL dan lingkungannya dapat dikelola dan
dipantau dengan menggunakan dokumen yang tepat.
Tanggung jawab AMDAL juga meliputi:
1. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Langkah-langkah pengelolaan
lingkungan hanya dapat dilaksanakan jika rencana lingkungan telah disusun

1
https://www.academia.edu/38235140/Aspek_Lingkungan_Hidup_AMDAL_Studi_Kelayakan_Bisnis

3
berdasarkan penilaian dampak lingkungan akibat pembangunan proyek. Jika di
kemudian hari prediksi dampak lingkungan menyimpang secara signifikan dari
kenyataan, hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam penyusunan AMDAL
atau karena pemilik proyek tidak melaksanakan proyek sesuai dengan AMDAL.
Untuk menghindari kegagalan jalur ini, pemantauan terus menerus harus dilakukan
sedini mungkin sejak awal konstruksi.
2. Peran AMDAL dalam manajemen proyek. AMDAL merupakan salah satu studi
kelayakan ekologis yang antara lain aspek studi kelayakan, seperti B. aspek teknis
dan finansial, diperlukan untuk mendapatkan izin. AMDAL harus dilaksanakan
secara bersama-sama sehingga setiap aspek dapat memberikan kontribusi terhadap
aspek lainnya untuk mendapatkan penilaian proyek yang optimal. Sering terjadi
bahwa hasil studi kelayakan aspek lingkungan tidak sesuai dengan hasil studi
kelayakan aspek lainnya. Bagian AMDAL yang diharapkan dari aspek teknis dan
ekonomi biasanya merupakan ukuran dimana kondisi lingkungan dapat mendukung
realisasi proyek, khususnya sumber daya yang diperlukan untuk proyek seperti air,
energi, manusia dan bahaya alam sekitarnya.
3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan sumber penting
informasi rinci tentang keadaan lingkungan selama penyelidikan proyek dan
gambaran umum keadaan lingkungan setelah pembangunan proyek. Dokumen ini
juga penting untuk evaluasi selama pembangunan proyek lingkungan dan dapat
digunakan sebagai alat legalitas. 2

2.3 Peraturan Perundang-Undangan


Langkah pertama yang diambil oleh tim AMDAL adalah memahami peraturan dan
perundang-undangan yang mengatur lingkungan hidup di lokasi tempat studi AMDAL
dilakukan. Ada peraturan dan undang-undang yang berlaku secara internasional, dan ada
juga yang hanya berlaku di tingkat nasional. Di dalam satu negara, peraturan dan
undang-undang tersebut dapat bervariasi antara provinsi dan sektor-sektornya.
Peraturan yang berlaku secara internasional sangat penting diperhatikan, terutama
bagi studi AMDAL yang dampak proyeknya melibatkan wilayah internasional.
Contohnya, jika proyek tersebut menghasilkan limbah yang dibuang ke laut atau limbah
yang dapat tersebar melalui angin dan mencapai negara lain, seperti hujan asam.

2
http://www.rizkylrs.lecture.ub.ac.id/files/2017/05/materi-7-lingkungan.pdf

4
Peraturan internasional yang berkaitan dengan AMDAL dapat berupa deklarasi,
perjanjian bilateral, atau multilateral. Sebagai contoh, Deklarasi Stockholm, yang dikenal
sebagai "Declaration of the United Nations Conference on the Human Environment,"
yang diadopsi oleh semua negara anggota PBB pada tahun 1972.
Di dalam negeri, peraturan dan undang-undang terkait dapat ditemukan di tingkat
nasional, sektoral, maupun regional atau daerah. Sebagai contoh, di Indonesia, terdapat
Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Dampak Lingkungan
yang menggantikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1986. Peraturan
pemerintah ini kemudian diimplementasikan melalui Surat Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 10-15 Tahun 1994.3

2.4 Komponen AMDAL


AMDAL adalah hasil dari studi yang dilakukan untuk menganalisis dampak yang
signifikan terhadap lingkungan hidup dari suatu kegiatan yang direncanakan. AMDAL
terdiri dari lima dokumen yang harus disusun, yaitu:
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL): Dokumen yang menyajikan informasi
tentang kondisi lingkungan yang terdampak oleh kegiatan yang direncanakan.
2. Kerangka Acuan (KA): Dokumen yang menjelaskan tujuan, ruang lingkup, metode,
dan prosedur yang akan digunakan dalam penyusunan AMDAL.
3. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL): Dokumen yang menyajikan analisis secara
rinci tentang dampak penting yang mungkin terjadi akibat kegiatan yang
direncanakan. Dampak penting ini merujuk pada perubahan yang signifikan dalam
lingkungan akibat kegiatan tersebut. Penting untuk dicatat bahwa tidak semua
kegiatan perlu dilengkapi dengan ANDAL, melainkan hanya kegiatan yang
diperkirakan akan memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup.
4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL): Dokumen yang berisi rencana untuk
memantau dampak lingkungan yang terjadi selama dan setelah pelaksanaan
kegiatan. RPL menjelaskan metode pemantauan, parameter yang akan dipantau,
frekuensi pemantauan, dan tindakan yang akan diambil berdasarkan hasil
pemantauan.
5. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL): Dokumen yang merinci langkah-langkah
pengelolaan dan mitigasi yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menghindari

3
http://faozahafizsaragih.blog.uma.ac.id/wp-content/uploads/sites/253/2017/07/AMDAL.pdf

5
dampak negatif terhadap lingkungan yang diidentifikasi dalam AMDAL. RKL juga
mencakup rencana tindakan pemulihan atau rehabilitasi jika diperlukan.
Dengan menyusun kelima dokumen ini, AMDAL memberikan informasi yang
komprehensif tentang dampak lingkungan dari suatu kegiatan yang direncanakan serta
langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola dan memantau dampak tersebut.

2.5 Sistematika Pengelolaan Lingkungan


AMDAL merupakan suatu proses yang panjang dengan sistematika urutan langkah
tertentu menurut PP 29 tahun 1986. Secara garis besar langkah-langkah tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut :

1. Usulan Proyek

Tanpa PIL 2. Dengan PIL

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab
Tidak perlu AMDAL (tidak ada
dampak penting)

Perlu ANDAL (ada


dampak penting)

3. Membuat kerangka acuan (TOR)

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab

TOR disetujui

4. Membuat AMDAL

Dikaji instansi yang


bertanggung jawab
ANDAL ditolak atau
perlu perbaikan
ANDAL disetujui

6. Menyusun RKL 6 5. Menyusun RPL


Dikaji instansi yang
bertanggung jawab

7. Proyek dapat
dilaksanakan

8. Aktivitas pengeloaan
lingkungan

Penjelasan:
1. Usulan proyek. Proposal proyek berasal dari promotor, yaitu. orang atau organisasi
yang menyajikan rencana aksi untuk dilaksanakan dan bertanggung jawab untuk itu.
2. Penyajian informasi lingkungan. Proposal proyek kemudian melalui proses
penyaringan untuk menentukan apakah perlu dilengkapi dengan laporan ANDAL.
Penapisan dilakukan melalui penyajian informasi lingkungan (PIL). PIL ini telah
disiapkan oleh pemohon sesuai pedoman yang telah ditetapkan. Evaluasi PIL
dilakukan oleh panel yang dibentuk oleh otoritas yang berwenang, yang
mendefinisikan proposal proyek dalam tiga cara, yaitu:
a. ANDAL diperlukan karena proyek diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan hidup. Langkah selanjutnya adalah membuat TOR
untuk menyusun ANDAL.
b. ANDAL tidak perlu dibuat karena kemungkinan besar tidak akan berdampak
signifikan. Setelah itu pemula menyiapkan RPL dan RKL.
c. PIL yang belum lengkap akan dikembalikan kepada promotor proyek untuk
diperbaiki sebelum diserahkan kembali.
Sebaliknya, jika promotor sejak awal meyakini bahwa proyek yang diusulkan
akan berdampak signifikan, maka promotor dapat segera menyusun ANDAL
bersama penanggung jawab dengan terlebih dahulu membuat mandat. Jadi dalam hal
ini PIL tidak diperlukan. Dalam PP No. 51 ketentuan tentang PIL dihapus.

7
3. Mengembangkan persyaratan kontrak. Jika otoritas yang berwenang memutuskan
bahwa pembuatan ANDAL diperlukan, promotor bersama dengan otoritas membuat
mandat TOR sesuai dengan pedoman penilaian dampak lingkungan.
4. Lakukan AMDAL. Pemrakarsa membuat ANDAL sesuai dengan pedoman yang
berlaku dan kemudian mengirimkannya kepada otoritas yang bertanggung jawab
untuk ditinjau sebelum mengambil keputusan. Penilaian memiliki tiga
kemungkinan hasil, yaitu:
a. ANDAL diterima, pemrakarsa melanjutkan pembuatan RKL dan RPL.
b. ANDAL ditolak karena dianggap tidak lengkap atau tidak lengkap. Untuk ini,
harus diperbaiki dan dikirim lagi.
c. ANDAL ditinggalkan karena dampak negatifnya dianggap lebih besar
daripada dampak positifnya karena tidak dapat dikelola dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkini. Dalam kasus ini, pemrakarsa diberi
kesempatan untuk mengajukan keberatan kepada otoritas yang berwenang.
5. Lakukan RKL dan RPL. Jika ANDAL disetujui, promotor dapat menyusun
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) yang disampaikan kepada instansi yang berwenang. Hal ini juga berlaku
untuk proposal atau rencana proyek yang tidak memerlukan ANDAL karena tidak
berdampak signifikan.
6. Pelaksanaan pengembangan proyek dan pengelolaan masalah lingkungan. Jika
RKL dan RPL disetujui, pelaksanaan proyek dapat dimulai dan pelaksanaan
tindakan pengelolaan lingkungan dapat dilanjutkan.

2.6 Isi Laporan Amdal


Ada tiga jenis dokumen AMDAL yaitu dokumen ANDAL, RPL dan RKL. Salah
satu dokumen tersebut adalah dokumen RKL, yang diuraikan sebagai berikut:
DOKUMEN
RENCANA LINGKUNGAN HIDUP (RKL)
Berikut adalah beberapa penjelasan dari dokumen RKL:
Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana lingkungan hidup (RKL) adalah dokumen yang memuat langkah-langkah
untuk mencegah, mengelola, dan mengurangi dampak lingkungan negatif yang
signifikan, serta meningkatkan dampak positif sebagai akibat dari rencana bisnis atau
operasional.

8
Dalam pengertian ini, pengelolaan masalah lingkungan mencakup empat kelompok
operasional:
a. Pengelolaan lingkungan ditujukan untuk menghindari atau mencegah dampak
negatif lingkungan melalui pemilihan alternatif, desain tapak (microspace) dan
perencanaan proyek.
b. pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk mengurangi pengaruh negatif
yang timbul selama beroperasinya suatu perusahaan atau kegiatan atau sampai
dengan berakhirnya perusahaan atau kegiatan tersebut (misalnya: rehabilitasi area
proyek).
c. Pengelolaan lingkungan yang memperkuat efek positif agar efek lebih besar
manfaatnya baik bagi promotor maupun pihak lain terutama masyarakat yang juga
diuntungkan dari efek positif tersebut.
d. pengelolaan lingkungan, yang memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan
sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas sumber daya yang tidak dapat
diperoleh kembali, hilang atau rusak (baik dalam arti sosial ekonomi dan
lingkungan) melalui operasi atau kegiatan.
Kedalaman rencana pengelolaan lingkungan
Mengingat dokumen AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan, maka
dokumen RKL hanya akan menunjukkan kecenderungan utama, prinsip atau
persyaratan untuk pencegahan/mitigasi/pengendalian dampak. Jika perlu, dapat
dilengkapi dengan referensi literatur perencanaan konstruksi untuk
menghindari/memitigasi/mengendalikan dampak. Itu karena:
a. Pada tahap pra-penelitian, informasi rencana bisnis atau operasi masih relatif
umum, spesifikasi teknis rinci belum tersedia, dan beberapa opsi masih tersedia.
Karena tujuan fase ini adalah untuk memeriksa sejauh mana proyek dianggap
masuk akal atau layak dari sudut pandang teknis dan keuangan, sebelum
menginvestasikan penelitian, tenaga, dan waktu lebih lanjut ke dalam proyek.
Keterbatasan informasi dan data rencana bisnis atau operasional tentunya
mempengaruhi bentuk kegiatan pengelolaan yang dirumuskan dalam dokumen
RKL.
b. Petunjuk pusat, prinsip dan persyaratan pengelolaan lingkungan yang tertuang
dalam dokumen RKL diintegrasikan atau menjadi dasar pertimbangan konsultan
teknik dalam menyusun rencana detail desain.

9
Rencana Pengelolaan Lingkungan
Rencana lingkungan dapat berfokus pada pencegahan dan mitigasi dampak
merugikan dan secara strategis meningkatkan dampak positif. Rencana lingkungan
harus diuraikan secara jelas dan sistematis dan memuat ciri-ciri utama sebagai berikut:
a. Rencana lingkungan memuat arahan, prinsip, arah atau persyaratan strategis untuk
mencegah, mengurangi, mengendalikan atau meningkatkan dampak negatif dan
positif penting, dilengkapi dengan referensi literatur tentang perencanaan perbaikan
yang sesuai. efek ini.
b. Rancangan rencana lingkungan hidup harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk rencana perencanaan rinci dan
sebagai dasar pelaksanaan tindakan pengelolaan lingkungan hidup.
c. Rencana lingkungan juga mencakup upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan karyawan yang menangani masalah lingkungan melalui kursus dan
pelatihan. Tunjukkan pelatihan atau kursus yang dibutuhkan oleh promotor dan
jumlah serta kualifikasi karyawan yang akan dilatih.
d. Rencana lingkungan juga mencakup pembentukan unit organisasi yang
bertanggung jawab di bidang lingkungan untuk melaksanakan RKL. Aspek yang
diperhatikan adalah struktur organisasi unit, ruang lingkup dan kompetensi tugas,
serta jumlah dan kualifikasi staf.
Format Dokumen RKL
1) Latar Belakang Pengelolaan Lingkungan
A. Pernyataan tentang latar belakang perlunya dilaksanakan rencana pengelolaan
lingkungan, baik ditinjau dari kepentingan pemrakarsa, pihak-pihak yang
berkepentingan, maupun untuk kepentingan yang lebih luas dalam rangka
menunjang program pembangunan.
B. Uraian secara sistematis, singkat, dan jelas tentang tujuan pengelolaan
lingkungan yang akan dilaksanakan pemrakarsa sehubungan dengan rencana
usaha atau kegiatan.
C. Uraian tentang manfaat pelaksanaan pengelolaan lingkungan baik bagi
pemrakarsa usaha atau kegiatan, pihak-pihak yang berkepentingan, maupun
bagi masyarakat luas.

10
D. Uraikan secara singkat wilayah, kelompok masyarakat, atau ekosistem di
sekitar rencana usaha atau kegiatan yang sensitif terhadap perubahan akibat
adanya rencana usaha atau kegiatan tersebut.
E. Kemukakan secara jelas dalam peta dengan skala yang memadai (peta
administratif, peta lokasi, peta topografi, dll), yang mencakup informasi
tentang :
a. Letak geografis rencana usaha dan kegiatan
b. Aliran sungai, rawa, dan danau
c. Jaringan jalan dan pemukiman penduduk
d. Batas administratif pemerintah daerah
e. Wilayah, kelompok masyarakat, atau ekosistem di sekitar rencana usaha
atau kegiatan yang sensitif terhadap perubahan.
2) Rencana Pengelolaan Lingkungan
Uraikan secara singkat dan jelas jenis masing-masing dampak yang ditimbulkan
baik oleh satu kegiatan atau lebih dengan urutan pembahasan sebagai berikut :
A. Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting
a. Uraikan secara singkat dan jelas komponen atau parameter lingkungan
yang diprakirakan mengalami perubahan mendasar. Perlu ditegaskan
bahwa yang diungkapkan hanyalah komponen atau parameter lingkungan
yang terkena dampak penting saja. Uraikan pula sejauh mana taraf
perkembangan rencana usaha atau kegiatan di saat RKL sedang disusun
(studi kelayakan, rancangan rinci rekayasa, atau taraf konstruksi). Selain
itu utarakanlah pula dampak penting turunannya yang akan turut
terpengaruh akibat dikelolanya dampak penting strategis tersebut.
b. Utarakan secara singkat sumber penyebab timbulnya dampak penting :
 Apabila dampak penting timbul sebagai akibat langsung dari rencana
usaha atau kegatan, maka uraikan secara singkat jenis usahanya atau
kegiatan yang merupakan penyebab timbulnya dampak penting.
 Apabila dampak penting timbul sebagai akibat berubahnya komponen
lingkungan yang lain, maka utarakan secara singkat komponen
lingkungan yang menyerupakan penyebab timbulnya dampak penting
tersebut
B. Tolak Ukur Dampak

11
Jelaskan tolak ukur dampak yang akan digunakan untuk mengukur komponen
lingkungan yang akan terkena dampak akibat rencana usaha atau kegiatan
berdasarkan baku mutu standar (ditetapkan oleh peraturan perundang-
undangan), keputusan para ahli yang dapat diterima secara ilmiah, lazim
digunakan, dan atau lebih ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan.
C. Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan
Uraikan secara spesifik tujuan dikelolanya dampak penting yang bersifat
strategis berikut dengan dampak turunannya yang otomatis akan turut
tercegah/tertanggulangi/terkendali. Sebagai misalnya, dampak yang secara
strategis harus dikelola untuk suatu rencana industri Pulp (bubur kertas) dan
kertas adalah kualitas air limbah, maka tujuan upaya pengelolaan lingkungan
secara spesifik adalah mengendalikan mutu limbah cair yang dibuang ke
sungai XYZ, khususnya parameter BOD5, COD, padatan tersuspensi total, dan
Ph, agar tidak melampaui baku mutu limbah cair sebagaimana yang ditetapkan
pemerintah, tengang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan yang sudah
beroperasi.
D. Pengelolaan Lingkungan
Jelaskan secara rinci upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang dapat
dilakukan melalui pendekatan teknologi, dan atau sosial ekonomi, dan atau
institusi. Upaya pengelolaan lingkungan yang diutarakan juga mencakup
upaya pengoperasian unit atau sarana pengendalian dampak (misal unit
pengelolaan limbah), bila unit atau sarana dimaksud dinyatakan sebagai akibat
dari rencana usaha atau kegiatan.
E. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Utarakan rencana lokasi kegiatan pengelolaan lingkungan dengan
memperhatikan sifat persebaran dampak penting yang dikelola. Sedapat
mungkin lengkap pula dengan peta/sketsa/gambar.
F. Periode Pengelolaan Lingkungan
Uraikan secara singkat rencana kapan dan berapa lama kegiatan pengelolaan
lingkungan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat dampak penting yang
dikelola (lama berlangsung, sifat kumulatif, dan berbalik tidaknya dampak),
serta kemampuan pemrakarsa (tenaga, dan dana).
G. Pembiayaan Pengelolaan Lingkungan

12
Pembiayaan untuk melaksanakan RKL merupakan tugas dan tanggung jawab
dari pemrakarsa rencana usaha atau kegiatan yang bersangkutan. Pembiayaan
tersebut antara lain mencakup :
 Biaya investasi misalnya pembelian peralatan pengelolaan lingkungan
serta biaya untuk kegiatan teknis lainnya.
 Biaya personal dan biaya operasional.
 Biaya pendidikan serta latihan keterampilan operasional.
H. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pada setiap rencana pengelolaan lingkungan cantumkan institusi atau
kelembagaan yang akan berurusan, berkepentingan, dan berkaitan dengan
kegiatan pengelolaan lingkungan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku baik di tingkat nasional maupun daerah. Peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan
sebagaimana diatur dalam pasal 18 UU Nomor 4 Tahun 1982 meliputi :
 Peraturan Perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup.
 Peraturan Perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Badan dan
Pengendalian Dampak Lingkungan.
 Peraturan Perundang-undangan yang dikeluarkan oleh sektor terkait.
 Keputusan Gubernur, Bupati/Walikotamadya.
 Peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan pembentukan institusi
pengelolaan lingkungan.
3) Pustaka
Pada bagian ini diutarakan sumber data dan informasi yang digunakan dalam
penyusunan RKL, baik yang berupa buku, majalah, makalah, tulisan, maupun
laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka tersebut agar ditulis dengan
berpedoman pada tata cara penulisan pustaka.
4) Lampiran
Pada bagian ini dilampirkan tentang :
 Lampirkan ringkasan dokumen RKL dalam bentul tabel dengan urutan kolom
sebagai berikut : Jenis Dampak Lingkungan, Tujuan Pengelolaan Lingkungan,
Rencana Pengelolaan Lingkungan, Lokasi Pengelolaan Lingkungan, dan
Institusi Pengelolaan Lingkungan.

13
 Data dan informasi penting seperti perta-peta (lokasi kegiatan, lokasi
pemantauan lingkungan, dll), rancangan teknik (enginering design), matrik
serta data utama yang terkait dengan rencana pengelolaan lingkungan untuk
menunjang isi dokumen RKL4

2.7 Hasil Implikasi Pada Studi Kelayakan Bisnis


Hasil studi lingkungan harus memberikan informasi tentang :
 Mengapa AMDAL diperlukan dan apa manfaat AMDAL bagi studi kelayakan
usaha.
 pemahaman tentang pelaksanaan proses pengelolaan dampak lingkungan .
 Apa isi laporan RKL yang merupakan salah satu laporan lainya yaitu . ANDAL dan
RPL, dimaa ketiganya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
AMDAL.
 proyek bisnis apa yang diperlukan untuk menyerahkan laporan AMDAL .

4
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=25387

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hasil analisis terhadap elemen-elemen di atas sebagai bagian dari aspek lingkungan
hidup berupa suatu pernyataan, yaitu : Jika rencana bisnis harus dilengkapi dengan
laporan wajib AMDAL, sedangkan perusahaan tidak mampu merealisasikannya, maka
rencana bisnis dianggap tidak layak, demikian pula sebaliknya. Jika, rencana bisnis
dinyatakan layak, maka studi akan dilanjutkan ke aspek yang lain. Jika, rencana bisnis
dinyatakan tidak layak, dapat dilakukan kajian ulang yang lebih realistis dan positif
sehingga kajian menjadi layak. Apabila, memang sulit untuk layak, maka sebaiknya
rencana bisnis ini akhiri saja. Untuk menganalisis AMDAL, pemilik proyek bisnis dapat
menyerahkan pemeriksaannya kepada pihak yang berwenang.

3.2 Saran
Dalam merencanakan suatu usaha atau kegiatan hendaklah terlebih dahulu
menganalisa dampak lingkungan yang dihasilkan dari usaha atau kegiatan tersebut.
Karena, jika kegiatan ini tidak dilakukan maka akan berdampak buruk atau negatif
kepada lingkungan sekitar khususnya masyarakat. Dampaknya bisa berupa pencemaran
yang dihasilkan oleh berbagai limbah, baik berupa gas, cair, dan udara.

15
DAFTAR PUSTAKA
Yopi, Ofiza, Aspek Lingkungan Hidup (AMDAL) Studi Kelayakan Bisnis,
https://www.academia.edu/38235140/Aspek_Lingkungan_Hidup_AMDAL_Studi_Kelay
akan_Bisnis
http://www.rizkylrs.lecture.ub.ac.id/files/2017/05/materi-7-lingkungan.pdf
http://faozahafizsaragih.blog.uma.ac.id/wp
content/uploads/sites/253/2017/07/AMDAL.pdf
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=25387

16

Anda mungkin juga menyukai